Anda di halaman 1dari 55

Resusitasi Neonatus

Jaringan Nasional Pelatihan Neonatal

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)


2018
1
Latar Belakang

• Kematian Neonatus di Indonesia masih tinggi.


Walaupun sudah banyak upaya untuk menurunkan
kematian neonatus, harus tetapi masih dirasakan
perlunya dilakukan upaya penurunan kematian
neonatus.
• Kasus kegawatan bayi banyak terjadi kamar
bersalin/kamar operasi, di ruang neonatus dan unit
gawat darurat. Oleh sebab itu petugas kesehatan
di tempat tersebut harus dapat menatalaksana
kasus kegawatan yang memerlukan resusitasi
neonatus.
2
2
Analisis Tugas: Tugas

Tugas:

• Melakukan resusitasi neonatus

3
3
Analisis Tugas

Kompetensi:
• Melakukan resusitasi neonatus secara efektif
dan dalam waktu yang tepat

4
4
Keterampilan:
1. Menyiapkan diri menjadi tenaga terampil
resusitasi dan peralatan untuk resusitasi
neonatus
2. Memahami urutan langkah-langkah resusitasi
3. Melakukan penilaian pada semua bayi segera
setelah lahir
4. Mengetahui indikasi dan melakukan langkah
awal resusitasi paling lama 30 detik, termasuk
bayi dengan air ketuban terkontaminasi
mekonium
5. Mengevaluasi bayi dengan menilai
pernapasan, laju jantung, dan warna kulit
6. Mengetahui indikasi dan melakukan ventilasi
tekanan positif
5
5
7. Mengetahui indikasi dan melakukan
kompresi dada yang terkoordinasi dengan
ventilasi tekanan positif
8. Mengetahui indikasi pemberian epinefrin
dan/atau obat-obatan lain. Mengetahui
indikasi pemberian epinefrin dan/atau
obat-obatan lain.
9. Melakukan pemberian epinefrin dan/atau
obat-obatan lain
10. Mengetahui indikasi intubasi endotrakeal
11. Melakukan intubasi endotrakeal

6
6
Sesi 1: Tujuan

Memperkenalkan kepada peserta langkah-


langkah resusitasi neonatus dengan
penekanan kepada pentingnya siklus
penilaian, keputusan, dan tindakan, serta
memberikan peserta keterampilan resusitasi

7
7
8
8
Sesi 1: Latar Belakang

• Proses kelahiran dapat terjadi lama dan


berat. Petugas yang ada di tempat tersebut
harus bertanggung jawab dalam asuhan
neonatus untuk melakukan resusitasi,
menurut langkah-langkah resusitasi yang
sesuai. Dalam kegawatdaruratan, petugas
tidak boleh panik.
• Tindakan harus segera dimulai. Intervensi
kritis harus dilakukan dalam detik pertama.
9
9
Tujuan Pembelajaran

Pada akhir sesi ini peserta mampu:


1. Menyiapkan diri untuk menjadi tenaga terampil resusitasi dan
peralatan untuk resusitasi neonatus
2. Memahami urutan langkah-langkah resusitasi
3. Melakukan penilaian pada semua bayi segera setelah lahir
4. Mengetahui indikasi dan melakukan langkah awal resusitasi
paling lama 30 detik, termasuk bayi dengan air ketuban
terkontaminasi mekonium
5. Mengevaluasi bayi dengan menilai pernapasan, denyut
jantung, dan warna kulit
6. Mengetahui indikasi dan melakukan ventilasi tekanan positif
10
10
7. Mengetahui indikasi dan melakukan kompresi
dada yang terkoordinasi dengan ventilasi tekanan
positif
8. Mengetahui indikasi pemberian epinefrin
dan/atau obat-obatan lain. Mengetahui indikasi
pemberian epinefrin dan/atau obat-obatan lain.
9. Melakukan pemberian epinefrin dan/atau obat-
obatan lain
10. Mengetahui indikasi intubasi endotrakeal
11. Melakukan intubasi endotrakeal
11
11
Selalu Nilai risiko bayi untuk kebutuhan resusitasi
diperlukan Jaga tetap hangat
Posisi, buka/bersihkan jalan napas
Keringkan, rangsang napas
Beri O2 (bila perlu)
Berikan ventilasi tekanan positif
Lebih
jarang
Intubasi trakea
diperlukan
Kompresi dada
Pemberian
Kadang- obat2an
kadang
diperlukan 12

12
Prinsip
Resusitasi yang Berhasil

• Menilai dengan benar

• Mengambil keputusan dengan tepat

• Melakukan tindakan dengan tepat dan cepat

• Mengevaluasi hasil tindakan

13
13
Resusitasi, Stabilisasi dan Transportasi
Pada Bayi Baru Lahir

A.Resusitasi Pada Bayi Baru Lahir

Resusitasi adalah serangkaian upaya sistematis dan terkoodinir untuk


mengembalikan usaha bernapas dan sirkulasi bayi baru lahir sehingga terhindar
dari kematian ataupun cacat menetap.

WAJIB DIKETAHUI DAN DIPAHAMI SEBELUM MENOLONG PERSALINAN

ALUR RESUSITASI

PERSIAPAN RESUSITASI

14
A. ALUR RESUSITASI

Alur Resusitasi IDAI

15
PERSIAPAN RESUSITASI

Tim yang terampil dan terlatih untuk resusitasi

Pengenalan faktor resiko ibu dan bayi baru lahir

Lingkungan resusitasi

Peralatan resusitasi yang memadai

Tindakan pencegahan infeksi


16
16
PERSIAPAN TIM RESUSITASI

Setiap persalinan Perlu tim yang memiliki


harus dianggap sebagai risiko tinggi kemampuan melakukan resusitasi

• Komunikasi yang efektif antar tim


• Informasi tugas dan peran tim

Mengurangi risiko kesalahan resusitasi

17
PERSIAPAN TIM RESUSITASI

Orang Pertama
Sebagai leader / pemimpin tim
2 = Circulation • Posisi : Tepat di depan kepala bayi baru lahir
• Dianggap paling terampil dan paling mampu
• Tugas utama : airway dan breathing

Orang Kedua = Asisten sirkulasi


• Posisi : Sebelah kanan bayi baru lahir
• Tugas utama : sirkulasi, mendengarkan LDJ,
mengatur PIP dan FiO, melakukan VTP
• Pemasangan umblikal kateter
• Pemasangan pulse oxymetri
1=
3 = Drugs Airway- Orang ketiga =
asisten peralatan, obat dan cairan
Equipment Breathing
• Posisi : Sebelah kiri bayi baru alhir
• tugas utama : penyiapan alat, penyiapan
obat dan cairan, mengukur suhu,
Apabila penolong hanya 2 orang maka tugas pemasangan monitor suhu
orang ketiga dilakukan oleh orang kedua

18
PENGENALAN FAKTOR RISIKO
Faktor risiko pada ibu sebelum Faktor risiko janin sebelum Faktor risiko ibu pada waktu
persalinan: persalinan: persalinan (intrapartum):
•Ketuban pecah dini ≥ 18 jam •Kehamilan multiple •Pola denyut jantung yang
meragukan pada kardiotokografi.
•Perdarahan pada trimester 2 dan •Prematur
•Presentasi abnormal.
3 •Lebih bulan (pada UG >41 minggu) •Prolaps tali pusat.
•Hipertensi dalam kehamilan •Besar masa kehamilan (BMK •Persalinan/kala 2 memanjang.
•Hipertensi kronik •Pertumbuhan janin terhambat •Persalinan yang sangat cepat.
•Penyalahgunaan obat •Penyakit hemolitik aloimune •Perdarahan antepartum (misal
•Konsumsi obat (seperti litium, •Polihidramnion dan oligohidramnion. solusio plasenta, plasenta previa,
magnesium, penghambat •Gerakan janin berkurang sebelum vasa previa)
adrenergik dan narkotika) persalinan. •Ketuban bercampur meconium.
•Diabetes mellitus •Kelainan kongenital yang •Pemberian obat narkotika untuk
mengurangi rasa nyeri ibu dalam 4
•Penyakit kronik (anemia, penyakit mempengaruhi pernapasan, fungsi
jam proses persalinan.
jantung bawaan sianotik) kardiovaskular, atau proses transisi •Kelahiran dengan forseps.
•Deman lainnya. •Kelahiran dengan vakum.
•Infeksi •Infeksi intrauteri. •Penerapan anastesi umum pada
•Korioamnionitis •Hidrops fetalis. ibu.
•Kematian janin sebelumnya •Presentasi bokong. •Seksio sesaria emerjensi.
•Tidak pernah melakukan •Distosia bahu.
pemeriksaan antenatal

19
PERSIAPAN LINGKUNGAN RESUSITASI

1. Ruangan Resusitasi:
–Hangat
–Ukuran ruangan cukup untuk tim melakukan resusitasi
–Cukup terang
–Letak ruangan yang berdekatan dengan ruang bersalin

2.Tempat Resusitasi
–Permukaan datar
–alas kain kering dan bersih
–pemancar panas/infant warmer
–Tidak dibawah pendingin ruangan

20
Peralatan/Bahan yang Disiapkan
Perlengkapan Pengisapan
• Bulb Syringe/ penghisap balon
• Kateter pengisap, ukuran 5 (atau 6), 8, 10, 12 Fr
• Aspirator mekonium
• Pengisapan mekanik
• Selang pemberian makan ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc
Perlengkapan Balon dan Sungkup/Masker
• Oral airway, neonatus cukup bulan dan prematur
• Balon resusitasi neonatus dengan katup pelepas tekanan
• Reservoar oksigen untuk memberikan O2 90-100%
• Oksigen dengan pengukur aliran (flowmeter) dan pipa oksigen
• Sungkup wajah dengan bantalan pinggir, ukuran untuk
neonatus cukup bulan dan prematur
• Kanul hidung atau kateter hidung 21
21
Peralatan intubasi
• Laringoskop dengan daun lurus, No. O (prematur), ))
dan No. 1 (neonatus cukup bulan)
• Lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop
• Pipa ET: 2, 2,5, 3, 3,5, 4,0 mm
• Gunting
• Sarung tangan steril
Obat-obatan
• Epinefrin 1:10.000
• Obat pengembang volume/plasma expander, satu atau
lebih dari bahan di bawah ini:
 Salin normal
 Larutan Ringer laktat
 Darah utuh (whole blood) golongan darah O negatif
Natrium bikarbonat 4,2%
Dekstrosa 10%
Nalokson
Aqua steril 22
22
23
B. LANGKAH AWAL

• Berikan kehangatan

• Posisikan kepala setengah ekstensi

• Bersihkan jalan napas (bila perlu)

• Keringkan, rangsang, perbaiki posisi

24
24
PENILAIAN AWAL, LANGKAH AWAL & AIRWAY

Memastikan bayi tetap hangat:


• Melakukan resusitasi dibawah pemancar panas /infant warmer
• Menggunakan plastik dan topi

25
25
Membuka jalan napas
Posisi Kepala

  
Kesalahan pada posisi ini Pada posisi ini tampak Posisi ini menunjukkan
adalah kepala bayi terlalu kepala bayi terlalu posisi yang baik untuk
kurang ekstensi atau ekstensi sehingga jalan membuka jalan napas
terlalu fleksi napas tertutup secara optimal, yaitu
setengah ekstensi.

26
26
Bantalan Bahu

27
27
Posisikan, bersihkan jalan napas hanya jika ada sumbatan
jalan nafas yang nyata tidak rutin

Mulut dahulu Lalu Hidung

Penghisapan mulut dan hidung: Mulut - Hidung

28
• Keringkan, merangsang pernapasan

29
Terdapat mekonium?

Tidak Ya

Bayi bugar?*

Ya Tidak
Lak uk an penghisapan m ulut
dan hidung

Teruskan melakukan langkah awal :


• Bersihkan / buka jalan napas
• Keringkan, rangsang pernapasan, reposisi

30
30
BERAPA LAMA LANGKAH AWAL
DILAKUKAN ?
Langkah awal dilakukan kurang dari 30 detik,
kemudian nilai :
Pernapasan
Frekuensi denyut jantung
Warna kulit
Bila bayi tidak bernapas/megap-megap,
atau FDJ < 100/menit  VTP
31
31
32
PRINSIP PEMBERIAN BANTUAN NAPAS
BREATHING
Tidak ada usaha napas Bernapas spontan
spontan or megap megap
Merintih/retraksi/takipnu

positive pressure
ventilation early CPAP

PENGGUNAAN CPAP

Sungkup muka • Selama resusitasi

• Setelah resusitasi dan bayi akan


Single nasal prong
dilakukan transport

33
C. VENTILASI TEKANAN POSITIF

Untuk membantu usaha napas bayi


Menggunakan balon dan sungkup resusitasi
Konsentrasi oksigen (21% vs 100%)
Frekuensi 40-60 / menit
Setelah 30 detik VTP secara adekuat, lakukan
penilaian FDJ
Bila FDJ < 60/menit, lanjutkan dengan kompresi
dada sambil tetap teruskan VTP
34
34
BALON RESUSITASI

35
35
BALON RESUSITASI

Syarat Balon Resusitasi untuk Neonatus:

• Ukuran balon 200-750 ml


• Dapat memberikan oksigen kadar tinggi
• Mempunyai alat pengaman untuk mencegah
tekanan yang terlalu tinggi
• Ukuran sungkup wajah harus tepat

36
36
Reservoar O2

Reservoar

Ujung tertutup

Ujung terbuka

37
37
BALON MENGEMBANG SENDIRI:
dengan katup pelepas tekanan

38
38
Sungkup Wajah

Sungkup
harus
menutupi:
• Ujung dagu
• Mulut
• Hidung

39
39
Bagaimana Cara Memberikan Ventilasi
Tekanan Positif (VTP)

PEEP

40
Dengan Apa Kita Memberikan
Balon Mengembang Sendiri (BMS) VTP??
T-piece resuscitator

41
41
Kecepatan Melakukan
Ventilasi
•40-60 kali/menit

remas lepas remas lepas


(pompa) (dua………..…tiga) (pompa) (dua………....tiga)

42
42
43
D. KOMPRESI DADA

Dilakukan untuk membantu sirkulasi


Cara melakukan: kompresi/penekanan dada
sambil tetap melakukan VTP
Kompresi dan ventilasi  3:1
Dilakukan selama 30 detik secara adekuat
Nilai frekuensi denyut jantung

44
44
POSISI PENOLONG (2 orang)

45
45
Penilaian frekuensi denyut jantung:
• Bila < 60 / menit  beri obat (epinefrin)
melalui vena umbilikal atau pipa endotrakeal.
Obat2 lain sesuai indikasi.
• Bila > 60 / menit  kompresi dada
dihentikan.
• VTP dilanjutkan sampai FDJ > 100 / menit
dan bayi bernapas spontan
46
46
INTUBASI ENDOTRAKEAL

Tindakan intubasi endotrakeal dapat dilakukan


sesuai keadaan dan kebutuhan. Pada diagram
alur ditandai dengan tanda asteriks.
• Laringoskop: daun lurus no.0 (prematur) atau
1 (aterm)
• Pipa endotrakeal: ukuran sesuai berat
badan/usia 47
47
Pipa Endotrakeal

48
48
Pipa Endotrakeal

49
49
Tanda Anatomis

50
50
Memasukkan Laringoskop

51
51
Pemasangan Kateter Vena Umbilikal

 

52
52
Ringkasan –
Tujuan Pembelajaran
1. Menyiapkan diri untuk menjadi tenaga terampil resusitasi
dan peralatan untuk resusitasi neonatus
2. Memahami urutan langkah-langkah resusitasi
3. Melakukan penilaian pada semua bayi segera setelah lahir
4. Mengetahui indikasi dan melakukan langkah awal resusitasi
paling lama 30 detik, termasuk bayi dengan air ketuban
terkontaminasi mekonium
5. Mengevaluasi bayi dengan menilai pernapasan, laju
jantung, dan warna kulit
6. Mengetahui indikasi dan melakukan ventilasi tekanan positif
53
53
7. Mengetahui indikasi dan melakukan kompresi
dada yang terkoordinasi dengan ventilasi tekanan
positif
8. Mengetahui indikasi pemberian epinefrin
dan/atau obat-obatan lain. Mengetahui indikasi
pemberian epinefrin dan/atau obat-obatan lain.
9. Melakukan pemberian epinefrin dan/atau obat-
obatan lain
10. Mengetahui indikasi intubasi endotrakeal
11. Melakukan intubasi endotrakeal
54
54
TERIMA KASIH

55
55

Anda mungkin juga menyukai