Anda di halaman 1dari 51

Asuhan Keperawatan Neonatus

dengan alat bantu napas Non Invasif

Dian Anggur Yulianti


Team Perawat Perinatologi RSCM

Perinatologi RSCM-FKUI
2023
h u l u an Masalah Bayi Baru Lahir
Penda
Respiratory distress
PREMATUR ATERM
HMD ASFIKSIA, TTN, MAS

Optimal Ventilation

INVASIVE VENTILATOR NON INVASIVE VENTILATOR


Pendahuluan

Penggunaan alat bantu napas non invasif di NICU saat ini menjadi yang paling utama untuk
mengatasi distress napas

Alat bantu napas Non invasif/NIV dapat mengurangi potensi komplikasi cidera paru akibat
ventilasi mekanis seperti pnemotorak, CLD

Dibutuhan Perawatan yang optimal dalam kasusu menangani neonatus dengan alat bantu
napas NIV agar dalam periode perawatan tidak mengalami kegagalan
Tujuan Pembelajaran

Peserta dapat melakukan perawatan neonatus dengan


pengunaan alat bantu napas non invasif secara benar
Pokok Pembahasan

q Jenis alat bantu napas pada neonatus


q Tantangan Perawat pada alat bantu napas non invasif
q Jenis alat bantu napas non invasif
q Prinsip Perawatan bayi dengan non invasif
Jenis alat bantu napas non invasif

Non-Invasif HFOV
Kriteria Gagal:
• Apneu Kriteria Gagal:
• Gagal napas CMV Gagal napas
(PO2 < 40 mmHg, (PO2 < 40 mmHg,
PaCO2>60 mmHg, PaCO2> 60 mmHg,
pH <7,25, BE > (-) 12) pH <7,25, BE > (-)12)
• FiO2 > 40% NIPPV
Cedera Paru
Sering terjadi karena volume tidal
CPAP yang tinggi: > 8 mL/ kg dapat
menyebabkan over distensi

HFN Invasif
Ventilasi Optimal
• Usaha napas (–)
• FiO2 terendah untuk mencapai saturasi O2 yang ditargetkan
• pcO2 yang dapat diterima dengan pH > 7.25
• X-Foto Thorak costa ke 8-9
Tantangan Perawatan dalam Bayi dalam Mengunakan
Alat bantu napas non invasif

Mengenal alat

Mengerti kondisi bayi

Safety

KOLABORASI
Menilai Respiratory Distress
Down Score
0 1 2
Frekuensi Napas < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis menetap


dengan O2 walaupun diberi O2

Air Entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara


udara masuk masuk

Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar


dengan stetoskop tanpa alat bantu
Evaluasi Respiratory Distress Dengan
Down Score
Nilai Keterangan

Skor < 4 Gawat nafas ringan

Skor 4 -5 Gawat nafas sedang

Skor > 6 Gawat Nafas Berat


Menilai Respiratory Distress
Jenis Alat Bantu Napas non Invasif

Low Flow High Flow

CPAP NIPPV

Head Box
Nasal kanul
1. Bubblle
2. Ventilator
3. Infant Flow
driver
4. Nasal HFO
Prinsip perawatan alat bantu napas non invasif
Mencegah Kebocoran/Leak

Interface/ nasal prong

Pencegahan trauma nasal dan skin


injury

Humidifikasi

Positioning

Monitoring
Mencegah Kebocoran/Leak

v Leak merupakan masalah terbesar penggunaan


alat bantu napas non invasif
vJika terjadi leak maka usaha terapi alat bantu
napas yang di berikan tidak optimal
vBanyak faktor yang mempengaruhi terjadinya
leak yaitu :
ØUkuran Interface/nasal prog kurang tepat
ØFiksasi kurang optimal
ØMonitoring saat perawatan yang kurang
ØKurang berpengalaman
Mencegah Kebocoran/Leak

De Paoli, et al. Arch Dis Child Neonatal Ed 2005


Mana yang lebih optimal ?

1 2

Mulut bayi yang tertutup meningkatkan terapi oksigen secara optimal


sehingga mencegah terjadinya kegagalan
Interface/ nasal prong

Short bi nasal prong Long bi nasal prong


Hudson prong (Short)

Single nasal prong

Mask
Interface/ nasal prong
Interface/ nasal prong
VS

Penggunaan short binasal prongs


mengurangi kejadian
reintubasi selama penggunaan NCPAP
dibandingkan dengan single nasal prong
yang memiliki resistensi tinggi dan
kehilangan pressure yang besar
Semin Fetal Neonatal Med 2009; 14: 14–20.
Pediatrics 2001; 108: 13–17.
Pediatrics 2001; 107: 638–641.
J Perinatol 2007; 27: 697–703.
J Pediatr 2007; 150: 521–526.
Neonatology 2013;104:203–209
VS

v Short binasal prongs dapat


menimbulkan nasal trauma dan
menyebabkan kegagalan.

v Nasal mask dapat menjadi


alternatif short-binasal prongs.
Pencegahan trauma nasal dan skin injury
Pencegahan trauma nasal dan skin injury

Pelapis Hidung
TOPI
Duederm ektrathin

Pembolong
Pelapis hidung
Video Membuat pelapis hidung pada neonatus untuk
penggunaan alat bantu napas non Invasif
Video Perawatan Hidung pada neonatus
dengan alat bantu napas non invasif
Humidifikasi

q Minimalisasi kekeringan jalan


nafas
q Minimalisasi resistensi jalan
nafas
q Memperbaiki bersihan sekret
q Meningkatkan kenyamanan dan
toleransi pasien

Journal Critical Care. 2011


I K A S I
ID IF
HU M
Penggunan terapi oksigen > 2 L/menit
dibutuhkan Heated humidified

Low Flow 2L/menit

TIDAK BOLEH ADA UDARA DINGIN


MASUK KEDALAM PARU PARU
HUMIDIFIKASI
Efek Humidifikasi yang rendah yaitu:
1. Menyebabkan kekeringan pada saluran pernapasan sehingga vili-vili
paru rusak
2. Kelembaban yg rendah dan terus menerus akan menyebabkan
kerusakan sel dan kematian

Inflamasi

Produksi
Lendir meningkat
Bagaimana Cara Mempertahankan
HUMIDIFIKASI
Perhatikan di
chember apakah TEKAN BAGIAN
berembun GAMBAR ORANG
YANG TERINTUBASI

Pertumbuhan bayi membutuhkan suhu yang optimal


Infant Warmer Set Up
Incubtor Set Up
Humidifier
qNyalakan humidifier 15 – 30
menit, sebelum alat ventilator
digunakan
qPertahankan suhu 37

Ketidakstabilan suhu pada humidifier


dapat menyemabkan kondensasi
1. Probe tidak terpasang
dengan benar
2. Meletakkan alat jangan
langsung dibawah
pendingin/AC
SUHU RUANG DINGIN ATAU
TERLALU PANAS
kondensasi 3. Jangan meletakkan alat
dekat langsung dengan
jendela
4. Membuka sikuit u/ mengisi
ulang chamber
Positioning

Positioning ialah salah Positioning yang benar


salah satu cara untuk akan meningkatkan
menciptakan lingkungan kemampuan secara
yang sesuai motorik dan emosional

Perkembangan bayi
tergantung dari
positioning yang baik,
agar dapat merasa aman
dan nyaman
Nursing Care

Menciptakan perawatan neonatus


seperti dalam rahim

Kondisi nyaman memungkinkan


neonatus yang dapat
mempercepat pemulihan
PRINSIP DALAM POSITIONING

Posisi
• Ciptakan posisi sama seperti posisi
intrauterin, dengan pembatas  buat nest
dari gulungan kain/handuk  menghemat
energi

• Posisi fleksi (curled up), dengan kedua


lengan fleksi di garis tengah, tangan
sedekat mungkin dengan wajah atau
mulut, panggul dan lutut dalam keadaan
tertekuk

• Midline Control
JENIS POSISI

Supine Prone

Side lying Quarter Prone


Meninggikan Posisi kepala 30 ⁰
dan memposisikan Prone,
Lying , Quarter Prone
Merupakan posisi yang terbaik
untuk meningkatkan
oksigenisasi dan meningkatkan
kenyamanan pada bayi
Positioning
• Sebagian besar prone/ quarter prone
• Perubahan posisi
< 28 minggu : setiap 6 jam
• Pemberian minum bayi setiap 2 jam:
setiap 4 jam
• Pemberian minum bayi setiap 3 jam:
setiap 3 jam
• Penggantian popok dan manajemen
perawatan
• Sebagian besar bayi sakit: setiap 8 jam
• Sebagian besar bayi stabil: setiap 6
jam
Video neonatus dalam posisi quarter prone
Monitoring

1. Observasi tanda - tanda Vital Bayi


2. Perhatikan Setting alat bantu napas non invasif
3. Monitoring saturasi oksigen bayi
4. DOPES
OBSERVASI TANDA -TANDA VITAL
1. Pasang Monitor TTV
(TD (MAP), RR, Saturasi, Nadi)
2. Observasi setiap 1 jam
(TD (MAP), RR, Saturasi, Nadi)
3. Observasi Suhu /3 jam
4. Bila ada hasil yang abnormal
lakukan segera analisa jika
perlu kolaborasi
PERHATIKAN SETTING
MONITORING SATURASI
OKSIGEN BAYI

90 % 95%
Monitoring Hasil AGD
1. Perawat harus mengetahui nilai AGD normal
Nilai Normal

PH 7,35 -7,45

PCO2 35 -45 mmHg

PO2 80 -100 mmHg

BE ± 2 mEq/L

Saturasi Oksigen 95% - 100%

HCO3 22-26 mEq/L


X-RAY
• Gambaran Paru bayi
• Chek X-Ray (pengembangan iga 8-9)
D Dislokasi nasal prong

O Obstruksi

P Pnemothorak

E Equipment Problem

S Stomach distented
KESIMPULAN
1. Pengunaan Ventilasi non-invasif lebih diutamakan untuk
mengatasi respiratory distress (RD) agar pencegahan
komplikasi : (Pnemothorak, CLD)
2. Perlunya penanganan bayi dengan non invasive ventilator
secara komprehensif dan SMART untuk mendapatkan
perawatan yang optimal

Anda mungkin juga menyukai