GANGGUAN NAPAS
PADA BAYI BARU
LAHIR
1
TUJUAN
2
PENDAHULUA
N
• Salah satu masalah tersering
• Angka kejadian mencapai 7-8% pada bayi cukup bulan, lebih
tinggi pada bayi kurang bulan.
• Pencegahan dan pengobatan terhadap penyebab dapat
menurunkan morbiditas dan mortalitas.
• Komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang seperti
penyakit paru kronik, gagal napas dan kematian.
3
DEFINIS
I
Gangguan napas/Gawat napas pada bayi baru lahir adalah bila
ditemukan satu atau lebih peningkatan usaha napas antara lain :
takipnea (laju napas > 60 x/m)
napas cuping hidung
retraksi dinding dada
merintih
sianosis sentral.
4
DEFINISI
Gawat napas pada bayi baru lahir adalah bila ditemukan
satu atau lebih peningkatan usaha napas antara lain :
1. takipnea (laju napas > 60 x/m)
2. napas cuping hidung
3. retraksi dinding dada
4. merintih
5. sianosis Acrocyanosis 5
sentral.
5
EVALUASI DERAJAT GANGGUAN NAPAS PADA
NEONATUS
• Skor Downe
• Skor Silverman Anderson
6
Evaluasi derajat gawat napas
skor Downe
7
INTERPRETASI SKOR DOWNE
8
Evaluasi Derajat Gangguan Napas Interpretasi Skor
Skor Silverman-Anderson
9
• SAS waktu lebih singkat (90±8) detik vs Skor Downe (150±13) detik.
P<0,001
• Skor Downe prediksi gagal napas lebih baik (AUC: 0,918,
sensitivitas: 0.723, spesifisitas: 0.953) dibandingkan SAS
(AUC: 0,876, sensitivitas: 0,908, spesifisitas: 0,694);
p=0,026.*
• Pada prematur Skor Downe lebih akurat dan reliabel dibandingkan
SAS (ɑ=0,69 vs ɑ 0,33; ICC 0,51 vs -0,19).#
• * Zhao et al. Chin J Contemp Pediatr. 2022
• # Shashidar et al. Pediatr Oncall J.2016
10
ETIOLOGI
GANGGUAN NAPAS
BERDASARKAN
USIA KEHAMILAN
11
DIAGNOSIS
Riwayat antenatal dan kelahiran : mengidentifikasi faktor
risiko
Pemeriksaan radiologi
12
ALGORITMA PENYEBAB GANGGUAN NAPAS PADA NEONATUS
15 15
GANGGUAN NAPAS TERSERING
PADA BAYI BARU LAHIR
16
TAKIPNEA SEMENTARA PADA
NEONATUS
Udara Udara
18
Gejala: takipnea, merintih, retraksi dinding dada dan sianosis
yang bertahan 24-72 jam.
Fototoraks: vaskular sentral paru prominen, patchy infiltrat,
overaerasi, kardiomegali ringan, cairan pada fissura
minor (tanda panah), dan efusi pleural.
19
• USG Paru : - Sensitivitas 95,6%; Spesifisitas 96,5%
- edema paru
- Comet-tail artifacts (double lung point) lapangan
paru bawah
20
Pengobatan: suportif.
21
Pencegahan
22
RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME
Ibu hipertensi
Air bronchogram
24
24
• Fototoraks lama, sulit, dampak negatif (berulang-ulang)
• USG paru :
Diagnosis : Sensitivitas 97%; spesifisitas 91%
Prediksi pemberian surfaktan/Gagal CPAP:
Metaanalisis: skor >5-6 berisiko th/
surfaktan/gagal CPAP
(RR= 7,51, IK95% 4,16-13,58; p<0,00001,
I2=0%) De Luca D. Pediatr Neonatol.2021
Eazak A et al. Arch Dis Child Fetal Neonatal.
2020
25
TATALAKSANA
Ringan CPAP untuk mempertahan alveoli supaya tidak kolaps.
26
ALGORITMA TATALAKSANA RDS
kortikosteroid antenatal.
28
PNEUMONIA
Faktor risiko: Ketuban pecah dini (KPD), infeksi pada ibu saat hamil,
dan prematur.
29
Gejala: peningkatan usaha napas
dan kebutuhan oksigen.
Fototoraks: infiltrat parenkim difus , infiltrat
hillus/peribronchial konsolidasi lobar.
30
SINDROMA ASPIRASI MEKONEUM
Faktor risiko:
- Kehamilan lebih bulan - Ibu diabetes
31
Fototoraks:
streaky dengan infiltrat parenkim difus
Hiperinflasi dengan patchy, diafragma mendatar
Atelektasis alveoli: Surfaktan inaktif asam
akibat empedu pada mekoneum
32
TATALAKSANA
Di ruang resusitasi (jika ketuban bercampur mekonium)
Di ruang perawatan:
Pneumotoraks
Pneumomediastinum
PPHN.
Pencegahan:
34
SINDROMA KEBOCORAN UDARA
Pneumomediastinum, pulmonary
pneumotoraks,
interstitial emphysema dan pneumoperikardium
35
35
Faktor Risiko:
Spontan 2-10%
Terapi surfaktan
36
Gambaran klinis:
Gawat napas atau kondisi klinis tiba-tiba memburuk
Perubahan tiba tiba tanda vital dan analisa gas darah
Toraks asimetris pada kasus unilateral.
Pemeriksaan penunjang:
Transiluminasi (pneumotoraks)
Diagnosis definitif : Pemeriksaan fototoraks
dengan posisi A-P dan lateral.
USG paru mempunyai sensitivitas 99% dan spesifisitas
98%
37
Transiluminasi pada pneumotoraks
38
Pneumotoraks
AP LATERAL DECUBITUS
Spinnaker sign
Pneumomediastinum
39
• USG Paru : - Lebih cepat
- Sensitivitas 99%, spesifisitas 98%
(Fototoraks sensitivitas 82%, spesifisitas 96%)
40
PENATALAKSANAAN
1. Umum
– Hindari penggunaan ventilator, bila harus ventilator
menggunakan sebaiknya bayi dipasang WSD
– Gunakan ventilasi tekanan positif manual dengan hati-hati
2. Spesifik
apnea sentral
apnea obstruktif
apnea campuran
42
PENYEBAB
APNEA
1. Umum:
Stimulasi taktil
memanjang
Terapi farmakologis (kafein atau theophylline).
45
TAKE HOME MESSAGE
46
TERIMA KASIH
47