REFERAT
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Meraih Derajat Dokter Spesialis Radiologi
Oleh :
dr. Andi Rizal
Pembimbing :
BAB I
PENDAHULUAN
Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) atau sering juga disebut
Transient Respiratory Distress of the Newborn (TRDN) adalah penyakit self-limited
disease 1 yang terjadi pada banyak bayi di seluruh dunia dan dihadapi oleh semua
dokter yang merawat bayi baru lahir. Angka kejadian sekitar 1-2 % kelahilaran
hidup1,7. Hal ini disebabkan adanya penumpukan cairan yang berlebihan dalam paru
akibat gangguan mekanik pada saat lahir yang biasa terjadi pada pasien yang
dilahirkan secara operasi caesar, terlambatnya penyerapan kembali karena tekanan
vena sentral meningkat dan terganggunya penyerapan cairan melalui system
limfatik1,2.
Persalinan dengan operasi caesar meningkat dengan indikasi medis ; indikasi
pada ibu dan bayi dan non medis 9 . Bayi yang sering mengalami TTN adalah bayi
yang dilahirkan secara operasi caesar sebab mereka kehilangan kesempatan untuk
mengeluarkan cairan paru mereka1. Bayi yang dilahirkan lewat persalinan per
vaginam mengalami kompresi dada saat melewati jalan lahir. Hal inilah yang
menyebabkan sebagian cairan paru keluar. Kesempatan ini tidak didapatkan bagi bayi
yang dilahirkan operasi caesar.
Gejala klinis Transient Tachypnea of the Newborn
berupa
kesulitan
bernapas, ditandai dengan napas cepat (frekuensi >60 kali permenit ), sianosis perifer
dan sentral, merintih, retraksi sternal, napas cuping hidup, hingga apneu periodik
kumpulan gejala tersebut disebut
4,7
gejala
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi
Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) =
Transient Respiratory
Distress of the Newborn (TRDN) = Wet lung adalah suatu penyakit ringan pada
neonatus yang mendekati cukup bulan atau cukup bulan yang mengalami gawat napas
segera setelah lahir akibat gangguan penyerapan cairan di alveoli
1,2
dan hilang
dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari.1,7 TTN pertama kali di diskripsikan oleh
Avery pada tahun 1966.
2.2. Epidemiologi
Angka kejadian sekitar 1-2 % kelahiran hidup. Kejadianya lebih banyak pada
bayi lahir dengan operasi Caesar dibandingkan dengan lahir spontan 1,7.
Bayi baru
lahir dengan TTN umumnya gangguannya terbatas tanpa morbiditas yang signifikan.
Bayi dengan TTN baru lahir yang mebaik selama periode 24-72-jam 2. Tidak ada
predileksi ras telah dilaporkan. Risiko pria lebih banyak dibandingkan wanita 4,7.
2.2 Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko terjadinya TTT baik pada bayi, orang tua maupun
proses persalinan antara lain : Bayi dilahirkan secara operasi Caesar, makrosomia,
bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita penyakit asma , diabetea mellitus dan
pengaruh sedasi , asfiksia perinatal, Tidak adanya Phosphatidylglycerol pada cairan
amnion, bayi laki-laki 4,7.
2.4. Patofisiologi
Segerah setelah janin lahir dan mulai menarik napas terjadi inflasi paru yang
mengakibatkan peningkatan tekanan hidrolik yang menyebabkan cairan berpindah ke
interstitial. Volume darah paru juga meningkat pada saat bayi menarik napas,tetapi
cairan dalam paru belum mulai berkurang sampai 30-60 menit post natal dan lengkap
diabsorbsi dalam 24 jam.
Cairan dalam lumen paru mengandung protein kurang dari 0,3 mg/ml, cairan
dalam interstitial paru mengandung protein kurang lebih 30 mg/ml. Perbedaan
kandungan protein ini menyebabkan perbedaan tekanan osmotic lebih dari 10 cm
H2O, yang mengakibatkan cairan berpindah dari lumen ke interstitial. Peningkatan
aktivitas Na-K, ATP ase epitel paru selama proses persalinan menyebabkan
peningkatan absorbsi cairan ke interstitial. Masuknya udara ke paru saat menarik
napas tidak hanya mendorong cairan ke interstitial tetapi juga mengakibatkan tekanan
hidrostatistik dalam sirkulasi paru menurun dan meningkatkan aliran darah paru
sehingga secara keseluruhan akan meningkatkan luas permukaan vascular yang
efektif untuk mendrainase cairan. Pernapasan spontan juga akan menurunkan tekanan
intra thorakal sehingga menurungkan tekanan vena sistemik yang akhirnya
meningkatkan drainase melalui system limfe.
Penyebab TTN beleum diketahui secara pasti namun dicurigai melalui 3
proses yaitu 1. Penyerapan cairan paru janin terganggu disebabkan oleh gangguan
penyerapan cairan paru janin dari sistem limfatik paru dan gangguan mekanik, pada
bayi yang lahir secara Caesar karena kurangnya pemerasan toraks yang normal
5
penyebab lain. Differensial Count adalah normal pada TTN, tapi sebaiknya dilakukan
untuk menentukan apakah terdapat proses infeksi. Nilai hematokrit akan
menyingkirkan polisitemia. Urine and serum antigen test dapat membantu
menyingkirkan infeksi bakteri. 7.
2.6.2 Gambaran Radiologi
Pemeriksaan radiologi pada pasien yang mengalami disters pernapasan pada
bayi lahir ; foto thorax dan pemeriksaan ultrasonografi. Pada pasien TTN biasanya
dengan foto thorax ditemukan berupa hiperinflasi kedua paru, garis prominen di
perihiler, Pembesaran jantung ringan hingga sedang, Diafragma datar, dapat dilihat
dari lateral, Cairan di fisura minor dan perlahan akan terdapat di ruang pleura.
Prominent pulmonary vascular markings. kelainan tersebut bersifat sementara dan
pada pemeriksaan foto thorax evaluasi sudah membaik dalam 3-5 hari. Apabila
dicurigai
adanya
kelainan
congenital
di
jantung
dilakukan
pemeriksan
echocardiografi.
2.7 Diagnosis Banding
Diagnosis banding Transient Tachypnea of the Newborn antara lain ;
Pneumonia/sepsis. Jika neonatus mengalami pneumonia atau sepsis, akan didapat
pada riwayat kehamilan ibu tanda-tanda infeksi, seperti korioamnionitis, ketuban
pecah dini, dan demam. Hialin Membran Disease biasanya terjadi pada neonates
yang premature atau dengan alasan lain akan tertundanya maturasi paru. Aspirasi
Mekonium biasanya dapat diketahui dari riwayat kehamilan dan persalinan berupa
cairan ketuban berwarna hijau tua, mekonium pada cairan ketuban, noda kehijauan
7
pada kulit bayi, kulit bayi tampak kebiruan (sianosis), frekuensi denyut jantung janin
rendah sebelum kelahiran , skor APGAR yang rendah , auskultasi: suara nafas
abnormal.7
2.8
Penatalaksanaan
Transient Tachypnea of the Newborn ini bersifat self limiting disease, sehingga
Prognosis
Penyakit ini bersifat sembuh sendiri dan tidak ada risiko kekambuhan atau
disfungsi paru lebih lanjut. Gejala respirasi membaik sejalan dengan mobilisasi cairan
dan ini biasanya dikaitkan dengan dieresis.4,7
BAB III
PEMBAHASAN
Secara umum distress pernafasan pada bayi disebabkan dari gangguan pada
system pernafasan dan non system pernafasan (penyakit jantung, neurologi dan lainlain seperti penyakit hematologi). Beberapa kemungkinan penyebab dari sistem
pernafasanantara lain : obstruksi jalan nafas (dari hidung hingga karina), kelainan
dinding dada dan diafragma (hernia diafragmatika), malformasi mediastinum dan
parenkhim paru (CCAM, CLE, kista paru kongenital,
Pulmonary arteriovenous
Ada beberapa masalah yang dapat muncul pada masa transisi bayi dari
kehidupan intra ke extra uterin, salah satunya adalah bayi tidak dapat bernapas cukup
kuat untuk mendorong cairan keluar dari alveoli, sebagai akibatnya paru-paru tidak
dapat terisi oleh udara dan tidak tersedia oksigen untuk sirkulasi darah ke paru-paru.
10
Pemeriksaan radiologi dalam hal ini pemeriksaan foto thorax penting untuk
menegakkan diagnosis TTN dan membedakan dengan penyakit distress pernapasan
lainnya
pada bayi baru lahir. Gambaran foto thorax TTN ditemukan adanya
hiperinflasi paru , garis-garis perihiller yang prominen dan bilateral, gambaran ini
akibat adanya penumpukan cairan dalam system limfe perivaskuler sepanjang
bronkovaskuler, adanya cairan di fissura minor dan pleura space, dan Prominent
pulmonary vascular markings. Gambaran tersebut dapat hilang dalam 72 jam.
Salah satu faktor terjadinya TTN adalah pada bayi dengan umur kehamilan
mendekati matang sekitar > 35 mg disebabkan karena pengembangan paru belum
matang secara sempurna
sehingga memperberat
distress pernapasang pada bayi baru lahir , seperti dilaporkan oleh Morrison 5,7%
dan Riskin et all 7,2%. Untuk membedakan dengan HMD dapat dilakukan dengan
pemeriksaan Rasio L-S mature, tidak ditemukan fosfatidil-gliserol dalam cairan
ketuban dapat membantu untuk menentukan kematangan paru dan pemeriksaan foto
thorax dapat diketahui dengan jelas pola retikulogranular dengan gambaran
atelektasis paru.
Adanya hiperinflasi pada paru dan efusi pleura pada bayi baru lahir yang
mengalami distres
adanya obstruksi jalan napas akibat mukonium menyebabkan volume paru meningkat
11
dan memberikan gambaran adanya area emphysema (air trapping) dan asimetris
grossly patchy opacities yang tidak ditemukan pada TTN.
Penyebab lain distress pernapasan pada bayi baru lahir adalah pneumonia
neonatal, gambaran radiografi pneumonia neonatal sering tidak spesifik biasanya
ditemukan diffuse
reticulonodular
lebih sering dibandingkan dengan disters pernapasan pada bayi baru lahir. Untuk
mendiagnosis pneumonia neonatorum dilakukan pemeriksaan Differensial count
menunjukkan tanda neutropenia atau leukositosis dengan jumlah abnormal dari sel
immature. Tes antigen urin dapat positif bila neonates mengalami group B
streptococcal. Jika terdapat tanda-tanda infeksi seperti di atas, dianjurkan untuk
memberikan antibiotic berspektrum luas.
12
BAB IV
KESIMPULAN
Transient Tachypnea of the Newborn
neonatus yang mendekati cukup bulan atau cukup bulan yang mengalami gawat napas
segera setelah lahir akibat gangguan absorbsi cairan paru.
Gambaran foto thorax TTN; hiperinflasi paru , garis-garis perihiller yang
prominen dan bilateral, adanya cairan di fissura minor dan kadang-kadang disertai
efusi pleura , dan Prominent pulmonary vascular markings. Gambaran tersebut dapat
hilang dalam 72 jam.
Dibedakan dengan HMD grade I
retikulonodular ,
13
REFERENSI
1.
2.
3.
Anonim I ,
Radiology, 2015.
4.
5.
Anonim
II.
Imaging
in
Transient
Tachypnea
of
the
Newborn.
emedicine.medscape.com/article/ 2015.
6.
Murai DT. Respiratory Distress in the Newborn. Based pediatrics for medical
students. 2002.
7.
8.
Jain L, Eaton DC. Physiology of Fetal Lung Fluid Clearance and the Effect of
Labor. Seminar in perinatology, 2006.
9.
Gerten KA, Coonrod D V, Bay RC, Chambliss LR. Cesarean delivery and
respiratory distress syndrome: Does labor make a difference. American Journal
of Obstetrics and Gynecology . 2005
10. Martinek H. The disappearance of fetal lung fluid following birth. The journal
of pediatrics . 1971;78(5):83743
11. Jain L, Dudell GG. Respiratory Transition in Infants Delivered by Cesarean
Section. Seminar in perinatology, elsevier . 2006;296304.
12. Rimawi BH. Infectious Comorbidities Encountered in Obstetrics and
Neonatology Edited by Infectious Comorbidities Encountered in Obstetrics and
Neonatology. 2014.
14
15