Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

Transient tachypnea of the newborn (TTN)


2021

1. Pendahuluan Gangguan nafas pada neonatus merupakan kumpulan gejala klinis pada bayi baru
lahir berupa kesulitan bernapas, yang ditandai dengan gejala . utama takipnoe ,
sianosis sentral (lidah biru pada suhu ruangan), retraksi, dan merintih. Tanda lain
adalah napas cuping hidung dan apnea periodik. Gangguan nafas dapat terjadi pada
masa transisi pada saat bayi baru lahir. Sebagian bayi baru lahir (10%) memerlukan
bantuan untuk memulai sedangkan 1 % bayi yang memerluka resusitasi lebih lanjut.
Perubahan system pernafasan dan sirkulasi berperan penting dalam transisi
kehidupan intrauterine ke ekstrauterine bayi baru lahir. Hambatan pada proses
transisi bayi baru lahir meliputi gangguan penyerapan cairan paru, kegagalan
peningkatan tekanan darah sistemik, serta kegagalan dilatasi
areriol paru.

2. Definisi Transient tachypnea of the newborn (TTN) merupakan kondisi gangguan


pernapasan yang bersifat sementara akibat gangguan adaptasi paru namun jika
tidak diatasi segera dapat menyebabkan gangguan
pernapasan yang berat.
3. Anamnesa Faktor risiko
 Seksio sesarea elektif
 Makrosomia
 Partus lama
 Laki-laki
 Ibu mendapatkan sedasi berlebihan
 Ibu dengan diabetes mellitus
 Kehamilan kurang bulan
 Riwayat asma pada keluarga (terutama Ibu)
4. Pemeriksaan Fisik  Neonatus biasanya hampir cukup bulan atau cukup bulan dan mengalami
kesulitan bernapas segera setelah lahir (>80 pernapasan/menit).
 Salah satu petanda penting dari TTN adalah perbaikan pada
neonatus, yang biasanya terjadi pada 48-72 jam setelah lahir

5. Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan laboratorium: Pemeriksaan darah lengkap, Gas


darah biasanya menunjukkan hipoksia ringan (fasilitas lengkap)
2. Pemeriksaan radiologis: Rontgen toraks : gambaran bisa
bervariasi tetapi sering didapati adanya garis perihilar (ellis
damoiseau) dan kardiomegali ringan.
6. Kriteria Diagnosis Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
7. Diagnosis kerja Transient Tachipnoe of the newbowm
8. Diagnose banding 1. Respiratory distress syndrome
2. Meconium aspiration syndrome
3. Air leak syndrome
4. Apnea of prematurity
5. Pneumonia
9. Tatalaksana Self limiting disease, sehingga pengobatan yang ditujukan
biasanya hanya berupa pengobatan suportif, yaitu: • CPAP
(PEEP : 7 cmH2O) • Suplementasi oksigen bila saturasi tidak
mencapai target (90-95%) • Pemberian minum setelah
hemodinamik stabil
9. Indikasi Rawat inap Semua gangguan nafas pada neonatus
10. Indikasi pulang Tidak sesak, dengan frekuensi napas 40-60 kali per menit. Tidak ada
tanda-tanda infeksi, penyakit penyerta dan komplikasi telah teratasi dan
bisa minum secara adekuat.
11. Prognosis Bila bayi segera dapat ditangani, maka prognosis baik. Pada kebutuhan
ventilasi mekanik yang lama (>7 hari), maka resiko untuk bayi mengalami
problem neurodevelopmental akan meningkat.
12. Referensi 1. Rehan KV, Phibbs RH. Delivery room management. Dalam :
MacDonald MG, Seshia MK, Mullett MD, penyunting. Avery’s
Neonatology, pathopysiology & management of the newborn.
Edisi ke 6. Philadelphia : Lippincot William & Wilkins, 2005;
302- 26.
2. Sill J. Perinatal asphyxia. Dalam: Gomella TL, Cunningham MD,
Eyal FG, Zenk KE, penyunting. Neonatology, management,
procedur, on-call problem, desease, and drug. Edisi ke 6. New
York: Lange McGraw Hill, 2009;624-36.
3. Goldsmith JP. Delivery room resuscitaion of the newborn.
Dalam :Martin RJ, Fanaroff AA, Walsh MC, penyunting.
Fanaroff and Martin’s Neonatal-perinatal medicine. Edisi ke 9.
Missouri: Elsevier, 2011;449-74
4. Gomella TL, Pulmonary Diseases. Dalam: Gomella TL,
Cunningham MD, Eyal FG, Zenk KE, Penyunting. Neonatology.
Edisi ke-4 USA:Appleton & Lange, 1999h. 490-514.
Down Score pada Neonatus
0 1 2
Frekuensi < 60/menit 60 – 80/menit > 80/menit
Napas
Sianosis Tidak Sianosis hilang dengan O2 Sianosis menetap walaupun diberi O2
sianosis
Retraksi Tidak ada Retraksi ringan Retraksi berat
retraksi
Air Entry Udara masuk Penurunan ringan udara masuk Tidak ada udara masuk
bilateral baik
Merintih Tidak Dapat didengar dengan Dapat didengar tanpa alat bantu
merintih stetoskop

Keterangan:
0-4 : Distress Napas Ringan; membutuhkan O2 nasal atau headbox
4-7 : Distsres Napas Sedang; membutuhkan Nasal CPAP
>7 : Distres Napas Berat; Ancaman Gagal Napas; membutuhkan Intubasi
(perlu diperiksa Analisa Gas Darah/AGD)

Anda mungkin juga menyukai