Anda di halaman 1dari 51

RESUSITASI NEONATUS

Ratu Synnar Putri Mayangsari 130112160663


Najmi Fauzan Tarsidin 130112160
Periode Awal Bayi Baru Lahir
Tujuan Resusitasi & Transportasi
Bayi Baru Lahir
• Edukasi dan persetujuan keluarga
• Pembentukkan dan pengarahan
Persiapan tim resusitasi

Sebelum • Persiapan alat resusitasi


• Persiapan transportasi dan ruang
Resusitasi perawatan BBL
2

Tim Resusitasi
Neonatus

Terdiri dari min. 3 orang


dengan peran dan posisi
sebagai:
1. Ketua Tim
2. Sirukulasi
3. Equipment

Komunikasi efektif dan


pembagian tugas yang
jelas  Mengurangi 1
kesalahan dalam resusitasi

3
KETUA TIM
(Jalan Napas & Pernapasan)

 Ulas singkat peran dan rencana dengan tim


 Hisap mulut dan hidung bayi
 Pertahankan jalan napas
 Berikan VTP
 Intubasi bayi dan perhatikan Panjang ET
 Administrasi surfaktan bila perlu
 Siapkan thorakosintesis bila perlu
 Nilai APGAR menit 1 dan 5
 Berikan pengarahan kepada tim dengan tenang dan jelas
SIRKULASI

 Keringkan bayi
 Bekerja sama mengeringkan dan merangsang bayi, memasang
plastik, mengganti linen
 Pasang pulse oximetry di tangan kanan
 Dengarkan suara jantung dan suara napas
 Dengarkan suara napas setelah ET terpasang
 Kompresi jantung
EQUIPMENT

 Siapkan alat
 Aktifkan timer saat lahir
 Pasang probe suhu
 Bekerja sama dengan sirkulasi mengeringkan dan merangsang bayi,
memasang plastik, mengganti linen
 Berikan pengobatan emergensi bila perlu
 Mengingatkan lama resusitasi dan mencatat tindakan dan obat
yang sudah diberikan
 Memastikan inkubator siap digunakan dan ada tempat di NICU
 Pasang kateter vena umbilical bila perlu
FAKTOR RISIKO
FAKTOR IBU FAKTOR JANIN FAKTOR INTRAPARTUM
Ketuban pecah dini ≥ 18 jam Kehamilan multiple Pola denyut jantung janin yang
meragukan pada CTG
Perdarahan pada trimester 2 dan 3 Prematur (terutama usia gestasi <35 Presentasi abnormal
minggu)
Hipertensi dalam kehamilan Post matur (usia gestasi >41 minggu) Prolaps tali pusat

Hipertensi kronik Besar masa kehamilan (large for Persalinan/kala 2 memanjang


gestational age)
Penyalahgunaan obat Pertumbuhan janin terhambat Persalinan yang sangat cepat
Konsumsi obat (seperti litium, Penyakit hemolitik autoimun (anti-D, Pendarahan antepartum (misal solusio
magnesium, penghambat adrenergic, anti Kell, terutama jika terdapat anemia/ plasenta, plasenta previa, vasa previa)
narkotika) hidrops fetalis)

Diabetes mellitus Polihidramnion dan oligohidramnion Ketuban bercampur mekonium

Penyakit kronik (anemia, PJB, sianotik) Gerakan janin berkurang sebelum Pemberian obat narkotika untuk
persalinan mengurangi rasa nyeri pada ibu dalam 4
jam proses persalinan
Demam Kelainan congenital yang memengaruhi Kelahiran dengan forceps
pernapasan, fungsi kardiovaskuler, atau
proses transisi lainnya.

Infeksi Infeksi intrauterine Kelahiran dengan vakum


Korioamnioitis Hidrops fetalis Penerapan anestesi umum pada ibu

Sedasi berat Presentasi bokong Bedah saesar yang bersifat darurat.

Kematian janin sebelumnya Distosia bahu


Tidak pernah melakukan pemeriksaan
antenatal
Persiapan Alat Resusitasi BBL
Airway Breathing Circulation Thermoreg

Semua Airway Box Pompa dan Kotak Radiant


kelahiran Stetoskop sungkup emergensi warmer 75%
Penghisap dan Oksigen 40% - UVC kit
selang Oksimeter - - epinefrin
penghisap - - NaCl

Tambahan Ett 2,5 + Surfaktan <27 Pasokan PIV Suhu ruangan


untuk <27 mandrin minggu D10W 24-270 C
minggu Laringoskop + Vi-drape
0 blade
CO2 detektor
Trim Stabilizer
30 detik pertama:
30 detik pertama:
1. Pastikan bayi
tetap hangat
2. Atur posisi &
bersihkan jalan
napas

Bersihkan jalan napas hanya


jika ada sumbatan jalan
napas yang nyata.
3. Keringkan * &
stimulasi
4. Posisikan
kembali
30 detik kedua:
30 detik ketiga:
30 detik kedua:
INDIKASI VTP
Bagaimana cara PIP
memberikan VTP?
PEEP
Dengan apa kita
memberikan VTP?
Kecepatan
melakukan
resusitasi?

40-60 x/menit
Bila Dada Tidak Mengembang Saat
Ventilasi Tekanan Positif:
• Perlekatan Sungkup Tidak TepatBocor
• Posisi leher terlalu menunduk/menengadah
• Sumbatan jalan nafas lendir/darah
• Mulut terbuka
• Tekanan Kurang
30 detik kedua:
INDIKASI CPAP
46

MERINTIH

Berikan Udara Yang Mengalir Terus Menerus  Continues


Positve Airway Pressure (CPAP) = 7 cm H2O
CPAP PADA BAYI MERINTIH

PEEP 7 CmH2O 
Observasi jika
masih retraksi 
PEEP 8 cmH2O
CPAP dengan single nasal prong

Putar searah
jarum jam

PEEP 7 CmH2O
Udara
mengalir
melalui selang
Pemberian CPAP dengan Infant T-piece system
(Jackson-Rees)

PEEP 7 CmH2O

dengan ETT single nasal prong


EFEK CPAP PADA PARU
SETTING CPAP UNTUK VENTILASI
TEKANAN POSITIF
Prematur Cukup Bulan
PEEP 5 cmH2O 5 cmH2O
PIP 25 cmH2O 30 cmH2O
FiO2 30 % 21%
Flow 8L 8L
SETTING CPAP pada bayi
dengan distress napas
Prematur Cukup Bulan
PEEP 7 cmH2O 7 cmH2O
PIP 25-40 cmH2O 30-40 cmH2O
Ditingkatkan 5 Ditingkatkan 5
cmH2O cmH2O
bertahap bertahap
FiO2 30 % 21%
ditingkatkan ditingkatkan
bertahap 10% bertahap 10%
(target 100%) (target 100%)
Flow 8-10 L 8-10 L
30 detik kedua:
INDIKASI O2 BEBAS
TIMBUL KARENA SEL DARAH MERAH TIDAK TERIKAT CUKUP OKSIGEN 
SATURASI OKSIGEN dalam darah KURANG !!!!!
Oksigen ? Perlukah?
Berapa Banyak? Kapan?

TARGET SATURASI PREMATUR 


88-92 %
BPD Retinopati
NEC

Toksisitas Oksigen Terjadi Bila


Saturasi Oksigen dalam darah100% !!!!!

SELALU MULAI RESUSITASI NEONATUS Dengan udara hirup

FiO2 21%
57
58

Menambahkan Oksigen yang Dihirup


(FiO2)
Bayi yang dapat bernapas tetapi mengalami sianosis sentral
 free flow oxygen

Resusitasi Selang oksigen di Balon Mengembang Sendiri


mengunakan Neopuff antara telapak Laerdal (dekat, tidak rapat)
(1 cm di atas wajah) tangan seperti Tidak diremas dengan oksigen
≥ 96% (termasuk PEEP) bentuk sungkup 100% dan kecepatan aliran 5 L/
≥ 93% (tidak termasuk (1 cm di atas wajah) min (1 cm di atas wajah )
PEEP) ≥ 90% 39-56%
Alat yang diperlukan untuk
terapi oksigen secara optimal
Blender oksigen/Pencampuran Oksigen

Oksigen 21%
(udara tekan)

Oksigen 100 %
(oksigen Murni)
Tabel Konsentrasi Oksigen
untuk Campuran Udara dan Oksigen  INGAT
RUMUS 8 !!!!
% UdaraBertekanan/Oksigen21%(liter/menit)
kons.O2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 41% 37% 34% 32% 31% 30% 29% 28%


(liter/menit)

2 61% 53% 47% 44% 41% 38% 37% 35% 34%

3 80% 68% 61% 55% 51% 47% 45% 43% 41% 39%
100 %

4 84% 74% 66% 61% 56% 52% 50% 47% 45% 44%
5 86% 77% 70% 65% 61% 57% 54% 51% 49% 47%
6 88% 80% 74% 68% 64% 61% 57% 54% 53% 51%
Oksigen murni

7 90% 82% 76% 71% 67% 64% 61% 58% 56% 54%
8 91% 84% 78% 74% 70% 66% 63% 61% 58% 56%
9 92% 86% 80% 76% 72% 68% 65% 63% 61% 58%
10 93% 87% 82% 77% 74% 70% 67% 65% 63% 61%
30 detik ketiga:
ALGORITMA
“STABLE’
S – Sugar Level (Kadar Gula
Darah)

 Pastikan kadar gula darah ≥ 50 mg/dl terutama pada bayi


dibawah ini:

Terlalu Kurus Terlalu gemuk Bayi Sakit


 Wajib diperiksakan ≤ 1 jam
T – Temperature (Suhu
Tubuh)

• Ukur suhu tubuh melalui axilla

• Pertahankan suhu tubuh dalam rentang 36,5-37,50C


A – Airway (Jalan
Napas)

• Pastikan jalan napas terbuka.


• Pastikan bayi bernapas dengan nyaman (tidak merintih, tidak
sianosis, tidak ada retraksi). Bila perlu dapat dibantu dengan t-piece
resuscitator.
B – Blood Pressure (Tekanan
Darah)

 Pastikan laju denyut jantung berada dalam rentang 120-160 kali per
menit.
 Pastikan waktu pengisian kapiler kurang dari 3 detik.
 Pastikan isi nadi radialis kuat
 Pemasangan infus perifer atau kateter umbilikalis emergensi dapat
dipertimbangkan pada bayi yang memiliki asupan nutrisi kurang baik.
L – Laboratorium Works
(Pemeriksaan laboratorium)
 Bila memungkinkan periksakan laboratorium pada bayi (darah rutin:
Hb, Golongan darah AB0 atau rhesus)

E – Emotional Support (Dukungan


Emosional)

•Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana


terhadap bayi kepada keluarga dengan adekuat.

Anda mungkin juga menyukai