STANDAR
OPERASIONAL
dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
Pengertian Suatu penilaian fisik lengkap untuk setiap neonatus yang
dilakukan pada awal setiap jadwal tugas jaga (shift), yang
mencakup : tanda vital, ukuran pertumbuhan, penilaian sistem
dan penilaian usia kehamilan
4. SISTEM KARDIOVASKULER
Periksa denyut jantung
Auskultasi bunyi jantung
Auskultasi untuk murmur yang terdengar
Periksa denyut perifer
Periksa tekanan darah
Periksa waktu pengisian ulang kapiler (CRT)
5. SISTEM GASTROINTESTINAL
Observasi dinding abdomen untuk kelainan,
perubahan warna
Ukur lingkar abdomen
Lakukan palpasi untuk adanya massa atau
organomegali
Auscultasi untuk bunyi usus
Periksa residu lambung
Periksa umbilicus untuk melihat adanya keluaran,
warna kemerahan, edema
Periksa genetalia (laki laki hipospadia, hidrocele,
hernia, testis yang tidak turun. Perempuan, keluaran)
Periksa anus untuk adanya anus imperforata
7. PEMERIKSAAN LAIN
Periksa ektremitas dan panggul
Periksa tubuh dan tulang punggung
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
Pengertian Merupakan suatu prosedur yang diaplikasikan untuk neonatus
yang gagal bernafas secara spontan dan adekuat.
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr.H.Lalu Bahrudin
NIP. 19691011 200312 1 005
untuk ukuran bayi cukup bulan dan kurang bulan
Kateter nasal (nasal prong/kanul nasal)
Oral airway ukuran bayi cukup bulan dan kurang bulan
3. PERALATAN INTUBASI
Laringoskop dengan daun lurus, ukuran 0 (kurang
bulan) dan 1 (neonatus cukup bulan) untuk bayi sangat
kecil/sangat kurang bulan digunakan ukuran 00
Bola lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop
Pipa endotrakeal(ukuran 2,5, 3, 3,5, dan 4 mm)
Gunting
Sarung tangan
4. OBAT-OBATAN
Epineprin 1:10.000 (0,1 mg/ml)
Natrium bikarbonat 4,2 %(5mEq/10ml)
Nalokson 0,4 mg/ml atau 1,0 mg/ml
Dektrose 10%(250 cc)
Air steril/aquades(30 cc)
RL atau Nacl 0.9%
5. LAIN-LAIN
Tempat tidur resusitasi neonatus dengan pemanas
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
radian dan handuk atau selimut
Selimut untuk menutup ibu dan bayi saat dilakukan
kontak kulit dengan kulit
Topi bayi untuk pengendalian suhu
Stetoskop
Plester
Spuit (ukuran 1,3,5,10,20 dan 50 cc)
Baki katetrisasi pembuluh umbilikal:
skalpel,gunting,kateter umbilikal, Three-way Stopcock,
pengikat umbilikal, antiseptic
Alat monitor jantung dan oksimeterelektroda atau
denyut nadi setra probe(jika ada)
Spons alcohol
Klem umbilical
Jarum (ukuran 25,21 dan 18)Kateter umbilikal (ukuran
3,5 dan 5 Fr)
Selimut hangat untuk menyelimuti ibu dan neonatus.
PROSEDUR PEMERIKSAAN NEONATUS
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr.H.Lalu Bahrudin
NIP. 19691011 200312 1 005
Unit Terkait 1. LENGKAPI RIWAYAT MEDIS
Tanyakan tentang riwayat penyakit maternal
Tanyakan tentang infeksi maternal
Tanyakan tentang obat yang dikonsumsi ibu
Tanyakan tentang riwayat USG sebelumnya
Tanyakan tentang riwayat KPD
Tanyakan tentang riwayat cairan ketuban tercemar
mekonium
Tanyakan tentang riwayat saudara kandung yang
sebelumnya mengalami hal yang sama
Tanyakan tentang riwayat kehamilan kembar
Dokumentasikan usia kehamilan
Dokumentasikan cara persalinan (PN,SC atau dengan
alat)
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr.H.Lalu Bahrudin
NIP. 19691011 200312 1 005
3. INSTRUKSIKAN DAN INTERPRETASIKAN
PEMERIKSAAN KLINIS YANG SESUAI
Minta dan menginterpretasi Hb, Ht jika diperlukan
Minta dan menginterpretasi elektrolit serum jika
diperlukan
Minta dan menginterpretasi gula darah sewaktu jika
diperlukan
Minta dan menginterpretasi gas darah jika diperlukan
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
jalan nafas tetap terbuka posisi, penghisapan
Keringkan bayi dengan segera dan dengan baik
Nilai status pernafasan
Tangani status pernafasan, jika apnea atau megap-
megap/ tersengal berikan berikan rangsangan taktil bila
tidak ada respon lakukan VTP dengan balon sungkup,
lakukan intubasi endotrakheal sesuai kebutuhan
Nilai denyut jantung dan menerapkan kompresi dada
jika ada indikasi (DJ < 60 denyutan/menit setelah VTP
yang memadai)
Berikan efineprin ketika diindikasikan (DJ < 60
deyut/menit setelah 30 detik VTP dan kompresi dada)
Tangani sindrom aspirasi mekonium dengan baik
(intubasi untuk penghisapan trakea, jika diperlukan)
Pindahkan ke ruang bayi atau NICU sesuai dengan
kondisi neonatus. Lakukan kontak kulit dengan kulit
Tetap lakukan kontak kulit dengan kulit hingga waktu
menyusui pertama kali dapat diselesaikan dengan baik
PROSEDUR PEMERIKSAAN NEONATUS
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
6. TATALAKSANA AKTIF
Pertahankan suhu normal
Pertahankan dukungan pernafasan sesuai dengan yang
dibutuhkan
Pertahankan dukungan kardiovaskuler sesuai dengan
yang diperlukan
Kebijakan
Keriteria
pencapaian
Persiapan 1. Persiapan alat :
Infant warmer atau meja tindakan
2. Persiapan bahan :
Bagan penilaian maturitas fisik
Bagan penilaian maturitas neuromuskuler
Prosedur 1. Kaji riwayat persalinan, catat informasi pada Bagan
Perkiraan Usia Kehamilan menurut skor maturitas.
Nama
Usia saat diperiksa
Waktu pemeriksaan
Usia kehamilan menurut tanggal dan USG
Nilai maturitas fisik bayi dan beri tandaX pada kotak
dalam formulir yang paling menjelaskan pada bayi. Jika
pemeriksaan kedua dilakukan, tulis O pada kotak yang
benar
Diterbitkan
Diterbitkan tgl Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
RUMAH SAKIT UMUM
1 Januari 2014 Kabupaten Lombok Utara
DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
2; fleksi 90-100 mendapatkan skor 3; dan kembali
kefleksi penuh dengan cepat mendapatkan skor 4
Untuk menentukan sudut popliteal, letakkan bayi
terlentang, kepala, punggung dan panggulnya
menempel pada permukaan. Pegang paha bayi pada
posisi fleksi dengan ibu jari dan telunjuk kiri. Dengan
telunjuk tangan kanan, luruskan kaki di belakang mata
kaki dengan sedikit tekanan lembut. Bandingkan sudut
di belakang lutut atau sudut popliteal dengan angka
pada lembar kerja. Untuk mengevaluasi scraf sign
letakkan bayi terlentang. Pegang tangan bayi dan
tempelkan lengannya melewati leher ke bahu yang
berlawanan sejauh mungkin. Untuk melakukan manuver
ini angkat siku melewati badan, tapi kedua bahu tetap
menempel dipermukaan meja periksa dan kepala harus
tetap lurus. Amati posisi siku pada dada bayi dan
bandingkan dengan angka pada lembar kerja, lalu catat
pada lembar kerja
Heal-to-ear manuver (manuver tumit telinga) dilakukan
pada posisi terlentang. Pegang kaki bayi dengan ibu jari
dan telunjuk, tarik sedekat mungkin dengan kepala
tanpa memaksa dan pertahankan panggul pada
permukaan meja periksa. Amati jarak antara kaki dan
kepala serta tingkat ektensi lutut lalu bandingkan
PENILAIAN MASA KEHAMILAN
Diterbitkan
RUMAH SAKIT UMUM Diterbitkan tgl Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
DAERAH KABUPATEN 1 Januari 2014 Kabupaten Lombok Utara
LOMBOK UTARA
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
NIP. 19691011 200312 1 005
PROSEDUR
Pengertian Bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram.
Kebijakan
Keriteria 10 %
pencapaian
Persiapan 1. Persiapan alat :
Thermometer
Stetoskop
Metlin
Timbangan bayi
Arloji
Buku catatan
2. Persiapan bahan
Grafik pertumbuhan
Bagan penilaian maturitas fisik
Bagan penilaian maturitas neurologis
Bagan penilaian skor downe
Prosedur 1. RIWAYAT MEDIS LENGKAP
Tanyakan tentang penyakit maternal : toxaemia, DM
Tanyakan tentang infeksi maternal : TORCH
Tanyakan tentang perdarahan ante partum
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr.H.Lalu Bahrudin
NIP. 19691011 200312 1 005
Tanyakan tentang kehamilan kembar
3. SISTEM PERNAPASAN
Hitung skor Downe
Amati adanya apnea
4. SISTEM KARDIOVASKULER
Periksa adanya takikardi
Lakukan auscultasi bunyi jantung
Periksa adanya mur mur yang dapat didengar dengan
jelas (PDA)
Periksa denyut perifer
5. SISTEM GASTROINTESTINAL
Amati adanya kembung pada abdomen (lingkar
abdomen)
Amati adanya muntah, diare
Periksa adanya residual lambung
Periksa adanya faeces berdarah
BERAT BADAN LAHIR RENDAH(BBLR)
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR dr.H.Lalu Bahrudin
NIP. 19691011 200312 1 005
7. KELAINAN HEMATOLOGIS
Amati adanya ikterus
Amati adanya anemia
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
Minta dan interpretasikan foto rontgen dada
Minta dan interpretasikan USG kranial jika
diperlukan
Minta dan interpretasikan echo jika diperlukan
10. PEMANTAUAN SELAMA RAWAT INAP
Periksa tanda vital : FJ, frekuensi nafas, suhu, waktu
pengisian ulang kafiler (CRT) dan saturasi O2
Hitung skor downe
Periksa apnea dan bradikardi
Amati adanya kejang
Periksa kadar glukosa serial
Periksa Na, K, Ca serum
Periksa kadar bilirubin serial jika terdapat ikterus
Periksa analisa gas darah serial jika ada indikasi
Periksa dan dokumentasikan berat badan setiap hari
dan lingkar kepala setiap minggu
Periksa apakah asi diberikan dengan teratur dan
rutin
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR dr.H.Lalu Bahrudin
NIP. 19691011 200312 1 005
STANDAR
OPERASIONAL
dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR
NIP. 19691011 200312 1 005
Kebijakan
Keriteria
pencapaian
Persiapan 1. Persiapan Alat
Peralatan pemeriksaan vital sign
Peralatan pemasangan infus
Peralatan injeksi
2. Persiapan Bahan
Ampicillin
Cephalosporin
Gentamicin
Aqua pro injeksi
5. TATALAKSANA AKTIF
Antibiotika intrapartum diberikan sesuai indikasi berikut
Persalinan kurang bulan < 37 minggu
Ketuban pecah > 18 jam
Demam antepartum pada ibu 38 C
Pengamatan bayi yang tidak menunjukkan tanda sepsis
tapi usia 35 minggu dan ibu mendapatkan 2 dosis
antibiotika
Pengamatan bayi jika tidak menunjukkan sepsis, < 35
minggu dan ibu mendapatkan satu dosis antibiotika,
disertai pemeriksaan darah tepi lengkap dan kultur
Lakukan kultur, mulai pemberian antibiotika pada
neonatus yang dicurigai sepsis secara klinis
Mulai pemberian ampicillin/gentamicin atau
SEPSIS NEONATORUM
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
Kebijakan
Keriteria
pencapaian
Persiapan
1. Persiapan Alat
Lembar anamnesis
2. Persiapan Bahan
Phenobarbital
Phenitoin
Pyridoxine
Natrium Bicarbonat
Ca Glukonas 10 %
D 10 %
MgSO4 50%
STANDAR
OPERASIONAL
dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
Tanyakan tentang penyakit ibu(DM, darah tinggi)
Tanyakan tentang riwayat kejang neonates
Tanyakan tentang keguguran sebelumnya
Tanyakan tentang perdarahan antepartum
Tanyakan tentang persalinan yang sulit
Dokumentasikan nilai Apgar rendah jika persalinan
dilakukan dengan pertolongan (< 3 pada menit ke-1
atau < 5 pada menit ke-5)
Tanyakan tentang gambaran kejang (jenis dan
berlangsung beberapa hari lama)
Tanyakan tentang penyakit neonatus seperti sepsis dan
ikterus)
Diterbitkan
Diterbitkan tgl Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
RUMAH SAKIT UMUM Kabupaten Lombok Utara
1 Januari 2014
DAERAH KABUPATEN
LOMBOK UTARA
STANDAR
dr.H.Lalu Bahrudin
OPERASIONAL
NIP. 19691011 200312 1 005
PROSEDUR
kesadaran, tonus, reflek, pupil, frekuensi dan lamanya
kejang)
Minta dan interpretasikan glukosa serum serial,
kalsium, Mg, Na
6. TATALAKSANA AKTIF
Pertahankan kadar glukosa , kalsium dan magnesium
normal menurut protocol
Pertahankan keseimbangan asam basa normal
menurut protocol
KEJANG PADA NEONATUS
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
Pengertian Penyimpangan dari pola pertumbuhan yang diharapkan pada
janin
Kebijakan
Keriteria pencapaian
Persiapan 1. Persiapan Alat
2. Persiapan Bahan
Prosedur 1. RIWAYAT MEDIS LENGKAP
Tanyakan tentang penyakit maternal : toxaemia, DM
Tanyakan tentang infeksi maternal : TORCH
Tanyakan tentang perdarahan antepartum
Tanyakan tentang kehamilan kembar
PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT
3. SISTEM PERNAFASAN
Hitung skor Downe
Amati adanya apnea
4. SISTEM KARDIOVASKULER
Periksa adanya takikardi
Lakukan auscultasi bunyi jantung
Periksa adanya mur mur yang dapat didengar dengan
jelas (PDA)
Periksa denyut perifer
5. SISTEM GASTROINTESTINAL
Amati adanya kembung pada abdomen (lingkar
abdomen)
Amati adanya muntah, diare
Periksa adanya residual lambung
Periksa adanya faeces berdarah
PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT
STANDAR
dr.H.Lalu Bahrudin
OPERASIONAL
NIP. 19691011 200312 1 005
PROSEDUR
Unit Terkait 6. SISTEM SARAF PUSAT
Amati tingkat kesadaran
Evaluasi tonus otot yang telah (hipertonia atau
hipotonia)
7. KELAINAN HEMATOLOGIS
Amati adanya ikterus
Amati adanya anemia
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
STANDAR
OPERASIONAL
dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR dr.H.Lalu Bahrudin
NIP. 19691011 200312 1 005
Kebijakan
Keriteria
pencapaian
Persiapan 1. Persiapan Alat
2. Persiapan Bahan
Prosedur 1. RIWAYAT MEDIS LENGKAP
Tanyakan tentang riwayat ikterus , anamia, spenektomi
keluarga
Tanyakan tentang kakak adik yang sebelumnya
mengalami ikterus, pucat, atau penyakit hati
Tanyakan tentang asupan obat ibu seperti
sulponamides
Dokumentasikan riwayat persalinan termasuk trauma
lahir, ekstraksi vakum, infus oksitosin, tertundanya
penjepitan tali pusat dan asfiksia jika persalinan
ditolong oleh orang lain
Dokumentasikan hari mulainya ikterus
Dokumentasikan warna urine dan faeces
Dokumentasikan metode pemberian minum (ASI atau
HIPERBILIRUBINEMIA NEONATUS
STANDAR
dr.H.Lalu Bahrudin
OPERASIONAL
NIP. 19691011 200312 1 005
PROSEDUR
Unit Terkait formula)
Tanyakan tentang pemberian minum enteral yang
buruk
Tanyakan tentang muntah dan sembelit
STANDAR
dr.H.Lalu Bahrudin
OPERASIONAL
NIP. 19691011 200312 1 005
PROSEDUR
Unit Terkait Minta dan interpretasikan bilirubin total dan direk
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
NIP. 19691011 200312 1 005
PROSEDUR
Pengertian Memberikan dukungan nutrisi yang cukup untuk bayi dengan
masalah kesehatan
Kebijakan
Keriteria
pencapaian
Persiapan 1. Persiapan Alat
2. Persiapan Bahan
Pros 1. PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS LENGKAP
edur Periksa tanda vital :FJ, frekuensi nafas, suhu, waktu
pengisian kembali kapiler (CRT)
Dokumentasikan berat lahir
Dokumentasikan usia kehamilan
Dokumentasikan berat untuk usia kehamilan pada
diagram pertumbuhan
Sistem pernafasan : menghitung skor Downe
Sistem cardiovaskuler :periksa kriteria gagal jantung
(takipnea, takikardi dan pembesaran hati)
Pemeriksaan sistem gastrointestinal : distensi abdomen,
bising usus, residu lambung, feses berdarah
Sisihkan kemungkinan kongenital anomali seperti bibir
sumbing, imperforasi anus, hernia diagfrahmatik, fistula
trakheo
Sofageal
PEMBERIAN ASUPAN PADA NEONATUS RESIKO
TINGGI
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
5. PENATALAKSANAAN AKTIF
Mulai trofik feeding
Mulai pemberian nutrisi
Tentukan metode pemberian asupan yang tepat
Tentukan volume dan jenis susu
Amati dan tatalaksana intoleransi pemberian asupan
menurut protocol
Unit Terkait dr SpA, dr Umum, bidan, perawat
Dokumen Terkait SOP Pemeriksaan Fisik, SOP Pencegahan Infeksi
Referensi Buku Acuan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) tahun 2010
PENGENDALIAN INFEKSI
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
Kebijakan
Keriteria
pencapaian
Persiapan 1. Persiapan Alat
2. Persiapan Bahan
Prosedur 1. RIWAYAT MEDIS LENGKAP
Tanyakan tentang prosedur invasive
Tanyakan tentang jumlah staf di unit perawatan
Tanyakan tentang penyalahgunaan antibiotika
Tanyakan tentang cuci tangan sebelum unit perawatan
dan setelah melakukan pemeriksaan
STANDAR
dr.H.Lalu Bahrudin
OPERASIONAL
NIP. 19691011 200312 1 005
PROSEDUR
Unit Terkait Periksa apakah canula diganti setiap 2 atau 3 hari
Periksa apakah tabung infus dan buret diganti setiap
hari
Periksa apakah spuit 50 cc untuk infus diganti setiap
pergantian cairan
Periksa apakah alat sirkui pernafasan diganti setiap 3
hari
Pilah bayi yang memerlukan isolasi
Periksa apakah pengumpulan dan pembuangan limbah
sudah benar
5. TATALAKSANA AKTIF
Catat insiden infeksiyang menyebar diruang perinatologi
Identifikasi penyebab infeksi dan lakukan tatalaksana
yang sesuai
Ambil kultur dari petugas dan perlengkapan diruang
perinatologi
Unit Terkait dr SpA, dr Umum, bidan, perawat
Dokumen Terkait SOP Pemeriksaan Fisik Neonatus
Referensi Buku Acuan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) tahun 2010
TATALAKSANA CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Kebijakan
Keriteria
pencapaian
Persiapan 1. Persiapan Alat
2. Persiapan Bahan
Prosedur 1. MELENGKAPI PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS
Periksa tanda vital : FJ, frekuensi nafas, suhu, waktu
pengisian ulang kafiler (CRT)
Dokumentasikan berat badan setiap hari atau 2 kali
setiap hari jika < 1000 gram
Periksa status hidrasi setiap 8 jam
Periksa jumlah urine setiap hari
Periksa lokasi kanul IV untuk infeksi kulit dan
pengelupasan kulit
Periksa lokasi kanul IV untuk ekstavasasi
5. MANAJEMEN AKTIF
Bayi cukup bulan, hari 1 sampai 3, > 2,5 kg.
Menggunakan D 10, dimulai pada 80 ml/kg, dinaikkan
TATALAKSANA CAIRAN DAN ELEKTROLIT
HARI > 7
Jika bayi diberi TPN, total kebutuhan cairan yang
diterima sebesar 120-140 ml/kg perhari (kalori total 90-
100 Kkal/kg/hari)
Jika bayi diberi asupan enteral, memeriksa bahwa bayi
menerima total cairan 150 ml/kg perhari (kalori total 120
Kkal/kg/hari)
Unit Terkait dr SpA, dr Umum, bidan, perawat
Dokumen Terkait SOP Pemeriksaan Fisik Neonatus dan SOP Pencegahan
Infeksi
Referensi Buku Acuan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) tahun 2010
NUTRISI PARENTERAL TOTAL
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
Kebijakan
Keriteria
pencapaian
Persiapan 1. Persiapan Alat
2. Persiapan Bahan
Prosedur 1. RIWAYAT MEDIS LENGKAP
Tanyakan tentang riwayat pembedahan
Tanyakan tentang riwayat peningkatan berat badan
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
Unit Terkait Minta dan interpretasikan darah perifer lengkap dengan
hitung jenis
Minta dan interpretasikan elektrolit serum, Ca, Ph
Minta dan interpretasikan BUN serum, albumin,
pemeriksaan fungsi hati
Minta dan interpretasikan trigliserida serum
6. PENATALAKSANAAN AKTIF
KALORI
Identifikasi tujuan utama untuk asupan kalori per hari
NUTRISI PARENTERAL
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
Unit Terkait sebesar 90-100 Kcal/kg/hari
Tingkatkan asupan kalori secara perlahan menurut
jadwal ini untuk bayi dengan beratlahir sangat rendah
- Hari ke 1-3 : 50-55 Kcal/kg/hari
- Hari ke 4-6 : 65-75 Kcal/kg/hari
- Hari ke 5-7 : 85-90 Kcal/kg/hari
GLUKOSA
Mulai laju infus glukosa (GIR) dengan laju 4-6
mg/kg/min untuk bayi dengan berat badan sangat
rendah
Minta GIR 6-8 mg/kg/min pada bayi cukup bulan
Gunakan akses vena sentral jika konsentrasi glukosa >
12,5 %
Tingkatkan GIR 1-2 mg/kg/min per hari
Mulai laju infus insulin jika terjadi hiperglikemia
PROTEIN
Mulai infus asam amino 0,5 mg/kg/hari
Tingkatkan infus asam amino 0,5 mg/kg/hari hingga
maksimal 3-4 mg/kg/hari
LIPID
Mulai infus intralipid 0,5-1mg/kg/hari
Tingkatkan infus intralipid 0,5 mg/kg/hari hingga
NUTRISI PARENTERAL
STANDAR
dr.H.Lalu Bahrudin
OPERASIONAL
NIP. 19691011 200312 1 005
PROSEDUR
Unit Terkait maksimal 3-4 mg/kg/hari
LIPID
Mulai infus intralipid 0,5-1mg/kg/hari
Tingkatkan infus intralipid 0,5 mg/kg/hari hingga
maksimal 3-4 mg/kg/hari
Periksa bahwa infus lipid parenteral dilakukan melalui
jalur terpisahselama 24 jam
Hentikan lipid parenteral jika kadar TG >200 mg %
Turunkan infus lipid parenteral jika TG > 150 mg %
Turunkan kandungan protein jika BUN serum
meningkat atau pada kasus asidosis metabolik
Periksa bahwa kalori dari protein tidak melebihi 15 %
dan kalori dari lemak tidak melebihi 50 % kalori total
Unit Terkait dr SpA, dr Umum, bidan, perawat
Dokumen Terkait SOP Pemeriksaan Fisik Neonatus dan SOP Pencegahan
Infeksi
Referensi Buku Acuan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) tahun 2010
SYOK PADA NEONATUS
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
Pengertian Suatu sindrom akut yang ditandai oleh perfusi sirkulasi yang
tidak memadai pada jaringan untuk dapat memenuhi
kebutuhan metabolisme organ organ vital
Kebijakan
Keriteria
pencapaian
Persiapan 1. Persiapan Alat
2. Persiapan Bahan
Prosedur 1. LENGKAPI REKAM MEDIS
Tanyakan riwayat kehilangan darah : antepartum,
intrapartum, dan postpartum
Tanyakan riwayat trauma lahir
Tanyakan riwayat asfikia lahir : durasi persalinan, alat,
skor Apgar
Tanyakan riwayat kelainan perdarahan : penyakit
perdarahan pada neonatus, DIC
Menanytakan riwayat penggunaan MgSO4 oleh ibu
STANDAR
dr.H.Lalu Bahrudin
OPERASIONAL
NIP. 19691011 200312 1 005
PROSEDUR
Unit Terkait ulang kafiler (CRT), saturasi O2
Periksa sisten pernafasan untuk melihat adanya
takipnea
Periksa SVP untuk melihat adanya takikardia, hipotensi,
pulsasi perifer
Periksa SSP untuk melihat adanya iritabilitas, letargi,
koma
Amati jumlah urin untuk oliguria
Periksa kulit untuk adanya : pucat, ekstreminas dingin,
waktu pengisian ulang kapiler lambat dan bercak
STANDAR
OPERASIONAL
dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
Pengertian Glukosa serum < 40mg/dl pada neonatus
Kebijakan
Keriteria
pencapaian
Persiapan 1. Persiapan Alat
2. Persiapan Bahan
Prosedur 1. LENGKAPI RIWAYAT MEDIS
Tanyakan tentang penyakit ibu (DM)
Tanyakan tentang infeksi pada ibu (TORCH)
Tanyakan tentang obat yang dikonsumsi ibu
Dokumentasikan cara melahirkan (NVD, seksio sesaria,
dengan bantuan alat)
Dokumentasikan lama proses melahirkan
Dokumentasikan skor Apgar
Dokumentasikan metode resusitasi
Dokumentasikan usia kehamilan : kurang bulan, cukup
bulan atau lebih bulan
Tanyakan tentang masalah neonatus terkait : sepsis,
kejang
Tanyakan tentang pemberian asupan setelah lahir :
frekuensi, cara pemberian asupan, , susu atau glukosa
HIPOGLIKEMI PADA NEONATUS
STANDAR
dr.H.Lalu Bahrudin
OPERASIONAL
NIP. 19691011 200312 1 005
PROSEDUR
Unit Terkait 2. LENGKAPI PEMERIKSAAN NEONATUS
Periksa tanda vital : FJ, frekuensi nafas, suhu, waktu
pengisian ulang kafiler (CRT)
Dokumentasikan usia kehamilan
Dokumentasikan berat badan
Buat grafik usia kehamilan dan berat badan pada grafik
pertumbuhan
Periksa sistem respirasi untuk adanya takipnea, apnea
Periksa SKV untuk adanya takikardi, sianosis, berbercak
Periksa SSP untuk adanya jiteriness, kejang, letargi
Periksa untuk adanya pemberian asupan yang buruk
6. TATALAKSANA AKTIF
Ambil sampel glukosa darah
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
Pengertian Neonatus yang lahir dari ibu penderita diabetes kehamilan
atau diabetes bergantung insulin dan rentan terhadap
perkembangan metabolisme abnormal, terutama
hipoglikemia
Tujuan
Kebijakan
Keriteria pencapaian
Persiapan 1. Persiapan Alat
Termometer
Stetoskop
Saturasi O2
Timbangan bayi
Metlin
2. Persiapan Bahan
D 10 %
Kalsium glukonat 10 %
Hidrokortison
Spuit
Prosedur 1. LENGKAPI RIWAYAT MEDIS
Tanyakan riwayat diabetes ibu (kehamilan atau non
kehamilan)
Tanyakan riwayat kontrol gula darah selama
kehamilan
Tanyakan riwayat lahir mati pada kehamilan
sebelumnya
Tanyakan persalinan yang sulit
Tanyakan riwayat kejang pada neonatus
BAYI IBU DARI PENDERITA DIABETES
6. TATALAKSANA AKTIF
Mulai infus D 10 % berkesinambungan dengan
kecepatan 6-8 mg/kg/menit
Sesuaikan konsentrasi glukosa sesuai dengan kadar
gula darah
Mulai pemberian asupan sedini mungkin
Untuk adanya hipokalsemia, berikan kalsium glukonat
10 % ( 2 mg/kg IV lambat) diikuti 5 mg/kg/hari
Jika hipoglikemi bertahan , berikan hidrokortison 5
mg/kg/12 jam
Tangani masalah kardiopulmonal sesuai prosedur
Tangani masalah hematologi (hiperbilirubinemia,
polisitemia) sesuai prosedur
Unit Terkait dr SpA, dr Umum, bidan, perawat
Dokumen Terkait SOP Pemeriksan Fisik
Referensi Buku Acuan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) tahun 2010
PERDARAHAN PADA NEONATUS
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
Kebijakan
Keriteria
pencapaian
Persiapan 1. Persiapan Alat
2. Persiapan Bahan
Prosedur 1. LENGKAPI RIWAYAT MEDIS
Tanyakan tentang riwayat keluarga untuk kelainan
perdarahan
Tanyakan tentang konsumsi obat ibu (aspirin)
Tanyakan tentang penyakit ibu (SLE, ITP)
Tanyakan tentang infeksi ibu (TORCH)
Tanyakan tentang trauma selama persalinan
Tanyakan tentang pemberian vit K setelah persalinan
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
NIP. 19691011 200312 1 005
PROSEDUR
Unit Terkait Amati adanya perdarahan GIT (hematomesis, melena,
aspirat lambung berdarah atau kecoklatan)
Amati adanya rembesan dari lokasi lubang tusukan
vena
Amati adanya perdarahan dari lokasi lain misalnya
epistaksis, hematuria
Periksa adanya hepatosplenomegali
3. MINTA DAN INTERPRESTASIKAN PEMERIKSAAN
YANG SESUAI
Minta dan interpretasikan hasil pemeriksaan darah
lengkap dengan hitung jenis
Minta dan interpretasikan waktu protombin, konsentrasi
protombin, waktu tromboplastin parsial
Minta dan interpretasikan produk degradasi fibrin jika
DIC dicurigai
Minta dan interpretasikan penapisan sepsis dicurigai
Minta dan interpretasikan pemeriksaan koagulasi jika
diperlukan
Minta dan interpretasikan TORCH bila ada indikasi
4. PEMANTAUAN SELAMA DIRAWAT
Periksa tanda vital : FJ, frekuensi napas, suhu, waktu
pengisian ulang kafiler (CRT)
Periksa Hb dan hitung trombosit ketika dibutuhkan
5. TATALAKSANA PERTOLONGAN PERTAMA
PERDARAHAN PADA NEONATUS
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
NIP. 19691011 200312 1 005
PROSEDUR
Pengertian Konsentrasi hemoglobin kurang dari 13 mg/dl pada 28 hari
pertamakehidupan pada bayi cukup bulan
Kebijakan
Keriteria
pencapaian
Persiapan 1. Persiapan Alat
2. Persiapan Bahan
Prosedur 1. LENGKAPI RIWAYAT MEDIK
Tanyakan tentang riwayat kehilangan darah
(antepartum, intrapartum dan neonatal)
Tanyakan tentang penyakit ibu (SLE, ITP)
Tanyakan tentang infeksi ibu (TORCH)
Tanyakan tentang konsumsi obat ibu seperti aspirin
Tanyakan tentang riwayat keluarga untuk anemia,
ikterus dan splenektomi
Tanyakan tentang riwayat trauma kelahiran
Tanyakan tentang riwayat masalah neonatus terkait
seperti infeksi, konsumsi obat, pucat, dan ikterus
ANEMIA PADA NEONATUS
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
Unit Terkait 2. LENGKAPI PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS
Periksa tanda vital : FJ, frekuensi nafas, suhu dan
waktu pengisian ulang kapiler (CRT)
Dokumentasikan berat badan
Nilai dan dokumentasikan usia kehamilan
Amati adanya pucat
Amati adanya petekiae
Amati adanya perdarahan dari lokasi lain : GIT, lokasi
tusukkan, perdarahan intrakranial
Periksa adanya takikardi, takip[nea, perfusi perifer
yang buruk
Amati adanya letargi
Amati adanya apnea
Periksa adanya kegagalan menaikkan berat badan
Amati adanya hepatosplenomegali
6. TATALAKSANA AKTIF
Obati penyebab yang mendasar jika memungkinkan
Berikan tranfusi darah jika diperlukan (hct < 40 %)
Periksa adanya reaksi tranfusi : demam > 38C,
takikardi, gawat nafas, hipotensi, merah pada kulit,
darah dan urin
Hentikan tranfusi jika terjadi reaksi
Tangani tranfusi sesuai prosedur
Berikan multivitamin dan asam folat jika dibutuhkan
Unit Terkait dr SpA, dr Umum, bidan, perawat
Dokumen Terkait SOP Pemeriksaan Fisik Neonatus
Referensi dr SpA, dr Umum, bidan, perawat
GAWAT NAFAS PADA NEONATUS
STANDAR
dr.H.Lalu Bahrudin
OPERASIONAL
NIP. 19691011 200312 1 005
PROSEDUR
Pengertian Neonatus pada 28 hari pertama kehidupan dengan satu atau
lebih keadaan berikut ini : takipnea, retraksi, merintih, sianosis
dan atau skor downe > 4
Kebijakan
Keriteria
pencapaian
Persiapan 1. Persiapan Alat
Termometer
Stetoskop
Oksimeter
Arloji
2. Persiapan Bahan
Antibiotik (Ampisillin dan Gentamisin)
Cpap
Ventilator
Prosedur 1. MELENGKAPI RIWAYAT MEDIS
Menanyakan tentang infeksi ibu ( TORCH )
Menanyakan tentang penyakit ibu (DM, hipertensi )
Mendokumentasi usia kehamilan (kurang bulan, cukup
bulan, lewat bulan )
Mendokumentasi cara persalinan :persalinan normal
per vaginam , seksio sesaria , forsep , ventaose )
GAWAT NAFAS PADA NEONATUS
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
Unit Terkait Menanyakan tentang persalinan memanjang
Menanyakan tentang cairan air ketuban yang terkotori
oleh mekonium
Mendokumentasi skor Apgar
Menanyakan tentang resusitasi ( pengisapan , amubag,
dll )
Menanyakan tentang dukungan ventilasi
Menanyakan tentang pemberian survaktan
Menanyakan tentang awitan gawat nafas
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
Unit Terkait 3. SISTEM VARDIOVASKULER
Memeriksa takikardia
Auskultasi bunyi jantung
Auskultasi adanya murmur yang dapat di dengar
Memeriksa perfusi perifer
5. HEMATOLOGICAL
Mengamati adanya pucat
Mengamati adanya pletora
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
Unit Terkait waktu pengisian ulang kapiler (CRT)
Menghitung skor dwon
Memantau saturasi O2 secara terus menerus
Meminta dan menginterpretasikan rontgen dada jika
diperlukan
9. TATALAKSANA AKTIF
Mempertahankan lingkungan bersuhu netral
Mempertahankan oksigenasi yang memadai
Membatasi asupan cairan
DALAM KASUS TRANSIENT TAKIPNEA OF NEWBORN
(TTN)
Memulai pemberian minum segera setelah kegawatan
dapat dihilangkan
DALAM KASUS RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME
(RDS)
Surfaktan diberikan jika tersedia dan diperlukan.
PROSEDUR PEMERIKSAAN NEONATUS
dr.H.Lalu Bahrudin
NIP. 19691011 200312 1 005
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Unit Terkait DALAM KASUS MECONIUM ASPIRATION SYNDROM
(MAS)
Mengoreksi abnormalitas metabolik (hipoksia,
hipoglikemia, hipokalsemia).
Penghisapan dan fisioterapi
Memberikan antibiotik
Memberikan dukungan CV jika diperlukan (dopamine,
dobutamine).
DALAM KASUS KEBOCORAN UDARA
Selang dada dipasang
DALAM KASUS PNEUMONIA
Antibiotik diberikan
Memantau durasi terapi
Unit Terkait dr SpA, dr Umum, bidan, perawat
Dokumen Terkait SOP Pemeriksan Fisik Neonatus
Referensi Buku Acuan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) tahun 2010
APNEA
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
Pengertian Berhentinya pernapasan selama lebih dari 20 detik disertai
oleh bradikardia dan/atau siaonosis
Kebijakan
Keriteria pencapaian
Persiapan 1. Persiapan Alat
Termometer
Stetoskop
Oksymeter
Arloji
2. Persiapan Bahan
Teofilin
Prosedur 1. MELENGKAPI RIWAYAT MEDIK
Menanyakan tentang infeksi ibu (TORCH)
Menanyakan tentang penyakit ibu (DM, hipertensi)
Menanyakan tentang konsumsi obat oleh ibu selama
persalinan
Mendokumentasikan cara persalinan
Mendokumentasikan lamanya persalinan
Menanyakan tentang cairan ketuban yang terkotori
oleh mekonium
APNEA
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
Unit Terkait Menanyakan tentang resusitasi (penghisapan, ambu
bag, dll)
Menanyakan tentang awitan berhentinya
pernapasan, durasi dan sianosis terkait.
Menanyakan tentang masalah neonatus terkait
(sepsis, kejang, anemia hipotermia)
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
6. TATALAKSANA AKTIF
Obati penyebab yang mendasar jika memungkinkan
Berikan tranfusi darah jika diperlukan (hct < 40 %)
Periksa adanya reaksi tranfusi : demam > 38C,
takikardi, gawat nafas, hipotensi, merah pada kulit,
darah dan urin
APNEA
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
Unit Terkait Hentikan tranfusi jika terjadi reaksi
Tangani tranfusi sesuai prosedur
Berikan multivitamin dan asam folat jika dibutuhkan
Unit Terkait dr SpA, dr Umum, bidan, perawat
Dokumen Terkait SOP Pemeriksaan Fisik
Referensi Buku Acuan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) tahun 2010
CONTINUOUS POSITIVE AIRWAY PRESSURE
Kebijakan
Keriteria pencapaian
Persiapan
1. Persiapan Alat
2. Persiapan Bahan
Prosedur
1. RIWAYAT MEDIS LENGKAP
Tanyakan tentang penyakit ibu
Tanyakan tentang infeksi ibu (TORCH)
Dokumentasikan lama kehamilan
Dokumentasikan cara persalinan (NVD, seksio
sesaria, dengan bantuan alat)
Tanyakan tentang cairan ketuban bercampour
mekonium
Dokumentasikan cara melahirkan
Dokumentasikan nilai apgar
Tanyakan tentang prosedur resusitasi
Tanyakan tentang awitan gawat nafas
CONTINUOUS POSITIVE AIRWAY PRESSURE
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005
6. MANAJEMEN AKTIF
Gunakan nasal prong yang ukurannya sesuai
STANDAR
dr.H.Lalu Bahrudin
OPERASIONAL
NIP. 19691011 200312 1 005
PROSEDUR
Pengertian Neonatus dengan gejala sebagai berikut :
1. Asidosis campuran metabolik yang menonjol (pH <
7,0)
2. Skor Apgar 0-3 > 5 menit
3. Manifestasi neurologis neonatus
4. Disfungsi organ multisistem
Kebijakan
Keriteria pencapaian
Persiapan
Prosedur 1. LENGKAPI RIWAYAT MEDIS
2. TANYAKAN TENTANG KONDISI YANG TERKAIT
DENGAN ASFIKSIA
Kondisi antepartum : toksemia, diabetes,
hipertensi, infeksi, lain lain
Kondisi obstetrik : solusio plasenta, plasenta
previa, tali pusat menumbung, KPD,
oligohidramnion atau polihidramnion,
kehamilan kembar
Kondisi intrapartum : presentasi abnormal,
partus presipitatus atau memanjang, distocia,
kehamilan lewat waktu
Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE)
dr.H.Lalu Bahrudin
STANDAR NIP. 19691011 200312 1 005
OPERASIONAL
PROSEDUR
Unit Terkait Amati adanya hematuri
8. SISTEM SYARAF PUSAT
Amati tingkat kesadaran
Periksa tonus
Periksa reflek
Amati adanya kejang
Periksa fontanela
Periksa pupil
9. MINTA DAN INTERPRETASIKAN PEMERIKSAAN
YANG SESUAI
WAJIB
Minta dan interpretasikan hasil pemeriksaan
hitung darah lengkap dan hitung jenis
Minta dan interpretasikan glukosa serum
Minta dan interpretasikan BUN dan kreatinin
Minta dan interpretsikan elektrolit serum (Na,
K, Ca, Mg)
Minta dan interpretasikan analisis urine
Minta dan interpretasikan sonor kranial
JIKA ADA INDIKASI
Minta dan interpretasikan amonia serum
Minta dan interpretasikan enzim hati (AST,
ALT)
Minta dan interpretasikan analisis gas darah
arteri jika tersedia
Minta dan interpretasikan pungsi lumbal
Ensefalopati Iskemik Hipoksik (HIE)
Diterbitkan
Diterbitkan tgl Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH 1 Januari 2014 Kab. Lombok Utara
KABUPATEN
LOMBOK UTARA
STANDAR
OPERASIONAL dr.H.Lalu Bahrudin
PROSEDUR NIP. 19691011 200312 1 005