2. Faktor Plasenta
3. Faktor Fetus
4. Faktor Neonatus
Asfiksia biasanya merupakan akibat hipoksia janin yang
menimbulkan tanda – tanda klinis pada janin atau bayi berikut ini :
a. DJJ lebih dari 100x/menit atau kurang dari 100x/menit tidak teratur
b. Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala
c. Tonus otot buruk karena kekurangan oksigen pada otak, otot, dan organ lain
d. Depresi pernafasan karena otak kekurangan oksigen
e. Bradikardi (penurunan frekuensi jantung) karena kekurangan oksigen pada
otot – otot jantung atau sel – sel otak
f. Tekanan darah rendah karena kekurangan oksigen pada otot jantung,
kehilangan darah atau kekurangan aliran darah yang kembali ke plasenta
sebelum dan selama proses persalinan
g. Takipnu (pernafasan cepat) karena kegagalan absorbsi cairan paru – paru atau
nafas tidak teratur/megap – megap
h. Sianosis (warna kebiruan) karena kekurangan oksigen didalam darah
i. Penurunan terhadap spinkters
j. Pucat
Asfiksia Sedang Asfiksia Ringan
Asfiksia Berat
ASFIKSIA
Asfiksia
Pallida (Putih)
c.Pemeriksaan pH darah
janin
DIAGNOSA KERJA
o Asfiksia Neonatorum
TERAPI
o Inf. Dextrose 10% 12gtt/i
o Inj. Cefotaxime 150 mg/12j
o Gentamicyn 15 mg/36j
PENJAJAKAN
o Darah Rutin
o KGD
Tgl Subjective Objective Assessment Planning
BB = 2894 gr
BB = 2890 gr
20 Mei KU : Lemah Vital Sign : Asfiksia Inf. 4:1 6gtt/i
2016 T : Refleks isap ada, BAB (+), BAK (+), HR: 126x/i Inj. Cefotaxime 150 mg/12j
sesak (-), oedem pada kaki (-) RR: 48x/i Inj. Gentamycin 15mg / 12 jam
T: 36,8oC Diet : 30 cc/2j
Foto Thorax
BB = 2928 gr