Tengkorak
Duramater
PERDARAHAN INTRAKRANIAL
PERDARAHAN SUBARACHNOID
PERDARAHAN SUBDURAL
• Paling sering: 73% dari semua • Insidens:
perdarahan intrakranial
• Gejala klinis (dalam 24 jam): – 0,1 per 1000 kelahiran
– Respirasi: apnea, sianosis • Gejala klinis:
– SSP: kejang, defisit fokal, – Bisa tanpa gejala
letargi, hipotonia
– SSP: kejang biasanya pada
hari ke-2.
Trauma Pleksus
Brakhialis
• Trauma bilateral pada 8-23%
• Lesi traumatis terkait
dengan trauma plexus
brachial: PALSI KLUMKE
– Fraktur klavikula 10%
– Fraktur humerus 10%
– Subluksasi cervical 5%
– Trauma cervical 5-10%
– Palsi wajah (10-20%)
PALSI ERB
14
PALSI WAJAH
BIRU PADA NEONATUS
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
KELAINAN JANTUNG KELAINAN NON JANTUNG
• Penurunan aliran darah ke • Gangguan napas pada
paru neonatus
• Campuran • PPHN
• Gangguan saraf
• Campuran
Sianosis sentral
Sianosis perifer
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
KELAINAN JANTUNG KELAINAN NON JANTUNG
• Tidak ada distres • Distres pernapasan dan
pernapasan, tetapi ada takipnea
takipnea • Sianosis ringan dan tidak
• Sianosis merata merata
• Tidak membaik dengan • Membaik dengan
pemberian oksigen pemberian oksigen
• Sianosis bertambah saat • Membaik dengan menangis
menangis • Terjadinya segera setelah
• Terjadi setelah 24 jam pasca lahir
lahir
BIRU KARENA GANGGUAN NAFAS
NEONATUS
Kondisi yang Berhubungan dengan
Gawat Nafas
19
Evaluasi Gawat Nafas dengan
Menggunakan Skor Down
0 1 2
Suara nafas/ Suara napas di Suara napas di kedua Tidak ada suara
Air entry kedua paru baik paru menurun napas di kedua paru
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan stetoskop tanpa alat bantu
20
Skor ≤ 3 Gawat nafas ringan
Skor 4 -5 Gawat nafas sedang
Skor ≥ 7 Gawat nafas berat
KUNING PADA NEONATUS
Ikterus pada neonatus:
KEGAWATAN ?
l Sianosis, pucat
l Tekanan darah
rendah
l Depresi
pernafasan
l Tonus otot buruk
Syok hipovolemik
saat lahir
Hidropik resipien
Kehilangan darah antepartum:
– Perdarahan plasental, abruptio
plasenta, plasenta previa atau
terpotongnya plasenta selama bedah
sesar
Plethoric donor
– Transfusi fetofetal
– Transfusi fetomaternal
Syok hipovolemik
pasca lahir
1. Dengan kompensasi:
• Perfusi organ-organ vital (otak, jantung dan kelenjar adrenal)
dipertahankan
• Ketidakteraturan tanda vital: minimal
• Klinis: pucat, DJ↑, CRT memanjang, akral dingin
2. Tanpa kompensasi:
• Metabolisme anaerob → kegagalan pemompaan Na-K →bocor kapiler
→↑ cairan ekstravaskuler (edema)
• Klinis:TD↓↓, DJ ↑, CRT ↑↑, akrak makin dingin, urin ↓↓.
3. Menetap (ireversibel):
• Kegagalan organ vital
PERUBAHAN WAKTU
• Pernapasan Detik
• Sirkulasi Detik
• Homeostasis Glukosa Menit
• Kontrol temperatur Menit
• Ginjal Jam - Hari
• Saluran Pencernaan Jam - Hari
ADAPTATION: CARDIORESPIRATORY
Intrauterine Extrauterine
Uterine contraction→
Birth
Intermitten hypoxia
45
ADAPTATION: RESPIRATION
AAP-AHA, 201
46
ADAPTATION:
CARDIOVASCULAR
AAP-AHA, 2
47
TRANSISI PERNAPASAN
Saat lahir
• Napas pertama: 70-110 cmH2O vs 5-10 cmH2O untuk
pernapasan normal
• Penggantian cairan dengan udara di paru-paru
• Penutupan duktus arteriosus
- Fungsional dan kemudian penutupan anatomis
- Tekanan sistemik dan pulmonal awal sama
TRANSISI PERNAPASAN
Terisi Cairan Terisi Udara
Janin
• Dari 8 minggu sampai kelahiran
• Organ dewasa mendukung kehidupan eksternal
Sirkulasi
• Sirkuit posterior-plasenta melalui tali pusar
• Peredaran shunt bypass
→ Hati : Duktus venosus ke vena kava inferior
→ Paru-paru :
< Foramen ovale, antara atria kanan & kiri
< Ductus arteriosus menghubungkan arteri
pulmonalis ke aorta
TRANSISI SIRKULASI
• By pass 1 :
• Ductus venosus
• By pass 2 :
• Foramen
Ovale
• By pass 3 :
• Ductus
Arteriosus
TRANSISI SIRKULASI
SIRKULASI JANIN
Resistensi paru yang tinggi
Resistensi rendah dalam aliran darah sistemik
KANAN KE KIRI
Foramen Ovale
(Tekanan atrium kiri rendah karena darah kembali paru-paru rendah dan tekanan
atrium kanan tinggi karena volume darah yang besar dari plasenta)
Duktus arteriosus
(Resistensi pulmonal yang tinggi, fungsi darah sistemik janin rendah dan fungsi
prostaglandin)
TRANSISI SIRKULASI
P
E Kehilangan darah
R Kegagalan dalam
berlebihan atau hipoksia /
I meningkatkan Hipotensi sistemik
iskemia mengakibatkan
O tekanan darah
kontraktilitas jantung dan
D sistemik
bradikardia yang buruk
E
T
R
A
N Penyempitan
S arteriole paru- Hipertensi
I Konsentrasi oksigen
paru yang pulmonal
S rendah
berkelanjutan persisten
I
KONSEKUENSI TRANSISI TERPUTUS
1. Takipnea
2. Sianosis
3. Depresi pernapasan (apnea / terengah-engah)
4. Bradycardia
5. Hipotensi
6. tonus otot rendah
RINGKASAN
1. Perubahan pernapasan dan sirkulasi adalah komponen kunci masa transisi pada
bayi baru lahir.
2. Hambatan masa transisi pada bayi baru lahir termasuk penundaan pembuangan
cairan paru-paru, kegagalan peningkatan tekanan darah sistemik, dan kegagalan
dilatasi arterioles paru-paru.
TERIMA KASIH