Anda di halaman 1dari 36

CASE REPORT

HIPERTENSI
Disusun oleh: dr.Welly Alam Prakasa
Pendamping: dr. Harizal Hasni

PROGRAM DOKTER INTERNSIP

PPSDM KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DAN KOMITE INTERNSIP DOKTER INDONESIA

PUSKESMAS BOKOPOSO KABUPATEN MESUJI PROVINSI LAMPUNG 2023


Identitas Pasien
 Nama : Tn. M
 TTL : Mesuji 21 Februari 1962
 Usia : 52 tahun
 Jenis Kelamin : Laki laki
 Status : Menikah
 Agama : Islam
 Alamat : Bokoposo
Anamnesis
Keluhan Utama :
 Sakit kepala 3 jam yg lalu

Keluhan Tambahan :
 Keringat dingin, lemas, mual
Anamnesis
Riwayat Penyakit sekarang :
 Sakit kepala 3 jam yg lalu , timbul mendadak saat

sedang berjualan, sakit dirasakan dibelakang kepala,


badan terasa lemas dan keluar keringat dingin, nyeri
dada disangkal, sesak disangkal, mual yang dirasakan
1 hari yg lalu , tidak ada muntah, nyeri pada ulu hati,
nafsu makan menurun. Demam, batuk, pilek, dan
nyeri tenggorokan disangkal. BAK dan BAB lancar. Os
memiliki riwayat hipertensi sejak 1 tahun .sering
Minum obat hipertensi saat kontrol ke puskesmas
saja.
Anamnesis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Composmentis
 Status Gizi :
 BB : 55 kg
 TB : 150 cm
 IMT : 24,4 (normal)
Pemeriksaan Fisik
 Tanda Vital
 Tek. Darah : 170/96 mmHg
 Nadi : 89 x/menit
 Pernapasan : 20 x/menit
 Suhu : 36,1 ºC
Pemeriksaan Fisik
Mata : Kepala :
• Reflek cahaya (+/+) , pupil • Normocephal
isokhor • Rambut hitam pendek,
• Sklera Ikterik (-/-) distribusi merata
• Konjungtiva anemis (-/-) • Rontok (-)

Hidung :
• Deviasi septum (-)
• Sekret (-)
Telinga :
Mulut : • Normotia
•Mukosa bibir lembab • Serumen
Leher :
•Stomatitis (-) • Pembesaran KGB (-) (-/-)
•Faring hiperemis (-) • Pembesaran Tiroid (-)
• JVP tidak meningkat
Pemeriksaan Fisik
Thoraks
 Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris
 Palpasi : Vokal Fremitus kanan dan kiri
simetris
 Perkusi : Sonor pada ke 2 lapang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
I : abdomen datar
A : Bising usus 7 kali permenit
P : Nyeri tekan epigastrium (+),
hepatomegali (-), splenomegali (-)
P : timpani pada 4 kuadran
abdomen
Pemeriksaan Fisik

• Akral hangat • Akral hangat


• RCT < 2 dtk • RCT < 2 dtk
• Edema (-) • Edema (-)

• Akral hangat • Akral hangat


• RCT < 2 dtk • RCT < 2 dtk
• Edema (-) • Edema (-)
Resume
 Laki-laki 52 tahun, sakit dibelakang kepala, malaise,
keringat dingin, mual, nyeri uluhati, anoreksia.Pada
pemeriksaan fisik TD : 170/100 mmHg, nyeri tekan
epigastrium.
Daftar Masalah
 Hipertensi Grade II
 Dyspepsia e.c gastritis
Assessment
 Hipertensi Grade II
S : sakit dibelakang kepala
O : TD : 170/97 mmHg
A : Hipertensi Grade II
P :Rencana Pemeriksaan : GDS
R/ : IVFD NaCl 0,9 % 10 tpm
diet rendah garam, antihipertensi ( ACE Inhibitor  Capto-
pril 25 mg),/ Calsium channel blocker  Amlodipin tab 5
mg) untuk pasien ini amlodipin 1x5 mg
Assessment
 Dyspepsia e.c gastritis
S : mual, nyeri uluhati, nafsu makan menurun
O : Nyeri tekan epigastrium
A : Dyspepsia
P : R/ : Ranitidin 3 ampl /24 jam
Ondansentron 2 amp /24 jam
TINJAUAN PUSTAKA

HIPERTENSI
DEFINISI
 Hipertensi:
keadaan tekanan darah yang sama atau
melebihi 140 mmHg sistolik dan atau sama
atau melebihi 90 mmHg diastolik pada
seseorang
KLASIFIKASI HIPERTENSI
 JNC VIII
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal < 120 And < 80

Prehypertension 120 - 139 80 - 89

Stage I hypertension 140 - 159 90 - 99

Stage II hypertension ≥ 160 ≥ 100

JNC VIII
ETIOLOGI
 Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi
yang tidak / belum diketahui penyebabnya
(terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh
hipertensi).
 Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang
disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit
lain.
(Penyakit ginjal, kelainan hormonal, obat-obatan,
dan penyebab lain).
EPIDEMIOLOGI
 Data epidemiologis menunjukkan bahwa dengan
makin meningkatnya populasi usia lanjut, maka
jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan
besar juga akan bertambah, dimana baik hipertensi
sistolik maupun kombinasi hipertensi sistolik dan
diastolik sering timbul pada lebih dari separuh
orang yang berusia >65 tahun.
FAKTOR RISIKO
 Hipertensi merupakan penyakit multifaktorial yang timbul
terutama karena interaksi antara faktor-faktor risiko tertentu,
 Diet
 Stres
 Obesitas
 Merokok
 Genetik
 sistem saraf simpatis
 1 . garam adalah natrium Pengaruh asupan natrium terhadap timbulnya hipertensi terjadi
melalui peningkatan volume plasma, curah jantung, dan tekanan darah. Konsumsi natrium
yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium didalam cairan ekstraseluler meningkat.

 2 . Merokok dapat menyebabkan hipertensi akibat zat-zat kimia yang terkandung dalam
tembakau terutama nikotin yang dapat merangsang saraf simpatis sehingga memicu kerja
jantung lebih cepat sehingga peredaran darah mengalir lebih cepat dan terjadi
penyempitan pembuluh darah, serta peran karbon monoksida yang dapat menggantikan
oksigen dalam darah dan memaksa jantung memenuhi kebutuhan oksigen tubuh

 3 . Obesitas dapat mengakibatkan terjadinya hipertensi dari berbagai mekanisme yakni


secara langsung ataupun secara tidak langsung. Secara langsung obesitas dapat
mengakibatkan meningkatnya cardiac output. Hal ini dikarenakan makin besarnya massa
tubuh maka makin banyak pula jumlah darah yang beredar dan ini menyebabkan curah
jantung meningkat .Sedangkan secara tidak langsung, obesitas terjadi melalui perangsanan
aktivitas sistem sarah simpatis dan Renin Angiotensin Aldosteron System (RAAS) oleh
mediator-mediator seperti sitokin, hormon dan adipokin. Hormon aldosteron merupakan
salah satu yang berkaitan erat dengan retensi air dan natrium yang dapat membuat volume
darah akan meningkat
 4 . hipertensi bisa jadi karena faktor genetik atau keturunan. Itu artinya, ada mutasi gen
atau kelainan genetik yang diwarisi orangtua sehingga membuat Anda, secara genetik,
mengalami hipertensi. Perubahan fisik yang semakin menua juga bisa menjadi penyebab
hipertensi.

 5 . Sistem saraf simpatis mengatur tekanan darah arteri dengan secara fungsional
memengaruhi pembuluh darah, ginjal, dan jantung. Memang, fungsi simpatis yang
berubah secara tegas ditetapkan dalam perkembangan, pemeliharaan, dan patofisiologi
berbagai penyakit kardiovaskular termasuk hipertensi.
GEJALA KLINIS
 Sakit kepala
 Kelelahan
 Mual
 Muntah
 Sesak nafas
 Gelisah
 Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya
kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

 Hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan


bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan
ini disebut ensefalopati hipertensif.
PENEGAKAN DIAGNOSIS dapat dilakukan dgn:

 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik

 Pemeriksaan penunjang lainnya yang mendukung


PENATALAKSANAAN NON-FAR-
MAKOLOGI
 Pembatasan garam dalam makanan
 Pengawasan berat badan
 Menghindari intake alkohol
 Latihan fisik secara teratur
 Berhenti merokok
 1. ACE inhibitor
 ACE inhibitor bekerja dengan cara menghambat enzim khusus untuk memproduksi hormon angiotensin II, yaitu hormon
yang dapat memicu penyempitan pembuluh darah. Dengan begitu, pembuluh darah dalam melebar, aliran darah dapat
lebih lancar, dan tekanan darah dapar menurun. Contoh ACE inhibitor
 Captopril
 Enalapril
 Fosinopril
 2. Alpha-2 receptor agonist
 Alpha-2 receptor agonist bekerja dengan cara menekan aktivitas jaringan yang memproduksi hormon adrenalin, sehingga
tekanan darah turun. Contoh alpha-2 receptor agonist adalah:
 Metildopa
 Clonidine
 3. Antagonis kalsium (calcium channel blocker)
 Antagonis kalsium bekerja dengan cara menghambat jalan masuk kalsium ke dalam otot jantung dan dinding pembuluh
darah, sehingga menyebabkan denyut jantung melambat dan pembuluh darah melebar. Dengan begitu tekanan darah
dapat turun. Contoh antagonis kalsium adalah:
 Amlodipine
 Diltiazem
 Nicardipine
 Nifedipine
 4. Angiotensin II receptor blocker (ARB)
 ARB bekerja dengan cara menghambat pengikatan angiotensin II, sehingga pembuluh darah melebar dan
tekanan darah pun menurun. Jenis-jenis obat ARB adalah:
 Candesartan
 Irbesartan
 Losartan
 5. Diuretik
 Diuretik bekerja dengan cara membuang kelebihan garam (natrium) dan cairan di dalam tubuh untuk
menormalkan tekanan darah.
 Ada beberapa jenis diuretic yang bisa digunakan untuk menurunkan tekanan darah, yaitu diuretik loop,
thiazide, diuretik hemat kalium.
 Diuretik loop
 Diuretik loop bekerja dengan membuat ginjal mengeluarkan lebih banyak cairan, sehingga dapat
mengurangi cairan di aliran darah. Contoh diuretik loop adalah:
 Furosemide
 Torasemide
KOMPLIKASI
 Penyakit Jantung koroner
 Penyakit Jantung Hipertensi
 Perdarahan otak
 Hipertensi maligna: hipertensi berat yang disertai
kelainan retina, ginjal dan serebral
 Hipertensi ensefalopati: komplikasi hipertensi
maligna dengan gangguan otak
PROGNOSIS
 Pada umumnya hipertensi merupakan penyakit
seumur hidup.
LAPORAN TANGGAL 02 JUNI
2023
 S: Sakit kepala (-) nyeri perut (-) batuk (+) sudah BAB namun Normal
 O:
 Tekanan Darah : 130/90mmHg
 Nadi : 80x/menit
 Pernafasan : 20 x/menit
 Suhu : 36,7° C

 Kepala : Normocephal
 Mata : Conjungtiva Tidak anemis
 Thorax : Vesikuler +/+ , Wheezing -/- , Rhonki -/-
 Abdomen: Nyeri tekan epigastrium -
 Ekstremitas : Akral Hangat
 A: HIPERTENSI + DYSPEPSIA EC GASTRITIS

 P:
 IVFD RL 20 tpm
 Inj Ranitidine 3x1
 Inj Ondansentron 2x1
 Amlodipine 5 mg 1x1
 Sucralfat syr 3x1 C
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai