Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN KASUS

Perempuan 65 th dengan Anemia + Melena


+ CKD stage V + Hipoalbuminemia

PEMBIMBING :
dr. Budi Prakoso Sp.PD
OLEH :
Veninoria Yulia Sari
IDENTITAS
- Nama : Ny. S
- Umur : 65 tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Alamat : Jl. Ikan Gurami RT 3/ RW 6, Malang
- Status Marital : Menikah
- Pekerjaan :-
- Agama : Islam
- No RM : 201327
- Tanggal masuk RS : 19-05-2017
pukul 15.40 WIB
- Tanggal pemeriksaan : 29-05-2017
Pukul 11.00 WIB
04-05-2017

ANAMNESA
Autoanamnesa
Keluhan utama : Badan lemas
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dari IGD dengan keluhan seluruh badan terasa
lemas sejak kemarin (18-05-2017) setelah pulang dari HD, pasien
juga sulit diajak berkomunikasi sejak siang tadi (19-05-2017)
disertai dengan sesak nafas, sesak nafas dirasa memberat dalam
perjalanan ke Rumah Sakit, sesak dirasakan saat aktivitas dan juga
saat istirahat, pasien tidur menggunakan 2 bantal, tidak ada keluhan
sesak setelah terkena debu, asap, dan mengkonsumsi makanan.
Batuk (+) jarang tidak ada berdahak sejak 1 minggu yang
lalu, pilek (-).
Tidak ada keluhan demam, pusing (-), mual (-), muntah (-
), nafsu makan menurun, minum (+) mau, BAK (+)
lancar, BAB (+) 2x warna hitam seperti petis sejak
kemarin konsistensi lembek, bau tidak amis.
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat Asma (-)
Riwayat penyakit tekanan darah tinggi (+)
Riwayat penyakit kencing manis (-) disangkal

Riwayat penyakit keluarga


Riwayat penyakit tekanan darah tinggi (-)
Riwayat penyakit kencing manis (-)
Tidak ada keluarga yang seperti ini
Riwayat pengobatan
Pasien HD setiap 2x seminggu (Senin dan Kamis) sejak 4 bulan yang
lalu

Riwayat sosial
Rokok (-)
Kopi (+) > 10 gelas setiap hari 4 tahun yang lalu sebelum sakit seperti
ini, tidak pernah minum air, setelah sakit pasien berhenti minum kopi
Alkohol (-)
Olahraga (-)
04-05-2017

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Lemah


Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 4/5/6
Vital Sign :
Tensi : 110/70mmHg
Nadi : 98x/menit reguler, kuat, equal
RR : 32 x/menit
Suhu : 36,2 oC axilla
Sp.O2 : 98 %
04-05-2017

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala :
Bentuk : oval, simetris (+)
Warna rambut : hitam
Mata
Pupil : isokor
Reflek cahaya :+/+
Konjungtiva palpebra pucat :+
Ikterik :-
Telinga
Pendengaran : DBN
Hidung
Tidak terdapat sumbatan
04-05-2017

PEMERIKSAAN FISIK
Mulut
Bibir sianosis (-) gusi berdarah (-)
Lidah kotor (-)
Leher
Deviasi trakea (-)
JVP tidak meningkat (-)
Pembesaran KGB (-)
Massa (-)
Thorax
Bentuk simetris
Spider nevi (-)
Pembesaran kelenjar getah bening aksilla (-)
PEMERIKSAAN Depan Belakang 04-05-2017

PARU Kanan Kiri Kanan Kiri

Inspeksi
Bentuk simetris simetris simetris simetris
Gerak nafas simetris simetris Simetris simetris
Penonjolan - - - -
Otot nafas bantuan - - - -
Penyempitan ICS - - - -

Palpasi
Gerak nafas simetris simetris simetris simetris
ICS - - - -
Stem fremitus simetris simetris simetris simetris

Perkusi
Suara perkusi Sonor sonor sonor sonor
Batas paru hati ICS V Dextra

Auskultasi
Suara nafas Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan - - - -
PEMERIKSAAN JANTUNG
04-05-2017

Jantung
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : o Batas Atas : ICS 2 linea sternalis S
o Batas Kiri: ICS V 2 cm dari midclavicular line (S)
o Batas Kanan ICS V PSL (D)
o Pinggang Jantung ICS III PSL (S)
o Kesan Jantung membesar
Auskultasi : S1 S2 tunggal regular.
PEMERIKSAAN
04-05-2017

ABDOMEN
Inspeksi Palpasi
Umbilicus tidak Dinding perut supel
menonjol (+)
Hepar tidak teraba
Lien tidak teraba
Auskultasi
Nyeri tekan (-)
BU (+) 7 x/menit
Bruit (-) Perkusi
Redup
Shifting dullnes(-)
Atas Bawah

Ekstremitas Kanan Kiri Kanan Kiri

Tremor - - - -

Edema - - - -

Varises - - - -

Akral dingin - - - -

Jari tabuh - - - -

Kuku n n n n
LAB MRS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

19/05/2017

Parameter Hasil Nilai rujukan


Hematologi
Hemoglobin 4,7 ( L : 14,4-17,5 ) / ( P : 12,0 15,3 g/dl )
Lekosit 12.400 ( 4 10 ribu / cmm )
Trombosit 206.000 ( 150 450 ribu )
PCV 13,7 ( 40 50 %)

Diabetes
Gula Darah Sesaat 138 (<125 mg/dl)
19/05/2017
Parameter Hasil Nilai rujukan
Fungsi Ginjal
Ureum 274 15-45 mg/dl
Kreatinin 3,59 0,7-1,4 mg/dl

Elektrolit
Natrium 132,7 135-155 mmol/L
Kalium 4,28 3,6-5,5 mmol/L
Chlorida 99,8 98-107 mmol/L
19/05/2017
LAB MRS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
20/05/2017

Parameter Hasil Nilai rujukan


Hematologi
Hemoglobin 9,6 ( L : 14,4-17,5 ) / ( P : 12,0 15,3 g/dl )
Lekosit 13.340 ( 4 10 ribu / cmm )
LED 24 ( 4 20 mm / 1 jam )
Trombosit 155.000 ( 150 450 ribu )
PCV 28,0 ( 40 50 %)

Fungsi Ginjal
Ureum 274 15-45 mg/dl
Kreatinin 3,59 0,7-1,4 mg/dl
PEMERIKSAAN PENUNJANG
23-05-2017

Parameter Hasil Nilai rujukan


Hematologi
Albumin 2,79 ( 3,6 5,2 g / dL )

25-05-2017

Parameter Hasil Nilai rujukan


Hematologi
Albumin 2,48 ( 3,6 5,2 g / dL )
PEMERIKSAAN PENUNJANG
26 05 - 2017

Parameter Hasil Nilai rujukan


Hematologi
Hemoglobin 5,0 ( L : 14,4-17,5 ) / ( P : 12,0 15,3 g/dl )
Lekosit 19.270 ( 4 10 ribu / cmm )
Trombosit 266.000 ( 150 450 ribu )
PCV 15,6 ( 40 50 %)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
27 05 2017

Parameter Hasil Nilai rujukan


Hematologi
Hemoglobin 11,2 ( L : 14,4-17,5 ) / ( P : 12,0 15,3 g/dl )
Lekosit 25.000 ( 4 10 ribu / cmm )
Diff count: eos/bas/neut/lympo/mono -/-/96/4/- ( 1-2/0-1/54-62/25-33/3-7 )
Trombosit 226.000 ( 150 450 ribu )
PCV 31,2 ( 40 50 %)
29/05/2017
SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANING
Px mengatakan sesak sudah Tensi : 144/85 mmHg Gastropati Uremicum Gabapentin 0-0-1
berkurang, sudah tidak Nadi :97 x/ menit (Reguler, kuat Anemia Meropenem 1x1
batuk, mual (-), muntah (-) angkat equal) CKD stage V Omeprazole 2x1
makan (+) mau banyak, RR: 20x/ menit Hipoalbuminemia Tramadol 3x1
minum (+) mau Suhu : 36,7 C (axila)
Kalnex 3x1
bak (+) bab (+) 1x warna A/I/C/D = -/-/-/-
hitam Kep / Leher :: -
Thoraks :
Cor = S1 S2 Tunggal reguler
Rh Wh
- - - -
- - - -
- - - -

Abd :
-I : Flat
-Aus : BU +,8x/m
-Pa : redup
-Per : meteorismus (-)
: Shifting dullnes(-)
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
30/5/2017
SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANING
Px mengatakan sudah tidak Tensi : 140/90 mmHg Gastropati Uremicum Gabapentin 0-0-1
ada keluhan,mual (-) muntah Nadi :86 x/ menit (Reguler, kuat Anemia Meropenem 1x1
(-), makan (+) sedikit minum angkat equal) CKD stage V Omeprazole 2x1
(+), BAK (+), BAB (+) warna RR: 20x/ menit Hipoalbuminemia Tramadol 3x1
kehitaman Suhu : 36,7 C (axilla) Kalnex 3x1
A/I/C/D = -/-/-/-
Leher : pembesaran kelenjar
tiroid
Thoraks :
Cor = S1 S2 Tunggal reguler
Rh Wh
- - - -
- - - -
- - - -

Abd :
-I : Flat
-Aus : BU +,6x/m
-Pa : redup
-Per : meteorismus (-)
: Shifting dullnes(-)
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
RESUME
Telah diperiksa pasien perempuan 69 tahun dengan keluhan utama :
Malaise
Dari anamnesa didapatkan :
1.Malaise
2.Dyspneu deffort
3.Melena
4.Anoreksia
5.Riwayat HD sejak 4 tahun yang lalu
RESUME
Dari pemeriksaan penunjang di
Dari Pemeriksaan Fisik dapatkan
didapatkan LAB :
RR : 32 x/menit Hemoglobin menurun ( 4,7 g/dL) (Anemia)
Konjungtiva palpebra pucat
Lekosit meningkat (12.400 / cmm)

PCV menurun (13,7%)

Ureum meningkat (274 mg/dL )


Kreatinin meningkat (3,59 mg/dL)

Albumin 2,79 ( 3,6 5,2 g / dL ) (Hipoalbuminemia)


Monitoring
1. Pasien wanita , 1.Anemia 2.1 Anemia 1.Hapusan darah Inj Furosemid 100 1. KU
usia 65 tahun. (1,2,5,8) Assesment 2.Absolute Digoxin tab 2-0-0 2. TTV
2. Malaise Morfologi: reticulocyte Aspilet tab 010
3. Dyspnea Anemia Mikeositik count Tyrozol 10mg 4-0-0
deffort hipokromik 3.Serum ferritin Propanolol 40mg 3x1/2
4. Melena Assesmen level Transfusi PRC 4 labu
5. Anemia Klasifikasi
6. Anoreksia 2.2 Anemia
7. Riwayat HD Defensiensi besi
sejak 4 tahun
yang lalu 2. Melena 2.1 Assesment 1 Endoskopi
8. RR : 32 (1,2,4) Etiologi:
x/menit 2.1.1 Gastritis
9. Hb: 4,7 g/dL erosiva
10. Leukosit : 2.1.2 Ulkus
12.400 / cmm peptikum
11. GFR = 12,3 2.1.3 Gastropati
ml/menit Uremicum
12. Ureum = 274
mg/dl 3.CKD stg V 3.1 1.Lab lengkap
13. Kreatinin = (1,3,6,7,10,11, Glomerulonefritis 2.Faal Ginjal
3,59 mg/dl 12) kronis 3.Biopsi Ginjal
14. Albumin 2,79 4.USG abdomen
g/ dL 3.2 Nefropathy
Monitoring
1. Pasien wanita , 4. Hipoalbumin Assegment 1.Cek lab Inj Furosemid 100 1. KU
usia 65 tahun. Etiologi: ambumin setelah Digoxin tab 2-0-0 2. TTV
2. Malaise 1.Kurang Energi transfusi Aspilet tab 010
3. Dyspnea 2.Protein, Tyrozol 10mg 4-0-0
deffort 3.Kanker, Propanolol 40mg 3x1/2
4. Melena 4.Peritonitis, Transfusi PRC 4 labu
5. Anemia 5.Luka bakar, Transfusi Albumin
6. Anoreksia 6..Sepsis,
7. Riwayat HD 7.Luka akibat Pre
sejak 4 tahun dan Post
yang lalu pembedahan
8. RR : 32 8.Penyakit hati
x/menit akut yang berat
9. Hb: 4,7 g/dL /kronis
10. Leukosit : 9.Penyakit ginjal
12.400 / cmm (hemodialisa),
11. GFR = 12,3 10.Penyakit
ml/menit saluran cerna
12. Ureum = 274 kronik,
mg/dl 11.Radang/ Infeksi
13. Kreatinin = tertentu (akut dan
3,59 mg/dl kronis),
14. Albumin 2,79 12. DM dg gangren
g/ dL 13.TBC paru.
ANEMIA
DEFINISI

Anemia merupakan penurunan jumlah massa eritrosit (red cell


mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa
oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer
Klasifikasi berdasarkan gambaran morfologis

Anemia Anemia
Normokromik Anemia Makrositer Hiperkromik
Normositer Mikrositer

1. Anemia
1. Anemia Pasca Defisiensi Besi
Perdarahan akut 1. Anemia 2. Thalasemia
2. Anemia aplastik megaloblastik Major
3. Anemia hemolitik 3. Anemia Akibat
4. Anemia pada gagal Penyakit Kronik
ginjal kronik 4. Anemia
5. Anemia sindroma sideroblastik
mielodisplastik
6. Anemia pada
keganasan
hematologik
Definisi Anemia Hemolitik
Anemia yang disebabkan oleh lisis atau rusak nya eritrosit melalui
berbagai mekanisme dan faktor penyebab (Harisson, 2014)
Manifestasi klinis
Pada pasien
Gejala Tanda ditemukan:
1.Lemah
Lemah Kulit Kuning
2.Pusing
Urin Kecoklatan 3.Mudah lelah
Pusing
(Jarang) 4.Urin kecoklatan
Mudah Lelah
Splenomegali
Sesak
Diagnosis Anemia Hemolitik
Manifestasi klinis Pada pasien didapatkan:
Pemeriksaan fisik : pucat, ikterik,
splenomegali, dan hemoglobinuri
1.Pucat
Pemeriksaan hematologi: 2.Kadar Hb yg rendah
Kadar hemoglobin yang rendah
MCV normal atau meningkat
Bilirubin indirek yang meningkat
LDH meningkat
Retikulositosis
Morfologi darah tepi (sferosit, skistosis,
helmet cell dan retikulosit)
- Hiperplasia eritroid di sumsum tulang
Penatalaksanaan Anemia Hemolitik

Gluko
kortikoid

Imuno
Terapi Transfusi Darah
supresif

Splenektomi
Anemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik merupakan anemia defisiensi
asam folat yang sering terjadi dan berjalan progresif
secara lambat.
Manifestasi klinis
GEJALA TANDA Pada pasien didapatkan:
Rasa lemah Pucat 1. Rasa lemah
Kepala terasa ringan, Mata sedikit ikterik 2. Anoreksia
Vertigo Nadi cepat 3. Pucat
4. pusing
Tinitus Jantung membesar
Rasa berdebar-debar Terdengar murmur
Angina dan gejala gagal sitolik
jantung kongestif Nyeri lidah
Diare
Anoreksia
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan Hapusan darah tepi ditemukan sel eritrosit
makrositer dan neurotrofil hiperpigmentasi
Pemeriksaan Eritrosit: tampak hiperseluler dengan penurunan rasio
eritroid/myeloid dan peningkatan besi
Uji Schilling: ditemukan kadar kobalamin yang rendah
Kadar asam folat serum < 4ng/mL (normal 6-20 ng/mL)
Peningkatan Kadar Bilirubin tidak terkonjugasi
Penatalaksanaan
Suplementasi asam folat 1-5 mg/hari per oral mungkin diperlukan pada
defisiensi folat yang disebabkan oleh malabsorpsi.
Pemberian preparat oral zat besi (terapi pilihan) atau kombinasi besi dengan
asam askorbat (yang akan meningkatkan absorbsi besi).
Melena
Saluran Pencernaan
Definisi
Melena yaitu pengeluaran kotoran yang hitam seperti ter karena
adanya darah yang berubah bentuknya.
Etiologi

di Esofagus

di Gaster
Kelainan di Hati

di Duodenum
Patogenesis
Perdarahan Saluran Cerna Atas
Kelainan di Esofagus :
1. Varises esofagus Kelainan di Lambung :
2. Karsinoma esofagus 1. Gastritis erosiva hemoragika Kelainan di Duodenum :
3. Sindroma Mallory-Weiss 2. Tukak Lambung 1. Tukak duodenum
4. Esofagitis dan tukak esofagus 3. Karsinoma Lambung
Diagnosis
Anamnesa Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan
Laboratorium

Pemeriksaan
Radiologi

Pemeriksaan
Endoskopi
Penatalaksanaan
Bed rest
Non- Diit makanan lunak
Transfusi darah
Medikamentosa Bilas lambung

Proton Pump Inhibitor


Antagonis Reseptor Histamin 2
Medikamentosa Antasida
Vasoaktif
Komplikasi
Syok hipovolemik
Gagal ginjal akut
Anemia karena perdarahan
Penurunan kesadaran
Jantung
CHRONIC KIDNEY DISEASE

51
Definisi

suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang


beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal
yang progresif dan pada umumnya berakhir dengan
gagal ginjal

52
Kriteria penyakit ginjal kronis
Kriteria penyakit ginjal kronis
1. Kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari 3 bulan,
berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa
penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) dengan manifestasi :
- Kelainan patologis
- Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam
komposisi darah atau urin, atau kelainan dalam tes pencitraan
(imaging test)
2. Laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60ml/menit/1,73m2
selama 3 bulan , dengan atau tanpa kerusakan ginjal

53
Klasifikasi
Berdasarkan Derajat Penurunan GFR
Rumus Cockroft-Goult
GFR = (140-umur) x BB
72 x kreatinin serum
Pada wanita x 0,85

54
GFR : (140 60) x 75 X 0,85
72 x 11,4
= 12.3 ml/menit
PATOFISIOLOGI
Kerusakan M. Basal Kronis Penurunan Massa
HT glomerulus,
progresif Ginjal
Endotel, Podosit

Mol. Sitokin Mekanisme


Kompensasi

Growth Factor Sklerosis Fungsi


Tekanan dan aliran kapiler glomerulus Proteinuria
nefron nefron
progresif

TGF Hiperfiltrasi nefron yang berfungsi baik

Kerusakan
Aktifitas renin Hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang tersisa Uremia
Nefro tubulus,
angiotensin sklerosis Inflamasi
interstitial
intrarenal
Proses maladaptasi
MANIFESTASI KLINIS
No. Sistem Manifestasi Penyebab

1. Integumen Kulit kekuningan Penimbunan urochrom


a. Kulit Pucat Anemia
b. Kuku Pruritas Endapan fosfat
c. Rambut Kering dan bersisik Terbuangnya protein dan Ca menurun
Tipis, kering, rapuh

2. Gastro inestestinal Halitosis / fetor uremicum o Urea diubah menjadi amonia oleh bakteri mulut
a. Oral Perdarahan gusi, stomatitis o Perubahan aktifitas platelet
b. Lambung Mual, muntah, anoreksia, gastritis, o Serum uremit toxin akibat bakteri usus
ulcreation o Mukosa usus lembab
3. Cardiovaskuler Hipertensi, oedem Overload cairan mekanisme rennin angiotensin
Congestive heart failure Kelebihan cairan, anemia
Arteriosklerosis heart disease Hipertensi kronis, pengapuran jaringan lunak
Perikarditis Toxin uremic dakam pericardium

4. Pulmonary Uremic lung atau pneumonia Toxin uremic dalam pleura dan jaringan paru
Retensi asam organic hasil metabolisme
Toxin uremic 57
MANIFESTASI KLINIS
5 Asam basa Asidosis metabolic Ketidakseimbangan elektrolit
. Retensi asam organic hasil metabolisme
6 Neurologic Letih, lesu, sakit kepala, gangguan Toxin uremic
. tidur, gangguan otot /kejang, pegal Ketidakseimbangan elektrolit

7 Hematologik Anemia Penurunan eritropoitin


. Perdarahan Penurunan waktu hidup sel darah merah
Perdarahan
Dialysis
Defisiensi Fe
8 Metabolik Intoleransi KH Menurunya sensitifitas insulin di dalam jaringan perifer
. Hiperlipidemia Meningkatnya produksi serum trigliserid
Hiperparatiroid Produk glyserides meningkat dlm hati akibat dari insulin
Infertility meningkat
Sexual disfunction Fosfat dlm serum meningkat Ca+ dlm serum menurun
Menurunnya libido merangsang paratiroid
Menurunnya menstruasi s/d Produksi testosterone dan spermatogenesis menurun
aminore

58
PENATALAKSANAAN
Restriksi asupan protein : 0,6-0,75 g/kgBB/hari dan protein yang
dipilih adalah yang memiliki kandungan biologis tinggi protein
hewani minimal 50 %
kontrol kadar glukosa darah : target HbA1c < 7%

59
PENATALAKSANAAN

Restriksi cairan : 500-800 ml cairan ditambah jumlah urin


restriksi asupan garam : 5 gram/hari
modikasi gaya hidup : mencapai IMT ideal
Hemodialisa

60
PENATALAKSANAAN
Hemodialisa
Indikasi : Keadaan umum buruk dengan gejala klinis yang nyata
: Kalium > 6mEq/L
: ureum darah > 100 mg/dl
: pH darah <7,1
: anuria berkepanjangan (> 5 hari)
: fluid overload

61
KOMPLIKASI

62
Hipoalbuminemia
Hipoalbuminemia adalah kadar albumin yang rendah/dibawah nilai
normal atau keadaan dimana kadar albumin serum < 3,5 g/dL
Klasifikasi Hipoalbuminemia
1. Hipoalbuminemia ringan : 3,53,9 g/dl
2. Hipoalbuminemia sedang : 2,53,5 g/dl
3. Hipoalbuminemia berat : < 2,5 g/dl
1. Kurang Energi Protein,
2. Kanker,
3. Peritonitis,
4. Luka bakar,
5. Sepsis,
6. Luka akibat Pre dan Post pembedahan (penurunan albumin
Etiologi plasma yang terjadi setelah trauma),
7. Penyakit hati akut yang berat atau penyakit hati kronis (sintesa
albumin menurun),
8. Penyakit ginjal (hemodialisa),
9. Penyakit saluran cerna kronik,
10. Radang atau Infeksi tertentu (akut dan kronis),
11. Diabetes mellitus dengan gangren, dan
12. TBC paru.
Terapi Hipoalbuminemia
Hipoalbuminemia dikoreksi dengan Albumin intravena dan diet tinggi
albumin, dapat dilakukan dengan pemberian diet ekstra putih telur,
atau ekstrak albumin dari bahan makanan yang mengandung albumin
dalam kadar yang cukup tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Akar, H., Akar, G., Carrero, J., Stenvinkel, P. and Lindholm, B. (2010). Systemic Consequences of Poor
Oral Health in Chronic Kidney Disease Patients. Clinical Journal of the American Society of Nephrology,
6(1), pp.218-226.
Aru W, Bambang S, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K, Siti Setiati. 2009. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam (Perhimpunan Dokter Specialis Penyakit
Dalam). Jakarta: Pusat penerbitan departemen Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia.
Kasper, D., Fauci, A., Hauser, S., Longo, D., Jameson, J., Loscalzo, J. dan Harrison, T. (2015). Harrison's
principles of internal medicine. New York: McGraw Hill Education.
KDOQI Clinical Practice Guideline for Diabetes and CKD: 2012 Update. (2012). American Journal of
Kidney Diseases, 60(5), pp.850-886.
Kidney Disease: Improving Global Outcomes (KDIGO) CKD Work
Group. KDIGO 2012 clinical practice guideline for the evaluation
and management of chronic kidney disease. Kidney Int Suppl. 2013;3:
1-150.
Weaver, J. (2012). KDIGO Anemia Guideline Supports Individualized Approach. Nephrology Times,
5(9).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai