\
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
• STANDAR KOMPETENSI 2 :
• Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
tambahan
IDENTITAS PASIEN
• Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh nyeri dada sejak ± 1 minggu SMRS. Nyeri kepala
dirasakan muncul ketika batuk. Keluhan batuk berdahak dirasakan sejak 1 minggu SMRS disertai dengan
sesak. Demam tidak ada, riwayat demam ada, riwayat batuk darah tidak ada. Riwayat sesak sebelumnya
tidak ada. BAB biasa, BAK lancar.
• Riwayat Penyakit Dahulu : 1 minggu sebelum masuk RS pasien sempat dirawat di salah satu klinik
dengan keluhan demam dan nyeri dada. Pasien didiagnosa dengan DBD dan Demam Typhoid.
• Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien menyangkal adanya penyakit keturunan dalam keluarga seperti
kencing manis, hipertensi, ataupun asma.
PEMERIKSAAN FISIK
• Status Generalisata
• Keadaan umum lemah/ Gizi kurang/ sadar
• Status Vital
• Tekanan darah : 90/60 mm/Hg
• Nadi : 89 x/menit
• RR : 18 x/menit
• Suhu : 36,5o C
• STATUS LOKALIS
• Regio Kepala : Conjungtiva anemis (+/+), ikterus (-),
• Thorax
Inspeksi : pergerakan dada simetris kiri dan kanan.
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-).
Perkusi : sonor di kedua hemithorax.
Auskultasi : BP vesikuler, Rh+/+ , Wh -/-
• Palpasi:
• Regio Abdomen
• Hati : Tidak teraba
• Inspeksi : Perut tampak datar
• Auskultasi : Bising usus (+) normal • Lien : Teraba Schuffner IV
• Perkusi : Pekak di area abdomen • Ginjal : Tidak teraba
sebelah kiri. • Massa : Tidak ada
• Nyeri tekan : Tidak ada
• Kesan : ST depresi di
lead V1-V 1V
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hasil pemeriksaan Darah Rutin 3/4/2018 :
L : 12-16
Hemoglobin 4,9 gr%
P : 12-14
Eritrosit L : 4,5 juta – 6,0 juta; P : 4,0 juta – 5,5 juta 1.010.000/mm3
• IVFD RL 20 tpm
• Dexamethasone 5 mg/8 jam/IV
• Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
• Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
• GG/CTM/Ambroxol 3x1
• Transfusi PRC 2 bag
• Edukasi rujuk ke Makassar untuk kemoterapi
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
• Istilah leukemia Virchow (1874) -> “darah putih” : penyakit neoplastik yang ditandai
dengan diferensiasi dan proliferasi sel induk hematopoetik.
• Radiasi
• Faktor Leukemogenik
• Herediter
• Virus
EPIDEMIOLOGI
• Penyakit ini mencakup sekitar 15% leukimia dan dapat terjadi pada semua usia.
• Rasio laki-laki : perempuan (1,4 : 1).
• Paling sering terjadi antara usia 40 dan 60 tahun.
KLASIFIKASI
Peningkatan
Granulositosis neutrofil /
leukositosis
Mempengaruhi Gen baru akan mentranskripsikan
transduksi sinyal melalui chimeric RNA sehingga terbentuk
tyrosine kinase ke inti sel chimeric protein (protein 210 kd) Peningkatan hematopoiesis
ekstramedullar Splenomegali
Peningkatan Peningkatan
Peningkatan metabolisme Keringat malam
proloferasi sel-sel proliferasi
myeloid dan granulosit yang tubuh
penurunan abnormal
apoptosis Menekan Penurunan eritrosit Anemia
eritropoiesis
Akumulasi sel – sel
dalam sumsum Peningakatan
Peningkatan
tulang proliferasi
trombosit Trombositosis
megakariosit
Sel leukemia
mengalami infiltrasi ke
organ Teraba massa di
kuadran kiri atas
abdomen
Splenomegali
Fullness of
Mendesak lambung
abdomen
FASE CML
• Darah Tepi
• Aspirasi Sumsum Tulang
• Karyotipe
• PCR
TERAPI
• Fase kronik :
• Busulpan (Myleran), dosis : 0,1 – 0,2 mg/kgBB/hari.
• Hydroxiurea, dosis : 500 mg – 2000 mg
• Inhibitor tirosin kinase
• Interferon alfa
1. Masalah metabolik
2. Hiperleukositosis
3. Priapismus
4. Leukemia Meningeal
5. Myelofibrosis
PROGNOSIS
• Fase kronis awal adalah gangguan yang dapat berlangsung selama beberapa tahun. CML
yang tidak diobati akan menyebabkan krisis blastic. Tanpa terapi yang efektif, angka
ketahanan hidup fase kronis, akselerasi dan blastik masing-masing 2,5-5 tahun, kurang dari
1,5 tahun dan 3-6 bulan.
• DUBIA AD MALAM
KESIMPULAN
• Pada pasien ini dapat disimpulkan bahwa pasien didiagnosa dengan CML dan dalam fase
kronis. Hal ini disimpulkan dari anmanesis, pemeriksaan fisis, serta pemeriksaan penunjang.
Pasien datang dengan keluhan sesak dan batuk serta riwayat dirawat di klinik dengan DBD
dan demam typhoid yang menandakan adanya infeksi. Dari pemeriksaan fisik di dapatkan
konjungtiva pucat dan pada palpasi abdomen teraba lien membesar hingga schufner IV.
Pada pemeriksaan penunjang darah rutin ditemukan anemia, leukositosis, dan
trombositopeni. Pada ADT ditemukan jumlah leukosit yang sangat meningkat, ditemukan
semua tahap maturase seri myeloid, dan myeloblast 6 %.
TERIMA KASIH