Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN KASUS

Atrial Fibrilasi RVR ec Susp ASD

PEMBIMBING : dr. I.B. Wisasmita, Sp.JP


OLEH : dr. I Made Erda Indranata

RSU KARYA DHARMA HUSADA BROS


SINGARAJA
2018
IDENTITAS
1. Nama : Tn. A
2. Umur : 30 tahun
3. Status : BPJS
4. Alamat : Desa Ambengan Kec. Sukasada
5. Agama : Hindu
6. No. RM : 058173
7. Masa Perawatan : 17 Juli 2018 – 22 Juli 2018
ANAMNESA
Autoanamnesa
Keluhan utama : Rasa terbakar di dada kiri
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke IGD RSU KDH BROS pada tanggal 17 Juli 2018 dengan keluhan rasa
terbakar di dada kiri. Keluhan ini sudah dirasakan dari 3 hari yang lalu, semakin hari
semakin memberat. Rasa terbakar ini dirasakan tembus hingga ke punggung tetapi tidak
menjalar ke tangan kiri maupun rahang. Pasien sering merasakan sensasi tidak nyaman
seperti berdebar-debar di dada kiri. Selain itu pasien juga mengeluh sering merasa sesak,
terutama jika melakukan kegiatan sedang seperti naik turun tangga atau berolah raga
ringan, sesak biasanya membaik jika istirahat. Pasien tidak pernah terbangun pada
malam hari karena sesak. Pasien biasanya tidur hanya menggunakan 1 bantal. Pasien
tidak pernah sesak bila terpapar debu atau asap. Keluhan ini tidak disertai dengan batuk.
Pasien juga beberapa kali pernah menyadari kakinya bengkak, terutama jika berdiri
lama, kaki bengkak menghilang saat istirahat. Pasien tidak pernah kehilangan kesadaran.
Pasien merasakan nafsu makan dan minum yang menurun saat sakit. BAB dan BAK lancar
tidak ada keluhan.
Riwayat penyakit dahulu :
• Penyakit Jantung (+) (pasien tidak mengetahui sakit
jantung apa yang sedang diderita, tetapi pernah dibilang
sakit jantung oleh dokter
• DM (-)
• HT (-)
• Asma (-)
Riwayat penyakit keluarga
• Tidak ada riwayat penyakit tekanan darah tinggi
• Tidak ada riwayat penyakit jantung pada keluarga
• Tidak ada riwayat penyakit kencing manis
• Tidak ada riwayat asma
Riwayat Pengobatan

Riwayat Kebiasaan
• Alkohol (-)
• Rokok (-)
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• GCS : 4/5/6
• Vital Sign :
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 119 x/menit iregularly iregular
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,5 C axilla
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Mata
• Bentuk : normocephal • Pupil : isokor
• Warna rambut : hitam • Reflek cahaya :+/+
• Turgor : normal • Anemia :-
Telinga • Ikterik :-
• Pendengaran : DBN
Mulut
Hidung • Bibir cianosis :-
• DBN • Gusi berdarah : -
• Lidah kotor :-
PEMERIKSAAN FISIK
Leher
• Deviasi trakea (-)
• JVP meningkat (-)
• Pembesaran KGB (-)
• Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Thorax
• Bentuk simetris
• Pembesaran kelenjar getah bening aksilla (-)
PEMERIKSAAN Depan Belakang
PARU Kanan Kiri Kanan Kiri
Inspeksi
• Bentuk simetris simetris simetris simetris
• Gerak nafas simetris simetris Simetris simetris
• Penonjolan - - - -
• Otot nafas bantuan - - - -
• Penyempitan ICS - - - -
Palpasi
• Gerak nafas simetris simetris simetris simetris
• Stem fremitus simetris simetris simetris simetris
Perkusi
• Suara perkusi Sonor sonor sonor sonor
• Batas paru – hati ICS 5
Auskultasi
• Suara nafas vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler
• Suara tambahan - - - -
PEMERIKSAAN JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V 1 cm dari
MCL S
Perkusi :
• Batas atas : ICS II
• Batas kiri bawah : ICS V 1 cm dari MCL Sinistra
• Batas kanan bawah : ICS IV PSL Dextra
Auskultasi :
• Suara jantung S1-S2 ireguler
• Gallop (-)
PEMERIKSAAN
ABDOMEN
Inspeksi Palpasi Perkusi
• Bentuk flat • Dinding perut • Timpani
• Umbilicus tidak supel (+)
• Meteorismus (-)
menonjol • Hepar tidak
• Shifting dullness (-)
teraba
• Lien tidak teraba • Puddle sign (-)
Auskultasi
• Troube space
• BU (+) 6 x/menit timpani
• Bruit (-) • Tidak ada nyeri
tekan
PEMERIKSAAN Atas Bawah
EKSTREMITAS Kanan Kiri Kanan Kiri
Edema - - + minimal + minimal
Akral dingin - - - -
Jari Tabu - -
Tremor - - - -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
17/07/2018
Parameter Hasil Nilai rujukan
HEMATOLOGI WBC 8.7 x 109/L 4.0 – 10.0
HGB 15.9 g/dL 12.0 – 16.0
RBC 5.54 x 1012/L 4.00 – 5.50
HCT 48.3 % 40.0 – 54.0
PLT 303 x 109/L 100 – 500
FUNGSI HATI SGOT 18.62 0 – 50 mg/dL
SGPT 11.79 0 – 50 mg/dL
FUNGSI GINJAL Urea 33.06 10 – 50 mg/dL
Kreatinin 0.96 0.7 – 7.0 mg/dL
DIABETES Glukosa Sewaktu 112 70 – 140 mg/dL
ENDOKRINOLOGI TSHs 1.243 0.350 – 4.940 μIU/mL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
17/07/2018
Parameter Hasil Nilai rujukan
URINALISA Warna Kuning Kuning
Kekeruhan Sedang Jernih
Spesific Gravity 1.025 1.003 – 1.035
PH 6.0 4.5 – 8.0
Leukosit 125 Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein 0.15 Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Urobilinogen Normal Negatif
Bilirubin Normal Normal <1
Darah 10 Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
17/07/2018
Parameter Hasil Nilai rujukan
SEDIMENTATION Leukosit 4 – 12 0–5
Eritrosit 0–5 0–2
Epitel gepeng 0–3 < 10
Epitel bulat 0–1 0–3
Cylinder Negatif Negatif
Crystal Negatif Negatif
Yeast Negatif Negatif
Bakteri Negatif Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
THORAX X-RAY AP 17/07/2018
• Jantung : posisi normal, membesar, aorta knob
kecil, pinggang jantung menonjol, apex
membulat, kalsifikasi (-)
• Paru-paru : infiltrate di suprahiler paru kanan. Tak
tampak infiltrate / nodul / konsolidasi di paru kiri.
Corakan vascular paru kanan-kiri meningkat,
hilus kanan kiri menebal
• Mediastinum : trachea di midline, sudut carina
dalam batas normal. Tak tampak adanya
pelebaran mediastinum atau massa
• Sinus prenicocostalis kanan dan kiri tajam
• Costae kanan dan kiri masih tampak intack
• Subdiafragma tak tampak kelainan

Simpulan :
Cardiomegaly, kemungkinan suatu ASD
Pneumonia di suprahiler paru kanan
ELEKTROKARDIOGRAM 17/07/2018
ELEKTROKARDIOGRAM 17/07/2018

• Irama : Atrial Fibrilasi


• Heart rate : 86 – 179 x/menit
• Ritme : ireguler
• Axis : Right Axis Deviation
• P wave : tidak ada hipertrofi atrium kiri atau kanan
• P R Interval : tidak ada AV blok
• QRS Kompleks
• Q patologis: tidak ada infark miokard
• R di V1 dominan (RVH)
• QRS interval : Tidak sama
• Segment ST : Tidak ada ST elevasi atau ST depresi
• Gelombang T: Tidak ada T tall atau T inversi
Kesimpulan : Atrial Fibrilasi RVR, Right Axis Deviation, Right Ventricular Hyperthrophy
RESUME
Telah diperiksa pasien laki-laki, usia 30 tahun dengan keluhan utama :
Angina Atypical
Dari anamnesa didapatkan :
• Angina Atypical
• Palpitasi
• Dyspnea d’effort (+)
• Paroksismal Nokturnal Dyspnea (-)
• Orthopnea (-)
• Chest Pain (-)
• Syncops (-)
• Anorexia (+)
RESUME
Dari pemeriksaan fisik di dapatkan
• Nadi iregulerly iregular
• Batas jantung melebar
RESUME
Dari pemeriksaan penunjang di dapatkan :
1. Hematologi
• DBN
2. Foto Thorax
• Cardiomegaly, kemungkinan suatu ASD
• Pneumonia di suprahiler paru kanan
3. ECG
• Atrial Fibrilasi RVR, Right Axis Deviation, Right Ventricular
Hyperthrophy
DIAGNOSA
ATRIAL FIBRILASI RAPID VENTRICULAR RESPONSE
EC SUSP ATRIAL SEPTAL DEFECT
PLANNING DIAGNOSA
EKOKARDIOGRAFI
PLANNING TERAPI
FARGOXIN
IRBESARTAN
SPIRINOLACTON
FUROSEMID
PLANNING MONITORING
KEADAAN UMUM
TANDA TANDA VITAL
EKG SERIAL
CARDIAC
PRESSURE
ELECTRICAL
CONDUCTION
SYSTEM
CARDIAC
CYCLE
ATRIAL
SEPTAL
DEFECT
ATRIAL FIBRILASI
ATRIAL FIBRILASI
Atrial fibrilasi (AF) adalah aritmia jantung
menetap yang paling umum didapatkan.
Ditandai dengan ketidakteraturan irama dan
peningkatan frekuensi atrium sebesar 350-650
x/menit sehingga atrium menghantarkan implus
terus menerus ke nodus AV.
ATRIAL FIBRILASI
1. AF deteksi pertama
Tahap dimana belum pernah terdeteksi AF sebelumnya dan baru pertama kali
terdeteksi.
2. AF paroksimal
Bila atrial fibrilasi berlangsung kurang dari 7 hari. Lebih kurang 50% atrial fibrilasi
paroksimal akan kembali ke irama sinus secara spontan dalam waktu 24 jam.
Atrium fibrilasi yang episode pertamanya kurang dari 48 jam juga disebut AF
Paroksimal.
3. AF persisten
bila atrial fibrilasi menetap lebih dari 48 jam tetapi kurang dari 7 hari. Pada AF
persisten diperlukan kardioversi untuk mengembalikan ke irama sinus.
4. AF kronik atau permanen
bila atrial fibrilasi berlangsung lebih dari 7 hari. Biasanya dengan kardioversi
pun sulit untuk mengembalikan ke irama sinus (resisten).
PENYEBAB ATRIAL FIBRILASI
FOKUS PEMICU (IDIOPATIK)
MIOPATI ATRIUM
TEKANAN ATRIUM ATAU KELEBIHAN BEBAN VOLUME
ATRIAL FIBRILASI
DIAGNOSIS ATRIAL FIBRILASI
Ciri-ciri FA pada gambaran EKG umumnya sebagai berikut:

1. EKG permukaan menunjukkan pola interval RR yang ireguler


2. Tidak dijumpainya gelombang P yang jelas pada EKG permukaan.
Kadang-kadang dapat terlihat aktivitas atrium yang ireguler pada
beberapa sadapan EKG, paling sering pada sadapan V1.
3. Interval antara dua gelombang aktivasi atrium tersebut biasanya
bervariasi, umumnya kecepatannya melebihi 450x/menit.
TERAPI ATRIAL FIBRILASI

Rate Control

Prevention of
Tromboembolism

Rhythm
Control
TERAPI ATRIAL FIBRILASI
Recommendations Class Level
Control of the ventricular rate using a beta blocker or I B
Rate Control nondihydropyridinecalcium channel antagonistis
recommended for patients with paroxysmal, persistent,
or permanent AF.
Intravenous administration of a beta blocker or I B
Prevention of nondihydropyridinecalcium channel blocker is
Tromboembolism recommended to slow the ventricular heart rate in the
acute setting in patients without pre-excitation. In
hemodynamically unstable patients, electrical
cardioversion is indicated.
Rhythm In patients who experience AF-related symptoms during I C
Control activity, the adequacy of heart rate control should be
assessed during exertion, adjusting pharmacological
treatment as necessary to keep the ventricular rate
within the physiological range.
TERAPI ATRIAL FIBRILASI
Recommendations Class Level
Beta-blockers, digoxin, diltiazem, or verapamil are recommended I B
Rate Control to control heart rate in AF patients with LVEF ≥40%.
Beta-blockers and/or digoxin are recommended to control heart I B
rate in AF patients with LVEF <40%.

Prevention of In patients with permanent AF (i.e. where no attempt to restore III A


Tromboembolism sinus rhythm is planned), antiarrhythmic drugs should not (harm)
routinelybe used for rate control.

Rhythm
Control
TERAPI ATRIAL FIBRILASI

TERAPI
Rate Control
ANTIKOAGULAN
CHA2 DS2-VASc
Risk Factor Score
Prevention of
Congestive heart failure/LV dysfunction 1
Tromboembolism
Hypertension 1
Age > 75 2
Diabetes mellitus 1
Rhythm Stroke/TIA/TE 2
Control Vascular disease 1
Age 65-74 1
Sex category (female) 1
Maximum Score 9
TERAPI ATRIAL FIBRILASI

TERAPI
Rate Control
ANTIKOAGULAN
HAS-BLED
Clinical Characteristic Point
Prevention of Hypertension 1
Tromboembolism Abnormal renal and liver function (1 point
1 or 2
each)
Stroke 1
Bleeding tendency or predisposition 1
Rhythm Labile INRs (if taking VKA) 1
Control Elderly (e.g., age > 65, frail condition) 1
Drugs (concomitant aspirin, NSAID) or alcohol
1 or 2
(1 point each)
Maximum Score 9
TERAPI ATRIAL FIBRILASI

Rate Control

Prevention of
Tromboembolism

Rhythm
Control
TERAPI ATRIAL FIBRILASI

Strategi kontrol laju Strategi kontrol irama


Dipilih sebagai penanganan Dipilih sebagai penanganan
awal pada: awal pada:

• Usia >65 tahun • Usia <65 tahun


• Dengan penyakit arteri • Simtom yang berhubungan
coroner dengan
• Kontraindikasi obat-obatan • aritmia dan tidak dapat
• antiaritmia ditoleransi
• Tidak cocok untuk • Pertama kali mengalami FA
kardioversi sorangan
• Tanpa gagal jantung • FA sekunder dengan
kongestif penyerta yang terobati /
terkoreksi
• Dengan gagal jantung
kongestif
KATETER
ABLASI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai