DAN PENATALAKSANAANNYA
DISUSUN OLEH :
DEWI RATNA SULISTINA, S.ST, M.Keb
KONSEP
Berat Badan
BBLR amat sangat rendah (<1000 g)
BBLR sangat rendah (<1500 g)
BBLR cukup rendah (1501-2500 g)
Umur kehamilan
Bayi prematur (UK <37 minggu)
Bayi cukup bulan (UK 38-42 minggu)
Bayi lebih bulan (UK >37 minggu)
KLASIFIKASI BAYI RESIKO TINGGI
Masalah Patofisiologis
Masalah Patofisiologis
Faktor
●
Penyakit (malaria, anemia, sifilis, TORCH)
●
Komplikasi kehamilan (perdarahan antepartum,
PEB, eklamsi, preterm)
Usia ibu dan paritas (<>)
Ibu
●
●
Kebiasaan ibu (perokok, pecandu alkohol,
narkotika
Faktor Prematur
●
●
Hidramnion
Gemelli
Janin
●
●
Kelainan kromosom
ETIOLOGI
Faktor
●
Daratan tinggi
●
Radiasi
Lingku ●
Sosio-ekonomi
ngan ●
Paparan zat racun
●
Hipotermi
Kompli
●
Hipoglikemia
●
Gangguan elektrolit
●
Hiperbilirubinemia
●
Sindroma gawat nafas
●
Paten duktus arteriosus
kasi Infeksi
●
●
Perdarahan intraventrikuler
●
Apnea of prematurity
●
Anemia
Masalah ●
●
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Retinopati
●
Penyakit paru kronis
●
Meningkatnya morbiditas
panjang ●
Kenaikan kelainan bawaan
●
Mengukur BB bayi
sis ●
bulan atau lebih bulan)
Pemeriksaan penunjang (ballard skor, shake test, darah rutin,
glukosa darah, elektrolit, gas darah, foto dada, USG kepala)
Penatal ●
●
Medikamentosa
Vit. K
Diatetik (ASI)
aksanaa
●
●
Suportif (pertahankan suhu, patensi jalan napas,
nutrisi, dukungan emosional, rooming in)
Monitoring (terapi preparat besi, tumbuh
n
●
kembang)
MATURITAS FISIK (BALLARD SCORE)
MATURITAS NEUROMUSKULER (BALLARD SCORE)
Penceg ●
●
K1-K4
Penyuluhan kesehatan tumbuh kembang janin,
pelayanan antenatal, status gizi
ahan ●
Rencana persalinan umur produktif (20-34 th)
Syarat ●
●
BB <2500 gram tanpa masalah/komplikasi
Tidak mengalami kesulitan bernafas
●
Reflek dan koordinasi isap dan menelan baik dan
Metode ●
tidak mengalami kesulitan minum
Tidak kejang
Tidak diare
Kanguru
●
●
Ibu dan keluarga bersedia dan tidak sedang sakit
ASFIKSIA
NEONATORUM
Kegagalan bernapas secara spontan dan teratur pada saat
●
Pengertian lahir atau beberapa saat setelah lahir yang ditandai dengan
keadaan PaO2 di dalam darah rendah (hipoksemia),
hiperkarbia (Pa CO2 meningkat) dan asidosis.
●
Hipoksia dan iskemia jaringan
Patofisiologi perubahan fungsional dan biokimia
janin
●
Bayi tidak bernapas atau napas megap-megap
DJJ < 100 x/menit
Gejala Klinik
●
●
Kulit sianosis, pucat
●
Tonus otot menurun
●
Tidak ada respon terhadap reflek rangsangan
Anamnesis (gang. Waktu lahir, lahir tidak
Diagnosi
●
bernafas/tidak menangis
●
Pemeriksaan fisik (Apgar Score)
Pemeriksaan penunjang (foto polos dada,
s
●
Penatalak
●
Resusitasi
●
Terapi medikamentosa
●
Epinefrin 0,01 mg-0,03 mg/kg BB (DJJ <60 x/menit setelah 30 detik VTP dan PJP
●
Volume ekspander NaCl 0,9%, RL 10 ml/kg BB per iv selama 5-10 menit
(mengalami hipovolemia dan tidak ada respon resusitasi)
●
Bikarbonat 1-2 mEq/kg BB (asidosis metabolik, diberikan bila ventilasi dan
sanaan
sirkulasi sudah baik)
●
Nalokson 0,1 mg/kg BB (depresi pernafasan dari ibu pengguna narkotik 4 jam
sebelum persalinan
●
Suportif (jaga kehangatan, sal. Napas bersih dan terbuka, koreksi gang. metabolik
SINDROM GANGGUAN
PERNAPASAN
Definisi Patofisiologi
●
Kekurangan surfaktan paru lesitin
Kumpulan gejala yang terdiri dari
●
(merendahkan tegangan permukaan
dispnea atau hiperapnea dengan alveolus akan kembali kolaps setiap akhir
frekuensi pernafasan lebih dari ekspirasi, sehingga untuk bernafas
berikutnya di butuhkan tekanan negatif
60 kali per menit, sianosis, intrathoraks yang lebih besar dan di sertai
merintih, waktu ekspirasi dan usaha inspirasi yang lebih kuat)
retraksi di daerah epigastrium, ●
Zat ini mulai dibentuk kehamilan 22-24
mggu, mencapai maksimum pada minggu
interkostal pada saat inspirasi. ke 35
Gambaran
Prognosis Klinis
●
Ditentukan prematuritas serta ●
Umumnya terjadi pd bayi
beratnya penyakit prematur dengan BB 1000-2000
●
Bayi yang sembuh punya g atau masa gestasi 30-36 mggu.
kesempatan tumbang sama ●
Gang. Pernafasan mulai tampak
dengan bayi prematur lain dalam 6-8 jam PP
yang tidak menderita PMH ●
Gejala karakteritis terlihat umur
(Penyakit Membran Hialin) 24-72 jam PP
Pmx Penatalaksan
Diagnostik aan
●
Suhu bayi dalam batas normal
●
Foto thorak ●
Pemberian Oksigen
●
Pemberian elektrolit (D5/D10 60-
●
Pemeriksaan darah 125 ml/kg BB/hari
Antibiotik penisilin 50.000-10.000,
lengkap, analisis
●
●
Gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa karena adanya deposisi
produk akhir katabolisme hem yaitu bilirubin.
●
Secara klinis, ikterus pada neonatus akan tampak bila konsentrasi bilirubin serum lebih 5 mg/dL.
●
Hiperbilirubinemia adalah keadaan kadar bilirubin dalam darah >13 mg/dL
Ikterus Patologis
●
Timbul dalam 24 jam pertama kehidupan.
●
Bilirubin total/indirek untuk bayi cukup bulan > 13 mg/dL atau bayi kurang bulan >10 mg/dL.
●
Peningkatan bilirubin > 5 mg/dL/24 jam.
●
Kadar bilirubin direk > 2 mg/dL.
●
Ikterus menetap pada usia >2 minggu.
●
Terdapat faktor risiko.
Etiologi
●
Hemolisis (inkompatibilitas ABO Rhesus)
●
Infeksi, septikemia, sepsis, meningitis, ISK, infeksi intra uterin
●
Polisitemia
●
Ekstravasasi sel darah merah, sefalhematom, kontusio, trauma lahir
●
Ibu diabetes
●
Asidosis
●
Hipoksia/asfiksia
●
Sumbatan traktus digestif
Faktor resiko
●
Maternal (Ras, komplikasi kehamilan DM dan Rhesus, infus oksitosin dalam larutan hipotonik,
ASI)
●
Perinatal (trauma lahir sefalhematom, infeksi bakteri virus protozoa)
●
Neonatus (prematuritas, genetik, polisitemia, obat, rendahnya asupan ASI, hipoglikemia,
hipoalbuminemia)
Patofisiologi
●
Bilirubin pada neonatus meningkat akibat terjadinya pemecahan eritrosit. Bilirubin mulai
meningkat secara normal setelah 24 jam, dan puncaknya pada hari ke 3-5. Setelah itu
perlahan-lahan akan menurun mendekati nilai normal dalam beberapa minggu
Diagnosis
●
Visul WHO (pmx dilakukan dengan pencahayaan yang cukup disiang hari dengan cahaya matahari, tekan kulit
dengan lembut dengan jari, tentukan keparahan ikterus berdasarkan umur bayi dan bagian tubuh yang kuning)
●
Bilirubin serum
●
Bilirubinometer transkutan
●
Pmx bilirubin bebas dan CO
DERAJAT IKTERUS KRAMER
Penatalaksanaan
●
Terapi sinar
●
Tentukan apa bayi punya faktor resiko (BB < 2,5 kg, lahir <37 mggu, hemolisis/sepsis.
●
Ambil darah periksa bilirubin serum dan Hb, golda, tes Coombs (test antibodi tertentu
yang menyerang sel darah merah)
●
Tranfusi tukar
Kehamilan Rhesus Negatif
●
Ada atau tidaknya antigen-D dalam darah seseorang sangat berpengaruh pada kehamilan. Bila seorang
wanita dengan rhesus negatif mengandung bayi dari pasangan yang mempunyai rhesus positif, maka
ada kemungkinan sang bayi mewarisi rhesus sang ayah yang positif. Dengan demikian akan terjadi
kehamilan rhesus negatif dengan bayi rhesus positif. Hal ini disebut kehamilan dengan ketidak cocokan
rhesus.
●
Efek ketidak cocokan bisa mengakibatkan kerusakan besar-besaran pada sel darah merah bayi yang
disebut erytroblastosis foetalis dan hemolisis. Hemolisis ini pada jaman dahulu merupakan penyebab
umum kematian janin dalam rahim, disamping hydrop fetalis, yaitu bayi yang baru lahir dengan
keadaan hati yang bengkak, anemia dan paru-paru penuh cairan yang dapat mengakibatkan kematian.
●
Seorang wanita dengan Rh- dianjurkan untuk mendapatkan suntikan Immunoglobulin anti Rh-D untuk
mencegah sensitisasi.
PENDEKATAN SKEMATIS DIAGNOSIS HIPERBILIRUBINEMIA PADA BAYI BARU LAHIR
PERDARAHAN TALI PUSAT
Konsep Etiologi
Robekan umbilikus normal (partus
Perdarahan yang terjadi pada
●
●
presipitatus, lilitan tali pusat, umbilikus
tali pusat bisa timbul sebagai pendek, kelalaian penolong)
Robekan umbilikus abnormal (hematoma
akibat dari trauma
●
●
Metabolik (hipoglikemia, hipokalsemia, hipomagnesemia,
hiponatremia, defisiensi pirodiksin, asfiksia)
Perdarahan intracranial (trauma lahir asfiksia atau hipoksia,
Penyebab
●
Subtle (tidak ●
●
Getaran dari kelopak mata (berkedip-kedip)
Gerakan pipi dan mulut seperti menghisap,
mengunyah, mengecap, dan menguap
terlihat) ●
●
Apnu berulang
Gerakan tonik tungkai
Berupa
●
gerakan flexi
Miokolik seketika seluruh tubuh,
jarang terlihat pada neonatus
KLASIFIKASI KEJANG
Kejang ●
Kejang seluruh badan,
sianosis, kesadaran
Umum menurun
Penatalak
●
●
VTP dan O2 kecepatan 2 l/menit
●
Infus intravena
●
Obat anti kejang diazepam 0,5 mg/kg supositoria IM
sanaan
setiap 2 menit kemudian fenobarbital 30 mg IM/IV
●
Rumatan fenobarbital (3-5 mg/kgBB/hari) dan
fenitoin (4-8 mg/kgBB/hari)
●
Laboratorium: Darah Rutin, Pengecatan Gram, Kadar
Glukosa darah dengan dekstrostik
Pemeriksaan ●
Pada kecurigaan infeksi (meningitis) : Pemeriksaan darah
ditemukan adanya lekositosis (>h25.000/ mm3) atau
lekopenia (< 5000/mm3) dan trombositopenia (<
Penunjang ●
●
150.000/mm3)
Gangguan metabolik
Hipoglikemi (glukosa darah < 45 mg/gl
HYPOTERMI
Pengertian
●
Penurunan suhu tubuh di bawah 36,5ºc, pengukuran dilakukan diketiak dilakukan selam
3-5 menit
Etiologi
●
Jaringan lemak subkutan tipis.
●
Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar.
●
Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.
●
BBL (Bayi Baru Lahir) tidak mempunyai respon shivering (menggigil) pada reaksi kedinginan
●
Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang beresiko tinggi mengalami hipotermi
Mekanisme Kehilangan Panas
●
Evaporasi (akibat penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi
sendiri)
●
Konduksi (kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin)
●
Konveksi (bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin)
●
Radiasi (bayi ditempatkan di dekat benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari
suhu tubuh bayi)
Cara mencegah kehilangan panas
●
Ruang bersalin yang hangat
●
Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks
●
IMD
●
Gunakan pakaian yang hangat dan selimuti bayi
●
Jangan segera menimbang /memandikan BBL
●
Rawat gabung
●
Resusitasi dalam lingkungan hangat
●
Transportasi hangat
●
Pelatihan untuk petugas kesehatan dan konseling untuk keluarga
PENGATURAN SUHU INKUBATOR
BB kurang dari ●
Umur 1-10 hari : 35°c, umur 11 hari-3 minggu : 34°C,
Umur 3-5 minggu : 33°C, umur lebih dari 5 minggu : 32°C
1500 gram
●
BB 1500-2000 ●
Umur 1-10 hari : 34°C, umur 11 hari-4 minggu :
33°C
gr ●
Umur lebih dari 4 minggu : 32°C
BB 2100-2500 ●
Umur 1-2 hari : 34°C, umur 3 hari-3 minggu : 33°C
umur lebih dari 3 minggu : 32°C
gr
●
BB > 2500 Umur 1-2 hari : 33°C, umur lebih dari 2 hari : 32°C (bila jenis
●
Hypertermi Exercise-Induced
maligna hyperthermia (EIH)
Miopati akibat mutasi gen yang
● Terjadi
●
pada anak
diturunkan secara autosomal besar/remaja yang
dominan. Pada episode akut
melakukan aktivitas
terjadi peningkatan kalsium
intraselular dalam otot rangka fisik intensif dan lama
sehingga terjadi kekakuan otot pada suhu cuaca yang
dan hipertermia. panas
KLASIFIKASI AKIBAT PENINGKATAN
PRODUKSI PANAS
Endocrine Hyperthermia
(EH)
Kelainan endokrin yang sering dihubungkan dengan
●
Dehidrasi Overheating
Kehilangan cairan
● Pemakaian
●
alat-alat
penghangat yang terlalu
atau paparan oleh
panas, atau bayi terpapar
suhu kamar yang sinar matahari langsung
tinggi dalam waktu yang lama
KLASIFIKASI AKIBAT PENURUNAN
PELEPASAN PANAS
Trauma
Heat Stroke
Lahir
Suhu akan menurun
●
Suhu tubuh > 40.50C atau sedikit
●
FASE III
FASE I (Awal)
FASE II (Pemulihan)
●
Peningkatan denyut jantung
●
●
Proses demam
Kulit terasa hangat / panas
●
Kulit tampak
Peningkatan laju dan
merah dan hangat
●
●
Peningkatan nadi & laju
kedalaman pernapasan
pernapasan
●
Kulit pucat dan dingin karena ●
Dehidrasi ringan sampai berat
●
Berkeringat
vasokonstriksi
●
Dasar kuku mengalami
●
Proses menggigil lenyap ●
Menggigil ringan
●
Mengantuk , kejang akibat
●
sianosis karena vasokonstriksi
Rambut kulit berdiri
iritasi sel saraf
●
Kemungkinan
Mulut kering
mengalami
●
●
Pengeluaran keringat berlebih ●
Bayi tidak mau minum
Peningkatan suhu tubuh
dehidrasi
●
●
Lemas
PENATALAKSANAAN
Ruangan dengan suhu lingkungan normal
Bila suhu sangat tinggi kompres atau mandikan selama 10-15 menit dalam suhu air 4ºC
lebih rendah dari suhu bayi
Klasifik
●
Bayi dengan ibu DM.
●
Bayi dengan penyakit eritoblastosis fetalis berat
hiperinsulinisme
●
BBLR yang malnutrisi
asi
●
Bayi yang sangat imatur (kecil) atau sedang sakit berat
●
Bayi dengan kelainan genetik atau gang. Metabolisme
primer (galaktosemia, intoleransi fruktosa, dll)
Insiden Patofisiologi
2-3/1000
●
Bayi BBLR cadangan glukosa rendah
● ●
Ibu DM transfer glukosa berlebih pada
janin respon insulin pada bayi meningkat
saat lahir jalur plasenta putus transfer glukosa
kelahiran ●
berhenti sedangkan respon insulin masih
tinggi (transient hiperinsulinisme)
Hypoglikemi kejang hipoksia otak
Setiap stres yang terjadi (asfiksia, hypotermi,
hidup
●
bertahap
TETANUS NEONATORUM
Penyakit tetanus yang terjadi pada
Pengertia
●
ogi ●
Bila masa inkubasi <7 hari biasanya penyakit
lebih parah dan angka kematian tinggi
Penatalaksanaan
●
Penanganan spasme
●
Pencegahan komplikasi gangguan nafas dan metabolik
●
Pemberian antioksidan
●
Pemantauan cairan
●
Medikamentosa yang direkomendasikan : Diazepam 0,1-0,3
mg/kgBB /hari interval 2-4 jam. Dosis maksimal 40
mg/kgBB/hari
PENYAKIT YANG MENYERTAI IBU SELAMA
KEHAMILAN
INFEKSI INTRA UTERIN
Bayi UK ≥35 minggu berat Bayi UK ≥35 minggu
lahir ≥ 2000 gram dengan dengan berat lahir ≥ 2000
tanda infeksi dengan atau gram dengan KPD tanda
tanpa KPD infeksi
●
Ambil sampel darah, beri antibiotika ●
Tanpa antibiotika.
Bila hasil kultur negatif dan bayi tidak ada tanda
Amati tanda sepsis setiap 4 jam
●
●
infeksi hentikan antibiotika.
●
Bila hasil kultur positif dan bayi ada tanda infeksi dalam waktu 48 jam.
beri antibiotika.
●
Bila kultur kuman tidak dapat dilakukan dan bayi
●
Bila setelah 48 jam kultur darah
tidak sepsis hentikan antibiotika setelah 5 hari. negatif, bayi baik dapat
●
Amati bayi selama 24 jam setelah antibiotika dipulangkan. Nasihati ibu untuk
dihentikan. Bila bayi baik bayi dapat dipulangkan.
Nasihati ibu untuk membawa kembali bayinya bila membawa kembali bayinya bila
ada tanda gejala infeksi ada tanda gejala infeksi
Bayi UK <35 minggu berat lahir < 2000
gram dengan KPD dan tanda infeksi
●
Ambil sampel darah, beri antibiotika untuk sepsis.
●
Bila kultur negatif bayi tidak sepsis hentikan antibiotika setelah 3 hari. Bila ada
infeksi hentikan antibiotika setelah 5 hari.
●
Bila kultur positif bayi sepsis berikan antibiotika.
●
Bila kultur tidak dapat dilakukan bayi tidak sepsis hentikan antibiotika setelah 5 hari.
●
Amati bayi selama 24 jam setelah antibiotika dihentikan, bila bayi baik dapat
dipulangkan. Nasihati ibu untuk membawa kembali bayinya bila ada tanda gejala
infeksi.
PENYAKIT YANG MENYERTAI IBU SELAMA
KEHAMILAN
HEPATITIS B
Penatalaksanaan
●
Berikan dosis awal vaksin hepatitis B (VHB) 0,5 ml segera setelah lahir, seyogyanya dalam 12 jam sesudah
lahir disusul dosis ke-2 dan ke-3 sesuai dengan jadwal imunisasi hepatitis.
●
Bila tersedia pada saat yang sama beri Imunoglobulin Hepatitis B 200 IU IM (0,5 ml) disuntikkan pada
paha yang lainnya, dalam waktu 24 jam sesudah lahir (sebaiknya dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir).
●
Yakinkan ibu untuk tetap menyusui dengan ASI, apabila vaksin diatas sudah diberikan (Rekomendasi
CDC), tapi apabila ada luka pada puting susu dan ibu mengalami Hepatitis Akut, sebaiknya tidak diberikan
ASI.
●
Beritahukan pada ibu untuk melakukan pemeriksaan anti HBs dan HbaAg berkala pada usia 7 bulan (satu
bulan setelah penyuntikan vaksin hepatitis B ketiga) 1, 3, 5 tahun dan selanjutnya setiap 1 tahun.
●
Beritahukan pada ibu untuk melakukan pemantauan tumbuh kembang, gizi serta pemberian imunisasi
dilakukan sebagaimana halnya dengan pemantauan terhadap bayi normal lainnya.
PENYAKIT YANG MENYERTAI IBU SELAMA
KEHAMILAN
TUBERKULOSIS
Penatalaksanaan
●
Jangan diberi vaksin BCG saat setelah lahir.
●
Berikan profilaksis isoniazid (INH) 5 mg/kg sekali sehari secara oral.
●
Tunda pemberian vaksin BCG sampai 2 minggu setelah pengobatan selesai. Bila vaksin BCG
sudah terlanjur diberikan, ulang pemberiannya 2 minggu setelah pengobatan INH selesai.
●
Yakinkan ibu bahwa ASI tetap boleh diberikan. Lakukan tindak lanjut terhadap bayinya tiap 2
minggu untuk menilai kenaikan berat bayi.
●
Anjurkan ibu untuk minum Obat seperti INH, Rifampisin, Ethambutol, aman untuk menyusui.
Tapi pemberian PAS pada ibu, hati hati karena efek pada bayinya.
●
Beritahukan pada ibu untuk kunjungan ulang 8 minggu untuk dilakukan evaluasi.
PENYAKIT YANG MENYERTAI IBU SELAMA
KEHAMILAN
DIABETES MELLITUS
Penatalaksanaan
●
Beri air gula kira-kira 30 cc satu kali pemberian.
●
Pertahankan suhu tubuh dengan cara membungkus bayi dengan
kain hangat.
●
Pemeriksaan glukosa darah 1 jam setelah bolus glukosa dan
kemudian 3 jam sekali.
●
Bila tidak ada perubahan selama ± 24 jam dalam gejala-gejala
tersebut segera rujuk ke rumah sakit
PENYAKIT YANG MENYERTAI IBU SELAMA
KEHAMILAN
SIFILIS
Penatalaksanaan
●
Beri bayi Benzathine Benzylpenicillin IM dosis tunggal.
●
Beri Ibu dan Bapaknya Benzathine penicillin 2,4 juta unit I.M dibagi
dalam dua suntikan pada tempat yang berbeda
●
Rujuk Ibu dan Bapaknya ke rumah sakit yang melayani penyakit
menular seksual untuk tindak lanjut.
●
Lakukan tindak lanjut dalam 4 minggu untuk memeriksa pertumbuhan
bayi dan memeriksa tanda-tanda sifilis kongenital pada bayi.
PENYAKIT YANG MENYERTAI IBU SELAMA
KEHAMILAN
IBU HIV
Penatalaksanaan
●
Hormati kerahasiaan ibu dan keluarganya, dan lakukan konseling pada keluarga.
●
Rawat bayi seperti bayi yang lain, dan perhatian khususnya pada pencegahan infeksi.
●
Tentukan apakah ibu sedang mendapat pengobatan Antiretrovirus untuk HIV, atau
mendapatkan pengobatan antiretroviral untuk mencegah transmisi dari ibu ke
bayinya.
●
Bayi tetap diberi imunisasi rutin, kecuali terdapat tanda klinis defisiensi imun yang
berat, jangan diberi vaksin hidup (BCG, OPV, Campak, MMR).
●
Beri dukungan mental pada orang tuanya
●
Anjurkan suaminya memakai kondom, untuk pencegahan penularan infeksi
Penatalaksanaan
●
Lakukan konseling pada ibu tentang pilihan pemberian minum kepada bayinya.
●
Memberi ASI peras dari Ibu dengan HIV negatif.
●
Bantu ibu menilai kondisinya dan putuskan mana pilihan yang terbaik, dan
dukunglah pilihannya
●
Ajarkan ibu untuk mengamati apakah terdapat tanda bahaya pada bayinya
●
Pada waktu pulang, periksa DL, hitung Lymphosit T, serologi anti HIV, PCR
DNA/RNA HIV.
●
Jadwalkan pemeriksaan tindak lanjut dalam 2 minggu untuk menilai masalah
PENYAKIT YANG MENYERTAI IBU SELAMA
KEHAMILAN
IBU KECANDUAN OBAT
Penatalaksanaan
●
Lakukan pemeriksaan tanda gejala withdrawel dan lakukan diagnosis
banding pada ibu yang kecanduan Heroin atau methadone dan cocain
●
Tempatkan bayi di Ruang yang temaram, dan tenang, dibedong, diayun
perlahan agar tidur tenang, diberi P-ASI formula 24 calori per onz.
●
Lakukan identifikasi sindrom withdrawel setelah ibu mengkonsumsi obat:
●
Lakukan system scoring terapi pengobatan
●
Beri terapi Phenobarbital loading dose 10 mg/kg BB, kemudian dosis
rumatan
TERIMA KASIH
TUTORIAL
Kelas dibagi
menjadi 4
kelompok
berdasarkan
absensi
Tiap kelompok
membuat
makalah
dengan tema :