Anda di halaman 1dari 20

Kelompok

B5
Definisi Neonatorum (putri)

Sepsis neonatorum adalah sindroma klinis dari


penyakit sistemik akibat infeksi selama satu bulan pertama
kehidupan yang terjadi pada bayi dalam 28 hari pertama
setelah kelahiran yang disebabkan oleh bakteri, virus,
jamur, dan protozoa.

Sumber : Mochtar R. 2011. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Ningsih,
dkk, 2016. Hubungan BBLR, KPD dan Persalinan Prematur dengan Kejadian Sepsis
Neonatorum di BLUD RS Benyamin Galuh Kabupaten Kolaka Tahun 2016. Jurnal. Universitas
Halu Oleo : Sulawesi Tenggara
Klasifikasi Sepsis Neonatorum (Mila)
EOS (early onset
sepsis) LOS (Late Onset
• Timbul dalam 3 hari Sepsis)
Sepsis Nosokomial
pertama kehidupan • Timbul setelah umur 3
• Pada bayi risiko
• Awitan tiba-tiba hari
tinggi yang dirawat
• Berupa gangguan multi • Lebih sering diatas
di RS terutama di
sistem usia 1 minggu
ruang intensif
• Gangguan pernapasan • Awitan lambat
• Karena proses
lebih menonjol • Ditemukan fokus
terapi, diagnosis
• Cepat memburuk → infeksi
dan monitoring
menjadi syok septik • Sering disertai
invasif
• Angka mortalitas tinggi meningitis
HAGELSTEEN, H. (1949). Sepsis Neonatorum. Acta Pædiatrica, 38, 50–52.
https://doi.org/10.1111/j.1651-2227.1949.tb07442.x
Etiologic Sepsis Neonatrum (Bima)
Etiologi sepsis neonatrum : bakteri gram positif dan
negatif hingga virus dan jamur Bakteri : Streptococcus
pneumoniae, Streptococcus pyogenes, Escherichia coli,
Klebsiella pneumoniaeVirus : echovirus, enterovirus,
parechovirusJamur : Candida albicans

Sumber : http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7665/3/BAB%20II-dikompresi.pdf
Patofisiologi sepsis neonatrum (Agung)
Factor Risiko Sepsis Neonatrum (Amiril)

Apa factor risiko sepsis neonatorum


Factor risiko sepsis awitan diniFactor maternal :- Ketuban
pecah dini (>18 jam)- Demam pada masa peripartum (>37,5C)-
Infeksi pada cairan ketuban (chorioamnionitis)Factor neonates :-
Prematuritas (<37 minggu) dan berat badan lahir rendah (BBLR)
(<2500gram)- Mengalami resusitasi saat lahir- Kehamilan ganda-
Mengalami prosedur invasive (pemasangan infus, kateter,
intubasi).
Kriteria Diagnostic Sepsis Neonatrum (Penemuan Klinis dan Laboratoris) (Devi)
Terapi Dan Tatalaksana Sepsis Neonatrum (Nur)

Eradikasi infeksi dengan pemberian antibiotika yang sesuai


dengan kuman penyebabsepsis. Untuk mengetahui kuman penyebab
dilakukan pemeriksaan kultur denganspecimen darah, urine, feses
dan CSS pada pasien dan sebelum hasil kultur keluar dapatdiberikan
dengan antibiotika yang secara empiris dengan memperhatikan pola
kumanpenyebab yang tersering di tempat tersebut.
Terapi Dan Tatalaksana Sepsis Neonatrum (Nur)

Antibiotika yang sering digunakan untuk mengatasi sepsis neonatorum adalah


ampicillin, gentamicin, cefotaxime, vancomycin, metronidazole, erythromycin, dan
piperacillin.
Pengobatan suportif : Pengobatan pendukung yang sangat penting untuk
mendukung kebutuhantermoregulasi, oksigen, cairan, nutrisi dan rehabilitasio Koreksi
penyimpangan metabolic dan asam basa, elektrolit, gula daraho Mengatasi masalah
klinik yang timbul misalnya kejang, syok, perdarahan.
Pengamatan lanjutan : bagi bayi yang bertahan hidup harus dilakukan
pengamatan lanjutanjangka Panjang untuk pemantauan terutama tumbuh
kembangnya dari segi motoric, sensorik,kognitif, status gizi dan imunitasnya.
Klasifikasi Antibiotika Kelompok Penisilin (Regan)
Classification
1. Natural PenicillinPenicilli G,Penicillin V2.
2. The Penicillinase Resistance Penicillins (Antistaphylococcal
Penicillin) Methicillin,NafcillinOxacillin,Cloxacillin,Dicloxacillin
3. The Aminopenicillins ( Extended spectrum Penicillin )
Ampicillin,Amoxicillin
4. The Carboxypenicillin ( Antipseudomonal
Penicillin )Carbenicillin,Ticarcillin
Menjelaskan khasiat farmakologis ampicillin (Gita)
● Farmakodinamik
Mekanisme kerja obat ampicillin dimulai ketika obat terikat pada reseptor
primer protein PBPs dan secara cepat menginaktivasi protein tersebut
 inaktivasi PBPs akan mengganggu pembentukan rantai peptidoglikan yang
diperlukan untuk kekuatan dan rigiditas dinding sel bakteri. Gangguan terhadap
sintesis dinding sel bakteri mengakibatkan melemahnya dinding sel, lisis sel dan
kematian sel.
● Farmakokinetik 
● Absorpsi
Obat kurang diabsorpsi secara baik di gastrointestinal apabila dikonsumsi
bersama makanan. Absorpsi obat dalam perut kosong adalah sekitar 30-55%.
Konsentrasi puncak obat dalam plasma darah tercapai sekitar 2 jam.
Menjelaskan khasiat farmakologis ampicillin (Gita)
● Distribusi
Setelah diabsorpsi, obat didistribusikan ke seluruh tubuh termasuk ke hati,
empedu, otot, dan lemak. Obat ampicillin akan terkonsentrasi dalam cairan
empedu dan menjalani sirkulasi enterohepatik.
● Metabolisme
Sebagian besar obat ampicillin tidak dimetabolisme. Sebagian kecil obat
dimetabolisme dengan cara hidrolisis cincin beta-laktam menjadi penicilloic
acid.
Menjelaskan khasiat farmakologis ampicillin (Aulia)
● Eliminasi
Waktu paruh obat per oral sekitar 60-90 menit, per injeksi sekitar 27
menit. Sebagian besar ampicillin diekskresikan ke urine dalam bentuk tidak
berubah, sama seperti amoxicillin. Obat juga diekskresikan ke dalam air susu
ibu dan feses.
Sumber : Munita, J.M. and C.A. Arias, Mechanisms of Antibiotic Resistance. Microbiology spectrum, 2016.
4(2): p. 10.1128/microbiolspec.VMBF-0016-2015
CRP : Menentukan Variabel Bebas Dan Terikat Selama Rencana Penelitian
Sepsis Neonatrum (Azizah)
PHOP : Deteksi Dini PROM Selama PNC Dan Sepsis Neonatrum (Sanisca)

● Health promotion : Memberikan edukasi tentang bahaya dari sepsis kepada


orangtua terutama bayi baru lahir dan mengenali gejala dan cara
pengobatan
● Specific protection : Perikasa secara dini pada bayi baru lahir untuk
menghindari adanya kelainan agar mendapatkan penaganan
● Early diagnosis and prompt treatment : Jika ditemukan ada gejala segera
melakukan pemeriksaan ke fasilitas terdekat untuk melakukan pemeriksaan
lebih lanjut
● Disability limitation : Mengikuti anjuran dokter berikan agar tidak timbul
komplikasi terutama pada masa kehamilan
● Rehabilitation : Pada masa kehamilan rutin memeruksakan diri ke pelayanan
kesehatan unutk mengetahuin adanya kelainan atau infeksi
BHP : Terapi Obat Secara Rasional (Amiril)
Peta Masalah
Bayi perempuan usia 20 jam dibawa ke IGD

Anamnesis:
 KU: Malas minum
 Riwayat kelahiran:
- Riwayat lahir spontan, BBL 2600 gram, PB 48cm, lingkar kepala 34cm.
- Pada saat lahir kulit bayi tampak merah muda seluruh tubuh, menangis cukup kuat, detak
jantung semenit 120x/menit, gerakan aktif
- APGAR Score menit pertama 6 dan 9 pada menit ke 5
- Skor ballard: 36
 RPD:
- Ketuban pecah 3 hari sebelum kelahiran dan ibu mengalami nyeri perut/kram perut hebat
beberapa jam sebelum kelahiran.
- 4 minggu sebelum persalinan, ibu merasa nyeri saat BAK dan tidak tampias, demam dan
nyeri punggung. Pada saat itu oleh dokter yang memeriksa dinyatakan ibu menderita infeksi
saluran kemih. Kultur urine menunjukkan hasil bakteri gram negative dan ibu mendapat obat
ibuprofen 400mg, 10 tablet dan amoksisilin 500mg diminum 3x/hari selama 1 minggu tapi
ternyata hanya diminum selama 3 hari saja karena ibu sudah merasa sehat.

 

Pemeriksaan fisik:

 Keadaan umum: bayi tampak sakit


 Vital signs:RR: 70x/menit, retraksi ringan di ruang antar kosta, detak jantung: 170x/menit
 Pemeriksaan lokal:
- Paru-paru: suara nafas tambahan ronki yang terdengar diseluruh lapang paru
- Abdomen: agak kembung
- Ekstremitas: tonus jelek

Pemeriksaan penunjang:

 Pemeriksaan Lab:
- Hemoglobin: 11 gr/dL
- Leucocyte: 32.000/mm3
- Hitung jenis: 0/2/8/68/20/2
- Trombosit: 110.000/mm3
- HCT: 33%
 Hapusan darah tepi: eritrosit hipokromik, mikrositer, lekosit hipersegmentasi, toksik granule (+), vakuolisasi
(+), trombosit dalam batas normal.
 C-Reactive Protein: (+)
 Kultur darah: Escherichia coli
Epilog:

Setelah dilakukan penatalaksanaan dengan menggunakan antibiotika berspektrum


luas, terjadi perbaikan kondisi bayi. Bayi diberikan antibiotika sesuai protokol sampai
hasil laboratorium normal. Bayi pulang dari RS dengan kondisi baik.

Anda mungkin juga menyukai