TAMBAHAN
SEPSIS
NEONATAL
Sepsis neonatal merupakan sindrom klinis penyakit
sistemik akibat infeksi yang terjadi dalam satu bulan
pertama kehidupan.
Late onset sepsis (LOS), timbul setelah umur 3 hari, lebih sering di atas 1
minggu. Pada sepsis awitan lambat, biasanya ditemukan fokus infeksi dan sering
disertai dengan meningitis.
Sepsis nosokomial, ditemukan pada bayi risiko tinggi yang dirawat, berhubungan
dengan monitor invasif dan berbagai teknik yang digunakan di ruang rawat
intensif.
4
Kategori A
Kesulitan bernapas (misalnya: apnea, napas lebih dari 60 kali per menit, retraksi
dinding dada, grunting pada waktu ekspirasi, sianosis sentral
Kejang Tidak sadar
Suhu tubuh tidak normal (sejak lahir & tidak memberi respons terhadap terapi)
atau suhu tidak stabil sesudah pengukuran suhu normal selama tiga kali atau lebih
Persalinan di lingkungan yang kurang higienis (menyokong ke arah sepsis)
Kondisi memburuk secara cepat dan dramatis (menyokong ke arah sepsis)
Kategori B
Tremor
Letargi atau lunglai
Mengantuk atau aktivitas berkurang
Iritabel atau rewel, muntah, perut kembung Tanda-tanda mulai muncul sesudah
hari ke empat Air ketuban bercampur mekonium
Malas minum, sebelumnya minum dengan baik
KECURIGAAN BESAR SEPSIS 5
Bayi umur sampai dengan usia 3 hari Bayi usia lebih dari 3 hari
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIS PENUNJANG
7
ANAMNESIS
Riwayat ibu mengalami infeksi intrauterin, demam dengan
kecurigaan infeksi berat atau ketuban pecah dini
Riwayat persalinan tindakan, penolong persalinan, lingkungan
persalinan yang kurang higienis
Riwayat lahir asfiksia berat, bayi kurang bulan, berat lahir rendah
Riwayat air ketuban keruh, purulen atau bercampur mekonium
Riwayat bayi malas minum, penyakitnya cepat memberat
Riwayat keadaan bayi lunglai, mengantuk aktivitas berkurang
atau iritabel/rewel, muntah, perut kembung, tidak sadar, kejang
Presentation title 8
PEMERIKSAAN FISIS
Click icon to add picture Click icon to add picture Click icon to add picture
• Suhu tubuh tidak normal (lebih • Muntah, diare, perut • Perfusi kulit kurang,
sering hipotermia)
kembung, hepatomegali sianosis, petekie, ruam,
• Letargi atau lunglai, mengantuk atau
aktivitas berkurang • Tanda mulai muncul sklerema, ikterik.
• Malas minum setelah sebelumnya sesudah hari keempat
minum dengan baik
• Iritabel atau rewel
• Kondisi memburuk secara cepat dan
dramatis
Presentation title 9
KARDIOPULMONAL NEUROLOGIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan jumlah lekosit dan hitung jenis secara serial untuk menilai perubahan akibat infeksi, adanya
lekositosis atau lekopeni, neutropeni, peningkatan rasio netrofil imatur/total (I/T) lebih dari 0,2.
• Peningkatan protein fase akut (C-reactive protein), peningkatan lgM.
• Ditemukan kuman pada pemeriksaan kultur dan pengecatan Gram pada sampel darah, urin dan cairan
serebrospinal serta dilakukan uji kepekaan kuman.
• Analisis gas darah: hipoksia, asidosis metabolik, asidosis laktat.
• Pada pemeriksaan cairan serebrospinal ditemukan peningkatan jumlah leukosit terutama PMN, jumlah
leukosit >20/mL (umur kurang dari 7 hari) atau >10/mL (umur lebih 7 hari), peningkatan kadar protein,
penurunan kadar glukosa serta ditemukan kuman pada pengecatan Gram. Gambaran ini sesuai dengan
meningitis yang sering terjadi pada sepsis awitan lambat.
• Gangguan metabolik hipoglikemi atau hiperglikemi, asidosis metabolik.
• Peningkatan kadar bilirubin.
Presentation title 11
RADIOLOGIS
Foto toraks dilakukan jika ada gejala distres pernapasan. Pada foto toraks dapat ditemukan :
Jika ditemukan gejala neurologis, dapat dilakukan CT scan kepala, dapat ditemukan obstruksi aliran cairan
serebrospinal, infark atau abses. Pada ultrasonografi dapat ditemukan ventrikulitis.
12
TATA LAKSANA
Dugaan sepsis
Dasar melakukan pengobatan adalah temuan yang berhubungan
dengan sepsis. Pada dugaan sepsis pengobatan ditujukan pada temuan
khusus (misalnya kejang) serta dilakukan pemantauan
13
TATA LAKSANA
Kecurigaan besar sepsis
Antibiotik awal diberikan ampisilin dan gentamisin. Bila organisme tidak dapat ditemukan dan bayi tetap
menunjukkan tanda infeksi sesudah 48 jam, ganti ampisilin dan beri sefotaksim, sedangkan gentamisin tetap
dilanjutkan.
Pada sepsis nosokomial, pemberian antibiotik disesuaikan dengan pola kuman setempat. Jika disertai dengan
meningitis, terapi antibiotik diberikan dengan dosis meningitis selama 14 hari untuk kuman Gram positif dan 21
hari untuk kuman Gram negatif.
Lanjutan terapi dilakukan berdasarkan hasil kultur dan sensitivitas, gejala klinis, dan pemeriksaan laboratorium
serial (misalnya CRP).
Presentation title 14
ANTIBIOTIK
• Respirasi
Menjaga patensi jalan napas dan pemberian oksigen untuk mencegah hipoksia. Pada kasus
tertentu mungkin dibutuhkan ventilator mekanik.
• Kardiovaskular
Pasang jalur IV dan beri cairan dengan dosis rumatan serta lakukan pemantauan tekanan darah (bila
tersedia fasilitas) dan perfusi jaringan untuk medeteksi dini adanya syok.
Pada gangguan perfusi dapat diberikan volume ekspander (NaCl fisiologis, darah atau albumin,
tergantukebutuhan) sebanyak 10 ml/kgBB dalam waktu setengah jam, dapat diulang 1-2 kali.
• Hematologi
a) Transfusi komponen jika diperlukan, atasi kelainan yang mendasari.
• Bedah
Pada kasus tertentu, seperti hidrosefalus dengan akumulasi progesif dan enterokolitis nekrotikan, diperlukan
tindakan bedah.
• Manajemen khusus
a) Pengobatan terhadap tanda khusus lain atau penyakit penyerta serta komplikasi yang terjadi (misal: kejang,
gangguan metabolik, hematologi, respirasi, gastrointestinal, kardiorespirasi, hiperbilirubin).
b) Pada kasus tertentu dibutuhkan imunoterapi dengan pemberian imunoglobulin, antibodi monoklonal atau
transfusi tukar (bila fasilitas memungkinkan).
c) Transfusi tukar diberikan jika tidak terdapat perbaikan klinis dan laboratorium setelah pemberian antibiotik
adekuat.
Presentation title 17
LANGKAH PREVENTIF
• Mencegah dan mengobati ibu demam dengan kecurigaan infeksi berat atau infeksi intrauterin.
• Mencegah dan pengobatan ibu dengan ketuban pecah dini.
• Perawatan antenatal yang baik.
• Mencegah aborsi yang berulang, cacat bawaan.
• Mencegah persalinan prematur.
• Melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman.
• Melakukan resusitas dengan benar.
• Melakukan tindakan pencegahan infeksi : CUCI TANGAN!!
• Melakukan identifikasi awal terhadap faktor resiko sepsis pengelolaan yang efektif.
THANK YOU