INFEKSI PADA NEONATUS

KELOMPOK 4
1. ERPI NUR APIZA
2. INTAN TRIANA ANGGRAINI
3. TRI LESTARI
4. DWIKE CENDRAMATA KENCANA
 INFEKSI NEONATUS
merupakan salah satu penyebab penting tingginya angka kesakitan dan
kematian bayi baru lahir di seluruh dunia. World Health Organization
memperkirakan 4 juta anak meninggal selama periode neonatal setiap tahunnya,
terutama di negara berkembang dengan infeksi sebagai penyebab utama. Dalam
buku ilmu kesehatan anak, 2007 dikatakan bahwa infeksi pada neonatus cepat
sekali menjalar menjadi infeksi umum, sehingga gejala infeksi lokal tidak
menonjol lagi. Walaupun demikian, diagnosis dini dapat ditegakkan kalau kita
cukup waspada terhadap kelainan tingkah laku neonatus yang seringkali
merupakan tanda permulaan infeksi umum. Neonatus, terutama BBLR yang
dapat tetap hidup selama 72 jam pertama dan bayi tersebut tidak menderita
penyakit atau kelainan kongenital tertentu, namun tiba-tiba tingkah Irvina,
gambaran kejadian infeksi BBL... 71 lakunya berubah, hendaknya harus selalu
diingat bahwa kelainan tersebut mungkin sekali disebabkan oleh infeksi
(Hutchinson,1972).
 BAYI BERESIKO
1. Riwayat kehamilan 3. Riwayat bayi baru lahir

a. Infeksi pada ibu selama kehamilan a. Trauma bayi baru lahir

antara lain TORCH b. Lahir kurang bulan
b. Ibu menderita eklamsia c. Bayi kurang mendapat cairan dan
c. Ibu dengan DM kalori

d. Ibu mempunyai penyakit bawaan d. Hipotermi pada bayi

2. Riwayat kelahiran
a. Persalinan lama
b. Persalinan dengan tindakan
( ekstraksi cunan / fakum,sc )
 FAKTOR RESIKO

1. Faktor resiko mayor 2. Faktor resiko minor

a. Ketuban pecah lebih dari 24 a. Ketuban pecah lebih dari 12

jam jam

b. Ibu demam saat intrapartum b. Ibu demam saat intrapartum

( suhu lebih> 38°C ) ( suhu > 37°C )

c. Chorioamnionitis c. Leokosid ibu lebih dari

15.000 / ul
d. DJJ menetap > 160 x / menit
d. Nilai apgar sedang ( menit ke
1 < 5, menit ke 2 < 7 )
 INFEKSI MELALUI CARA :
1. infeksi antenatal : kuman mencapai janin melalui sirkulasi ibu ke plasenta.
2. infeksi intranatal : lebih sering terjadi, mikroorganisme dapat masuk
kedalam rongga amnion,
3. infeksi postnatal : Terjadi setelah bayi lahir dan merupakan infeksi yang di
dapat akibat pemakaian alat yang terkontaminasi atau sebagai infeksi silang.
Infeksi terjadi dengann cara:
4. pemberian susu formula (pengolahan tidak higenis, kontaminasi dari
lingkungan)
5. masuknya mikroorganisme melalui umbilicus, pharynx, telinga, sistem
pernafasan, saluran kemih, gastrointestinal.
6. kontaminasi dengan bayi, individu atau lingkungan seperti pemakaian alat
suction, pemasasangan infus.
 SUMBER INFEKSI
1. periode perinatal
a. sepsis dini (<3 hari)
b. sepsis lambat (1-3 minggu setelah lahir)
2. sepsis neonatal
3. adanya infeksi terdeteksi melalui:
a. Observasi
b. analisa perawatan yang cermat terhadap perubahan
c. gejala awal tidak spesifik
d. Hypotermi
e. pedubahan warna
f. tonus otot
g. kegiatan dan perilaku minum
 TANDA KLINIK YANG MENYEBABKAN SEPSIS NEONATAL
1. Tanda umum :
a. bayi secara umum Nampak tidak sehat
b. buruk control suhu : hypotermi (umum), hyperthermia (jarang)
2. sistem sirkulasi : pucat, kulit dingin, denyut jantung abnormal
3. sistem pernafasan : pernafasan tidak teratur
4. sistem saraf : kurangnya aktifitas, tonus meningkat/menurun,
meningkatnya aktifitas
5. sistem saluran cerna : tidak mau minum, muntah, meningkat residu
lambung setelah makan
6. sistem hemopietik : pucat, bitnik merah, memar, pembengkakan limfa
secara abnormal
 KASUS

 Bayi.A umur 6 hari dengan sepsis neonatorum diketahui bayi

malas minum, muntah 3 kali di rumah, tampak gelisah, reflek
suching jelek, hasil vital sign respirasi : 62 kali/menit, nadi : 142
kali/menit, suhu : 35,2°C.
 PEYELESAIAN
Asuhan yang di berikan yaitu rawat bayi di incubator, pasang oksigen, pasang
infus, puasakan bayi, beri transfuse trombosit dan beri injeksi, ampicillin 175
mg/12 jam secara IV dan injeksi gentamisin 20 mg/ 24 jam secara IV,setelah
di berikan asuhan selama 8 hari kondisi By.A umur 6 hari dengan sepsis
neonatorum dapat teratasi dan keadaan umum bayi baik.
TERIMA KASIH