Anda di halaman 1dari 68

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A” USIA 19 TAHUN

G1P0000 UK 8 MINGGGU DENGAN ANEMIA SEDANG


JANIN TUNGGAL HIDUP DI KLINIK MEDIKSIH
KOTA JAKARTA

DISUSUN OLEH :

LOLITA JUNIAR SIHOMBING

NIM : 202006090128

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KADIRI
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A” USIA 19 TAHUN


G1P0000 UK 8 MINGGGU DENGAN ANEMIA SEDANG
JANIN TUNGGAL HIDUP DI KLINIK MEDIKSIH
KOTA JAKARTA

" mahasiswa atas nama : Lolita Juniar Sihombing

Nama : Lolita Juniar Sihombing


NIM : 202006090128

Telah disahkan
pada tanggal : 16 November 2021

Pembimbing Institusi
Pembimbing Lahan

Sulis, A.md.Keb
MEIRNA EKA F SST., M.Keb
TINJAUAN PUSTAKA

1.1.1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan masa yang rawan bagi kesehatan ibu yang

mengandung maupun bayi yang dikandungnya, sehingga dalam masa

kehamilan perlu pemeriksaan secara teratur melalui pelayanan antenatal.

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

profesional seperti pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan

tinggi fundus uteri, dan lainnya. (Dinkes Kab. Malang, 2014)

Menurut Reece dan Hobbins kehamilan terjadi ketika seorang wanita

melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang mengakibatkan

bertemunya sel telur dengan sel mani (sperma) yang disebut pembuahan atau

fertilisasi (Mandriwati, dkk, 2017).

Menurut Saifuddin kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau

penyatuan dari spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan

normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9

bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,

dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15

minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), trimester ketiga 13 minggu (minggu

ke-28 hingga ke-40) (Walyani dan Purwoastuti, 2015).


1.1.2. Proses Kehamilan

Proses terjadinya kehamilan dimulai dari proses konsepsi, implantasi

dan pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi, pertumbuhan dan

perkembangan embrio hingga janin dapat dilahirkan.

a. Konsepsi

Konsepsi secara formal didefinisikan sebagai persatuan antara telur dan

sperma, yang menandai awal suatu kehamilan. Peristiwa ini merupakan

rangkaian kejadian yang terjadi yaitu pembentukan gamet (telur dan

sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi

embrio di dalam uterus. Jika semua peristiwa tersebut belangsung baik,

maka proses perkembangan embrio dan janin dapat dimulai (Indrayani,

2011).

b. Implantasi

Implantasi adalah proses saat zona pelusida berdegenerasi dan trofoblas

melekatkan dirinya pada endometrium rahim, biasanya pada fundus

anterior atau posterior. Antara 6-10 hari setelah konsepsi, trofoblas

menyekresi enzim yang membantunya membenamkan diri ke dalam

endometrium sampai seluruh bagian blastosis tertutup (Indrayani, 2011).

c. Pertumbuhan dan Perkembangan hasil Konsepsi

Menurut Moore (1988) dalam (Indrayani 2011). Awal perkembangan

manusia dilalui dengan beberapa periode yaitu zygote (hasil fertilisasi

sperma dan ovum), blastomer (hasil pembelahan miotik zygote), morula

(bola padat terdiri dari 16 atau lebih blastomer), blastokista (hasil


perubahan morula), embrio (organisme yang telah berkembang sejak hari

ke-4 sampau akhir minggu ke-8), kemudian berkembang menjadi janin.

(Indrayani, 2011).

1.1.3. Tanda dan Gejala Kehamilan

Ada 2 tanda yang menunjukkan seorang wanita mengalami suatu

kehamilan, tanda pasti dan tanda tidak pasti. Tanda tidak pasti dibagi menjadi

dua, pertama tanda subjektif (presumtif) yaitu dugaan atau perkiraan seorang

wanita mengalami suatu kehamilan, kedua tanda objektif (probability) atau

kemungkinan hamil.

1. Tanda Pasti

a. Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ)

b. Denyut jantung janin dapat didengarkan dengan stetoskop

Laennec/stetoskop Pinard pada minggu ke 17-18. Serta dapat

didengarkan dengan stetoskop ultrasonik (Doppler) sekitar minggu

ke 12. Auskultasi pada janin dilakukan dengan mengidentifikasi

bunyi-bunyi lain yang meyertai seperti bising tali pusat, bising

uterus, dan nadi ibu (Kumalasari, 2015).

c. Melihat, meraba dan mendengar pergerakan anak saat melakukan

pemeriksaan,

d. Melihat rangka janin pada sinar rontgen atau dengan USG (Sunarti,

2013).

2. Tanda – Tanda Tidak Pasti

Tanda Subjektif (Presumtif/ Dugaan Hamil)


a. Aminorhea (Terlambat datang bulan)

Yaitu kondisi dimana wanita yang sudah mampu hamil, mengalami

terlambat haid/ datang bulan. Konsepsi dan nidasi menyebabkan

tidak terjadi pembentukan folikel degraaf dan ovulasi. Pada wanita

yang terlambat haid dan diduga hamil, perlu ditanyakan hari

pertama haid terakhirnya (HPHT). supaya dapat ditaksir umur

kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP) yang dihitung

dengan menggunakan rumus Naegele yaitu TTP : (hari pertama HT

+ 7), (bulan - 3) dan (tahun + 1) (Kumalasari, 2015).

b. Mual (nausea) dan Muntah (vomiting)

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran

asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah

yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut dengan morning

sickness. Akibat mual dan muntah ini nafsu makan menjadi

berkurang. Dalam batas yang fisiologis hal ini dapat diatasi Dalam

batas tertentu hal ini masih fisiologis Untuk mengatasinya ibu

dapat diberi makanan ringan yang mudah dicerna dan tidak berbau

menyengat (Kumalasari, 2015).

c. Mengidam

Wanita hamil sering makan makanan terntentu, keinginan yang

demikian disebut dengan mengidam, seringkali keinginan makan

dan minum ini sangat kuat pada bulan – bulan pertama kehamilan.
Namun hal ini akan berkurang dengan sendirinya seiring

bertambahnya usia kehamilan.

d. Syncope (pingsan)

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)

menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan

syncope atau pingsan bila berada pada tempa-tempat ramai yang

sesak dan padat. Keadaan ini akan hilang sesudah kehamilan 16

minggu (Kumalasari, 2015).

e. Perubahan Payudara

Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara mensekresi

kolostrum, biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu

(Sartika, 2016). Pengaruh estrogen – progesteron dan somatotropin

menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.

Payudara membesar dan tegang, ujung saraf tertekan menyebabkan

rasa sakit terutama pada hamil pertama (Kumalasari, 2015). Selain

itu, perubahan lain seperti pigmentasi, puting susu, sekresi

kolostrum dan pembesaran vena yang semakin bertambah seiring

perkembangan kehamilan.

f. Sering miksi

Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan

oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada

triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini


kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin

(Prawirohardjo, 2010).

g. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus

otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB (Sunarsih, 2011).

h. Pigmentasi kulit

Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu.

Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang

merangsang melanofor dan kulit. Pigmentasi ini meliputi tempat-

tempat berikut ini :

1) Daerah pipi : Cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah

dahi, hidung, pipi, dan leher)

2) Daerah leher : Terlihat tampak lebih hitam

3) Dinding perut : Strie livide/ gravidarum yaitu tanda yang

dibentuk akibat serabut-serabut elastis lapisan kulit terdalam

terpisah dan putus/ merenggang, bewarna kebiruan, kadang

dapat menyebabkan rasa gatal (pruritus), linea alba atau garis

keputihan di perut menjadi lebih hitam (linea nigra atau garis

gelap vertikal mengikuti garis perut (dari pusat-simpisis)

(Sunarti, 2013).

4) Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae sehingga

terbentuk areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada

tiap wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit putih,
coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita kulit

hitam. Selain itu, kelenjar montgomeri menonjol dan pembuluh

darah menifes sekitar payudara.

5) Sekitar pantat dan paha atas : terdapat striae akibat pembesaran

bagian tersebut.

i. Epulis

Hipertropi papilla ginggivae/ gusi, sering terjadi pada trimester

pertama.

j. Varises (penampakan pembuluh darah vena)

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran

pembuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat.

Varises dapat terjadi di sekitar genitalia eksterna, kaki dan betis

serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat hilang

setelah persalinan (Hani, 2011).

3. Tanda Obyektif (Probability/ Kemungkinan)

a. Pembesaran Rahim/ Perut

Rahim membesar dan bertambah besar terutama setelah kehamilan

5 bulan, karena janin besar secara otomatis rahim pun membesar

dan bertempat di rongga perut. Tetapi perlu di perhatikan

pembesaran perut belum jadi tanda pasti kehamilan, kemungkinan

lain disebabkan oleh mioma, tumor, atau kista ovarium.

b. Perubahan Bentuk dan Konsistensi Rahim


Perubahan dapat dirasakan pada pemeriksaan dalam, rahim

membesar dan makin bundar, terkadang tidak rata tetapi pada

daerah nidasi lebih cepat tumbuh atau biasa disebut tanda Piscasek.

c. Perubahan Pada Bibir Rahim

Perubahan ini dapat dirasakan pada saat pemeriksaan dalam,

hasilnya akan teraba keras seperti meraba ujung hidung, dan bibir

rahim teraba lunak seperti meraba bibir atau ujung bawah daun

telinga (Sunarti, 2013).

d. Kontraksi Braxton Hicks

Kontraksi rahim yang tidak beraturan yang terjadi selama

kehamilan, kontraksi ini tidak terasa sakit, dan menjadi cukup kuat

menjelang akhir kehamilan. Pada waktu pemeriksaan dalam,

terlihat rahim yang lunak seakan menjadi keras karena berkontraksi.

e. Adanya Ballotement

Ballotement adalah pantulan yang terjadi saat jari telunjuk

pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, hal ini

menyebabkan janin berenang jauh dan kembali keposisinya

semula/ bergerak bebas. Pantulan dapat terjadi sekitasr usia 4-5

bulan, tetapi ballotement tidak dipertimbangkan sebagai tanda pasti

kehamilan, karena lentingan juga dapat terjadi pada tumor dalam

kandungan ibu.

f. Tanda Hegar dan Goodells


Tanda hegar yaitu melunaknya isthmus uteri (daerah yang

mempertemukan leher rahim dan badan rahim) karena selama masa

hamil, dinding –dinding otot rahim menjadi kuat dan elastis

sehingga saat di lakukan pemeriksaan dalam akan teraba lunak dan

terjadi antara usia 6-8 minggu kehamilan dan tanda goodells yaitu

melunaknya serviks akibat pengaruh hormon esterogen yang

menyebabkan massa dan kandungan air meningkat sehingga

membuat serviks menjadi lebih lunak (Kumalasari, Intan. 2015).

g. Tanda Chadwick

Tanda yang berwarna kebiru-biruan ini dapat terlihat saat

melakukan pemeriksaan, adanya perubahan dari vagina dan vulva

hingga minggu ke 8 karena peningkatan vasekularitas dan pengaruh

hormon esterogen pada vagina. Tanda ini tidak dipertimbangkan

sebagai tanda pasti, karena pada kelainan rahim tanda ini dapat

diindikasikan sebagai pertumbuhan tumor.

h. Hyperpigmentasi Kulit

Bintik –bintik hitam (hyperpigmentasi) pada muka disebut

chloasma gravidarum. Hyperpigmentasi ini juga terdapat pada

areola mamae atau lingkaran hitam yang mengelilingi puting susu,

pada papilla mamae (puting susu) dan di perut. Pada wanita yang

tidak hamil hal ini dapat terjadi kemungkinan disebabkan oleh

faktor alergi makanan, kosmetik, obat-obatan seperti pil KB

(Sunarti, 2013).
1.2. Konsep Dasar Ibu Hamil Trimester III

1.2.1. Pengertian Kehamilan Trimester III

Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan usia 27-40 minggu,

masa ini merupakan suatu yang lebih berorientasi pada realita untuk menjadi

orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan

janin yang berkembang pada trimester ini.(Mochtar, 2011).

Kehamilan trimester ketiga dalam kehamilan merupakan pembagian

fase dalam kehamilan yang dimulai sejak usia kehamilan 28 – 40 minggu.

(Rasjidi, I, 2015).

1.2.2. Perkembangan Kehamilan Trimester III

Menurut (Rasjidi, I, 2015) perkembangan kehamilan pada trimester

III adalah sebagai berikut :

1. Minggu ke-28

Pada akhir minggu ke-28, berat badan janin mencapai 1.100 g

dengan panjang dari badan sampai bokong mencapai 25 cm dengan

total panjang 35 cm. Kulitnya berkerut, tetapi kerutan itu akan

menghilanng seiring tumbuhnya lemak putih dibawah kulitnya. Ia kini

tidur dan terjaga pada interval yang teratur. Sebagian ahli percaya

bahwa janin mulai bermimpi pada minggu ini tetapi tak seorang pun

tahu apa isi mimpinya. Diketahui bahwa lebih banyak perkembangan

jaringan otak pada minggu ini.


Dari puting payudara kadang keluar rembesan cairan berwarna

kekuningan yang disebut kolostrum. Hal ini tidak berbahaya dan

merupakan pertanda payudara sedang menyiapkan ASI.

Pada trimester ketiga ini, berat badan ibu hamil akan meningkat

sebanyak 5,5 kg. Trimester terakhir adalah trimester terberat bagi ibu

hamil. Dukungan dari suami dapat mempermudah keluhan dan

kesulitan.

2. Minggu ke-29

Minggu ini, berat janin sekitar 1,25 kg dengan panjang total

sekitar 37 cm. Janin laki-laki akan lebih berat dari sebelumnya. Otot

dan paru-paru janin semakin matang dan janin mengeluarkan air seni

sekitar setengah liter ke cairan ketuban setiap harinya. Janin kini bisa

membuka matanya dan akan memalingkan wajah ke arah sumber

cahaya terang yang terus-menerus. Lapisan lemak putih mulai terbentuk

di bawah kulitnya dalam persiapan untuk hidup di luar rahim.

Rahim ibu hamil saat ini sekitar 7,6-10 cm diatas pusat dengan

pertumbuhan rahim sekitar 1 cm / minggu. Ibu hamil dapat mengalami

sindrom hipotensi jika berbaring terlentang. Berbaring dengan

punggung di bawah dapat menyebabkan perubahan detak jantung dan

tekanan darah sehingga ibu hamil akan merasa sedikit pusing ketika

akan mengubah posisi.

3. Minggu ke-30
Berat janin saat ini berkisar 1,35 kg dengan panjang total 38 cm.

Lapang pandang dan daya lihat janin semakin berkembang. Janin terus

tumbuh memenuhi bagian yang kosong dari uterus. Sesekali ibu hamil

akan merasakan tangan atau kaki bergerak di perut. Bagian kepala atau

pantat bayi akan teraba bulat dan keras, sedangkan bagian yang datar

dan panjang adalah bagian punggung bayi. Dokter mungkin dapat

membantu untuk mngidentifikasi bagian tubuh bayi. Volume cairan

amnion dalam perut ibu hamil mulai berkurang seiring dengan

pertumbuhan bayi. Otak bayi tunbuh pesat dan kepalanya menjadi

semakin besar untuk menampung otak. Hampir semua bayi bereaksi

terhadap suara pada usia ini. Jika bayi laki-laki, buah zakarnya bergerak

dari tempatnya di dekat ginjal menuju selangkangan. Jika bayi

perempuan, klitorisnya relatif menonjol karena labia yang masih kecil

belum bisa menutupinya.

Ibu hamil mungkin merasa sedikit lelah beberapa minggu

terakhir dan terutama karena mengalami kesulitan tidur. Ibu hamil juga

mungkin lebih ceroboh dari biasanya. Hal tersebut dapat dimengerti,

bukan hanya karena pertambahan berat badan, tetapi kehamilan dan

daerah sekitar perut yang berat dapat mengganggu konsentrasi ibu

hamil.

4. Minggu ke-31

Berat janin saat ini mencapai 1,5-1,6 kg dengan panjang total

39-40 cm. Pertumbuhan janin sudah mulai melambat. Namun demikian,


perkembangan organnya akan terus terjadi sampai mencapai tahap

pematangan. Paru-paru dan saluran pencernaan bayi hampir matang.

Bayi terus membuka dan menutup matanya dan mungkin ia bisa

melihat apa yang terjadi di dalam rahim, membedakan gelap dan terang,

bahkan mencari sumber cahaya. Jika anda menyorotkan sinar pada

perut, bayi bisa memalingkan kepala untuk mengikuti cahaya atau

bahkan meraih untuk menyentuh kilau yang bergerak. Sebagian peneliti

berpikir bahwa memaparkan perut ibu hamil pada cahaya akan

menstimulasi perkembangan visual bayi

Rahim ibu hamil berada 11 cm di atas pusat dan sekitar 31 cm di

atas simfisis pubis. Saat ini, penambahan berat badan ibu hamil

seharusnya mencapai 9,5-12 kg. Pada trimester ini, rahim akan

memenuhi hampir seluruh bagian perut ibu hamil dan ibu hamil akan

mulai merasakan tekanan di bawah tulang iga. Ibu hamil juga akan

merasakan nyeri punggung lebih sering karena perut dan janin

mengakibatkan peningkatan regangan otot punggung.

Mungkin ibu hamil mulai mengalami perut yang tiba-tiba

menjadi kencang. Ini disebut kontraksi Braxton Hicks yang umum

terjadi pada paruh akhir masa kehamilan. Kontraksi berlangsung kurang

lebih 30 detik, tak beraturan, dan tidak nyeri. Berhati-hatilah jika

kontraksi terjadi teratur dan lebih dari 4 kali dalam 1 jam (meskipun

tidak nyeri). Mungkin saja itu adalah tanda persalinan preterm

(prematur), apalagi jika diikuti keluarnya bercak vagina yang cair,


kental, atau mengandung darah; nyeri atau kram pada perut; terasa

adanya peningkatan tekanan pada panggul bagian bawah; nyeri perut

yang tidak biasa.

Saat ini, payudara mungkin mengeluarkan cairan yang disebut

kolostrum. Jika ya, maka ibu hamil dapat memakai pad (bantalan) di

payudara agar baju tidak basah. Pilihlah bra dengan satu ukuran lebih

besar karena dapat memberi ruang ekstra jika dipakai saat menyusui

nanti. Pemeriksaan USG dapat dilakukan pada minggu ini, memastikan

perkembangan janin berlangsung baik.

5. Minggu ke-32

Berat janin saat ini sekitar 1,7-1,8 kg dengan panjang total 40-41

cm. Pertumbuhannya yang pesat semakin mengambil ruang di rahim.

Lengan, tungkai, dan tubuh janin terus terisi dan akhirnya ukurannya

menjadi proporsional dengan kepalanya. Gerakan janin mungkin

berubah-ubah, semakin lama mungkin semakin jarang dan tidak terlalu

kuat karena ia kehabisan ruang kosong dalam rahim dan tidak bisa lagi

berbalik arah. Janin kini bisa menggerakkan kepalanya dari satu sisi ke

sisi lain, organnya menjadi semakin matang, dan jika lahir sekarang ia

akan memiliki peluang selamat yang bagus.Ibu hamil akan mengalami

kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu dan kebanyakan diserap

oleh janin. Janin akan mengalami peningkatan berat badan sekitar 1/3-

1/2 dari berat totalnya ketika dilahirkan selama 7 minggu ke depan.


Rahim ibu hamil kini berada sekitar 12 cm diatas pusat atau 32

cm di atas simfisis pubis. Volume darah akan meningkat 30-50% di

akhir kehamilan sehingga terkadang teejadi pembengkakan pada tubuh.

6. Minggu ke-33

Berat janin sekitar 1,9-2 kg dengan panjang total 41-42 cm.

Tulabg-tulangnya semakin mengeras dan bergabung menjadi satu

sehingga memudahkan janin bergerak dan memasuki saluran (panggul)

ketika dilahirkan nanti. Walaupun paru-parunya belum berkembang

sempurna, janin menghirup cairan amnion untk melatih paru-paru dan

berlatih bernapas. Sistem saraf pusatnya juga menjadi matang. Jika

janin laki-laki maka buah zakar mungkin sudah masuk ke skrotum.

Terkadang, salah satu atau kedua buah zakar belum masuk ke posisinya

sampai setelah lahir, tetapi jangan khawatir, karena buah zakar yang

belum turun seringkali terkoreksi sendiri sebelum ulang tahun yang

pertama.

Rahim ibu hamil berada 13 cm di atas pusat dan sekitar 33 cm

diatas simfisis pubis. Semakin besar rahim, semakin mudah terjadi

heartburn. Ibu hamil dianjurkan makan dalam jumlah kecil, tetapi

sering (6 kali sehari) dan pertahankan posisi tegak setelah makan.

7. Minggu ke-34

Berat janin saat ini mencapai 2-2,1 kg dengan panjang total 43

cm. Janin sudah mulai membangun sistem kekebalan tubuh untuk

membantu melawan infeksi. Cairan ketuban sudah mencapai kapasitas


maksimum sehingga janin akan semakin melekat ke dinding rahim

dibandingkan berenang dalam cairan ketuban. Anda akan merasakan

setiap gerakan janin. Pada saat ini, kepala janin sudah terletak d bawah

rahim, meskipun mungkin terus berubah posisi. Tengkorak janin masih

cukup lentur dan belum sepenuhnya menyatu sehingga

memungkinkannya melalui jalan lahir yang relatif sempit. Namun,

tulang di bagian lain tubuhnya mengeras dan kulitnya juga semakin

cerah dan keriput. Sebagian besar perkembangan fisik dasarnya kini

telah selesai.

Rahim ibu hamil berada 14 cm di atas pusat dan sekitar 34 cm di

atas simfisis pubis. Antara ibu hamil satu dengan yang lainnya mungkin

tidak sama. Yang terpenting adalah perkembangan rahim sesuai dengan

masa kehamilan yang mengindikasikan pertumbuhan dan

perkembangan janin berlangsung normal.

8. Minggu ke-35

Berat janin saat ini mencapai 2,2 kg dengan panjang total 45 cm.

Sebagian besar organ janin sudah sempurna. Janin akan berkonsentrasi

untuk meningkatkan berat badannya di minggu terakhir kehamilan. Bila

janin laki-laki, testisnya sudah berada di skrotum.

Rahim ibu hamil berada 15 cm di atas pusat dan sekitar 35 cm di

atas simfisis pubis. Ibu hamil mungkin mulai merasakan peningkatan

frekuensi berkemih. Hal ini dapat terjadi karena janin yang semakin

besar mulai menekan kandung kemih. Mengurangi minum sebeleum


tidur dapat membantu mengurangi frekuensi berkemih pada malam hari.

Saat ini, kolostrum sering merembes. Mulai minggu ini, ibu hamil

dianjurkan untuk kontrol seminggu sekali. Saat ini merupakan saat yang

tepat untuk membicarakan rencana persalinan bersama pasangan, bidan

atau dokter.

9. Minggu ke-36

Berat janin saat ini sekitar 2,3-2,5 kg dengan panjang total 46

cm atau lebih. Saat ini, lanugo (rambut tipis) yang masih berada di dada

dan punggung janin mulai menghilang. Begitu juga dengan verniks

caseosa (lapisan meneyerupai lilin yang melindungi janin selama 9

bulan dari cairan ketuban). Bayi membesar dan sangat sempit dalam

rahim sehingga ibu hamil mungkin merasa bayi tidak banyak bergerak

lagi. Meskipun demikian, ibu hamil bisa mengamati siku, kaki, atau

kepalanya menonjol dari perut ketika dia meregang dan menggeliat.

Segera, saat rahim dan perut meregang menjadi lebih tipis dan membuat

lebih banyak cahaya masuk, bayi akan mulai mengembangkan siklus

aktivitas harian. Bayi kini punya sepasang ginjal yang berkembang

sempurna. Hatinya juga sudah bisa memproses sebagian produk

buangan.

Rahim ibu hamil berada 14 cm di atas pusat dan sekitar 36 cm di

atas simfisis pubis. Dengan ukuran jani yang besar dan rahim yang

berkembang ini, ibu hamil akan mudah mengalami heartburn.


Mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit, tetapi sering

dapat mengurangi keluhan. Menjelang persalinan, kontraksi braxton

hicks lebih serring terjadi. Kenalilah perbedaan antara kontraksi palsu

dan kontraksi asli.

Bergeraklah selalu untuk menjaga kelancaran aliran darah.

Berjalan akan meningkatkan aliran darah ke janin dan mencegah

pembengkakan pada kaki, varises vena, dan komplikasi lain. Hindari

duduk dengan menyilangkan kaki dan hindari berdiri dalam satu posisi

selama lebih dari 10 menit. Angkat kaki ketika beristirahat. Dalam

perjalanan, selalu kenakan sabuk pengaman di bawah perut. Melakukan

perjalanan jauh pada usia kehamilan lebih dari 34 minggu tidak

dianjurkan. Jika terpaksa melakukan perjalanan, konsultasikan terlebih

dulu dengan bidan atau dokter.

10. Minggu ke-37

Pada akhir minggu ini, kehamilan sudah cukup bulan artinya

bayi bisa lahir kapan saja. (bayi yang lahir sebelum 37 minggu

termasuk prematur atau persalinan dini, dan yang lahir setelah 42

minggu disebut postmatur atau persalinan terlambat). Semua bayi

berbeda, tetapi biasanya bayi yang berusia 37 minggu beratnya

mencapai 2,6-2,8 kg dengan panjang total 47 cm. Beberapa bayi

memiliki rambut tebal dan beberapa bahkan tidak memiliki rambut.

11. Minggu ke-38


Bayi saat ini memiliki berat sekitar 2,8-3 kg dengan panjang

total 47 cm. Ukuran lingkar kepala dan lingkar perut bayi sama.

Minggu ini, sebagian besar lapisan bulu halus lanugo rontok dan vernix

caseosa mulai menghilang, walaupun sebagian masih tetap ada saat

lahir. Bayi menelan keduanya (lanugo dan vernix caseosa) bersamaan

dengan menelan cairan ketuban dan sekresi lain, dan semuanya tetap

berada dalam ususnya sampai lahir. Campuran berwarna kehitaman ini,

yang disebut mekonium, akan menjadi buang air besar pertamanya.

Pengukuran tinggi fundus uteri dari simfisis pubis mencapai 36-

38 cm saat ini. Karena janin yang sudah cukup bulan, ibu hamil dapat

merasakan pergerakannya lebih sering. Umumnya, ibu hamil pada

minggu terakhir tidak akan bertambah besar dan kontraksi palsu akan

semakin sering terasa.

12. Minggu ke-39

Bayi kini siap menyapa dunia. Pada titik ini, rata-rata bayi masih

membuat lapisan lemak untuk membantu mengendalikan suhu tubuh

setelah lahir. Semua organ bayi sudah berkembang dan pada tempatnya,

walaupun paru-paru bayi adalah yang terakhir mencapai kematangan.

Berat bayi saat ini mencapai 3-3,2 kg dengan panjang total 48

cm. Tali pusat bayi memiliki panjang sekitar 50 cm sehingga dapat

terjadi lilitan tali pusat pada tubuh bayikarena bayi sudah membesar

dan mengambil hampir keseluruhan ruang yang tersisa di rahim.


Ibu hamil mungkin sudah merasa sangat tidak nyaman saat ini.

Perasaan tekanan pada rongga panggul semakin besar. Pengukuran dari

simfisis pubis menuju fundus uteri sekitar 36-40 cm. Ibu hamil kini

hampir berada di akhir kehamilan. Jangan panik jika bayi belum juga

lahir sampai akhir minggu ini. Hanya 4% bayi yang lahir sesuai

perkiraan tanggal kelahiran. Bersantailah dan tenangkan pikiran,

pergilah jalan-jalan dengan pasangan.

13. Minggu ke-40

Berat janin saat ini 3,4 kg dengan panjang total 48 cm. Berat

antara 2,5 kg sampai 4 kg merupakan batasan yang sehat bagi bayi baru

lahir. Bayi sudah berkembang sempurna memenuhi ruang rahim dan

hampir tidak memiliki ruang gerak.

Pengukuran tinggi fundus uteri berukuran 36-40 cm. Saat ini,

ibu hamil sudah sangat siap melahirkan bayi. Bila kehamilan melebihi

batas tanggal, plasenta akan gagal memenuhi kebutuhan nutrisi bayi

dan akibatnya bayi dapat kehilangan nutrisi. Keadaan ini disebut

postmatur. Berdasarkan beberapa pertimbangan, dokter dapat

melakukan induksi atau rangsangan agar terjadi persalinan. Induksi

akan dilakukan dengan drip oksitosin yang diberikan meningkat secara

perlahan sampai kontraksi dimulai. Saat drip oksitosin diberikan,

kondisi ibu hamil dan janin akan dipantau secara ketat.(Rasjidi, I, 2015).
1.2.3. Perubahan dan Adaptasi Psikologis Kehamilan Trimester III

Menurut Hutahaean (2013) perubahan yang terdapat pada ibu hamil

trimester III antara lain, yaitu :

a. Uterus

Pada usia gestasi 30 minggu, fundus uteri dapat dipalpasi dibagian

tengah antara umbilicus dan sternum. Pada usia kehamilan 38 minggu,

uterus sejajar dengan sternum. Tuba uterin tampak agak terdorong ke

dalam di atas bagian tengah uterus. Frekuensi dan kekuatan kontraksi

otot segmen atas rahim semakin meningkat. Oleh karena itu segmen

bawah uterus berkembang lebih cepat dan meregang secara radial, yang

jika terjadi bersamaan dengan pembukaan serviks dan pelunakan jaringan

dasar pelvis, akan menyebabkan presentasi janin memulai penurunannya

ke dalam pelvis bagian atas. Hal ini mengakibatkan berkurangnya tinggi

fundus yang disebut dengan lightening (Hutahean, 2013).

b. Serviks Uteri

Serviks akan mengalami perlunakan atau pematangan secara

bertahap akibat bertambahnya aktivitas uterus selama kehamilan, dan

akan mengalami dilatasi sampai pada kehamilan trimester III (Hutahean,

2013).

c. Vagina dan Vulva

Terjadi peningkatan rabas vagina. Peningkatan cairan vagina

selama kehamilan adalah normal, cairan biasanya jernih (Hutahean,

2013).
d. Payudara

Keluarnya cairan berwarna kekuningan dari payudara ibu yang

disebut dengan kolostrum. Hal ini tidak berbahaya dan merupakan

pertanda bahwa payudara sedang menyiapkan Air Susu Ibu (ASI) untuk

menyusui bayi nantinya (Hutahean, 2013).

e. Kulit

Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap terjadi pada 90% ibu

hamil. Hiperpigmentasi terlihat lebih nyata pada wanita berkulit gelap

dan terlihat di area seperti aerola mammae, perineum, dan umbilikus juga

di area yang cenderung mengalami gesekan seperti aksila dan paha

bagian dalam.Hal ini disebabkan karena peningkatan hormon

penstimulasi (melanosit stimulating hormone–MSH), estrogen dan

progesteron (Hutahean, 2013).

f. Sistem Kardiovaskular

Kondisi tubuh dapat memiliki dampak besar pada tekanan darah.

Posisi telentang dapat menurunkan curah jantung hingga 25%. Kompresi

vena cava inferior oleh uterus yang membesar selama trimester ketiga

mengakibatkan menurunnya aliran balik vena. Sirkulasi uteroplasenta

menerima proposi curah jantung yang terbesar, dengan aliran darah

meningkat dari 1-2% pada trimester pertama hingga 17% pada kehamilan

cukup bulan. Hal ini diwujudkan dalam peningkatan aliran darah

maternal ke dasar plasenta kira – kira 500 ml/menit pada kehamilan

cukup bulan (Suryandari dan Happinasari, 2015).


g. Sistem Respirasi

Perubahan hormonal pada kehamilan trimester tiga yang

memengaruhi aliran darah ke paru-paru mengakibatkan banyak ibu hamil

akan merasa susah bernafas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan

rahim yang membesar yang dapat menekan diafragma, sehingga ibu

hamil merasa susah bernafas (Hutahean, 2013).

h. Sistem Pencernaan

Pada kehamilan trimester tiga, lambung berada pada posisi vertikal

dan bukan pada posisi normalnya, yaitu horizontal. Kekuatan mekanis ini

menyebabkan peningkatan intragastrik dan perubahan sudut

persambungan gastro-esofageal yang mengakibatkan terjadinya refluks

esofageal yang lebih besar. Penurunan drastis tonus dan motilitas

lambung dan usus ditambah relaksasi sfingter bawah esophagus

merupakan faktor predisposisi terjadinya nyeri ulu hati, konstipasi, dan

hemoroid. Hemoroid terjadi akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-

vena dibawah uterus termasuk vena hemoroidal. Konstipasi dikarenakan

hormon progesteron menimbulkan gerakan usus makin berkurang

(relaksasi otot – otot polos) sehingga makanan lebih lama didalam usus

dan juga dapat terjadi karena kurangnya aktifitas/senam dan penurunan

asupan cairan. Nyeri ulu hati dianggap akibat adanya sedikit peningkatan

intragastrik yang dikombinasikan dengan penurunan tonus sfingter

bawah esophagus sehingga asam lambung refluks ke dalam esophagus

bagian bawah (Hutahean, 2013).


i. Sistem Perkemihan

Perubahan anatomis yang sangat besar terjadi pada system

perkemihan saat hamil yaitu ginjal dan ureter. Pada akhir kehamilan,

terjadi peningkatan frekuensi Buang Air Kecil (BAK) karena kepala

janin mulai turun sehingga kandung kemih tertekan. Perubahan struktur

ginjal ini juga merupakan aktivitas hormonal (estrogen dan progesteron),

tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume

darah (Hutahean, 2013).

j. Sistem Muskuloskeletal

Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karena

janin membesar dalam abdomen. Untuk mengompensasi penambahan

berat badan ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang belakang lebih

melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur (Marmi, 2014). Lordosis

yang progesif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan. Akibat

kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior, lordosis

menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai. Sendi

sakroiliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya, yang

diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat

mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya dapat

menyebabkan nyeri punggung pada beberapa wanita (Saifuddin, dkk,

2013).
k. Kenaikan Berat Badan

Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari

pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ atau cairan

intrauterine (Sukarni dan Margaret, 2016).

Perubahan Psikologis Kehamilan Trimester III

Menurut Marmi (2014), perubahan psikologis pada trimester III adalah:

a. Rasa Tidak Nyaman

Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester

ketiga dan pada kebanyakan ibu merasa bentuk tubuhnya semakin jelek.

Selain itu, perasaan tidak nyaman juga berkaitan dengan adanya perasaan

sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus

yang diterima selama hamil sehingga ibu membutuhkan dukungan dari

suami, keluarga, dan bidan (Marmi, 2014).

b. Perubahan Emosional

Pada bulan-bulan terakhir menjelang persalinan perubahan emosi

ibu semakin berubah-ubah dan terkadang menjadi tak terkontrol.

Perubahan emosi ini bermuara dari adanya perasaan khawatir, cemas,

takut, bimbang dan ragu jangan-jangan kondisi kehamilannya saat ini

lebih buruk lagi saat menjelang persalinan atau kekhawatiran dan

kecemasan akibat ketidakmampuannya dalam menjalankan tugas-tugas

sebagai ibu pasca kelahiran bayinya (Marmi, 2014).

1.2.4. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil


Menurut Walyani (2015) kebutuhan kesehatan ibu hamil trimester III

adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan Nutrisi

a. Kalori

Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 – 80.000

kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg.

Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir.

Untuk itu tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar

285 - 300 (kkal). Agar kebutuhan kalori terpenuhi anda harus

mengkonsumsi makanan dari sumber karbohidrat dan lemak.

(Walyani, 2015)

b. Vitamin B6

Vitamin ini diperlukan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi

kimia didalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu

metabolisme asam amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel

darah merah. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah

sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang

kaya akan vitamin ini (Walyani, 2015).

c. Yodium

Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang

berperan mengontrol setiap metabolisme sel baru yang tebentuk. Bila

kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perkembangan janin,

termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh


kerdil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175

mikrogram perhari. (Walyani, 2015).

d. Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2), Nitasin (B3)

Deretan Vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur

metabolisme sistem pernafasan dan energi. Ibu hamil dianjurkan

untuk mengkonsumsi tiamin sekitar 1,2 miligram perhari, riboflavin

sekitar 1,2 miligram perhari, dan niasin sekitar 11 miligram perhari.

Ketiga vitamin ini bisa anda dapat konsumsi dari keju, susu, kacang-

kacangan, hati dan telur. (Walyani, 2015).

e. Air

Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan

tapi juga dari cairan. Air sangat penting untuk pertumbuhan sel – sel

baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan dan mengatur proses

metabolisme zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang

meningkat selama masa kehamilan. Sebaiknya minum 8 gelas air

putih perhari. Selain air putih bisa pula dibantu dengan jus buah, dan

buah-buahan (Walyani, 2015).

2. Personal Hygiene

Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh

ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang

kotor yang banyak mengandung kuman – kuman. Kebersihan harus

dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari
karena ibu hamil cenderung mengeluarkan banyak keringat, menjaga

kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah

genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan.

Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali

mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan

kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan

hygiene mulut dan dapat menimbulkan caries gigi. (Walyani, 2015).

3. Kebutuhan Oksigen

Kebutuhan oksigen adalah kebutuhan yang utama pada manusia

termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi saat

hamil sehingga akan mengganggu kebutuhan oksigen pada ibu yang akan

berpengaruh pada bayi yang dikandung. Untuk mencegah hal tersebut

diatas perlu dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen, maka ibu hamil

perlu melakukan :

1) Latihan nafas melalui senam hamil

2) Tidur dengan bantal yang lebih tinggi

3) Makan tidak terlalu banyak

4) Kurangi atau hentikan merokok

5) Konsulkan ke dokter bila ada keluhan atau kelainan.

4. Kebutuhan Pakaian

Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman tanpa sabuk/pita yang

menekan bawah dibagian perut/pergelangan tangan, pakaian juga tidak

baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh
sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi

darah. Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita

hamil tubuhnya akan tambah menjadi besar. Sepatunya harus terasa pas,

enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik

bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh

terganggu dan cidera kaki yang sering terjadi. (Walyani, 2015).

5. Seksual

Hubungan seksual selama masa kehamilan tidak dilarang selama tidak

ada riwayat penyakit seperti berikut ini :

a. Sering abortus dan kelahiran prematur

b. Perdarahan pervaginam

c. Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu

terakhir kehamilan

d. Bila ketuban sudah pecah coitus dilarang karena dapat

menyebabkan infeksi janin intra uteri.

e. Pada trimester pertama minat menurun pada trimester (3 bulan)

pertama, biasanya gairah seks menurun. Jangankan kepingin

bangun tidur saja sudah didera morning sicknes, lemas, malas.

Fluktuasi, kelelahan dan rasa mual dapat menghisap semua

keinginan untuk melakukan hubungan seks. Pada trimester kedua

minat meningkat kembali, umumnya libido timbul kembali. Tubuh

sudah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan.

Pada trimester ketiga minat menurun lagi, libido dapat turun


kembali ketika kehamilan memasuki trimester ketiga karena rasa

pegel di punggung dan pinggul, tubuh bertambah berat dengan

cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan

lambung), dan kembali merasa mual, itulah beberapa penyebab

menurunnya minat seksual. (Walyani, 2015).

1.2.5. Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III

Pada Trimester III biasanya ibu hamil mengalami ketidaknyamanan

kehamilan diantaranya keputihan, sering buang air kecil, konstipasi,

hemoroid, pusing, pegel-pegel dan nyeri punggung yang dapat

mengganggu aktifitas ibu. (Susanti,2017).

a. Keputihan

Hal ini dikarenakan hiperplasia mukosa vagina akibat peningkatan

hormon estrogen. Cara meringankan/mencegahnya yaitu meningkatkan

personal hygiene, memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun.

(Susanti,2017).

b. Sering buang air kecil

Hal ini diakibatkan tekanan uterus pada kandung kemih serta ekresi

sodium yang meningkat bersamaan dengan terjadinya pengeluaran air.

Cara meringankan/mencegahnya yaitu dengan perbanyak minum pada

siang hari namun jangan mengurangi minum pada malam hari serta

batasi minum bahan diuretika alamiah seperti kopi, teh dan cola dengan

caffein.(Susanti,2017).

c. Konstipasi
Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron sehingga

peristaltik usus jadi lambat, penurunan motilitas akibat dari relaksasi

otot-otot halus dan penyerapan air dari kolon meningkat. Cara

mencegah/meringankan yaitu dengan meningkatkan intake cairan,

membiasakan BAB secara teratur dan segera setelah ada dorongan.

(Susanti,2017).

d. Hemoroid

Hal ini disebabkan konstipasi dan tekanan yang meningkat dari uterus

gravid terhadap vena hemoroida. Cara mencegah/meringankan yaitu

dengan hindari konstipasi dengan makan makanan berserat.

(Susanti,2017).

e. Pusing

Hal ini disebabkan oleh hipertensi postural yang berhubungan dengan

perubahan-perubahan hemodinamis. Cara mengurangi atau mencegah

yaitu menghindari berdiri terlalu lama, hindari berbaring dengan posisi

terlentang dan bangun secara perlahan dari posisi istirahat.

(Susanti,2017).

f. Nyeri punggung

Hal ini disebabkan oleh hipertropi dan peregangan ligamentum selama

kehamilan serta tekanan dari uterus pada ligamentum. Cara

mencegah/meringankan yaitu dengan mandi air hangat, tekuk lutut ke

arah abdomen serta topang uterus dan lutut dengan bantalan pada saat

berbaring.(Susanti,2017).
1.2.6. Tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester III

Menurut Walyani (2015) tanda-tanda bahaya kehamilan adalah

sebagai berikut :

1. Perdarahan Pervaginam

Perdarahan antepartum/perdarahan pada kehamilan lanjut adalah

perdarahan pada trimester dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan. Pada

kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan

kadang-kadang tapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri. 2.

2. Sakit Kepala yang hebat

Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit

kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Sakit kepala

yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklampsi.

3. Penglihatan Kabur

Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah

dalam kehamilan, perubahan ringan normal. Masalah visual yang

mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa ibu adalah perubahan

visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang.

4. Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka

dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan

fisik yang lain. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal jantung dan

preeklampsi.

5. Keluar Cairan Pervaginam


Keluar cairan berupa air dari vagina sebelum proses persalinanberlangsung

merupakan pertanda ketuban pecah dini.

6. Gerakan janin tidak terasa.

Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan

bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika

ibu makan dan minum dengan baik. Jika bayi tidur gerakannya akan

melemah.

1.2.7. Pemeriksaan Kehamilan Ante Natal Care (ANC)

1. Pengertian Ante Natal Care

Ante natal care adalah cara penting untuk memonitor dan

mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan

kehamilan normal. Pelayanan antenatal atau yang sering disebut dengan

pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga

professional yaitu dokter spesialisasi bidan, dokter umum, bidan,

pembantu bidan dan perawat bidan. Petugas kesehatan tersebut

melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kehamilan ibu dan juga

memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada ibu

hamil, suami dan keluarga tentang kondisi ibu hamil dan masalahnya.

(Ari Sulystiawati, 2009)

2. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan


Tujuan pemeriksaan kehamilan adalah menurunkan ataupun
mencegah kesakitan ataupun kematian maternal dan perinatal. Berikut
adalah tujuan khusus dari pemeriksaan kehamilan yaitu (Jannah, 2011) :
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu dan bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.

Dengan pemeriksaan kehamilan, diharapkan dapat memperoleh


hasil sebagai berikut (Mufdillah, 2009) :
a. Ibu dalam kondisi selamat selama kehamilan, persalinan dan nifas
tanpa trauma fisik maupun mental yang merugikan.
b. Bayi dilahirkan sehat, baik secara fisik maupun mental.
c. Ibu mampu merawat dan memberi ASI kepada bayinya.
d. Suami dan istri telah mempunyai kesiapan dan kemampuan untuk
mengikuti keluarga berencana setelah kelahiran bayinya.
3. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan
petugas kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk
mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan tidak
mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas
pelayanan, tetapi dapat sebaliknya, yaitu ibu hamil yang dikunjungi
oleh petugas kesehatan di rumahnya atau di posyandu. Kunjungan
dalam pemeriksaan kehamilan dilakukan paling sedikit empat kali yaitu
(Nugroho, dkk , 2014) :
a. Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu)
b. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 13-24 minggu)
c. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 25 sampai melahirkan).
Menurut (Nugroho, dkk, 2014) pemeriksaan kehamilan
berdasarkan kunjungan antenatal dibagi atas :
a. Kunjungan pertama (K1)
Meliputi identitas/ biodata, riwayat kehamilan, riwayat kebidanan,
riwayat sosial ekonomi, pemeriksaan kehamilan dan pelayanan
kesehatan serta konsultasi.
b. Kunjungan keempat (K4)
Meliputi anemnesa keluhan/ masalah, pemeriksaan kehamilan dan
pelayanan kesehatan, pemeriksaan psikologis, pemeriksaan
laboratorium bila ada indikasi/ diperlukan, diagnosa akhir
(kehamilan normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi atau
tergolong kehamilan resiko tinggi), sikap dan rencana tindakan
(persiapan persalinan dan rujukan)
4. Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
Terdapat enam standar pelaksanaan antenatal berikut ini :
1. Standar 3 . Identifikasi Ibu Hamil

Bidan melakukan kunjungan dan berinteraksi dengan masyarakat

secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motivasi ibu,

suami dan anggota keluarganya untuk memeriksa kehamilan secara

dini dan teratur (Jannah, 2012).

2. Standar 4. Pemeriksaan Dan Pemantauan Ante Natal Care (ANC)

Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal.

Pemeriksaan meliputi anamnese, dan pemantauan ibu dan janin,

bidan juga harus mengenal kehamilan resiko tinggi, imunisasi,

nasihat dan penyuluhan, mencatat data yang tepat sesuai kunjungan.

Bila ditemukan kelainan, harus mampu mengambil tindakan yang

diperlukan dan merujuknya untuk tidakan selanjutnya (Jannah,

2012).

3. Standar 5. Palpasi Abdominal


Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan

melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila

umur kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian terendah

janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk

mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu (Jannah,

2012).

4. Standar 6. Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan

Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan,

atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan

kebutuhan yang berlaku (Jannah, 2012).

5. Standar 7. Pengelolaan Dini Hipertensi Pada Kehamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada

kehamilan dan mengenali tanda serta gejala pre-eklamsi lainnya,

serta mengambil tindakan tepat dan merujuknya (Jannah, 2012).

6. Standar 8. Persiapan Persalinan

Bidan memberikan saran yang tepat pada ibu hamil, suami dan

keluarga untuk memastikan persiapan persalinan bersih dan aman,

persiapan transportasi serta biaya untuk merujuk. Bila tiba-tiba

terjadi keadaan gawat darurat, bidan hendaknya melakukan

kunjungan rumah untuk hal ini (Jannah, 2012).

5. Kebijakan Program Ante Natal Care ( ANC)


Kebijakan program dalam dalam pelayanan antenatal yaitu
kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan. Satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester
kedua, serta dua kali pada trimester ketiga.
Menurut Walyani (2015) Pelayanan antenatal yang di lakukan

diupayakan memenuhi standar kualitas 10 T, yaitu :

1. Timbang berat badan dan tinggi badan

Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko apabila hasil

pengukuran < 145 cm. Berat badan ditimbang setiap ibu datang atau

berkunjungan untuk mengetahui kenaikan BB dan penurunan BB.

Kenaikan BB ibu hamil normal rata-rata 6,5 Kg – 16 Kg. Indeks

Massa Tubuh (IMT) merupakan indikator sederhana dari korelasi

antara tinggi dan berat badan. Pada Tabel dibawah ini dijelaskan

status gizi IMT pra-kehamilan dan total penambahan berat badan

selama kehamilan. Cara ini digunakan untuk mengukur ideal atau

tidaknya berat badan ibu selama hamil.

IMT = BB(kg)
TB (m)²

Tabel 2.1 Status gizi pra kehamilan

Status Gizi Pra Rata – rata Total


Kehamilan kenaikan berat di penambahan
trimester 2 dan 3 berat badan
Kg / minggu selama
kehamilan (Kg)

IMT <19,8 (Kurus) 0,5 12,5 – 18

IMT 19,8- 26 0,4 11,5 -16

(Normal)

IMT 26 - 29 (Over 0,3 7 - 11,5


weight)

IMT > 29 (Obesitas) 0,2 ≥7


Gemeli 16-20,5

Sumber : (Walyani, 2015)

2. Tekanan Darah Tekanan Darah

Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjungan. Deteksi tekanan

darah yang cenderung naik diwaspadai adanya gejala hipertensi dan

preeklamsi. Apabila turun dibawah normal kita pikirkan kearah

anemia. Tekanan darah normal 110/80 mmhg atau 120/80 mmhg.

(Walyani, 2015).

3. Nilai Status Gizi ( Ukur Lingkar Lengan Atas )

Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu cara

untuk mendeteksi dini adanya, Kurang Energi Kronis (KEK) atau

kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer

nutrient ke janin berkurang, sehingga pertumbuhan janin terhambat

dan berpotensi melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

(BBLR). Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran LILA <23,5 cm),

yang menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang

baik dalam jumlah maupun kualitasnya. (Walyani, 2015).

4. Ukur Tinggi Fundus Uteri.

Tujuan pemeriksaan tinggi fundus uteri menggunakan teknik

Mc.Donald adalah menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu

dan hasilnya bisa dibandingkan dengan hasil pemeriksaan anamnesis

hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai

dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan usia kehamilan (UK)
dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT. Pada Tabel dibawah

ini dapat kita lihat ukuran fundus uteri yang sesuai dengan usia

kehamilan. (Walyani, 2015).

Tabel 2.2 Ukuran tinggi fundus uteri

Ukuran Fundus Tinggi Fundus Uteri Tinggi


Uteri Sesuai Usia (TFU) Fundus Uteri
Kehamilan Usia (TFU)
Kehamilan Menurut Leopold Menurut
(Minggu) Mc.Donald

12-16 Minggu 1-3 jari diatas simfisis 9 Cm

16-20 Minggu Pertengahan pusat 16-18 Cm


simfisis

20 -24Minggu 3 jari di bawah pusat 20 Cm


simfisis

24 -28Minggu Setinggi pusat 24-25 Cm

28-32 Minggu 3 jari di atas pusat 26,7 Cm

32-36 Minggu Pertengahan pusat - 29,5-30 Cm


prosesus xiphoideus (PX)

36-40 Minggu 2-3 jari dibawah prosesus 33 Cm


xiphoideus (PX)

40 Minggu Pertengahan pusat 37,7 Cm


prosesus xiphoideus (PX)

Sumber : (Sofian Amru,2013 )

5. Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Lengkap

Imunisasi Tetanus Toksoid harus segera di berikan pada saat seorang

wanita hamil untuk melindungi dari tetanus neonatorium. Efek

samping TT yaitu nyeri kemerahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada
tempat penyuntikan. Dilakukan secara intermusculer (IM), dengan

dosis 0,5 ml. Pada Tabel dibawah ini dijelaskan jadwal kunjungan

Imunisasi TT yang harus diberikan pada wanita hamil. (Walyani,

2015).

Tabel 2.3 Imunisasi TT

Imunisasi Interval (Selang Lama %


TT (Tetanus Waktu Minimal) Perlindunga Perlindung
Toksoid) n an
Antigen

TT1 Pada kunjungan - -


antenatal pertama

TT2 4 minggu setelah 3 tahun 80


TT1

TT3 6 bulan setelah 5 tahun 95


TT2

TT4 1 tahun setelah 10 tahun 99


TT3

TT5 1 tahun setelah 25 99


TT4 tahun/seumur
hidup

Sumber : (Walyani .2015).

6. Pemberian Tablet Zat Besi, Minum 90 Tablet Selama Kehamilan.

Dimulai dengan memberikan 1 tablet besi sehari sesegera mungkin

setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg

(zat besi 60) dan asam folat 500 mikogram. Minimal masing -

masing 90 tablet besi. Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang

mengandung vitamin C bersama dengan mengkonsumsi makanan


yang mengandung vitamin C dapat membantu penyerapan tablet besi

sehingga tablet besi yang dikonsumsi dapat diserap sempurna oleh

tubuh. (Walyani, 2015).

7. Tentukan Persentasi Janin dan Hitung Denyut Jantung Janin (DJJ)

Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi dari dini ada

atau tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut

(hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan dan

infeksi). Pemeriksaan denyut jantung janin adalah salah satu cara

untuk memantau janin. Pemeriksaan denyut jantung janin harus

dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar

pada usia kehamilan 16 minggu/4 bulan. DJJ Normal : antara 120-

160 kali /menit.

8. Pelaksanaan temuwicara (pemberian komunikasi interpersonal dan

konseling termasuk keluarga berencana

9. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin

darah (Hb), Pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan

darah (bila pernah dilakukan sebelumnya) (Walyani, 2015).

10. Tatalaksana kasus

1.3. Konsep Dasar Primi Tua Sekunder

Menurut teori (Poedji Rochjati,2003) Primi adalah pertama kali. Primi

gravida adalah wanita yang pertama kali hamil. Primi disini dibagi dalam

beberapa kelompok yaitu :

1. Primi muda
Primi muda, yaitu ibu hamil pertama pada umur < 16 tahun rahim dan
panggul seringkali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya
diragukan keselamatan dan kesehatan janin dalam kandungan. Selain itu
mental ibu belum cukup dewasa sehingga diragukan keterampilan
perawatan dini dan bayinya. Bahaya yang dapat terjadi antara lain :
a. Bayi lahir belum cukup bulan.
b. Pendarahan dapat terjadi sebelum bayi lahir.
c. Pendarahan dapat terjadi sesudah bayi lahir.
Kebutuhan pertolongan medik, bila terdapat kelainan yaitu :
a. Janin tidak dapat lahir normal, biasa dengan tenaga ibu sendiri.
b. Persalinan membutuhkan kemungkinan operasi sesar.
c. Bayi yang lahir kurang bulan membutuhkan perawatan khusus.
2. Primi tua dibagi lagi menjadi :
a. Primi tua, lama perkawinan > 4 tahun.
Ibu hamil pertama setelah kawin 4 tahun atau lebih dengan kehidupan
perkawinan biasa :
1) Suami istri tinggal serumah.
2) Suami istri tidak sering keluar kota.
3) Tidak memakai alat kontrasepsi (KB).
Keluarga sangat membutuhkan anak, bayi dengan nilai sosial tinggi,
“anak-mahal”, bahaya yang mungkin terjadi pada primi tua ini antara
lain :
1) Selama hamil dapat timbul masalah, faktor resiko lain oleh
karena kehamilannya, misalnya : pre eklamsi.
2) Persalinan tidak lancar.
3) Kebutuhan pertolongan medik :
4) Perawatan antenatal yang teratur.
5) Memberikan rujukan kehamilan dan bisa memberi pengobatan.
6) Pengamatan persalinan ketat terhadap adanya gawat janin, 1
jam bayi tidak lahir dilakukan tindakan atau operasi sesar.
b. Primi tua pada ibu umur > 35 tahun
Ibu yang hamil pertama pada umur > 35tahun. Pada usia tersebut
mudah terjadi penyakit pada ibu dan organ kandungan menua. Jalan
lahir juga tambah kaku. Ada kemungkinan lebih besar ibu hamil
mendapatkan anak cacat, terjadi persalinan macet dan pendarahan,
bahaya yang dapat terjadi :
1) hipertensi
2) pre-eklampsi
3) KPD
4) Persalinan macet
5) Perdarahan post partum
6) BBL < 2500 gram.
c. Anak terkecil umur < 2 tahun
Ibu hamil yang jarak kelahiran dengan anak terkecil kurang dari 2
tahun. Kesehatan fisik dan rahim ibu masih butuh cukup istirahat. Ada
kemungkinan ibu masih menyusui. Selain itu anak tersebut masih
butuh asuhan dan perhatian orang tuanya. Bahaya yang dapat terjadi
pada ibu hamil antara lain :
1) Pendarahan post partum.
2) Bayi prematur.
3) BBLR < 2500 gram
d. Primi tua sekunder
Ibu hamil dengan persalinan terakhir > 10 tahun yang lalu. Ibu dalam
keadaan kehamilan dan persalinan ini seolah-olah mengalami
kehamilan / persalinan yang pertama lagi.( Bayu, 2013).

2.1 Konsep Anemia dalam Kehamilan

Pengertian Anemia Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan


kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah ertirosit dibawah nilai normal. Pada
penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah
(hemoglobin/Hb) dibawah nilai normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya zat
gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12,
tetapi yang sering terjadi anemia karena kekurang zat besi (Rukiyah dan Yulianti,
2010).
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat
besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (fe) untuk eritropoesis tidak cukup
ditandai dengan gambaran sel darah merah hipokrom-mikrositer, kadar besi serum
(serum iron), kapasitas besi total meninggi dan cadangan besi dalam sumsum
tulang belakang, serta ditempat yang sangat kurang atau tidak ada sama sekali
(Rukiyah dan Yulianti, 2010)
Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia defisiensi besi,
antara lain kurangnya asupan zat besi dan protein dalam makanan, adanya
gangguan absorpsi di usus, perdarahan akut maupun kronis, dan meningkatnya
kebutuhan zat besi seperti pada wanita hamil, masa pertumbuhan dan masa
penyembuhan dari penyakit ( Rukiyah dan Yulianti, 2010)

Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan Menurut Manuaba (2010)


1. tidak anemia Hb 11 gr %
2. anemia ringan Hb9-10 gr %
3. anemia sedang Hb 7-8 gr %
4. anemia berat Hb <6 %
Pembagian anemia menurut proverawati (2010)
1) Anemia Defisieni Besi Anemia defisieni besi adalah anemia yang terjadi akibat
kekurangan zat besi dalam darah. Anemia ini terjadi pada 62,3% kehamilan.
Pengobatannya adalah pemberian tablet besi yaitu keperluan zat besi untuk wanita
hamil, tidak hamil, dan dalam masa laktasi yang dianjurkan. Dan pengawasan Hb
dapat dilakukan dengan menggunakan metode sahli, dilakukan minimal 2 kali
selama kehamilan yaitu trimester pertama dan ketiga
2) Anemia Megaloblastik Anemia megaloblastik disebabkan karena defisiensi
asam folat dan defisiensi vitamin B12, Anemia ini terjadi pada sekitar 29% pada
kehamilan.
3) Anemia Hipoplastik Anemia disebabkan karena sumsum tulang belakang
kurang mampu membuat sel-sel darah baru, Anemia ini terjadi pada sekitar 8%
kehamilan.
4) Anemia hemolitik Disebabkan karena penghancuran atau pemecahan sel darah
merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Anemia ini terjadi pada 0,7%
kehamilan.

Kebutuhan Fe selama kehamilan Manuaba (2010) dapat diperhitungkan sebagai


berikut :
Meningkatkan sel darah ibu 500 mg Fe
Terdapat dalam plasenta 300 mg Fe
Untuk darah janin 100 mg Fe
-------------------------------------------------------
Jumlah 900 mg Fe

2.1.1 Patofisiologis Anemia


Anemia lebih sering ditemukan pada kehamilan karena keperluan akan
zat-zat makanan makin bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam
darah dan sumsum tulang, volume darah bertambah banyak dalam kehamilan,
yang lazim disebut hidremia atau hypervolemi. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel
darah kurang dibandingkan dengan plasma, sehingga terjadi pengenceran darah
(hemodilusi). Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut : plasma 30%, sel
darah 18%, dan hemoglobin 19%.
Hemodilusi dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologis dalam
kehamilan dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat meringankan beban kerja jantung
yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang disebabkan oleh
peningkatan cardiac output akibat hypervolemia. Kerja jantung lebih ringan
apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga
tekanan darah tidak naik. Kedua, pada perdarahan waktu persalinan, banyaknya
unsur besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu kental.
Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10
minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu.
(Rukiyah dan Yulianti, 2010).

2.1.2 Etiologi Anemia


Menyebabkan terjadinya pengenceran darah, pertambahan darah tidak
sebanding dengan pertambahan plasma, kurangnya zat besi dalam makanan
( Rukiyah dan Yulianti, 2010)

2.1.2 Tanda dan gejala anemia


Menurut Saifudin (2010), dari hasil pemeriksaan fisik ibu hamil dengan
anemia akan ditemukan :
a. Muka pucat
b. Konjungtiva, membran mukosa dan kuku pucat
c. Sering kelelahan
d. Rambut rontok
e. Menurunnya kekebalan tubuh
2.1.3 Faktor penyebab anemia Menurut Manuaba (2010)
Penyebab anemia pada kehamilan dibedakan menjadi :
a. Faktor dari konsumsi makanan
Faktor konsumsi makan ini akibat dari tidak terpenuhinya beberapa
sumber makanan yang terdiri dari sumber protein, glukosa, lemak,
vitamin B12, asam folat, vitamin C dan elemen dasar yang terdiri
dari Fe, Ion Cu serta Zink.
b. Terjadinya perdarahan akut maupun kronik
Seperti gangguan menstruasi, penyakit yang menyebabkan
perdarahan pada wanita serta parasit usus seperti askariasis,
ankilostomiasis dan taeniac.
c. Meningkatnya kebutuhan zat besi pada wanita hamil, masa
pertumbuhan dan masa penyembuhan dari penyakit.
d. Adanya gangguan absorpsi di usus
e. Faktor kehamilan yang berulang dalam waktu singkat
Anemia pada ibu hamil bisa disebabakan oleh kehamilan yang
berulang dalam waktu singkat (3 tahun ), karena cadangan zat besi
ibu yang belum pulih terkuras lagi oleh keperluan janin yang
dikandung berikutnya. Kehamilan sangat memerlukan kondisi
kesehatan yang prima, karena wanita hamil mengalami perubahan
fisik yang bisa melemahkan kekuatannya.
f. Riwayat anemia pada kehamilan sebelumnya.
2.1.4 Pengaruh anemia pada kehamilan dan janin
Kejadian anemia memberi dampak kepada ibu yang sedang hamil
beserta bayinya. Pengaruh tersebut menurut Manuaba ( 2010) meliputi:
a. Bahaya selama hamil Bahaya selama kehamilan ini meliputi dapat
terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin
dan rahim, mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb< 6
gr%), mola hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan anterpartum
dan ketuban pecah dini (KPD).
b. Bahaya saat persalinan Bahaya saat persalinan ini seperti gangguan his,
kekuatan mengejan, kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi
partus terlantar, kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan
sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala tiga dapat diikuti
retensio plasenta, dan perdarahan post partum karena atonia uteri dan kala
empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri.
c. Pada kala nifas Bahaya anemia pada saat nifas meliputi terjadi sub
involusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum, memudahkan infeksi
puerperium, pengeluaran ASI berkurang, terjadi dekompensasi kordis
mendadak setelah persalinan dan anemia kala nifas.
d. Bahaya terhadap janin Anemia pada ibu hamil juga berpengaruh pada
janin yaitu abortus, terjadi kematian intrauterine, persalinan prematuritas
tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia, dapat terjadi
cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal.

2.1.5 Pencegahan Anemia kehamilan


Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya
anemia. Jika sedang hamil atau mencoba menjadi hamil. Maka makanan
yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau, daging
merah, sereal telur, dan kacang merah) dapat membantu memastikan
bahwa tubuh menjaga pasokan besi yang diperlukan untuk berfungsi
dengan baik. Pemberian vitamin untuk memastikan bahwa tubuh memiliki
cukup asam besi dan folat. Pastikan tubuh mendapatkan sedikitnya 27 mg
zat besi setiap hari. Jika mengalami anemia selama kehamilan, biasanya
dapat diobati dengan mengambil suplemen zat besi. Pastikan bahwa
wanita hamil dicek pda kunjungan pertama kehamilan untuk pemeriksaan
anemia ( Proverawati, 2011)
Menurut Proverawati ( 2011), cara pencegahan terjadinya anemia
pada ibu hamil dapat diuraikan sebagai berikut: a. Istirahat yang cukup b.
Makan makanan yang bergizi dan mengandung Fe c. Pada ibu hamil,
dengan rutin memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama hamil
untuk mendapatkan tablet besi (Fe) dan vitamin lainnya pada petugas
kesehatan, serta makan makanan yang bergizi 3x1 hari, dengan porsi 2 kali
lipat lebih banyak.

2.1.6 Anemia Sedang


a. Pengertian
Anemia sedang adalah kondisi pada ibu hamil dengan kadar
hemoglobin 7-8 % (Manuaba, 2010).

b. Penyebab anemia sedang


Menurut Proverawati (2010), penyebab anemia adalah :
a) kurang gizi
b) kurang zat besi
c) malabsorbsi
d) kehilangan darah yang banyak dalam persalinan yang
c. Gejala anemia sedang
Gejala anemia sedang menurut manuaba (2010)
a) Cepat lelah
b) Sering pusing
c) Mata berkunang-kunang
d) Badan lemas
d. Patofisiologi anemia sedang
Dalam kehamilan yang mengalami perubahan dalam batasbatas
tertentu, yang mengalami perubahan secara wajar adalah sel-sel darah
merah dan plasma darah. Dalam kehamilan plasma darah akan meningkat
mulai dari umur kehamilan 6 minggu, dan berangsur-angsur bertambah
sesuai umur kehamilan 32-37 minggu. Setelah itu volume plasma darah
akan mencapai titik normal setelah 3 minggu pasca persalinan.
(wiknjosastro, 2009).
e. Penatalaksanaan anemia sedang menurut Wiknjosastro, 2009
a) Memberitahukan ibu masih pemeriksaan ibu dan janinnya.
b) Memotivasi ibu untuk banyak memakan makanan yang
mengandung banyak zat besi seperti telur, susu, hati, ikan, daging,
kacang-kacangan, (tempe, tahu, oncom, kedelai, kacang hijau).
Sayuran berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun katuk) dan buah-
buahan (jeruk, jambu, biji, pisang).
c) Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada
malam hari kurang lebih 7-8 jam dan siang selama kurang lebih 1-
2 jam juga hindari istirahat yang berlebihan dan bekerja terlalu
berat.
d) Menganjurkan ibu memperhatikan body mekanik (sikap tubuh)
yaitu bangun secara perlahan dari posisi istirahat, hindari berdiri
terlalu lama dalam lingkungan yang sesak dan hindari berbaring
dengan posisi terlentang.
e) Memberikan tablet Fe dengan dosis 1x1 diminum dengan air
putih satu gelas dan sebaiknya diminum menjelang tidur pada
malam hari agar mengurangi efek sampingnya seperti mual.
f) Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan
seperti pendarahan, sakit kepala lebih dari biasanya.
g) Memberitahu keluarga kemungkinan komplikasi pendarahan
post partum.
f. Diet pola makan ibu dengan anemia sedang
Pada saat hamil, ibu harus makan makanan yang mengandung
nilai gizi yang bermutu tinggi, dan tidak harus mahal. Gizi pada ibu hamil
harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum
cukup cairan (menu seimbang) (Proverawati, 2011) kebutuhan kalori,
protein dan mineral adalah sebagai berikut :
1. Kalori
Kebutuhan kalori untuk ibu hamil setiap harinya adalah 2500 kalori.
Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan obesitas, dan ini
merupakan faktor
predisposisi yang menybabkan preeklamsi (Arsinah, 2010)
2. Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu
pertumbuhan janin, uterus dan plasenta. Selain itu protein untuk ibu
berguna untuk pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi darah ibu
( protein plasma, hemogblobin dll ). Bila wanita tidak hamil konsumsi
protein 55 gr/kg bb/hari, sedangkan untuk wanita hamil diperlukan
65gr/kg bb/hari (Arsinah,2010)
3. Mineral
Kebutuhan akan besi pada pertengahan kehamilan kira-kira 17
mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan suplemen besi 30
mg sebagai ferrosus. Ferofumarat dan feroglukonat perhari.
(Arisnah, 2010)

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A” USIA 19 TAHUN
G1P0000 UK 8 MINGGGU DENGAN ANEMIA SEDANG
JANIN TUNGGAL HIDUP DI KLINIK MEDIKSIH
KOTA JAKARTA

Tanggal pengkajian : 21 Desember 2020 Jam : 16.00 wib


No register : 20254

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama klien : Ny “A” Nama suami : Tn “A”
Umur : 19 Tahun Umur : 20 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswata
Penghasilan :- Penghasilan : Rp. 3.500.0000
Alamat : Jl Lapangan Bola no 113 RT 004/ RW 015

2. Alasan datang

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya usia kehamilan

2 bulan, anak pertama

3. Keluhan utama

Kepala Pusing kadang sakit kepala, mudah lelah, merasa lemah

4. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Dahulu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun

( hipertensi, asma , DM), menular ( HIV/AIDS, TBC , Hepatitis),

menahun ( jantung, ginjal , paru-paru)

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun


( hipertensi, asma , DM), menular ( HIV/AIDS, TBC , Hepatitis),

menahun ( jantung, ginjal , paru-paru), tidak ada alergi obat

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit

menular, menurun , menahun dan riwayat kehamilan kembar.

5. Riwayat Obstetri

a. Riwayat menstruasi

Amenorhoe :- Dismenorhoe: Ya

Menarche : 14 tahun Fluor albus : Ya

Lama : 5-7 hari HPHT :17 Desember 2020

Banyak : 2-4 kali ganti softek

Siklus : 28 hari

Teratur/tidak : Teratur

b. Riwayat Kehamilan sekarang

Ibu mengatakan ini kehamilan ke pertama Dengan usia kehamilan

9 minggu

ANC TM I : 2 kali

Keluhan: pusing mual muntah Hasil pemeriksaan: TD 110/80 BB

102 kg uk 8-9 minggu Ballotement Terapi : vitamin B6 2x1 ,

Etabion 2x1, Penyuluhan yg didapat: Makan sedikit tapi

sering,makan sayur daun kelor, jangan makan yang mengandung


banyak minyak dulu seperti santan,goreng-gorengan, minum jus

buah beat,

TT yang pernah didapat :

T1 : Catin

Status TT : TT1

Gerak janin : Belum ada pergerakan janin

6. Riwayat KB

Belum pernah menjadi peserta KB

7. Riwayat Perkawinan

Menikah : 1 kali

Lama : 2 bulan

8. Riwayat Psikososial

a. Respon Pasien dan Keluarga Terhadap Kehamilan

Ibu mengatakan suami dan keluarga merasa bahagia dengan

kehamilan ini.

b. Pengambil Keputusan Dalam Keluarga

Ibu mengatakan yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah

suami.

c. Tempat dan Penolong Persalinan Yang Diinginkan

Ibu mengatakan ingin melahirkan di klinik Medikasih.

9. Riwayat Budaya

Kepercayaan berhubungan dengan kehamilan : acara 3 bulanan dan 7

bulanan dan tidak ada pantang terhadap makanan.


Jamu: Tidak suka minum jamu

Merokok: Tidak pernah merokok

Minum minuman keras: Tidak pernah meminum minumam keras

10. Perilaku kesehatan

No Pola Kebiasaan Sebelum Hamil Selama Hamil

1 Nutrisi Makan 3 kali sehari Makan 4x1


dengan porsi minum Minum 3x1
6-7 gelas air putih Keluhan tidak ada
sehari dan kadang
teh pada pagi hari
2 Eliminasi BAB teratur BAB teratur
BAK teratur BAK teratur
Keluhan teratur dan bab
kehitaman
3 Istirahat Cukup Cukup

4 Personal Ibu mandi 2 kali Ibu mandi 2 kali sehari,


Higiene sehari, gosok gigi 2 gosok gigi 2 kali sehari,
kali sehari, keramas keramas
3 kali seminggu. 3 kali seminggu.

5 Aktivitas Ibu melakukan Ibu melakukan aktivitas ibu


aktivitas ibu rumah rumah tangga dibantu oleh
tangga seperti suami.
memasak, menyapu,
mengepel, dan
mencuci.

6 Seksual Sebelum hamil 3 Ibu mengatakan saat ini ibu


kali seminggu, tidak berhubungan karena
takut membahayakan
janinnya.
B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum: Baik

Kesadaran : Composmentis

Cara berjalan : baik

Keadaan emosional : baik

TTV : TD : 110/80mmHg

Nadi : 82x/menit

RR : 27 x/menit

Suhu : 36,90C

Tinggi Badan : 155 cm

BB Tgl 20-01- 2020 : 100 kg

BB sekarang Tgl 20-02-2020 : 76 kg

Lila : 32 cm

HPHT : 17 Desember 2020

TP/HPL : 24 September 2021

2. Pemeriksaan Khusus

a. Inspeksi

Muka : Sedikit pucat, tidak ada cloasma gravidarum

Mata Konjungtiva sedikit pucat dan sklera putih

Hidung : Kedua lubang hidung simetris , tidak sekret,

Tidak ada polip


Mulut : Bersih , tidak ada stomatitis

Gigi : tidak ada caries gigi

Telinga : Daun telinga simetris, tidak ada gangguan

pendengaran, bersih dan Tidak ada serum

Payudara : Bersih , puting susu menonjol

Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, pembesaran sesuai

usia kehamilan , dan tidak terdapat linea nigra.

Ekstremitas : Tidak ada varises pada kedua kaki

b. Palpasi

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar limfe , tiroid , dan

vena jugularis

Payudara : tidak ada benjolan, colostrum keluar kanan kiri

Abdomen : Leopold I

Tinggi fundus uteri 2 jari di atas sympisis, 9 cm

( Mc donald), teraba lunak.

Leopold II

Tidak dilakukan

Leopold III

Tidak dilakukan

Leopold IV

Tidak dilakukan
c. Auskultasi

Dada

- Jantung :+

- Paru :+

Punctum maximum : -

DJJ :-

d. Perkusi

Reflek patella : + / +

e. Pemeriksaan Panggul Luar

1) Distansia Spinarum : 25 cm (ukuran normal 24-26 cm)

2) Distansia cristarum : 30 cm (ukuran normal 28-32 cm)

3) Conjugate externa : 19 cm (ukuran normal 18-20 cm)

4) Lingkar panggul : 84 cm (ukuran normal 80-90 cm)

3. Pemeriksaan Laboratorium

Hb : 8.4 gr%

Golongan darah :A

4 USG :-
UK : 9 minggu

II. INTERPRETASI DATA DASAR

A. Diagnosa : G1P0000 9 minggu, dengan anemia sedang

DS: ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama, ibu merasakan

pusing

DO: HPHT : 17 Desember 2020

TP/HPL : 24 September 2021

Leopold I

Tinggi fundus uteri 2 jari di atas sympisis, 9 cm ( Mc donald), teraba

lunak.

Leopold II

tidak dilakukan

Leopold III

Tidak dilakukan

Leopold IV

Tidak dilakukan.

TTV : TD : 110/80mmHg

Nadi : 82x/menit

RR : 27 x/menit

Suhu : 36,90C

Hb : 8.4 gr%

B. Masalah : ibu mengalami anemia sedang


III.ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Dx Potensial : mengalami anemia sedang

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Tidak ada

V. INTERVENSI

A. Dx : G1P0000 9 minggu, dengan anemia sedang

1. Beritahu ibu tentang semua hasil pemeriksaan.

2. Berikan KIE tentang dampak Hb kurang, kebutuhan nutrisi ibu hamil,

pentingnya tablet Fe pada kehamilan, perawatan payudara.

3. Berikan KIE tentang penangan anemia sedang

4. Konseling tentang kunjungan pemeriksaan ulang kehamilan

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 20-02-2021

Dx : G1P0000 9 minggu, dengan anemia sedang

1.Memberitahu ibu tentang semua hasil pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan di dapatkan bahwa keadaan ibu dengan :

TD : 110/80mmHg

Nadi : 82x/menit

RR : 27 x/menit

Suhu : 36,90C

Hb : 8.4 gr%
2.Memberikan KIE tentang.

a.Dampak Hb kurang

Dampak dari Hb kurang pada ibu hamil ialah bisa terjadi perdarahan

antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, serta pada saat

bersalin dapat mengakibatkan janin lahir dengan anemia.

b. Pentingnya tablet Fe pada kehamilan

Diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil terutama pada trimester I, karena

pada trimester ini memiliki kemampuan perkembangan yang semakin pesat

yaitu terjadi perkembangan tumbuh kembang organ janinyangsangat penting.

Pemberian tablet zat besi dimulai setelah rasa mualdan muntah hilang, satu

tablet sehari selama minimal 90 hari yangbertujuan untuk mencegah

terjadinya anemia dalam kehamilan.

c. Kebutuhan nutrisi ibu hamil

Nutrisi pada ibu hamil sangat menentukan status kesehatan ibu danjaninnya.

Hal yang harus diperhatikan ibu hamil yaitu makanan yangdikonsumsi terdiri

dari susunan menu seimbang, mengandung unsur-unsur sumber tenaga,

pembangun, pengatur dan pelindung

3. Penanganan anemia sedang


a) Memberitahukan ibu masih pemeriksaan ibu dan janinnya.
b) Memotivasi ibu untuk banyak memakan makanan yang mengandung
banyak zat besi seperti telur, susu, hati, ikan, daging, kacang-kacangan,
(tempe, tahu, oncom, kedelai, kacang hijau). Sayuran berwarna hijau tua
(kangkung, bayam, daun katuk) dan buah-buahan (jeruk, jambu, biji,
pisang).
c) Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada malam hari
kurang lebih 7-8 jam dan siang selama kurang lebih 1-2 jam juga hindari
istirahat yang berlebihan dan bekerja terlalu berat.
d) Menganjurkan ibu memperhatikan body mekanik (sikap tubuh) yaitu
bangun secara perlahan dari posisi istirahat, hindari berdiri terlalu lama
dalam lingkungan yang sesak dan hindari berbaring dengan posisi
terlentang.
e) Memberikan tablet Fe dengan dosis 1x1 diminum dengan air putih satu
gelas dan sebaiknya diminum menjelang tidur pada malam hari agar
mengurangi efek sampingnya seperti mual.
f) Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan seperti
pendarahan, sakit kepala lebih dari biasanya.
g) Memberitahu keluarga kemungkinan komplikasi pendarahan post
partum.

4.Konseling tentang kunjungan pemeriksaan ulang kehamilan

Beritahu ibu untuk melakukan pemeriksaan ulang 1 bulan lagi (21 Maret2021)

di klinik.

VII. EVALUASI

Tanggal 20-02-2020

Dx : G1P0000 9 minggu, dengan anemia sedang

S : Kepala Pusing kadang sakit kepala, mudah lelah, merasa lemah

O: HPHT : 17 Desember 2020

TP/HPL : 24 September 2021

TD : 110/80mmHg

Nadi : 82x/menit

RR : 27 x/menit

Suhu : 36,90C

Hb : 8.4 gr%

A : G1P000 9 minggu, dengan anemia sedang

P : 1.Memberitahu ibu tentang semua hasil pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan di dapatkan bahwa keadaan ibu dengan :

TD : 110/80mmHg
Nadi : 82x/menit

RR : 27 x/menit

Suhu : 36,90C

Hb : 8.4 gr%

2.Memberikan KIE tentang.

a.Dampak Hb kurang

Dampak dari Hb kurang pada ibu hamil ialah bisa terjadi perdarahan

antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, serta pada saat

bersalin dapat mengakibatkan janin lahir dengan anemia.

b. Pentingnya tablet Fe pada kehamilan

Diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil terutama pada trimester I, karena

pada trimester ini memiliki kemampuan perkembangan yang semakin pesat

yaitu terjadi perkembangan tumbuh kembang organ janinyangsangat penting.

Pemberian tablet zat besi dimulai setelah rasa mualdan muntah hilang, satu

tablet sehari selama minimal 90 hari yangbertujuan untuk mencegah

terjadinya anemia dalam kehamilan.

c. Kebutuhan nutrisi ibu hamil

Nutrisi pada ibu hamil sangat menentukan status kesehatan ibu danjaninnya.

Hal yang harus diperhatikan ibu hamil yaitu makanan yangdikonsumsi terdiri

dari susunan menu seimbang, mengandung unsur-unsur sumber tenaga,

pembangun, pengatur dan pelindung

3.Penanganan anemia sedang


a) Memberitahukan ibu masih pemeriksaan ibu dan janinnya.
b) Memotivasi ibu untuk banyak memakan makanan yang mengandung
banyak zat besi seperti telur, susu, hati, ikan, daging, kacang-kacangan,
(tempe, tahu, oncom, kedelai, kacang hijau). Sayuran berwarna hijau tua
(kangkung, bayam, daun katuk) dan buah-buahan (jeruk, jambu, biji,
pisang).
c) Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada malam hari
kurang lebih 7-8 jam dan siang selama kurang lebih 1-2 jam juga hindari
istirahat yang berlebihan dan bekerja terlalu berat.
d) Menganjurkan ibu memperhatikan body mekanik (sikap tubuh) yaitu
bangun secara perlahan dari posisi istirahat, hindari berdiri terlalu lama
dalam lingkungan yang sesak dan hindari berbaring dengan posisi
terlentang.
e) Memberikan tablet Fe dengan dosis 1x1 diminum dengan air putih satu
gelas dan sebaiknya diminum menjelang tidur pada malam hari agar
mengurangi efek sampingnya seperti mual.
f) Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan seperti
pendarahan, sakit kepala lebih dari biasanya.
g) Memberitahu keluarga kemungkinan komplikasi pendarahan post
partum.
4. Konseling tentang kunjungan pemeriksaan ulang kehamilan

Beritahu ibu untuk melakukan pemeriksaan ulang 1 bulan lagi (21 Maret2021)

di klinik.
VIII. CATATAN PERKEMBANGANGAN

Tanggal 21 maret 2021 Jam 09.30 wib

Dx : G1P0000 usia kehamilan 13 minggu

S : Ibu ingin memeriksakan kehamilannya, sudah tidak merasakan pusing,

lelah

O : TD : 120/80mmHg

Nadi : 88x/menit

RR : 23 x/menit

Suhu : 36,80C

Hb : 11,5 gr%

P :

1. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan

Ibu mengerti

2. Memberikan KIE tentang gizi seimbang pada ibu hamil, mengkonsumsi

sayuran hijau, lauk pauk, buah-buahan dan minum susu

Ibu mengerti dan bersedia melakukan

3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup,

Ibu mengerti

4. Memberikan Fe 10 tablet, minum fe 1x1 pada malam hari sebelum tidur,

kalk 10 tablet, minum kalk 2x1, vitamin c

Ibu mengerti dan mau melakukan

5. Memberitahu ibu untuk rutin mengkonsumsi makanan tambahan yang

di berikan petugas kesehatan


Ibu mau melakukannya

6. Menganjurkan ibu kontrol ulang tanggal 1 bulan lagi

Ibu mau melakukannya


LAMPIRAN :
Kartu Scor Poedji Rochyati
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Mierna Eka F SST.,M.Keb Sulis A.md. Keb

Anda mungkin juga menyukai