• Penyebab: berbagai sistem yang belum berkembang secara matang, sistem imun dan kulit, dan
pertahanan mukosa
• Penting mengetahui pencegahan, pengenalan dini, dan tatalaksana adekuat sepsis neonatorum
DEFINISI
• Sepsis neonatorum merupakan sindrom klinis yang ditandai adanya infeksi sistemik
• Disebabkan oleh:
o Bakteri
o Virus
o Fungal
• Terjadi perubahan hemodinamik dan manifestasi klinis lain morbiditas dan mortalitas bayi
meningkat
KATEGORI
• Berdasarkan awitan:
1. Sepsis Neonatorum Awitan Dini (SNAD) usia <3 hari
2. Sepsis Neonatorum Awitan Lambat (SNAL) usia ≥ 3 hari
(Beberapa rujukan pakai cut off 7 hari)
• Insidens sepsis neonatorum di dunia 2202 kasus per 100.000 kelahiran hidup, dengan mortalitas 11-
19%
• Etiologi SNAD umumnya transplasental, transmisi vertical dari cairan amnion yang terkontaminasi dan
bakteri dari traktus genitourinaria maternal saat kelahiran pervaginam
SNAD SNAL
1. Streptococcus grup B (GBS) 1. Streptococcus grup B (GBS)
2. Eschericia Coli 2. Staphylococcus aureus
3. Staphylococcus koagulase negatif 3. Staphylococcus koagulase negatif
4. Organisme gram negatif 4. Bakteri anaerob gram negatif
5. Virus (Herpes simplex)
6. Jamur, Candida sp.
MANIFESTASI KLINIS (Umumnya tidak spesifik)
Sistem Organ Gejala
Umum Demam, instabilitas suhu (hipotermia atau hipertermia), penampilan “tidak bugar”,
malas menyusu, atau edema
Gastrointestinal Distensi abdomen, muntah, diare, hepatomegaly
Respirasi Apnea, dyspnea, takipnea, retraksi, napas cuping hidung, merintih, sianosis
Ginjal Oligouria
Kardiovaskular Perfusi perifer buruk; pucat, kutis marmorata (mottling), clammy skin, takikardia,
hipotensi, atau bradikardia
Sistem Saraf Pusat Iritabilitas, letargi, tremor, kejang, hiporefleksia, hipotonia, reflex Moro yang
abnormal, pernapasan ireguler, ubun-ubun cembung, tangis melengking
• Komplikasi lanjut sebabkan kegagalan multi organ, renjatan, edema serebral dan DIC
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah:
o Leukositosis (>34.000)
o Leukopeni (<4.000)
o Trombositopeni (<100.000)
o IT ratio >0,2
• Kultur Darah
o Baku Emas Diagnosis
o Diagnosis definitif bila kultur darah positif
o Jika jumlah sampel kurang, kultur darah dapat negatif
- Evaluasi manual:
o Sensitivitas 95%
SNAD
o Pencegahan terbaik: pemberian antibiotik profilaksis intrapartum bila curiga infeksi intraamnion
o Tanda dan gejala klinis infeksi intraamnion: demam intrapartum (>38 C) disertai dengan salah satu
dari:
Peningkatan kebutuhan oksigen atau dukungan ventilasi yang terjadi secara akut
Hipotensi
Intoleransi glukosa
Adanya ≥3 gejala dari gejala tersebut,
Pefusi perifer terganggu
menunjukkan dugaan kuat terjadinya SNAL
Pasien tampak letargis, iritabel, atau rewel
Instabilitas suhu
o Ampicillin secara tunggal tidak dapat digunakan lagi karena 100% resisten terhadap semua kuman
penyebab sepsis
o Cephalosporin generasi ketiga (cefotaxime atau ceftazidime) bisa menggantikan gentamicin jika ada
kecurigaan klinis meningitis atau jika gram-negatif dominan di unit tempat perawatan
o Antibiotik definitif sesuai dengan hasil kultur darah dan resistensi tes
o Bila kultur darah positif lakukan pungsi lumbal untuk deteksi infiltrasi ke SSP
o Pertimbangan penghentian antibiotik setelah 36-48 jam hasil kultur darah negatif dan evaluasi klinis
tidak menunjukkan gejala infeksi
TATALAKSANA
• Kebijakan Antibiotik
o Peningkatan lini antibiotik diberikan bila tidak terjadi perbaikan atau terjadi perburukan setelah 48 jam
pemberian antibiotik yang sesuai
o Terapi antifungal dipertimbangkan bila terdapat akses sentral, trombositopenia, terpapar antibiotik
berkepanjangan, dan usia gestasi <28 minggu.
• Terapi pendukung
• Inotropika: pada disfungsi miokardial
1. PENCEGAHAN
2. PENCEGAHAN
3. PENCEGAHAN
Disertai
HAND HYGIENE
PENCEGAHAN SEPSIS
1. Metode Closed Infusion System
o Pembuatan cairan infus dilakukan dalam ruang steril dengan laminar flow
o Teknik pembuatan cairan aspetik, 1 orang dalam kondisi steril, dan orang kedua tidak steril
o Selama pemberian cairan, tidak boleh dilakukan penambahan cairan untuk menghindari kontaminasi
o Pemasangan infus dengan menggunakan closed system secara aseptik, penggantian infus dilakukan tiap 3 hari
PENCEGAHAN SEPSIS
2. Meningkatkan praktek Hand Hygiene , dengan five moment
• Berdasarkan awitan, dibagi menjadi SNAD dan SNAL, batasan waktu 3 hari
• Standard baku emas pemeriksaan penunjang adalah hasil kultur darah positif