Anda di halaman 1dari 13

Late Onset Sepsis

Divisi Neonatologi RSU dr. Soetomo Surabaya


Definisi Late Onset Sepsis (CDC)

Late Onset Sepsis


(Sepsis Awitan Lambat)

Infeksi dalam darah/cairan serebrospinal yang timbul


pada bayi baru lahir setelah usia > 72 jam yang
disebabkan oleh infeksi nosokomial/community
Perbedaan Early Onset Sepsis dan
Late Onset Sepsis
“EOS” / SNAD “LOS” / SNAL
Onset < 72 jam > 72 jam
Penyebab Sebagian besar dari ibu/ proses Paparan didapat selama
persalinan dirawat (di RS)

Bakteri penyebab Sebagian besar bakteri dari saluran Sebagian besar bakteri RS
cerna, jalan lahir ibu (GBS, E.Coli) setempat

Dampak Fatality rate tinggi Morbiditas meningkat


Lama rawat lebih panjang

Paparan antibiotika Paparan antibiotika


Sepsis Awitan Lambat
(Late Onset Sepsis)

Terjadi akibat masuknya


bakteri RS, menginvasi
barrier tubuh

Port d’entry tersering:


saluran nafas, kulit, dan
saluran cerna

Negara maju :
dominan gram positif
Negara berkembang:
dominan gram negatif
Faktor Risiko
1 Prematur/BBLR
2 Prosedur Invasif : PICC, Kateter umbilical, Intubasi,
Ventilasi mekanik

3 Faktor resiko tambahan untuk ESBL :


Pemakaian ventilator lama, perawatan lama,
pemakaian antibiotik lama

4 Pemberian susu formula/ botol


Etiologi LOS

Coag
Pemeriksaan Penunjang
• Kultur Darah, Cairan serebrospinal, Urin, Dahak
• Darah Lengkap, IT ratio
• C Reactive Protein
• Prokalsitonin
• Foto toraks
• Foto abdomen (NEC)
Diagnosa LOS
• Adanya gejala klinis
• Adanya risiko
- Intervensi prosedur invasif
• Disertai abnormalitas marker infeksi.
- Lekopeni
- Trombositopeni
- Peningkatan CRP
- Peningkatan Prokalsitonin
- Foto toraks (pneumoni), foto abdomen (NEC)
- Analisa sel CSS > 20 (meningitis)
- Gold standard : Adanya bakteri pada kultur darah (Proven LOS),
tidak ada bakteri di kultur darah (Clinical LOS)
Variabel Infeksi pada sepsis neonatus
(Divisi Neonatologi Ilmu Kes Anak RSU Dr. Soetomo)
• Variabel klinis
• Suhu tubuh tidak stabil (<36,50C atau >37,50C)
• Laju nadi >160 x/menit atau < 100 x/menit
• Laju nafas > 60 x/menit, dengan retraksi atau desaturasi oksigen,apnea/Laju nafas <30 x/menit
• Letargi
• Intoleransi glukosa hiperglikemia(plasma glukosa >10 mmol/L / >170 mg/dl) atau hipoglikemia ( <2,5 mmol/L / < 45 mg/dl)
• Intoleransi minum
• Variabel hemodinamik
• Tekanan darah < 2 SD menurut usia bayi
• Tekanan darah sistolik < 50 mmHg (usia 1 hari)
• Tekanan darah sistolik < 65 mmHg (usia < 1 bulan)
• Variabel perfusi jaringan
• Capillary refill time > 3 detik
• Asam laktat plasma > 3 mmol/L
• Variabel inflamasi
• Leukositosis (> 34.000 x 109/L)
• Leukopenia (< 4.000 x 109/L)
• Netrofil muda > 10%
• I/T ratio > 0,2
• 16 S RNA gene PCR : positif
• Trombositopenia < 100.000 x 10 9/L)
• CRP > 10 mg/dl atau 2 SD dari normal
• Procalcitonin > 8,1 mg/dl / > 2 SD dari nilai normal
• IL-6 atau IL-8 > 70 pg/ml
Manajemen LOS
• Periksa kultur darah
• Jangan tunda antibiotik pada bayi bergejala klinis dan curiga sepsis
• Mulai dengan first line terapi empiris : ampisilin dan gentamisin
• 48-72 jam : tanya hasil kultur darah apakah ada pertumbuhan
• Bila ada pertumbuhan bakteri (Proven Sepsis) :
Antibiotika lanjut sampai ada hasil
Definitif antibiotika menyesuaikan jenis bakteri
Durasi antibiotika 14 hari bila gram negatif dan 7-10 hari bila
gram positif
• Bila tidak ada pertumbuhan bakteri, evaluasi ulang marker infeksi,
antibiotik hentikan bila klinis dan lab membaik
antibiotik lanjutkan bila klinis atau lab tidak membaik :
Clinical sepsis
Manajemen LOS
• Bila bayi sudah mendapat antibiotika lini pertama, hasil KD negatif,
namun klinis dan lab memburuk --: ulang KD, ganti antibiotika lini kedua
(pilihan antibiotika tergantung pola bakteri di unit tersebut)

◦ Hindari sebisanya pemakaian sefalosporin


◦ Pemberian terapi oral golongan nystatin sebagai profilaksis jamur ,
sebaiknya diberikan pada:
◦ Bayi prematur < 1000 gr
◦ Bayi dengan masalah bedah saluran cerna
◦ Unit dengan insidensi Candidemia tinggi (> 8%)
Terapi terbaik : Pencegahan
1. Meningkatkan Hand hygiene
2. TPN secara terpusat dan steril
3. Menggunakan sarung tangan bila menyentuh yang kotor dan
berdarah
4. Meningkatkan penggunaan ”non invasive mechanical ventilation”
5. Minimal handling, menetapkan jam manipulasi bayi
6. Semua tindakan dengan menggunakan kain steril dan peralatan steril
7. Meningkatkan pemberian early feeding, puasa hanya pada NEC dan
obstruksi saluran cerna
8. Meningkatkan pemberian ASI
9. Mengurangi pemakaian antibiotika setelah lahir yang tidak perlu
10. Tidak menggunakan alat habis pakai secara berulang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai