I. Definisi
Sindroma klinis dari infeksi lokal / sistemik pada bayi yang terjadi dalam bulan pertama
kehidupan (0-28 hari)
Tersangka infeksi adalah bila bayi baru lahir mempunyai faktor resiko / predisposisi untuk
infeksi adalah:
• Partus kasep
II. Anamnesis
Faktor resiko atau faktor predisposisi infeksi ( suhu ibu > 38° C, leukosit ibu > 15.000/mm3 , air
ketuban keruh & berbau busuk, ketubah pecah > 12 jam, partus kasep ), perawatan tali pusat,
pemberian zalf mata setelah melahirkan.
1. Omfalitis : indurasi & eritema sekitar umbilikus, bau busuk kadang kadang terdapat pus.
2. Oftalmia neonatorum gonoroeka : timbul umur 2 – 5 hari, pada mata ditemukan edema
kelopak mata, palpebra/konjungtiva merah, Sekret pus, banyak, bisa mengenai satu mata atau
dua mata.
3. Bronkopneumonia : dispnu, takipnu, retraksi, merintih, sianosis, vesikuler dapat normal atau
menurun dan jarang ditemukan ronki.
4. Gastroenteritis : diare, muntah perut kembung dan tanda tanda dehidrasi.
5. Klinis sepsis, didapatkan gejala sepsis, namun tidak didukung hasil pemeriksaan
laboratorium. Gejala klinis sepsis terdiri atas:
a. Gejala umum: bayi tampak lemah, terdapat gangguan minum yang disertai penurunan berat
badan, keadaan umum memburuk hipotermi/hipertermi
6. Sepsis : gejala klinis sepsis ditambah lebih dari satu pemeriksaan laboratorium yang positip
( lekosit < 5000/mm3 atau > 34.000/mm3, I/T ratio 0,2 atau lebih, mikro LED>15 mm/jam, CRP
> 9mg/dL )
Ditemukan gejala klinis atau gejala klinis ditambah dengan hasil pemeriksaan penunjang yang
positip.
thorak.
7. Sepsis : gejala klinis + lebih dari 1 hasil pemeriksan laboratorium yang positip atau kultur
darah yang positip.
menurun
Darah : Hb, lekosit, diff. count, trombosit, mikro LED, dan kultur dan tes resistensi
VIII. Terapi
1. Omfalitis
3. Bronkopneumonia
a. Pemberian cairan
kebutuhan bayi
# Bila ada asidosis berikan cairan dekstrose dan natrium bikarbonat ( 4 : 1 ) Bila dapat
diperiksa analisa gas darah, asidosis dan dikoreksi langsung dengan pemberian cairan Natrium
Bikarbonat 4,2 % secara perlahan-lahan
# Bila belum bisa makan per oral beri larutan asam amino 2-3 g/kgBB/hari. Bila sudah bisa
minum per oral beri ASI atau susu formula
b. Terapi oksigen
c. Antibiotika : Ampisilin dan gentamisin, bila tidak ada perbaikan dalam 2 hari, gentamisin
diganti dengan ceftazidim, lama pemberian 5-7 hari
4. Gastroenteritis
a. Pemberian Cairan:
# GEAD ringan-sedang : Diberikan IVFD.
# GEAD berat
Tanpa asidosis atau asidosis telah teratasi: dekstrose 5% 500 cc + NaCl 3% sebanyak 30 cc
(mikrodrip)
b. Obat-obatan:
c. Minum:
Langsung diberikan ASI begitu bayi dapat minum, bila bayi mendapat PASI di rumah
diberikan susu yang sama dengan pengenceran setengah kemudian penuh.
5. Tersangka infeksi
Bila selama observasi ditemukan tanda infeksi baik klinis dan laboratoris, antibiotika diganti
dengan Ceftazidime.
c. Antibiotik : Ceftazidime. Bila dicurigai infeksi oleh karena stafilokokkus maka diberikan
sefalosporin generasi ke-2, 50 mg/kgBB/hari dalam 2 kali pemberian, bila tidak ada perbaikan
klinis dalam 48 jam atau keadaan umum semakin memburuk, pertimbangkan pindah ke
antibiotika yang lebih poten, misalnya meropenem, atau sesuai dengan hasil tes resistensi.
Antibiotika diberikan 7-10 hari (antibiotik dihentikan setelah klinis membaik 5 hari)
7. Meningitis
c. Antibiotik : Ceftazidime
Bila tidak ada perbaikan klinis dalam 48 jam atau keadaan umum semakin memburuk,
pertimbangkan pindah ke antibiotika yang lebih poten, misalnya meropenem, atau sesuai dengan
hasil tes resistensi. Antibiotika diberikan 21 hari
IX. Edukasi
X. Prognosis
XVI. Target
Kepustakaan
1. Schelonka R.L., Freij B. J., McCracken G.H. Bacterial and fungal infections. Dalam:
MacDonald MG, Mullet MD, Seshia M, penyunting. Avery’s Neonatology, pathophysiology &
management of the newborn. Edisi 6. Philadelphia : Lippincott William & Walkins, 2005;1235-
73.
2. Asril Aminullah. Sepsis pada bayi baru lahir. Dalam: Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Sarosa
GI, Usman A, penyunting. Buku Ajar Neonatologi. Edisi 1. Jakarta : Badan Penerbit IDAI,
2008;170-87.
3. Naglie R. Infectious Diseases. Dalam: Gomella TL, Cunningham MD,Eyal FG, Zenk KE,
penyunting. Neonatology, management, procedur, on-call problem, desease, and drug. Edisi 5.
Newyork : Lange McGraw Hill, 2003;434-68.
4. Puopolo K.M. Bacterial and fungal infections. Dalam: Cloherty JP, Eichenwald EC, Stark AR,
penyunting. Manual of Neonatal care. Edisi 6. Philadelphia : Lippincott William & Walkins,
2008;274-300.
5. Edwards M. S. Postnatal bacterial infections. Dalam: Martin RJ, Fanaroff AA, Walsh MC,
penyunting. Fanaroff and Martin’s Neonatal-Perinatal Medicine. Edisi 8. Misouri : Mosby
Elsevier, 2006;791-829.
6. Infection. Dalam : Levene MI, Tudehope DI, Sinha S, penyunting. Essential Neonatal
Mediceine. Edisi 4. Australia : Blackwell Publishing, 2008 ; 61 – 76
7. Klein J.O., Nizet V. Bacterial sepsis and meningitis. Dalam: Remington JS, Jerome O, Klein
MD, penyunting. Remington’s Infectious Disease of the Fetus and Newborn Infant. Edisi 5.
Philadelphia : WB Saunders Company, 2001;222-75.
8. Barnett E.D., Klein J.O. Bacterial infections of the respiratory tract. Dalam: Remington JS,
Jerome O, Klein MD, penyunting. Remington’s Infectious Disease of the Fetus and Newborn
Infant. Edisi 5. Philadelphia : WB Saunders Company, 2001;276-95.
10. O’Ryan M.L., Nataro J.P., Cleary T.G., Microorganisms responsible for neonatal
diarrhea. Dalam: Remington JS, Jerome O, Klein MD, penyunting. Remington’s Infectious
Disease of the Fetus and Newborn Infant. Edisi 5. Philadelphia : WB Saunders Company,
2001;359-418.
11. Embree J.E. gonococcal infections. Dalam: Remington JS, Jerome O, Klein MD,
penyunting. Remington’s Infectious Disease of the Fetus and Newborn Infant. Edisi 5.
Philadelphia : WB Saunders Company, 2001;516-23.