Anda di halaman 1dari 4

SEPSIS NEONATORUM

Kode Nomor : /PPK-ANAK No. Revisi : 00 Halaman : 1/4

Ditetapkan :

PANDUAN Tanggal Terbit : /20


PRAKTIS
KLINIS
dr. Suhito Aryo Prasetyo,SpB dr. Lina Zubaidah, MARS
Ketua Komite Medik Direktur
PENGERTIAN 1. Sepsis neonatorum merupakan sindrom klinis yang timbul akibat invasi
mikroorganisme ke dalam aliran darah, terjadi pada masa neonatus (sampai usia 28
hari
2. Sepsis neonatorum dibedakan menjadi :
a.Awitan dini : Terjadi sejak lahir sampai usia 3 hari (72 jam atau kurang),
dihubungkan dengan infeksi dari jalan lahir atau lingkungan.
b.Awitan lambat : Terjadi pada usia lebih dari 72 jam, dihubungkan dengan
infeksi dari jalan lahir atau lingkungan.
c.Sepsis didapat di rumha sakit : Terjadi pada bayi risiko tinggi yang dirawat
selama 48 jam atau lebih di rumah sakit dan berhubungan dengan prosedur
invasif di ruang rawat neonatus.
ANAMNESIS 1. Riwayat bayi malas minum dan penyakitnya cepat memburuk
2. Riwayat keadaan bayi lemas, aktivitas berkurang, sesak napas, muntah, perut
kembung, tidak sadar, kejang, pucat, atau biru
3. Faktor risiko mayor :
a. Ketuban pecah lebih dari 24 jam
b. Ibu demam saat intrapartum (suhu > 38̊C)
c. Korioamnionitis
d. Janin mengalami takikardi (bunyi jantung janin > 160x/menit)
e. Ketuban berbau
4. Faktor risiko minor :
a. Ketuban pecah lebih dari 12 jam
b. Ibu demam saat intra partum (suhu > 37,5̊C)
c. Nilai APGAR rendah (menit ke-1 kurang dari 5, mneit ke-5 kurang dari 7)
d. Usia gestasi kurang dari 37 minggu
e. Keputihan tidak diobati
f. ISK (Infeksi Saluran Kemih) yang tidak diobati
g. Riwayat diare sebelum persalinan
PEMERIKSAAN 1. Keadaan umum : Tidak sehat (not doing well) letargi
FISIK
2. Gangguan sitem saraf pusat : penurunan kesadaran, kejang, apneu
3. Bayi malas minum (poor feeding) atau intoleransi minum

*DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA SECARA TERTULIS*

Halaman 1
SEPSIS NEONATORUM

Kode Nomor : /PPK-ANAK No. Revisi : 00 Halaman : 2/4

Ditetapkan :

PANDUAN Tanggal Terbit : /20


PRAKTIS
KLINIS
dr. Suhito Aryo Prasetyo,SpB dr. Lina Zubaidah, MARS
Ketua Komite Medik Direktur
4. Suhu badan labil (hipotermia/hipertermia)
5. Gangguan pernapasan : Distress napas (grunting, takipneu, retraksi, sianosis),
bradipneu
6. Gangguan hematologik : ikterik, pucat, manifestasi perdarahan
7. Gangguan kardiovaskular : Hipotensi, bradikardi, takikardi, perfusi perifer kurang,
sianosis
8. Gangguan saluran cerna : Muntah, kembung, diare, hepatomegali, dan lain-lain
9. Kulit : Kutis marmorata, purpura
KRITERIA 1. Leukositosis (minggu pertama > 30.000/uL, minggu kedua dan seterusnya
DIAGNOSIS >15.000/uL) atau leukopenia (< 5000/uL), netropenia (<1500/uL)
2. Peningkatan IT ratio (immature to total neutrophil ratio/ rasio netrofil imatur
dengan neutrofil total ) >0,2
3. Peningkatan CRP (C-Reactive Protein). Bila CRP < 6 jam negatif/normal, CRP
perlu diulang 12-24 jam kemudian
a. Bila terdapat faktor risiko mayor tetapi klinis bayi baik, pemberian antibiotik
dapat ditunda dan lakukan pemeriksaan septic marker
b. Bila terdapat 1 (satu) faktor risiko mayor atau 2 (dua) faktor risiko minor dapat
dipertimbangkan memeriksa septic marker (bergantung pada klinis bayi)
4. Ditemukan kuman pada pemeriksaan kultur dan pengecatan gram pada sample
darah, urin, dan LCS
5. Terdapat tanda hemolisis dari apusan darah tepi (dapat dsertai hiperbilirubinemia)
6. Pemeriksaaan LCS (menurut Valpe : Neurology of the Newborn)
a. Pada Neonatus Cukup Bulan (NCB) : Leukosit > 8 sel/mm 3, protein >90mg/dL,
glukosa LCS <52 mg/dL
b. Pada Neonatus kurang bulan (NKB) : Leukosit 9 sel/mm 3, protein > 115 mg/dL,
glukosa LCS < 50 mg/dL
DIAGNOSIS Sepsis merupakan the great immitator yang dapat menyerupai berbagai gejala, seperti
BANDING yang daapt ditemui pada keadaan :
1. Hipotermia
2. Hipoglikemia
3. Apneu pada bayi prematur
4. Intoleransi minum
*DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA SECARA TERTULIS*

Halaman 2
SEPSIS NEONATORUM

Kode Nomor : /PPK-ANAK No. Revisi : 00 Halaman : 3/4

Ditetapkan :

PANDUAN Tanggal Terbit : /20


PRAKTIS
KLINIS
dr. Suhito Aryo Prasetyo,SpB dr. Lina Zubaidah, MARS
Ketua Komite Medik Direktur
5. Dan lain-lain
Sehingga setiap gejala klinis yang melibatkan satu sistem harus selalu disingkirkan
kemungkinan sepsis (contoh pada kasus instabilitas suhu karena faktor lingkugan),
ettap harus dilakukan septic screening.
PEMERIKSAAN 1. Septic marker
PENUNJANG
a. Hitung jenis leukosit (minggu pertama normal 5000-30.000/uL; minggu kedua
dan seterusnya 5000-15.000 u/L)
b. Hitung trombosit (normal > 150.000/uL)
c. IT ratio : Normal < 0,2
Usia 1 hari 3 hari 7 hari 14 hari 1 bulan
IT ratio 0,16 0,12 0,12 0,12 0,12
normal
d. CRP: normal 1 mg/dL atau 10 mg/L
2. Sepsis awitan dini : DPL (Darah Perifer Lengkap), CRP, IT ratio, kultur darah, foto
rontgen thoraks bila perlu
3. Sepsis awitan lambat : DPL, CRP, IT ratio, kultur darah, urin, LCS (Liquor
Cerebrospinal), foto rontgen toraks bila perlu
TATALAKSANA : 1. Suportif : Oksigen, cairan, nutrisi, pengaturan suhu

2. Antibiotik parenteral :

a. Terapi empirik disesuaikan denghan pola kuman di unit neonatal masing-


masing, diutamakan spektrum sempit seperti Ampisilin dan Gentamisin.

b. Pada bayi yang menunjukkan gejala klinis mencurigakan sepsis,antibiotik dapat


segera diberikan tanpa menunggu hasil septic marker

3. Simtomatik : anti kejang, atasi perdarahan, terapi sinar, koreksi elektrolit, atasi
syok, aatsi sesak napas

4. Transfusi tukar perlu dipertimbangkan pada kasus infeksi, resisten terhadap


banyak obat, atau respon terhadap terapi antibiotik kurang.

5. Imunoglobulin dapat diberikan bila terdapat bukti imunokompromis berat

EDUKASI Kepada orang tua pasien dijelaskan bahwa sepsis merupakan penyakit sistemik berat
*DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA SECARA TERTULIS*

Halaman 3
SEPSIS NEONATORUM

Kode Nomor : /PPK-ANAK No. Revisi : 00 Halaman : 4/4

Ditetapkan :

PANDUAN Tanggal Terbit : /20


PRAKTIS
KLINIS
dr. Suhito Aryo Prasetyo,SpB dr. Lina Zubaidah, MARS
Ketua Komite Medik Direktur
yang memerlukan pemberian antibiotik parenteral (tidak bisa diberian secara oral).
Apabila sepsis disertai kelainan organ, maka kondisi pasien akan lebih berat lagi.
PROGNOSIS Dubia

KEPUSTAKAAN 1. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad/RSHS. Edisi
ketiga. 2005.
2. Draft Panduan Pelayanan Medis Departemen IKA RSCM. Agustus 2007.
3. IDAI Pedoman Pelayanan Medis IDAI Jilid satu. Cetakan pertama 2010. Hal 263-7
4. Volpe JJ. Neurology of the Newborn. 5th edition. Philadelphia: Saunders Elsevier.
2010

UNIT TERKAIT Bidang Pelayanan Medis/ Bidang Keperawatan

Disclaimer : Penerapan panduan praktis klinis ini dapat disesuaikan oleh pemberi pelayanan medis pada
kondisi tertentu sesuai dengan keadaan pasien dan perkembangan ilmu kedokteran.

*DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA SECARA TERTULIS*

Halaman 4

Anda mungkin juga menyukai