Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

KEJANG DEMAM
Pembimbing
dr. Soewarsi Retnowati, Sp.A

Penyusun:
dr. Faizal rais

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN JOMBANG
TINJAUAN KASUS

2
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. A
No. RM : 55-49-21
Jenis Kelamin : laki laki
Tempat/Tgl Lahir : Jombang, 28 novmber 2021
Umur : 5 tahun 10 bulan
Agama : Islam
Alamat : Ketanon diwek jombang
Tgl Masuk : 20 Agustus 2022

3
ANAMNESIS

Keluhan Utama

Kejang disertai demam

4
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang

SENIN, 19/09/22

Sore kemarin minggu anak tiba tiba demam disertai lonjatan tangan dan kaki serta mata melirik ke atas

kurang lebih 30 menit, setelah kejang anak sering mengantuk, kemudian di bawah ke puskesmas cukir

kemudian dari puskesmas cukir di rujuk ke IGD RSUD Jombang, Saat di igd anak tertidur tidak bangun dan

tidak ada kejang berulang kembali, saat di ruangan anak tampak membaik, suhu panas stabil, tidak ada kejang

berulang sekarang yang di rasa batuk, pilek, mual terkadang. BAB BAK normal. Nafsu makan baik

5
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Antenatal
Kejang sudah 3 kali saat usia 2,3,4 tahun juga • Keadaan Ibu saat hamil sehat, tidak ada
disertai demam penyulit saat hamil.
• Kontrol kehamilan rutin di Bidan dan
Riwayat Penyakit Keluarga
dokter Kandungan.
Riwayat keluhan serupa (-)
• Pasien anak ke-2. Selama kehamilan, ibu
Riwayat alergi di keluarga (-)
tidak mengalami keluhan atau penyakit

Riwayat Persalinan
Persalinan normal di RSUD, UK 38 minggu,
BBL 2900 gram, Menangis spontan, kulit kuning/kebiruan (-)

6
ANAMNESIS
Riwayat Imunisasi Riwayat Tumbuh Kembang
• Hepatitis B : Usia 0, 2, 3, 4 bulan • Mengangkat kepala : Usia 3 bulan
• BCG : Usia 1 bulan • Tengkurap sendiri : Usia 6 bulan
• Polio : Usia 1, 2, 3, 4 bulan • Merangkak : Usia 7 bulan
• DPT : Usia 2, 3, 4 bulan • Duduk sendiri : Usia 7 bulan
• HiB : Usia 2, 3, 4 bulan • Berdiri : Usia 12 bulan
• Campak : Usia 9, 18 bulan • Berjalan lancar : Usia 15 bulan

7
ANAMNESIS

RIWAYAT GIZI DAN MAKANAN


• ASI : Sampai usia 2 minggu.
• MPASI : Usia 6 bulan
• Susu Formula : Usia 0 bulan – 15 bulan
• Nasi Tim : 9 bulan
• Makanan Padat : Usia 1 tahun s.d. saat ini

8
Pemeriksaan Fisik IGD (20/09/22)
PRIMARY SURVEY

Airway Clear, C-spine stable

Breathing Nafas spontan, reguler, RR 26x/m, SpO2 96%

Circulation Akral hangat kering merah, TD 110/80 mmHg, HR 86x/m

Disability Alert

Exposure Tidak ada deformitas atau jejas

9
Pemeriksaan Fisik RUANG SKRIKANDI (20/09/22)

KU : lemah Antropometri
Kesadaran : Compos mentis BB : 17,3 kg
Tanda Vital TB : 111 cm
Nadi : 86x/menit
RR : 26 x/menit
Suhu : 38,6°C

Kepala a -/i -/d -/ c- mukosa mulut dan bibir kering


Leher Tidak teraba pembesaran KGB
Dada Cor: Murmur -, gallop -
Pulmo: Ronchi -/-, wheezing -/-
Abdomen Soepl +, BU +N, Turgor cukup
Extremitas Akral hangat, kering, merah
Neurologi Kaku kuduk -
10
Tatalaksana IGD (19/09/22)

• Infus KAEN 3B 1500cc/24 jam

• Inj Paracetamol 16CC

• Inj Ranitidine 15 mg
• Observasi konvulsi
• Konsul dr. debby Sp.A

11
TATALAKSANA RUANGAN SRIKANDI (19/09/22)

• Inf D5 ½ NS 1000/24jam

• Inj santagesik 3x200mg

• Diazepam 2 mg (bila kejang)


• PO sanmol 3x15 ml

12
Pemeriksaan Laboratorium 19/09/2022

Pemeriksaan Hematologi Nilai Rujukan Hasil

Hemoglobin 11.7-15.5 g/dl 11,8

Hematokrit 35-47% 35,3

Leukosit 3,6-11.0 ribu/ul 11,70

Trombosit 150-440 ribu/ul 193

Eritrosit 3.8-5.20 juta/ul 4.76

13
Pemeriksaan Laboratorium 20/09/2022

Pemeriksaan Hematologi Nilai Rujukan Hasil

MCV 82.0-92.0 fl 74.2

MCH 27.0-31.0 pg 24,8

MCHC 31.0-36.0 g/L 33.4

14
Pemeriksaan Laboratorium 20/09/2022

Hitung Jenis Nilai Rujukan Hasil

Basofil 0-1 % 0

Eosinofil 2-4 % 0

Batang 3-5 % -

Segmen 50-70% 83

Limfosit 25-40 % 13

Monosit 2-8 % 4

15
Pemeriksaan Laboratorium 19/02/2021

Anti SARS COV-2 Nilai Rujukan Hasil

Anti SARS COV-2 Negatif Negatif

16
Diagnosis

Diagnosis Saat Masuk Diagnosis saat ini


 Kejang Demam komplek  Kejang demam komplek

17
FOLLOW UP

18
Tanggal 21 Agustus 2022
S kejang tidak ada, demam berkurang, gusi putih2
O KU cukup, GCS E4V5M6 PF
HR = 86x/mnt K/L: a-/i-/c-/d- , pembesaran KGB -, papil bulat isokor
RR = 26x/mnt Th: simetris, S1S2 tunggal, murmur -, gallop –
Suhu = 37C Vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-
Abdomen: soepl, BU+ DBN
Ext: AHKM, CRT < 2s
A Kejang demam komplek
Observasi febris
Candidiasis

P Inf D5 1/5 NS 1000 cc/24 jam


Inj santagesik 3x200 mg
Diazepam 2mg jika kejang
PO sanmol 3x15 ml
Nystatin drop 3X1

19
Tanggal 22 Agustus 2022
S kejang tidak ada, demam berkurang, bibir putih putih
O KU cukup, GCS E4V5M6 PF
HR = 86x/mnt K/L: a-/i-/c-/d- , pembesaran KGB -, papil bulat isokor
RR = 26x/mnt Th: simetris, S1S2 tunggal, murmur -, gallop –
Suhu = 37C Vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-
Abdomen: soepl, BU+ DBN
Ext: AHKM, CRT < 2s
A Kejang demam komplek
Observasi febris
Candidiasis

P KRS
-Nystatin drop 3x1
-PO sanmol 3x15 ml (bila demam)
-PO Cefixime 2x70mg
-PO Ambroxol+Salbutamol 3X1 pulv
-Kontrol poli 1 minggu

20
TINJAUAN PUSTAKA

21
DEFINISI
• Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh

(suhu rektal di atas 38C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.

• Klasifikasi :

• Kejang demam sederhana (Simple febrile seizure)

• Kejang demam kompleks (Complex febrile seizure)

22
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan lab : DL, elektrolit, gula darah
• Pungsi lumbal
• Elektroensefalografi
• CT-Scan

23
Tatalaksana kejang
• Diazepam intravena adalah 0,3-0,5 mg/kg perlahan-lahan dengan
kecepatan 1-2 mg/menit atau dalam waktu 3-5 menit, dengan
dosis maksimal 20 mg.
• Diazepam rektal adalah 0,5-0,75 mg/kg atau diazepam rektal 5
mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg dan 10 mg
untuk berat badan lebih dari 10 kg.
• Bila kejang tetap belum berhenti diberikan fenitoin secara
intravena dengan dosis awal 10-20 mg/kg/kali dengan kecepatan
1 mg/kg/menit atau kurang dari 50 mg/menit.
24
Pemberian obat syntomatis
• Obat antipiretik :Parasetamol yang digunakan adalah 10 –15
mg/kg/kali diberikan 4 kali sehari

• Obat anti konvulsan : diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8


jam pada saat demam menurunkan risiko berulangnya kejang
pada 30%-60% kasus, begitu pula dengan diazepam rektal dosis
0,5 mg/kg setiap 8 jam pada suhu > 38,5 C

25
Obat rumatan
• Asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2 atau 3 dosis
asam valproat dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.
• fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis
Pemakaian fenobarbital setiap hari dapat menimbulkan gangguan
perilaku dan kesulitan belajar pada 40-50% kasus.

Pengobatan diberikan selama 1 tahun bebas kejang, kemudian


dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan.

26
Edukasi pada orang tua
1. Menyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai
prognosis baik.
2. Memberitahukan cara penanganan kejang
3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang
kembali
4. Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif
tetapi harus diingat adanya efek samping obat

27
Beberapa hal yang harus dikerjakan bila
kembali kejang
1. Tetap tenang dan tidak panic
2. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan
muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah
tergigit, jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut.
4. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
5. Tetap bersama pasien selama kejang
6. Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti.
7. Bawa kedokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih

28
Daftar Pustaka
 Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam

29
30

Anda mungkin juga menyukai