Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus Panjang

Dengue Hemorragic Fever

Nama : Ummuhani Abubakar (10119220088)


Pembimbing : dr. Husain Assagaf, M.Kes., Sp.A

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Anak


Fakultas Kedokteran Unkhair
2023
01
IDENTIFIKASI
KASUS
IDENTITAS PASIEN
. Nama : An. M. Z. J
1. Tempat, Tanggal Lahir : Ternate, 21 September 2021
2. Usia : 1 th 3 bl 19 hr
3. Jenis Kelamin : laki-laki
4. Alamat : Tongole
5. Tanggal Masuk : Senin, 15 Mei 2023
6. Tanggal Keluar : Kamis, 19 Mei 2023
ANAMNESIS
A. Keluhan utama : Demam
B. Anamnesis terpimpin : pasien datang dengan rujukan dari RS Prima dengan
keluhan utama demam. Demam dirasakan sejak hari rabu siang (5 hari SMRS)
jam 14.00 WIT. (Demam hari ke 5). Demam dirasakan terus – menerus. Pasien
sempat dibawa ke dokter praktek dan diberikan obat penurun panas. Setelah
minum obat penurun panas, demam pasien mereda. Lalu panas kembali tinggi.
Demam tidak disertai dengan menggigil. Tidak ada kejang. Keluhan disertai
dengan batuk, batuk kering batuk hilang timbul yang dirasakan sejak hari
minggu. Tidak ada sesak. Pasien sempat muntah saat di rumah, dan isi
muntahan berupa susu dan air yang diminum. pasien menangis dan
mengatakan sakit perut. Keinginan untuk makan tidak ada dan hanya mau
minum ASI. BAB encer sejak sabtu malam (2 hari SMRS), dengan frekuensi >10x,
konsistensi encer disertai lendir, berwarna hitam dan berbau amis. BAK dalam
batas normal.
RPD RPK Riw. Pengobatan
Disangkal disangkal sanmol

Riw Alergi Riw Kehamilan Riwayat Persalinan


disangkal Ibu pasien rutin melakukan Pasien merupakan anak
pemeriksaan ke posyandu, tidak pertama, lahir cukup bulan via
ada penyakit, dan tidak pervaginam di rumah, dibantu
mengonsumsi obat – obatan oleh bidan, lahir langsung
selama kehamilan menangis, berat badan lahir
3200 gram dan panjang badan
lahir ibu pasien lupa.
Riw Imunisasi
Jenis Imunisasi 0 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 9 bulan booster

Hepatitis B  

Polio  
-
BCG 

DPT 

Hib 

Campak
Riw Asi
Asi sejak lahir sampai usia 6 bulan sampai
sekarang, saat usia 6 bulan dengan
makanan pendamping ASI,

Riw tumbuh kembang


Mulai berjalan saat usia 11 bulan.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Kesadaran Tanda-tanda vital
Tampak Sakit Berat E3M5V2 TD : 80/50 mmHg
HR : 100x/m (reguler, lemah)
SB : 37,4⁰ C
RR : 35x/m
SpO2 : 99% room air

Status Gizi
-BB : 9,2 kg
-TB : 80 cm
-BB/TB: -1 sampai -2  normal GIZI BAIK
-BB/U : 0 sampai -2 SD Normal
-PB/U : dibawah 0 sampai 2 SD  normal
Status Generalis Pemeriksaan Paru Pemeriksaan Jantung
 Inspeksi : simetris, mengikuti • Inspeksi : Iktus cordis tidak
gerak napas, tampak
 Palpasi : - • Perkusi : redup, batas
Pemeriksaan Kepala  Perkusi : sonor jantung kesan normal
 Auskultasi : bronkovesikuler (+/+), • Auskultasi : BJ I/II reguler,
Rh (-/-), wh (-/-) murmur (-)
• Kepala : normochepal, ubun-ubun
belum menutup sempurna,
• Mata : CA -/-, SI -/-, Cekung (+/+)
• Hidung : sekret (-), pernapasan
cuping hidung (-) epistaksis (-) Pemeriksaan Abdomen Ekstremitas
• Telinga : perdarahan aurikuler (-
),otore (-)  Inspeksi : distensi (+) • Ekstremitas atas : akral
• Bibir : kering (-)  Auskultasi : peristaltik (+) dingin, CRT <5 detik ,
• Mulut : lidah kotor (-) meningkat edema -/-
• Tonsil : sulit dievaluasi  Perkusi : redup, shifting dulnes • Ekstremitas bawah : dingin,
• Leher : pembesaran KGB (-) (+) CRT < 5 detik, edema (+/+)
 Palpasi hepar dan lien tidak
teraba, massa (-) nyeri tekan (-),
 Turgor kulit kembali lambat
Rencana Pemeriksaan Diagnosa Kerja Penatalaksanaan Awal
- CBC Dengue Hemorragic Fever grade - Loading Asering 100cc/jam ip 
- GDS III periksa CBC
Dehidrasi Berat - Lanjut Asering 50cc/jam ip
- Paracetamol injeksi 100 mg/8 jam iv
- Observasi per 3 jam
Hasil CBC
Tanggal Pemeriksaan : 15 Mei 2023
Parameter Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan
WBC 3,5 4,5 – 13,5 103/μL
RBC 4,44 4,0 – 5,2 106/μL
HGB 11,3 11,5 – 14,5 g/dl
HCT 31,2 32,0 – 42,0 %
MCV 70,3 80,0 – 94,0 Fl
MCH 25,5 27,0 – 31,0 Pg
MCHC 36,2 33,0 – 37,0 g/dl
PLT 31 150 – 450 103/μL
GDS : 70 mg/dl
02
FOLLOW UP
Follow Up Hari I (16 Mei 2023) Follow up Hari ke II (17 Mei 2023)
Demam H+5 (masuk hari ke 6 jam 14.00 WIT) kejang (-), mengigil (-), Demam H+6 (masuk hari ke 7 jam 14.00 WIT) kejang (-), mengigil (-),
mimisan (-), gusi berdarah (-) batuk sesekali, sesak sesekali, muntah (-), BAB mimisan (-), gusi berdarah (-) batuk sesekali, sesak tidak ada, makan
hitam dengan konsistensi cair tadi pagi, BAK kurang sedikit, minum kurang, muntah (-), BAB encer terakhir tadimalam
S
berwarna kehijauan bercampur lendir sudah ada ampas sebanyak 1x,
BAK sudah mulai lebih banyak
O Keadaan umum Tampak sakit berat tampak sakit berat
Kesadaran GCS : E2M6V2 GCS : E4M6V5
TTV TD : 80/50 mmHg ; SB : 37,0 ; RR: 38x/m TD : 90/50 mmHg ; SB : 36,9,0 ; RR : 34x/m
Nadi : 110x/m, regular,lemah; SpO2 : 97% room air Nadi : 120x/m, regular,lemah; SpO2 : 98% room air
Mata CA (-/-) SI (-/-) CA (-/-) SI (-/-), edema (+/+)
Hidung Tidak ada epistaksis Tidak ada epistaksis
Mulut Bibir kering, Tidak ada pendarahan gusi Bibir kering, terkelupas, perdarahan gusi (-)
thorax Simetris, pengembangan dada (+), paru Simetris, pengembangan dada (+), paru bronkovesikuler (+/+), rhk (-/-) whz
bronkovesikuler (+/+), rhk (-/-) whz (-/-), perkusi : sonor (-/-), perkusi : sonor (+/+), jantung tidak tampak iktus kordis, redup, BJ I/II
(+/+), jantung tidak tampak iktus kordis, redup, BJ I/II murni reguler
murni reguler
Abdomen Asites (+), Bising usus normal, hepar dan lien sulit Asites (+), Bising usus normal, hepar dan lien sulit dinilai,
dinilai,
Ekstremitas Akral dingin, edema tungkai bawah, CRT <3 detik Akral dingin, edema tungkai atas dan bawah, CRT <3 detik

A DHF Grade III DHF Grade III


P Asering 50cc/jam via infus pump Asering 50cc/jam via ip
Inj paracetamol 100 mg/8 jam iv Paracetamol inj 100 mg/8 jam iv
TTV/3 jam TTV/3 jam
Follow Up Hari III (18 Mei 2023) Follow up Hari ke IV (19 Mei 2023)
S Demam H+7 (masuk hari ke 8 jam 14.00 WIT) kejang (-), mengigil (-), mimisan Demam H+8 (masuk hari ke 9 jam 14.00 WIT) kejang (-), mengigil (-),
(-), gusi berdarah (-) batuk sesekali, sesak (-), muntah (-), makan minum mimisan (-), gusi berdarah (-) batuk (-) , sesak(-), makan minum bagus,
kurang baik, BAB encer tadi malam 6x, pagi ini sudah berampas, berwarna
muntah (-), BAB encer (-), BAK dbn
kekuningan BAK lancar
O Keadaan umum Tampak sakit sedang tampak sakit sedang
Kesadaran GCS : E4M6V5 GCS :E4M6V5
TTV TD : 90/60 mmHg ; SB : 36,9 ; RR: 32x/m TD : 90/60 mmHg ; SB : 36,7 ; RR : 36x/m
Nadi : 114x/m, kuat angkat regular; SpO2 : 99% room air Nadi : 109x/m, kuat angkat, regular,; SpO2 : 98% room air

Mata CA (-/-) SI (-/-) edema (+/+) CA (-/-) SI (-/-), edema (+/+)


Hidung Tidak ada epistaksis Tidak ada epistaksis
Mulut Bibir kering, Tidak ada pendarahan gusi Bibir kering, terkelupas, perdarahan gusi (-)
thorax Simetris, pengembangan dada (+), paru bronkovesikuler Simetris, pengembangan dada (+), paru bronkovesikuler (+/+), rhk (-/-) whz
(+/+), rhk (-/-) whz (-/-), perkusi : sonor (+/+), jantung tidak (-/-), perkusi : sonor (+/+), jantung tidak tampak iktus kordis, redup, BJ I/II
tampak iktus kordis, redup, BJ I/II murni reguler murni reguler
Abdomen Asites (+), U sulit dinilai hepar dan lien sulit dinilai, Asites (+) minimal, BU sulit dinilai, hepar dan lien sulit dinilai,

Ekstremitas Akral hangat, edema (+/+), CRT <3 detik Akral hangat edema tungkai atas dan bawah, CRT <3 detik, rash
rekonvalesens (+)
A DHF Grade III DHF Grade III
P Asering 50cc/jam via infus pump AFFinfus rawat jalan
Inj paracetamol 100 mg/8 jam iv Paracetamol syr
Lzynk Syr 1 cth/12 jam po Lzynk syr 1 cth/12 jam
Cek CBC kontrol
Pindah ruang perawatan biasa
Hasil CBC
Tanggal Pemeriksaan : 18 Mei 2023
Parameter Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan
WBC 7,1 4,5 – 13,5 103/μL
RBC 3,56 4,0 – 5,2 106/μL
HGB 9,4 11,5 – 14,5 g/dl
HCT 25.0 32,0 – 42,0 %
MCV 70.2 80,0 – 94,0 Fl
MCH 26.4 27,0 – 31,0 Pg
MCHC 37,6 33,0 – 37,0 g/dl
PLT 50 150 – 450 103/μL
Resume
Pasien datang dengan rujukan dari RS Prima dengan keluhan utama demam.
Demam dirasakan sejak hari rabu siang jam 14.00 WIT. (Demam hari ke 5). Demam
dirasakan terus – menerus. Demam tidak disertai dengan menggigil. Tidak ada
kejang. Pasien sempat muntah saat di rumah, dan isi muntahan berupa susu dan air
yang diminum. Pasien sempat menangis dan mengatakan sakit perut. Keinginan
untuk makan tidak ada dan hanya mau minum ASI. BAB encer sejak sabtu malam,
dengan frekuensi >10x, konsistensi encer disertai lendir, berwarna hitam dan berbau
amis. Sebelum ke RS, pasien minum sanmol dari dokter praktek. Ibu pasien
mengatakan pasien hanya mendapat imunisasi hingga usia 2 bulan, setelah itu,
tidak diimunisasi lagi.
Resume
Pada pemeriksaan Fisik didapatkan kesadaran menurun dengan GCS E3M5V2,Tanda-
tanda vital didapatkan tekanan darah 80/50 mmHg, Nadi 100x/m (reguler, lemah),
suhu 37,4⁰ C, pernapasan 32x/m, spO2 99% room air. Pada pemeriksaaan status
generalis, pada bagian mata didapatkan mata cekung. abdomen didapatkan distensi
abdomen, perkusi redup, asites (+), selain itu didapatkan turgor kulit kembali lambat.
Pemeriksaan daerah ekstremitas didapatkan akral dingin, dengan CRT <5 detik, dan
edema pada kedua tungkai bawah. Selain itu, didapatkan tanda-tanda dehidrasi
yaitu mata cekung, turgor kembali lambat, kesadaran menurun, dan pasien malam
3 6
minum ,Pada pemeriksaan CBC, didapatkan WBC=3,5 10 /μL, RBC=4,44 10 /μL,
HGB=11,3 g/dl, HCT=31,2%, MCV=70,3 fl, MCH=25,5 pg, MCHC=36,2 g/dl, PLT= 31
3
10 /μL, dan GDS 70 mg/dl.
03
Pembahasan
Pada kasus ini, pasien datang dengan keluhan utama demam (demam hari ke 5).
Berdasarkan WHO, pada hari ke 5 adalah masuk pada fase kritis. Dimana pada fase
ini demam akan turun (time of fever defervescence) yaitu ketika suhu tubuh turun
menjadi 37,5–38 C atau kurang dan tetap berada di bawah suhu tersebut, merupakan
saat berlangsungnya perembesan plasma terjadi sehingga pasien dapat mengalami
syok hipovolemik.
Pada kasus ini, pasien datang ke IGD dengan kesadaran menurun. Tekanan darah
80/50 mmHg. Selain itu, pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan tanda
kebocoran plasma, yaitu asites. Hal ini terjadi karena peningkatan permebilitas
pembuluh kapiler bersamaan dengan peningkatan kadar hematokrit.
Pada pemeriksaan ekstremitas, didapatkan capillary refill time (CRT) memanjang, yaitu <5 detik,
dimana menandakan terjadinya syok. Penyebab lain adalah pasien mengalami diare yaitu >10 x,
sehingga resiko terjadinya kehilangan cairan semakin meningkat.
Pasien juga mengalami perdarahan spontan, yang ditemukan di BAB. BAB pasien berwarna hitam
konsistensi encer, hal ini disebabkan karena penurunan trombosit yaitu didapatkan jumlah
trombosit yaitu 31.000 sehingga meningkatkan resiko terjadinya perdarahan.

Maka, berdasarkan kriteria WHO, diagnosis dengue hemorragic fever, dapat ditegakkan.
Pada pemeriksaan penunjang yang dilakukan saat pasien masuk, didapatkan leukosit yaitu 3.5
3
10 /μL, dimana pemeriksaan dilakukan pada saat demam hari ke 5. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Jihan dkk, bahwa angka leukosit pada pasien DHF dengan syok,
menurun pada hari ke 4. berdasarkan WHO, penurunan ini menunjukan plasma leakage yang
berlangsung pada hari demam 3-7 (fase kritis).
Penurunan jumlah leukosit pada anak dengan infeksi dengue adalah manifestasi dari invasi virus
dengue yang merangsang aktivasi komponen sistem pertahanan tubuh, bersamaan dengan
pelepasan mediator inflamasi seperti interleukin-6 (IL-6), TNF alfa dan histamin yang menekan
sumsum tulang sebagai tempat pembentukan leukosit sehingga sel-sel precursor menjadi rusak
dan berdampak pada terjadinya leukopenia.
Pada hari kedua, keadaan pasien mengalami perbaikan. Dimana pasien sudah mau
makan, dan BAB sudah lebih banyak ampas dan berwarna kehijauan. Tidak
didapatkan adanya tanda-tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan fisik, kesadaran
pasien sudah baik (GCS E4M6V5). Namun, saat sore sampai malam pasien
mengalami BAB encer sebanyak 6x dengan konsistensi berair dan sedikit ampas,
maka ditambahkan pengobatan zink sirup 1x5ml per oral.
Penatalaksanaan awal pada kasus ini adalah terapi cairan atau rehidrasi dengan
menggunakan asering loading 100cc/jam sealama 1 jam pemberian cairan intravena
yang adekuat dan tepat waktu menjadi sangat penting dan merupakan satu-satunya
terapi yang diperlukan. Pemberian cairan harus dilanjutkan untuk mengganti plasma
yang hilang dan mempertahankan agar sirkulasi tetap baik dalam 24-48 jam
berikutnya.
Setelah loading asering 100 cc/ jam dalam 1 jam, tanda-tanda vital pasien mulai
membaik, maka diturunkan cairan maintenance menjadi 50cc/jam via infus pump.
Selama terapi cairan, yang perlu diperhatikan adalah hematokrit pasien dan tetap
dengan pemantauan warning sign.
Pada hari ke 3 perawatan dilakukan pemeriksaan CBC.
Hasil yang didapatkan adalah mengalami perbaikan. Dimana leukosit mencapai
3
angka 7,1 10 /μL. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jihan dkk
dimana angka leukosit mengalami kenaikan drastis pada hari ke 6. hal ini
menunjukan bahwa sudah terjadi perbaikan secara laboratoris pada pasien jika
dibandingkan dengan hari sebelumnya. Perbaikan ini diikuti dengan perbaikan klinis
pasien.
Selain itu, didapatkan kenaikan jumlah trombosit dari 31.000 menjadi 50.000, dimana
hal ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan secara progresit.
Pada perawatan hari ke 4, klinis pasien menunjukan adanya perbaikan. Pasien sudah mulai mau
makan, bebas demam dalam 24 jam, munculnya rash rekonvalensens dimana sesuai dengan teori
melaporkan bahwa terdapat 20-30% akan muncul pada pasien DHF. Munculnya rash
reconvalesens ini merupakan tanda-tanda penyembuhan bagi pasien DHF.
Selain itu, didapatkan adanya kenaikan trombosit yaitu lebih dari atau sama dengan 50.000, dan
tidak dijumpai adanya bradikardia.
Berdasarkan kriteria pulang pasien, pasien dijinkan untuk pulang dan menjalani pengobatan
rawat jalan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai