Anda di halaman 1dari 14

REFARA

PNEUMONI T
A

DOKTER PEMBIMBING KLINIK MAHASISWA PROFESI DOKTER

dr. Dewi Darmayanti, Sp. Rad Tenri Aman


NIP. 197712032005012001 10119220089

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2022
PENDAHULUAN

Pneumonia adalah suatu perdangan yang bersifat akut dan menginfeksi


parenkin paru. Pneumonia berada di posisi 3 sebagai penyakit penyebab kematian
terbanyak di dunia
Data dari studi Global Burden of Diseases (GBD) 2019 menunjukkan bahwa
infeksi saluran pernapasan termasuk pneumonia dan bronkiolitis mempengaruhi
489 juta orang di seluruh dunia. Anak-anak <5 tahun dan orang dewasa> 70 tahun
adalah populasi yang paling sering terkena pneumoni
Di Amerika Serikat, studi Etiology of Pneumonia in the Community (EPIC)
menemukan bahwa insiden tahunan pneumonia adalah 2,4 kasus per 1.000 orang
dewasa, dengan tingkat tertinggi di antara orang dewasa berusia 65-79 tahun (6,3
kasus per 1.000 individu) dan mereka yang berusia 80 tahun (16,4 kasus per 1.000
orang)
Di Indonesia, prevalensi pneumonia mengalami peningkatan menjadi 2.0%
pada tahun 2018 dibandingkan pada tahun 2013 yaitu (1,6%). Provinsi dengan
prevalensi tertinggi yaitu Papua 3,6% diikuti Papua Barat 2,9%.
DEFINISI

Pneumonia adalah inflamasi yang


menyerang parenkim paru, bronkiolus
distal dan alveolus yang dapat
menyebabkan perselubungan dan
gangguan pertukaran gas
ETIOLOGI 2) Pneumonia atipikal, penyebabnya oleh Mycoplasma,
Legionella dan Chlamydia. (bacterial pneumonia)
1. Berdasarkan Agen Infeksi

a. Bakteri
1) Pneumonia bakterial/tipikal, Streptococcus
pneumoniae, Haemophilus influenzae,
Staphylococcus aureus, streptokokus Grup A,
Moraxella catarrhalis, anaerob, dan bakteri
gram negatif aerobik
ETIOLOGI

b. Virus
 Coronavirus: COVID-19, Middle East Respiration Syndrome
(MERS) dan Severe Acyte Respiration Syndrome (SARS)
 Influenza virus
 Respiratory Syncytial Virus6

c. Jamur
Pneumocystic pneumoniae (PCP)7
ETIOLOGI

2. Berdasarkan Klinis dan Epidemoilogi


a. Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia)
b. Pneumonia nosocomial (hospital-acquired pneumonia)

3. Berdasarkan Predileksi Infeksi


a. Pneumonia Lobaris (Alveolar)
b. Pneumonia Lobularis (Bronkopneumonia)
c. Pneumonia Interstitial
PATOFISIOLOGI

1. Kongesti: Pada tahap ini, parenkim paru tidak sepenuhnya terkonsolidasi, dan secara mikroskopis, alveoli
memiliki eksudat serosa, patogen, sedikit neutrofil, dan makrofag.
2. Hepatisasi merah: Pada tahap ini, lobus menjadi terkonsolidasi, tegas, dan seperti hati. Secara mikroskopis
terdapat fibrin dan eksudat serosa, patogen, neutrofil, dan makrofag. Kapiler tersumbat, dan dinding alveolus
menebal.
3. Hepatisasi abu-abu: Lobus masih seperti hati dalam konsistensi tetapi berwarna abu-abu karena alveolus supuratif
dan berisi eksudat.
4. Resolusi : Setelah seminggu, itu mulai sembuh sebagai drainase limfatik atau batuk produktif membersihkan
eksudat. (Bakteri pneumonia).8
GAMBARAN KLINIS
Anamnesis
- Demam
- Batuk dengan dahak mukoid atau purulen
- Sesak napas dan nyeri dada.
Pemeriksaan fisik
- Inspeksi : pada saat inspirasi bagian yang mengalami kesakitan akan tertinggal pada saat bernapas
- Palpasi : vocal fremitus mengeras pada sisi yang sakit
- Perkusi : redup pada sisi yang sakit
- Auskultasi : Suara napas brokovesikuler sampai bronkial dan diikuti ronki basah halus, dan lama
kelamaan akan menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi
Pemeriksaan Labolatorium
Pemeriksaan darah rutin terjadi peningktakan jumlah leukosit lebih dari 10.000/ul dan bisa
mencapai 30.000/ul. Pemeriksaan dahak untuk mencari etiologi dan pemeriksaan kultur darah. 1
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto Thorax
Pneumonia Lobaris (alveolar)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto Thorax
Pneumonia Lobularis (Bronkopneumonia)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto Thorax
Pneumonia Interstitial (atipikal)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT-Scan
PENATALAKSANAAN

1. Farmakologi
• Antibiotik
• Antivirus

2. Non Farmakologi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai