Disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Klinik Rumah Sakit Stase Keperawatan Gadar Kritis
Disusun Oleh :
Prodi/Kelas :
Ners/C
KOTA BANDUNG
2023
A. Pengertian
1. Pengkajian Primer
a. Airway
kesehatan dahulu, riwayat kesehatan sekarang, riwayat tumbuh kembang serta riwayat sosial
klien
Anamnese
Pemeriksaan Fisik
Pada semuakelompok umur, akan dijumpai adanya napas cuping hidung.Pada auskultasi,
dapat terdengar pernapasan menurun. Gejala lain adalah dull (redup) pada perkusi, vokal
fremitus menurun, suaranafas menurun, dan terdengar fine crackles (ronkhi basah halus)
didaerah yangterkena. Iritasi pleura akan mengakibatkan nyeri dada, bila berat dada
menurunwaktu inspirasi
Pemeriksaan berfokus pada bagian thorak yang mana dilakukan dengan inspeksi, palpasi,
b) Palpasi: Suara redup pada sisi yang sakit, hati mungkin membeasar, fremitus raba
mungkin meningkat pada sisi yang sakit, dan nadi mungkin mengalami
peningkatan (tachichardia)
d) Auskultasi: Dengan stetoskop, akan terdengar suara nafas berkurang, ronkhi halus
pada sisi yang sakit, dan ronkhi basah pada masa resolusi. Pernapasan bronkial,
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul pada klien CAP adalah:
a. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d peningkatan produksi sputum.
b. Pola nafas tidak efektif b/d pneumonia.
c. Hipertermi b/d proses inflamasi
Intervensi
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Dx
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor pola nafas
nafas tidak efektif keperawatan diharapkan 2. Monitor bunyi nafas
bersihan jalan nafas tambahan
meningkat dengan kriteria
3. Monitor sputum
hasil :
Terapeutik
1. Produksi sputum dari 1. Pertahankan
skala cukup kepatenan jalan
memburuk (2) ke nafas
skala sedang (3) 2. Posisikan semi
2. Dispnea dari skala fowler
cukup memburuk (2) 3. Lakukan fisioterapi
ke skala sedang (3) dada
3. Frekuensi nafas skala 4. Lakukan
cukup memburuk (2) penghisapan lendir
ke skala sedang (3)
4. Pola nafas skala
cukup memburuk (2)
ke skala sedang (3)
2. Pola Nafas Tidak Setelah dilakukan tindakan Observasi
efektif keperawatan selama 3 x 24 - Monitor pola napas
jam, diharapkan pola (frekuensi,
napas membaik dengan kedalaman, usaha
Kriteria Hasil: napas)
- Dispnea
menurun - Monitor bunyi
napas tambahan
- Penggunaan (mis. Gurgling,
otot bantu mengi, ronkhi
napas menurun kering)
- Pemanjangan - Monitor sputum
fase ekspirasi (jumlah, warna,
menurun aroma)
Terapeutik
- Frekuensi
- Pertahankan
napas kepatenan jalan
membaik, - napas dengan head-
- Kedalaman tilt dan chin-lift
napas membaik (jaw-thrust jika
curiga trauma
cervical)
- Posisikan semi-
Fowler atau Fowler
- Lakukan fisioterapi
dada
- Lakukan
penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperplasi
sebelum
penghisapan
endotrakeal
- Keluarkan
sumbatan benda
padat dengan
forsepMcGill
- Berikan O2, jika
perlu