Anda di halaman 1dari 27

KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU

RELAPSE DI POLIKLINIK PARU


RUMAH SAKIT DR.H.CHASAN BOESOIRIE TAHUN 2016-2020

UMMUHANI ABUBAKAR
09401811046

Pembimbing Utama : dr. Dwi Handoko, Sp.P


Pembimbing Pendamping : dr. Nur Upik En Masrika, M.Biomed

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU
1 YANG RELAPSE DI POLIKLINIK PARU
RUMAH SAKIT DR.H.CHASAN BOESOIRIE TAHUN 2016-2020

2 UMMUHANI ABUBAKAR
09401811046

Pembimbing Utama : dr. Dwi Handoko, Sp.P


Pembimbing Pendamping : dr. Nur Upik En Masrika, M.Biomed

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
3 UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
1 I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

2 B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

3 D. Manfaat Penelitian
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
 TB paru relapse (kambuh) didefinisikan sebagai episode
berikutnya dari penyakit TB karena reaktivasi atau
munculnya kembali strain MTB yang menginfeksi, yang
dilihat dari TB primer.
 Pada tahun 2019, dilaporkan sebanyak 7,1 juta orang
terdiagnosis TB dengan kasus baru dan relapse.

 Negara dengan jumlah kasus TB TB paru


relapse terbanyak adalah India, dan Indonesia
yang berada pada urutan tertinggi kedua.
Dengan Jumlah penderita TB sebanyak 331.703
pada tahun 2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

 Kota Ternate pada tahun 2019


memiliki total 21 jumlah kasus
penderita TB paru yang relapse
terlapor
 proporsi menurut jenis kelamin
yaitu laki-laki sebanyak 10 dan
perempuan sebanyak 11.
 kasus TB paru yang relapse
tersebar diantara umur 15 tahun
sampai 65 tahun
I. PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
 Bagaimana karakteristik penderita tuberkulosis paru relapse di poliklinik paru
RSUD DR. H. Chasan Boesoirie tahun 2016 – 2020

C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian


 Tujuan umum : untuk mengetahui  Manfaat bagi Institusi
karakteristik penderita tuberkulosis paru yang dapat meningkatkan program
relapse di poliklinik paru RSUD DR. H. pelayanan kesehatan dalam
Chasan Boesoirie tahun 2016 – 2020 pencegahan dan pengendalian
 Tujuan Khusus : penyakit TB
- Mengetahui distribusi kelompok umur  Manfaat bagi Masyarakat
- Mengetahui distribusi jenis kelamin Dapat memberikan informasi
- Mengetahui distribusi Pendidikan kepada masyarakat tentang
- Mengetahui distribusi pekerjaan TB paru relapse
- Mengetahui distribusi status Gizi  Manfaat bagi Peneliti
- Mengetahui distribusi penyakit penyerta Sebagai bahan referensi serta
- Mengetahui distribusi perilaku merokok tambahan pengetahuan dan
- Mengetahui distribusi riwayat keteraturan wawasan
minum obat
II. TINJAUAN
1 PUSTAKA
A. Definisi F. Faktor Resiko TB
Tuberkulosis Paru Paru Relapse
B. Klasifikasi G. Patogenesis TB
Tuberkulosis Paru Paru Relapse
2 C. Definisi TB Paru
Relapse
H. Tanda & Gejala
TB Paru Relapse
D. Etiologi TB Paru I. Pengobatan TB
Relapse Paru Relapse
E. Penularan TB J. Pencegahan TB
Paru Relapse Paru Relapse
3
II. TINJAUAN
PUSTAKA
A. Defenisi Tuberkulosis
 Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit kronik Paru
menular yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTB).
 Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga sering
dikenal dengan Basil Tahan Asam (BTA).
 Namun bakteri ini juga memiliki kemampuan menginfeksi organ tubuh
lainnya (TB ekstra paru)

B. Klasifikasi
Tuberkulosis Paru
 Kasus Baru
 Kasus dengan riwayat pengobatan
 Kasus kambuh (relapse)
 Kasus pengobatan setelah gagal
 Kasus setelah loss to follow up
 Kasus lain-lain
 Kasus dengan riwayat pengobatan tidak diketahui
II. TINJAUAN
PUSTAKA
C. Defenisi TB Paru
Relapse
 Tuberkulosis (TB) Paru relapse adalah penderita TB Paru yang telah
mendapat pengobatan TB dan telah dinyatakan sembuh atau selesai
pengobatan, kemudian didiagnosis ulang sebagai TB Paru positif melalui
pemeriksaan BTA atau kultur sputum
D. Etiologi TB Paru
relapse
 Bakteri penyebab TB paru relapse adalah Mycobacterium tuberculosis
(MTB) dan memiliki genotipe yang sama dengan MTB bakteri penyebab
TB paru sebelumnya
E. Penularan TB Paru
Relapse
 Penularan TB disebabkan oleh MTB yang
ditularkan melalui udara saat penderita TB batuk
dan bersin
 Penelitian lain melaporkan bahwa kontak
terdekat akan berisiko dua kali lipat
meningkatkan resiko kejadian TB paru relapse.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
F. Faktor Resiko TB Paru
relapse

Faktor Resiko TB Paru Relapse

Respon pengobatan

Kerentanan Individu

Paparan berulang

Pendidikan

Pekerjaan

Status Gizi
II. TINJAUAN
PUSTAKA
G. Patogenesis TB Paru
relapse
 TB Paru yang relapse disebabkan oleh pertumbuhan kembali dari jenis
yang sama dari MTB yang menyebabkan episode TB sebelumnya
 Kejadian TB paru relapse disebabkan oleh pengobatan yang tidak
adekuat
 basil MTB tetap bertahan di dalam tubuh bahkan setelah pengobatan
dapar menginfeksi kembali TB PARU RELAPSE
II. TINJAUAN
PUSTAKA
H. Tanda & Gejala TB
Paru Relapse

Demam

Batuk darah

Sesak napas

Nyeri dada

Malaise
II. TINJAUAN
PUSTAKA
I. Pengobatan TB Paru
Relapse
Berat Badan Tahap Awal tiap hari HRZE (150/75/400/275) + Tahap Lanjutan
S Setiap hari RHE
Selama 56 hari Selama 28 hari (150/75/275) selama
20 minggu

30-37 kg 2 tablet 4KDT + 500 2 tab 4KDT 2 tablet


mg Streptomisin inj.
38-54 kg 3 tablet 4KDT + 750 3 tab 4KDT 3 tablet
mg Streptomisin inj.
55-70 kg 4 tablet 4KDT + 1000 4 tab 4KDT 4 tablet
mg Streptomisin inj.
≥71 kg 5 tablet 4KDT + 1000 5 tab 4KDT (>dosis 5 tablet
mg Streptomisin inj. Maks)

OAT kategori II diberikan selama 8 bulan, dibagi


Kategori II menjadi dua tahapan yaitu tiga bulan tahap awal dan
lima bulan tahap lanjutan
II. TINJAUAN
PUSTAKA
J. Pencegahan TB Paru
Relapse
 Pada prinsipnya pencegahan TB paru relapse hampir sama dengan TB
paru primer dengan mengupayakan agar tidak terinfeksi MTB
 Pendekatan potensial untuk mencegah TB relapse adalah terapi
pencegahan sekunder, dengan melanjutkan penggunaan terapi OAT
setelah pengobatan TB selesai.
 WHO merekomendasikan penggunaan terapi pencegahan isoniazid
(IPT) pada pasien dengan infeksi HIV
III. METODOLOGI
1 PENELITIAN
A. Jenis dan G. Teknik
Metode Penelitian Pengumpulan Data
B. Tempat dan H. Metode Analisis
Waktu Penelitian Data

2 C. Populasi dan
Sampel Penelitian
I. Kerangka Teori

D. Variabel
J. Alur Penelitian
Penelitian
E. Definisi
K. Jadwal Penelitian
Operasional

3 F. Jenis dan Sumber


Data
III. METODOLOGI
PENELITIAN
A. Jenis dan Metode
Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan
pendekatan cross sectional untuk mengetahui karakteristik penderita
tuberkulosis paru yang relapse di RSUD DR. H. Chasan Boesoirie Kota
Ternate.

B. Tempat dan Waktu


Penelitian
Penelitian ini dilakukan di rekam medik RSUD DR. H. Chasan Boesoirie
Kota Ternate. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan September 2021.
III. METODOLOGI
PENELITIAN
C. Populasi dan Sampel
Populasi
pada penelitian ini adalah pasien yang menderita tuberkulosis paru
yang relapse dan berobat kembali ke poliklinik paru tahun 2016 -
2020 yang tercatat dalam rekam medik.
 Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode
Total Sampling yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria Inklusi

Identitas pasien

Penyakit Penyerta

Riwayat keteraturan minum obat

Perilaku merokok
III. METODOLOGI
PENELITIAN
D. Variabel Penelitian

TB Paru Relapse

umur

Jenis Kelamin

Pendidikan

Pekerjaan

Status Gizi

Penyakit Penyerta

Perilaku Merokok

Riwayat Keteraturan Minum Obat


III. METODOLOGI
PENELITIAN
E. Defenisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Skala Ukur Kategori


1 Umur Lama waktu hidup subjek penelitian Ordinal a. Remaja Akhir (17-25 Tahun)
terhitung sejak dilahirkan hingga b. Dewasa awal (26-35 Tahun)
ulang tahun terakhir menurut tanggal c. Dewasa awal (36-45 Tahun)
lahir yang tercantum dalam rekam d. Lansia awal (46-55 Tahun)
medik yang dibagi menjadi beberapa e. Lansia akhir (≥56 Tahun)
kategori

2 Jenis Kelamin Perbedaan Gender yang tercantum Nominal a. Laki – laki


dalam rekam medik b. Perempuan
3 Pendidikan Kegiatan yang dilakukan untuk Nominal a. Tidak Sekolah
memperoleh ilmu pengetahuan baik b. SD/Sederajat
secara formal maupun nonformal c. SMP / Sederajat
yang tercatat dalam rekam medik d. SMA/Sederajat
e. Perguruan Tinggi
III. METODOLOGI
PENELITIAN
E. Defenisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Skala Ukur Kategori


4 Pekerjaan Kegiatan aktif atau kedudukan yang Nominal a. Tidak Bekerja
dilakukan oleh subjek untuk b. PNS
memenuhi kebutuhan sehari-harinya c. Pegawai swasta
d. Buruh
e. Petani
f. Nelayan
g. Pedagang
h. Pelajar/ Mahasiswa
i. IRT
j. Pekerjaan Lainnya

5 Status Ukuran keberhasilan dalam Ordinal a. IMT <18,5 kg/m² (Gizi


Gizi pemenuhan nutrisi yang kurang)
diindikasikan oleh berat badan dan b. IMT 18,5-22,9kg/m² (Gizi
tinggi badan baik)
c. IMT >23kg/m² (Gizi lebih)
III. METODOLOGI
PENELITIAN
E. Defenisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Skala Ukur Kategori


6 Penyakit Sebuah kondisi yang Nominal a. Ada
penyerta menyebabkan perjalanan penyakit b. Tidak Ada
TB paru menjadi semakin parah
7 Perilaku Suatu aktivitas menghisap asap Nominal a. Ya
Merokok tembakau yang dibakar kedalam b. Tidak
tubuh dan menghembuskan
kembali keluar
8 Riwayat Upaya pasien dalam mematuhi Ordinal a. Teratur
keteraturan seluruh instruksi dan aturan b. Tidak Teratur
minum obat pengobatan TB paru
III. METODOLOGI
PENELITIAN
F. Jenis dan Sumber
Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder.
Sumber data dari penelitian ini adalah data rekam medis penderita TB
paru relapse di Poliklinik Paru RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
tahun 2016-2020

G. Teknik Pengumpulan
Data
Data yang telah diperoleh akan disusun dan dikelompokkan sesuai dengan variabel
yang telah ditentukan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for the
Social Sciences).

F. Jenis dan Sumber


Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat,
kemudian data tersebut dianalisis berdasarkan variabel dan disajikan
dalam bentuk tabel.
III. METODOLOGI
PENELITIAN
I. Kerangka Teori

Etiologi : Pengobatan :
TB Paru
MTB Relapse Kategori II

Faktor Resiko
1. Umur
1. Jenis Kelamin
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Status Gizi
5. Respon Pengobatan
6. Penyakit Penyerta
7. Kelompok rentan
8. Merokok
9. Polusi udara
10. Paparan berulang
III. METODOLOGI
PENELITIAN
J. Alur Penelitian

Persiapan Data Rekam Pengumpulan Data


Medik Berdasarkan Variabel

Umur
- Jenis kelamin
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Status gizi
- Penyakit Penyerta
- Perilaku Merokok
-Riwayat
Penyajian Hasil Pengelolaan Hasil
Keteraturan minum
Penelitian Penelitian
Obat
III. METODOLOGI
PENELITIAN
K. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Juli Agustus September Oktober


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
1
proposal

2 Seminar Proposal

3 Revisi proposal

4 Pengumpulan data

5 Analisa data

6 Pembuatan Artikel

Submit Artikel ke
7
Jurnal

8 Seminar hasil
DAFTAR PUSTAKA
TERIMA
KASIH.

Anda mungkin juga menyukai