Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK 5

MAKALAH TBC

Mata Kuliah : Keperawatan Anak 1


Nama Anggota & NIM : 1. Masela, Marchelani Nichole Sabathiny(106012210121)
2. Montolalu, Marcelino Edmund(106012210096)
3. Ngantung, Indah Faitcia(106012210041)
Semester : IV

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT
FEBRUARI 2024

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan …..……………………………………………………………………………………………………………….... 3

BAB II………………………………………………………………………………………………………5
PEMBAHASAN
A. Definisi..................................................................................................................................................5
B. Etiologi/Factor Resiko...........................................................................................................................5
C. Tanda Dan Gejala..................................................................................................................................5
D. Patofisiologi..........................................................................................................................................6
E. Penatalaksanaan ………………………………………………………………………………………6
F. Pencegahan............................................................................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................................8
Asuhan Keperawatan.................................................................................................................................8
BAB IV........................................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit TBC merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Menurut hasil
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT 1995) penyakit TBC merupakan penyebab kematian
nomor tiga setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan pada semua
kelompok umur. Pada tahun 1999, WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 583.000 kasus baru
TBC dengan kematian sekitar 140.000. Secara kasar diperkirakan setiap 100.000 penduduk
Indonesia terdapat 130 penderita baru TBC paru dengan BTA positif.
Dengan meningkatnya kejadian TBC pada orang dewasa, maka jumlah anak yang terinfeksi TBC
akan meningkat dan jumlah anak dengan penyakit TBC juga meningkat. Seorang anak dapat
terkena infeksi TBC tanpa menjadi sakit TBC dimana terdapat uji tuberkulin positif tanpa ada
kelainan klinis, radiologis dan laboratoris. Tuberkulosis primer pada anak kurang
membahayakan masyarakat karena kebanyakan tidak menular, tetapi bagi anak itu sendiri cukup
berbahaya oleh karena dapat timbul TBC ekstra thorakal yang sering kali menjadi sebab
kematian atau menimbulkan cacat, Misal pada TBC Meningitis.
Diagnosis yang paling tepat untuk TBC adalah bila ditemukan basil TBC dari bahan bahan
seperti sputum, bilasan lambung, biopsy dan lain - lain, tetapi hal ini pada anak sulit didapat.
Oleh karena itu, sebagian besar diagnosis TBC anak didasarkan atas gambaran klinik, gambaran
radiologis dan uji tuberkulosis.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:
1. Menjelaskan pengertian Penyakit TB paru pada anak
2. Memaparkan cara penularan Penyakit TB paru pada anak
3. Memaparkan gejala - gejala TB paru pada anak
4. Menjelaskan pencegahan Penyakit TB patu pada anak
5. Menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien TB paru pada anak

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan pengalaman nyata mengenai penerapan asuhan keperawatan pada
anak dengan TB paru
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien anak TB paru
b. Mampu membuat diagnose keperawatan pada pasien anak TB paru

3
c. Mampu membuat perencanaan keperawatan pada pasien anak TB paru
d. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada pasien anak TB paru
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien anak TB paru
f. Mampu membuat dokumentasi yang diujukan untuk institusi Rumah Sakit

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

TB adalah suatu penyakit infeksi paru yang di sebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculoses
(M.tb)yang bersifat tahan asam (bakteri tahan asam/BTA)
Saluran nafas > airborne, droplet Droplet dihasilkan ketika orang yang menderita penyakit TB paru ketika
batuk bersin, atau berbicara. (Mycobacterium tuberculosis (M.tb) menyebar melalui kelenjar getah bening
dan aliran darah ke organ tubuh manusia.) Tuberkulosis ditularkan melalui udara

B. Etiologi

Etiologi tuberkulosis (TB) paru pada anak adalah infeksi Mycobacterium tuberculosis

 Aerob (suka di daerah yang kadar oksigennya tinggi, terutama di apex paru)
 Sejenis bakteri berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-0,6/um
 Bakteri dapat tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan
bertahun-tahun dalam lemari es) bertahan dalam udara bebas selama 1-2 jam
 Bakteri berada dalam sifat dormant

C. Tanda & gejala

1.Berat badan anak dengan gejala TBC Paru turun atau tidak naik dalam 2 bulan
terakhir
2.Demam lama lebih dari 2 minggu dan atau berulang tanpa sebab
3.Suhu tubuh meningkat
4.Batuk lama lebih dari 2 minggu yang makin lama makin parah yang tidak membaik
dengan pemberian antibiotik
5.Badan lemas/lesu sehingga tidak aktif bermain
6.Munculnya benjolan di kelenjar daerah leher rahang bawah, ketiak dan
selangkangan
7.Kehilangan nafsu makan
8.Sesak napas
9.Keringat malam yang berlebih
10.Pembengkakkan kelenjar geta bening

5
D. Patofisiologi

Mycrobacterium Tuberculosis

Menetap di udara
Hipertermi
Resiko
Penyebaran Terhirup(Droplet) Merangsang
Infeksi hipotalamus
sehingga suhu
tubuh meningkat

Menempel di jalan napas Inflamasi

Iritasi pada pleura Terhirup Bronkus

Cairan dalam pleura Iritasi pada bronkus

Menekan paru - paru


Produksi Sputum

Ekspansi paru menurun Batuk

Sesak napas
Bersihan jalan napas tidak efektif

Pola napas tidak efektif

E. Penatalaksanaan

Tatalaksana medikamentosa TB anak terdiri atas terapi (pengobatan) dan profilaksis


(pengobatan pencegahan). Pengobatan TB diberikan pada anak yang sakit TB, sedangkan
pengobatan pencegahan TB diberikan pada anak sehat yang terkontak dengan pasien TB
(profilaksis primer) atau anak yang terinfeksi TB tanpa sakit TB (profilaksis sekunder).

Beberapa hal penting dalam tatalaksana TB Anak adalah :

6
Obat TB diberikan dalam paduan obat, tidak boleh diberikan sebagai monoterapi.
Pengobatan diberikan setiap hari.
Pemberian gizi yang adekuat.
Mencari penyakit penyerta, jika ada dilakukan tatalaksana secara bersamaan.
Obat yang diberikan pada TB Anak adalah obat anti tuberculosis (OAT). Penderita TB
anak pada umumnya memiliki jumlah kuman yang lebih sedikit (paubasiler), sehingga
rekomendasi pemberian 4 macam OAT pada fase intensif hanya diberikan kepada anak
dengan BTA positif, TB berat dan TB tipe dewasa. Terapi TB pada anak dengan BTA
negative menggunakan panduan Isoniazide, Rifampicin dan Pirazinamide pada fase
inisial atau intensif (2 bulan pertama) diikuti Rifampicin dan Isoniazide pada 4 bulan fase
lanjutan. Untuk mempermudah pemberian OAT dan meningkatkan keteraturan minum
obat, paduan OAT disediakan dalam bentuk paket Kombinasi Dosis Tetap (KDT) atau
Fixed-Dose Combination (FDC).

F. Pencegahan
1. Vaksinasi
2. Menjaga Kebersihan dan Sanitasi Lingkungan
3. Menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi TB
4. Kondisi Hidup yang Lebih Baik
5. Pendidikan Kesehatan
6. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
7. Segera Mencari Pengobatan jika Anak Terinfeksi TB

7
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan Keperawatan

Kasus:
Seorang anak laki - laki berusia 7 tahun, datang ke RS diantar oleh ibu nya dengan keluhan sesak. Ibu dari
anak ini mengatakan kalo batuk dahaknya tidak bisa keluar, kadang - kadang bisa keluar tapi sedikit.
Berdasarkan hasil pemeriksaan didapat batuk tidak efektif, tampak kesulitan berbicara, suara napas ronchi
dan wheezing, keadaan umum cukup dan irama nafas cepat dengan RR 33 x/menit, N 86 x/menit,.
Sputum berlebih, berwarna kuning keruh.
Diagnosa 1
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d sekresi yang tertahan d.d
DS: Sus, anak saya batuk dahaknya tidak bisa keluar, kadang - kadang bisa keluar tapi sedikit
DO: Pt tampak sulit berbicara, batuk berdahak, terdengar suara napas ronchi dan wheezing, sesak RR
33x/menit, N 98 x/menit,. Sputum berlebih, berwarna kuning keruh.
Setelah dilakukan intervensi selama 6 jam maka diharapkan bersihan jalan napas meningkat dengan
kriteria hasil:

 Batuk efektif Cukup membaik


 Produksi sputum Cukup membaik
 Wheezing Menurun
 Dispnea Menurun
 Sulit bicara Menurun
 Pola napas Membaik
Intervensi:
Manajemen Jalan Napas
Observasi
- Monitor pola napas
- Monitor bunyi napas

8
- Monitor sputum
Terapeutik

- Posisikan semi fowler atau fowler


- Berikan minum hangat
- Lakukan penghisapan lender
Edukasi

- Ajarkan Teknik batuk efektik


Implementasi:
07.00 - 07.30
Memonitor pola napas
Memonitor bunyi napas
Memonitor sputum
08.00 - 09.00
Mengatur semi fowler atau fowler
Memberikan minum hangat
Melakukan penghisapan lender
09.30 - 10.00
Mengajarkan batuk efektif

Evaluasi:
12.00
S: Sus, anak saya sudah tidak sesak napas dan sudah lancar mengeluarkan lender
O: Pt sudah berbicara, batuk efektif, suara napas membaik, RR 28x/menit, N 98 x/menit, sputum normal.
A: Masalah teratasi
P: Kaji masalah lain

9
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Dengan meningkatnya kejadian TBC pada orang dewasa, maka jumlah anak yang terinfeksi TBC
akan meningkat dan jumlah anak dengan penyakit TBC juga meningkat. Seorang anak dapat
terkena infeksi TBC tanpa menjadi sakit TBC dimana terdapat uji tuberkulin positif tanpa ada
kelainan klinis, radiologis dan laboratoris. Oleh karena itu, sebagian besar diagnosis TBC anak
didasarkan atas gambaran klinik, gambaran radiologis dan uji tuberkulosis.

Saran

10
DAFTAR PUSTAKA

(https://www.alomedika.com/penyakit/kesehatan-anak/tuberkulosis-paru-pada-anak/etiologi;
https://www.halodoc.com/artikel/selain-demam-ini-ciri-tbc-pada-anak)
(https://www.halodoc.com/kesehatan/tuberkulosis)

(https://www.herminahospitals.com/id/articles/pencegahan-tuberkulosis-pada-anak-anak-tindakan-
penting-yang-perlu-dilakukan.html)

(https://rsupsoeradji.id/tatalaksana-tuberkulosis-anak/)

(https://images.app.goo.gl/ksSyeKCnn7NnbR8Y7)

11

Anda mungkin juga menyukai