Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktek Belajar Klinik II Stase Keperawatan Kritis
Disusun Oleh :
NPM : 4002180018
Tuberculosis paru adalah penykit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
menyerang paru-paru namun dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Kuman tersebut
berbentuk batang yang mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada
pewarnaan. Oleh karena itu, disebut juga sebagai Basil Tahan Asam (BTA) dan cepat
mati jika terpapar sinar matahari langsung namun dapat bertahan hidup beberapa jam di
udara ke dalam paru-paru,dan menyebar dari paru-paru ke organ tubuh yang lain melalui
peredaran darah seperti kelenjar limfe, saluran pernapasan atau penyebaran langsung ke
Penularan tuberkulosis yaitu pasien TB BTA (bakteri tahan asam) positif melalui
percik renik dahak yang dikeluarkan nya. TB dengan BTA negatif juga masih memiliki
(kemenkes RI,2015).
berspora sehingga mudah dibasmi dengan sinar matahari, pemanasan dan sinar
ultraviolet. Terdapat 2 macam mycobacterium tuberculosis yaitu tipe human dan bovin.
Basil tipe human berada di bercak ludah (droplet) di udara yang berasal dari penderita TB
paru dan orang yang rentan terinfeksi bila menghirup bercak ludah ini (Nurrarif &
Kusuma, 2015).
4. Kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, termasuk diabetes, kekurangan gizi,
5. Imigran dari negara-negara dengan tingkat tuberkulosis yang tinggi misal Asia
Tenggara, Haiti.
Tanda dan gejala pada TB paru yaitu batuk >3 minggu, nyeri dada, malaise, sesak
nafas, batuk darah, demam. Tanda dan gejala pada TB paru dibagi menjadi 2 bagian yaitu
Demam
Adanya proses peradangan akibat dari infeksi bakteri sehingga timbul gejala
Malaise
Malaise adalah rasa tidak enak badan, penurunan nafsu makan, pegal-pegal,
Batuk
Batuk darah
Batuk darah atau hemoptisis merupakan batuk yang terjadi akibat dari
garis atau bercak darah, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah yang
Sesak nafas
Pada awal TB sesak nafas tidak ditemukan. Sesak nafas ditemukan jika
Nyeri dada
Gejala nyeri dada dapat bersifat bersifat lokal apabila yang dirasakan berada
pada tempat patologi yang terjadi, tapi dapat beralih ke tempat lain seperti
leher, abdomen dan punggung. Bersifat pluritik apabila nyeri yang dirasakan
akibat iritasi pleura parietalis yang terasa tajam seperti ditusuk-tusuk pisau
4. Penatalaksanaan Medis
cepat dan mencegah kambuh. Obat yang digunakan untuk Tuberculosis digolongkan atas
Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir,
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri menyebar melalui jalan napas menuju alveoli lalu
juga dapat menjangkau sampai ke area lain dari paru (lobus atas). Basil juga menyebar
melalui sistem limfe dan aliran darah ke bagian tubuh lain (ginjal, tulang dan korteks
serebri) dan area lain dari paru (lobus atas). Selanjutnya sistem kekebalan tubuh
menghancurkan (melisiskan) basil dan jaringan normal. Infeksi awal biasanya timbul
massa jaringan baru yang disebut granuloma. Granuloma terdiri atas gumpalan basil
hidup dan mati yang dikelilingi oleh makrofag seperti dinding. Granuloma selanjutnya
berubah bentuk menjadi massa jaringan fibrosa. Bagian tengah dari massa tersebut
disebut ghon tubercle. Materi yang terdiri atas makrofag dan bakteri yang menjadi
nekrotik yang selanjutnya membentuk materi yang berbentuk seperti keju (necrotizing
caseosa). Hal ini akan menjadi klasifikasi dan akhirnya membentuk jaringan kolagen,
Menurut Widagdo (2011), setelah infeksi awaljika respons sistem imun tidak
adekuat maka penyakit akan menjadi lebih parah. Penyakit yang kian parah dapat timbul
akibat infeksi ulang atau bakteri yang sebelumnya tidak aktif kembali menjadi aktif, Pada
kasus ini, ghon tubercle mengalami ulserasi sehingga menghasilkan necrotizing caseosa
di dalam bronkus. Tuberkel yang ulserasi selanjutnya menjadi sembuh dan membentuk
sembuh dengan sendirinya. Proses ini berjalan terus dan basil terus difagosit atau
berkembang biak di dalam sel. Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih
panjang dan sebagian bersatu membentuk sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi oleh
limfosit (membutuhkan 10-20 hari). Daerah yang mengalami nekrosis dan jaringan
granulasi yang dikelilingi sel epiteloid dan fibroblas akan memberikan respons berbeda
kemudian pada akhirnya membentuk suatu kapsul yang dikelilingi oleh tuberkel.
6. Pathway Tuberkulosis
7.
Mycrobacteriu Droplet Menetap di Menempel di Terhirup bronkus Iritasi pada Produksi secret
m Tuberculosis udara jalan napas bronkus meningkat
Merangsang
Kurang Inflamasi hipotalamus Penumpukan Batuk
terpapar sehingga suhu sekret nonproduktif,
informasi tubuh meningkat produktif, dan
hemoptisis
MK : Defisit Merangsang
pengetahuan hipotalamus Suhu tubuh Kesulitan
meningkat bernafas
MK : Bersihan
jalan nafas
Produksi tidak efektif
mediator nyeri MK : Pasokan O2
meningkat Hipertermia menurun
Merangsang Nosiseptor
aktivitas terangsang Sesak
simpatis
a. Wawancara
pendidikan, status perkawinan, suku bangsa, no. register, tanggal MRS, dan
diagnosa keperawatan.
2) Keluhan utama
TB paru dijuluki sebagai the great iminator yaitu suatu penyakit yang
memiliki kemiripan gejala dengan penyakit lain seperti lemah dan demam.
Batuk
Keluhan batuk timbul pada awal dan merupakan gangguan yang sering
Batuk darah
Keluhan batuk darah pada klien TB paru selalu menjadi alasan utama
Sesak nafas
atau ada hal-hal lainnya seperti efusi pleura, pneumothoraks dan lain-lain.
Nyeri dada
Nyeri dada pada klien dengan TB paru termasuk nyeri pleuritik ringan.
Demam
Demam biasanya timbul pada sore atau malam hari mirip demam atau
pada pasien adalah batuk maka perawat harus menanyakan berapa lama batuk
muncul. Jika yang menjadi alasan pasien meminta pertolongan kesehatan adalah
sesak nafas maka perawat harus mengkaji dengan menggunakan PQRST agar
keluhan batuk lama saat masih kecil, TB dari orang lain, atau penyakit lain
seperti diabetes militus. Tanyakan pada pasien apakah ada obat-obatan yang
diminum pada masa lalu, tanyakan adanya alergi obat serta reaksi alergi yang
timbul (Muttaqin,2012).
perilaku pasien. Data ini penting untuk menentukan tingkat perlunya pengkajian
Pola nutrisi
Pola eliminasi
Pola istirahat dan tidur dengan adanya nyeri dada dan sesak nafas pada
Aktivitas dengan adanya batuk dan sesak nafas akan menganggu aktivitas
klien.
b. Pemeriksaan Fisik
klien yang terdiri dari composmentis, somnolen, apatis, sopor, soporokoma atau
apabila disertai sesak nafas, denyut nadi meningkat seiring dengan peningkatan
suhu tubuh, frekuensi pernafasan dan tekanan darah bila ada riwayat hipertensi
(Muttaqin,2012).
Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, warna rambut hitam atau putih
Pemeriksaan telinga
Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, terdapat serumen atau
tidak.
Pemeriksaan mata
Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan.
Pemeriksaan hidung
Simetris, terdapat sekret atau tidak, terdapat polip atau tidak, ada nyeri tekan
atau tidak, pada klien dengan asma biasanya terdapat cuping hidung.
Pemeriksaan mulut dan faring
Mukosa bibir lembab, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, adakah kesulitan
untuk menelan.
Pemeriksaan leher
Simetris, ada nyeri tekan atau tidak, ada benjolan atau tidak, adakah
Payudara simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan,
(Djojodibroto,2016).
thorak. (Muttaqin,2012).
(Djojodibroto,2016).
Pemeriksaan jantung
Pemeriksaan abdomen
- Inspeksi
Kaji abdomen apakah membuncit atau datar, amati apakah ada massa
- Auskultasi
- Palpasi
Palpasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada nyeri tekan atau tidak,
dalam perut. Bunyi perkusi yang normal adalah timpani, tetapi bunyi ini
Pemeriksaan integumen
Amati warna kulit, struktur kulit halus, apakah ada nyeri tekan atau tidak, ada
Pemeriksaan ekstremitas
nyeri, odem pada kaki atau terdapat fraktur, pergerakan dan tanda injury.
c. Pemeriksaan Diagnostik
2. Pemeriksaan dahak
cara mengumpulkan 3 contoh uji dahak yang dikumpulkan dalam dua hari
sebuah pot dahak untuk menampung dahak pagi pada hari kedua.
kesehatan.
mycbacterium tuberculosis.
harus dilakukan oleh laboratorium yang telah lulus uji pemantapan mutu atau
Tes Mantoux/Tuberkulin
lobus bawah.
- Bayangan millie
9. Analisa Data
Hipertermia
2. Data Subjektif : Myobacterium Bersihan jalan
tuberculosis
(tidak tersedia) napas tidak efektif
Data Objektif : Droplet
Batuk tidak efektif
Tidak mampu batuk Menetap diudara
Penumpukan sekret
Kesulitan bernapas
Pasokan O2 menurun
Sesak
Nosiseptor terangsang
Nyeri dada
Nyeri akut
6. Data Subjektif : Mycrobacterium Deficit nutrisi
tuberculosis
Cepat kenyang setelah
makan Droplet
Nafsu makan menurun
Data Objektif : Menetap diudara
Nosiseptor terangsang
Merangsang aktivitas
simpatis
Efek pada GI
Anoreksia
Penurunan BB
Deficit nutrisi
7. Data Subjektif : Mycrobacterium Intoleransi aktivitas
Mengeluh lelah tuberculosis
Merangsang hipotalamus
Nosiseptor terangsang
Merangsang aktivitas
simpatis
Efek pada GI
Anoreksia
Cadangan energy
menurun
Kelemahan
Intoleransi aktivitas
8. Data Subjektif : Mycrobacterium Gangguan pola
tuberculosis
Mengeluh sulit tidur tidur
Mengeluh sering terjaga Droplet
Mengeluh tidak puas tidur
Menetap diudara
Mengeluh pola tidur
berubah Menempel di jalan napas
Mengeluh istirahat tidak
cukup Inflamasi
Data Objektif :
Merangsang hipotalamus
(tidak tersedia)
Produksi mediator nyeri
Nosiseptor terangsang
Nyeri dada
Merangsang RAS
Tidur terganggu
Deficit pengetahuan
c. Pola napas tidak efektif b/d hambatan upaya napas (mis. Nyeri saat bernapas atau
d. Nyeri akut b/d agen cedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma)
e. Defisit Nutrisi b/d factor psikologis (mis. Stress, keengganan untuk makan)
g. Gangguan pola tidur b/d hambatan lingkungan (mis. Kelembapan lingkungan sekitas,
pemantauan/pemeriksaan/tindakan)
Indonesia, 2017)
11. Perencanaan Keperawatan
Gloria Bulechek, dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). Indonesia : CV.
Mocomedia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi
Mulyasmi. (2018). Asuhan Keperawatan Pada An. F Dengan Tb Paru Di Wilayah Kerja
Puskesmas Pasar Baru Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2018. (Karya Tulis
Ilmiah dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis, 2018). Diakses dari
http://repo.stikesperintis.ac.id/173/1/55%20MULYASMI.pdf
Elin Erlina. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tb Paru Di Puskesmas
Siak Hulu I Kabupaten Kampar Tahun 2020. (Karya Tulis Ilmiah dari Politeknik
http://repository.pkr.ac.id/1112/1/KTI%20ELIN%20ERLINA_.pdf
http://eprints.umpo.ac.id/6171/3/BAB%202.pdf