Disusun Oleh :
Retno Wulandari, S.Kep.
NIM: 4012230011
4. Penatalaksanaan Medis
Tujuan pengobatan Tuberculosis ialah memusnahkan basil tuberkulosis
dengan cepat dan mencegah kambuh. Obat yang digunakan untuk Tuberculosis
digolongkan atas dua kelompok yaitu :
Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.
Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat
ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.
Obat sekunder : Exionamid, Paraminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin
dan Kanamisin (Depkes RI, 2011)
7.
Mycrobacteriu Droplet Menetap di Menempel di Terhirup bronkus Iritasi pada Produksi secret
m Tuberculosis udara jalan napas bronkus meningkat
Merangsang
Kurang Inflamasi hipotalamus Penumpukan Batuk
terpapar sehingga suhu sekret nonproduktif,
informasi tubuh meningkat produktif, dan
hemoptisis
MK : Defisit Merangsang
pengetahuan hipotalamus Suhu tubuh Kesulitan
meningkat bernafas
MK : Bersihan
jalan nafas
Produksi tidak efektif
mediator nyeri MK : Pasokan O2
meningkat Hipertermia menurun
Merangsang Nosiseptor
aktivitas terangsang Sesak
simpatis
9. Analisa Data
Hipertermia
2. Data Subjektif : Myobacterium Bersihan jalan
tuberculosis
(tidak tersedia) napas tidak efektif
Data Objektif : Droplet
Batuk tidak efektif
Tidak mampu batuk Menetap diudara
Penumpukan sekret
Kesulitan bernapas
Pasokan O2 menurun
Sesak
Nosiseptor terangsang
Nyeri dada
Nyeri akut
6. Data Subjektif : Mycrobacterium Deficit nutrisi
tuberculosis
Cepat kenyang setelah
makan Droplet
Nafsu makan menurun
Data Objektif : Menetap diudara
Nosiseptor terangsang
Merangsang aktivitas
simpatis
Efek pada GI
Anoreksia
Penurunan BB
Deficit nutrisi
7. Data Subjektif : Mycrobacterium Intoleransi aktivitas
tuberculosis
Mengeluh lelah
Merasa lemah Droplet
Data Objektif :
Frekuensi jantung Menetap diudara
Merangsang hipotalamus
Nosiseptor terangsang
Merangsang aktivitas
simpatis
Efek pada GI
Anoreksia
Cadangan energy
menurun
Kelemahan
Intoleransi aktivitas
8. Data Subjektif : Mycrobacterium Gangguan pola
tuberculosis
Mengeluh sulit tidur tidur
Mengeluh sering terjaga Droplet
Mengeluh tidak puas tidur
Menetap diudara
Mengeluh pola tidur
berubah
Menempel di jalan napas
Mengeluh istirahat tidak
cukup Inflamasi
Data Objektif :
(tidak tersedia) Merangsang hipotalamus
Nosiseptor terangsang
Nyeri dada
Merangsang RAS
Tidur terganggu
Deficit pengetahuan
2) D.0001 Bersihan jalan napas tidak efektif b/d sekresi yang tertahan
3) D.0005 Pola napas tidak efektif b/d hambatan upaya napas (mis. Nyeri saat bernapas
4) D.0077 Nyeri akut b/d agen cedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma)
5) D.0019 Defisit Nutrisi b/d factor psikologis (mis. Stress, keengganan untuk makan)
pemantauan/pemeriksaan/tindakan)
http://eprints.umpo.ac.id/6171/3/BAB%202.pdf
Elin Erlina. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tb Paru Di Puskesmas
Siak Hulu I Kabupaten Kampar Tahun 2020. (Karya Tulis Ilmiah dari Politeknik
http://repository.pkr.ac.id/1112/1/KTI%20ELIN%20ERLINA_.pdf
Gloria Bulechek, dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). Indonesia : CV.
Mocomedia.
Mulyasmi. (2018). Asuhan Keperawatan Pada An. F Dengan Tb Paru Di Wilayah Kerja
Puskesmas Pasar Baru Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2018. (Karya Tulis
Ilmiah dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis, 2018). Diakses dari
http://repo.stikesperintis.ac.id/173/1/55%20MULYASMI.pdf
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi