Anda di halaman 1dari 71

ASSALAMUALAIKUM

Hi….I am Neneng Suprihatin, I am here because I love to


share something through my presentations

1
EDUKASI PASIEN DIALISIS
KELUARGA (KOMUNIKASI TERAPETIK)
Pelatihan Dialisis Rumah Sakit
Khusus Ginjal
Ny RA Habibie Bandung
2021
Nama : Neneng Suprihatin

Pendidikan :
1. Post Graduate Women Health – Royal tropical Instutute – Amsterdam
2. S2 Keperawatan – University New England – Australia
2. S1 Kes Masy – Per Kes Masy – FKM – Universitas Indonesia
3. AKPER Dep Kes Otten Bandung

Training :
1. Assesor Klinik
2. MOT
3. TPPK
3. AKTA IV
4. Enterpreneurship
5. TOT Clinical Instr
6. CBT
7. Nursing Laboratory
8. Teaching Metodology
Curiculum vitae—lanjutan

Riwayat pekerjaan :
1. Dosen Tetap di Akper DepKes, POLTEKKES
2. Assesor Pendidikan D3 Keperawatan
2. Dosen tidak tetap di Prodi Kep UNPAD
3. Dosen Tidak Tetap di STIKES
4. Dosen di INSTEADT – Malaysia
5. Dosen di City University – Malaysia
6. Karyawan di RSKG
Setelah Sessi ini peserta dapat :

1. Menjelaskan definisi KomTer


2. Menjelaskan Tujuan KomTer
3. Menyebutkan tahapan KomTer
4. Menerapakan Kom Ter dalam
pelayanan

5
pendahuluan

6
NURSING
VALUE

7
8
9
UNSUR
KOMUNIKASI
UNSUR
KOMUNIKASI
 inilah, yang nantinya akan
menciptakan Proses Komunikasi
Efektif antara perawat dengan
pasien
Pengirim pesan atau kadang disebut juga sumber
(source) adalah orang yang menyampaikan
pemikiran atau informasi yang dimilikinya.
Pengirim pesan

bertanggung jawab dalam


menerjemahkan ide atau
pemikiran (encoding) menjadi
sesuatu yang berarti, dapat
berupa pesan verbal, tulisan, dan
atau non verbal, atau kombinasi
dari ketiganya.
Pesan ini dikomunikasikan melalui
saluran (channel) yang sesuai
dengan kebutuhan

Saluran adalah media di mana pesan


disampaikan kepada komunikan.
 Dalam komunikasi antar-pribadi (tatap
muka) saluran dapat berupa udara yang
mengalirkan getaran nada/suara
Pesan diterima oleh penerima pesan (receiver).
 Penerima akan menerjemahkan pesan tersebut
(decoding) berdasarkan batasan pengertian
yang dimilikinya.
 Dapat saja terjadi kesenjangan antara yang
dimaksud oleh pengirim pesan dengan
yang dimengerti oleh penerima pesan
yang disebabkan kemungkinan hadirnya
penghambat (noise)
dalam pengertian ini bisa diakibatkan
oleh
perbedaan sudut pandang,
pengetahuan atau pengalaman,
perbedaan budaya, masalah bahasa,
dan lainnya.
Konsep Moral dalam Komunikasi
Keperawatan :
PERAWAT HARUS
1. memiliki nilai Advokasi, Akuntabilitas, Loyalitas,
Tanggung jawab

2. menjaga informasi yang tidak boleh


diberitahukan

3. jujur, adil, peduli, rendah hati

4. memberikan informasi yang tidak


merugikan pasien

5. mampu untuk menghibur dan


memotivasi pasien di berbagai situasi
yang sering digunakan dalam dunia
kesehatan atau keperawatan
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi yang berada didalam diri yang
biasa kita sebut sebagai kata hati atau
perasaan batin.
Seorang
perawat harus
memiliki jenis
komunikasi ini
Tujuannya
untuk membuat perawat secara
cepat dan sadar dapat
merasakan, melihat,
menangkap serta mengetahui
kondisi pasien tanpa harus
berbicara dengannya.
Mis….
ketika seorang perawat melihat
seorang pasien sedang termenung,
melamun, atau menengadah
kelangit-langit,  maka perawat
akan merasakan dan mengetahui
bahwa pasien tersebut sedang
gundah, risau atau sedang
memikirkan sesuatu
2. Komunikasi Interpersonal
adalah komunikasi yang dilakukan oleh 2
orang atau lebih didalam sebuah
kelompok kecil.

22
Dua jenis komunikasi yang dimanifestasikan
secara terapeutik :

23
24
Komunikasi non verbal adalah

proses mengirimkan dan menerima


informasi secara interpersonal,baik
dengan sengaja maupun tidak
disengaja,tanpa menggunakan bahasa
yang tertulis maupun lisan.
Ekspresi wajah

27
28
29
30
Komunikasi yang berbentuk lisan
ataupun tulisan
Komunikasi
Verbal - Kata-kata yang diucapkan langsung
(berbicara) bisa dilakukan secara langsung
(face to face) atau dengan perantara media,
contohnya berinteraksi menggunakan sosial
media atau telepon genggam.

- Tulisan bisa dilakukan menggunakan


media seperti surat, postcard, chating di
media sosial, dan sebagainya.
Terdiri Dari Sekumpulan Perilaku Komunikasi Yang
Dipakai Untuk Mendapatkan Respons Atau Tanggapan
Tertentu Dalam Situasi Tertentu Pula.

Kesesuaian Dari Satu Gaya Komunikasi


Yang Digunakan Bergantung Pula Pada
Maksud Si Pengirim Dan Harapan Dari
Penerima
34
35
DEFINISI

- Komunikasi yang direncanakan


secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk
kesembuhan pasien (Purwanto,
1994). 36
Stuart & Sundeen (1995)
merupakan cara untuk membina
hubungan yang terapeutik dimana
terjadi penyampaian informasi dan
pertukaran perasaan dan pikiran
dengan maksud untuk
mempengaruhi orang lain

37
Fungsi kom ter
✗ untuk mendorong
dan menganjurkan
kerjasama antara
perawat-klien
melalui hubungan
perawat-klien.

38
Fungsi kom ter
✗ Perawat berusaha
mengungkapkan perasaan,
mengidentifikasi dan
mengkaji masalah serta
mengevaluasi tindakan
yang dilakukan dalam
perawatan.

39
..\Downloads\Komunikasi Terapeutik Full (1).mp4

40
41
42
43
Fase orientasi

Dimulai pada saat bertemu pertama kali dengan


klien

Fase kerja
Inti dari keseluruhan proses komunikasi terapeutik

Fase terminasi
Dapat terjadi pada saat perawat mengakhiri tugas
pada unit tertentu atau saat klien akan pulang

44
Tujuan Hubungan terapeutik diarahkan pada
pertumbuhan klien

Meningkatkan tingkat
kemandirian klien
melalui proses realisasi Identitas diri yang
jelas dan rasa
diri, penerimaan diri dan integritas yang tinggi
rasa hormat terhadap
diri sendiri

Kemampuan untuk Meningkatkan kesejahteraan


membina hubungan klien dengan peningkatan
interpersonal yang intim fungsi dan kemampuan
dan saling tergantung dan memuaskan kebutuhan serta
mencintai mencapai tujuan personal
yang realistik
45
Disamping komunikasi verbal yang
diucapkan dengan kata- kata 
menunjukkan sikap terapeutik
secara fisik selama berkomunikasi,
yaitu:

46
1. Mendekat dan
Membungkuk ke arah
klien

47
2. Sikap terbuka tidak
melipat tangan atau
kaki saat interaksi terjadi

3. Tetap rileks

48
4. Ekspresi wajah
menyenangkan,
tampak ikhlas

5. Mempertahankan
kontak mata yang
menunjukkan
kesungguhan
untuk membantu
49
Stuart dan Sundeen, (1998) mengidentifikasi teknik komunikasi terapeutik
sebagai berikut :
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
• Perawat berusaha mengerti klien dengan cara
mendengarkan apa yang disampaikan klien.
 Mendengar merupakan dasar utama dalam
komunikasi.
 Dengan mendengar perawat mengetahui
perasaan klien.
 Beri kesempatan lebih banyak pada klien untuk
berbicara. Perawat harus menjadi pendengar
yang aktif.
50
Cara untuk menjadi pendengar yang aktif
antara lain

Membuat kontak mata dengan pasien dan


berusaha menatap wajah pasien ketika pasien
berbicara

51
Berikan jawaban setiap pasien bertanya,
 misalnya dengan langsung berbicara atau hanya
sekedar menggerakkan kepala pertanda kamu
mendengarkan pasien.

Hadapkan atau arahkan tubuh kepada pasien, dan


usahakan untuk tidak membelakangi pasien ketika
berbicara

52
2. Menunjukkan penerimaan
Menerima tidak berarti
menyetujui,
menerima berarti bersedia
untuk mendengarkan orang lain
tanpa menunjukkan keraguan
atau ketidak setujuan

Menerima informasi
bertujuan untuk mendukung
segala informasi yang di terima
dari pasien
53
3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan.

Tujuan perawat bertanya adalah untuk


mendapatkan informasi yang spesifik mengenai
apa yang disampaikan oleh klien.

Mis:...tadi ibu mengatakan mempunyai 4 anak,


siapa yg ibu arsa paliong dekat dngan ibu?

54
4. Mengulangi ucapan klien dengan
menggunakan kata-kata sendiri.
Melalui pengulangan kembali kata-kata klien,
perawat memberikan umpan balik bahwa
perawat mengerti pesan klien dan berharap
komunikasi dilanjutkan.

Mis :
Klien : “ Saya tidak bisa tidur....sepanjang
malam..”
Perawat : “ ibu/bpk ..mengalami kesulitan tidur?

55
5. Mengklasifikasi  menyamakan pengertian
 Klasifikasi terjadi saat perawat berusaha
untuk menjelaskan dalam kata-kata ide atau
pikiran yang tidak jelas dikatakan oleh klien.

 Mis. : saya mungkin kurang mengikuti apa yg


ibu katakan...”
 “..apa yang dimaksud dengan......”

56
6. Memfokuskan

untuk membatasi bahan


pembicaraan sehingga
percakapan menjadi lebih
spesifik dan dimengerti.

57
7. Menyatakan hasil
observasi.

58
8. Menawarkan informasi

Memberikan tambahan
informasi merupakan
tindakan penyuluhan
kesehatan untuk klien yang
bertujuan memfasilitasi
klien untuk mengambil
keputusan
59
9. Diam

 akan memberikan kesempatan kepada perawat


dan klien untuk mengorganisir.

 memungkinkan klien untuk berkomunikasi


dengan dirinya sendiri, mengorganisir pikiran
dan memproses informasi

60
10. Meringkas
Meringkas pengulangan ide utama
yang telah dikomunikasikan secara singkat.

11. Memberikan penghargaan


Misalnya : ibu tampak cocok sekali dengan
baju warna itu…

61
12. Memberi kesempatan kepada
klien untuk memulai pembicaraan
 Memberi kesempatan kepada klien
untuk berinisiatif dalam memilih
topik pembicaraan.

62
13.Menganjurkan untuk meneruskan
pembicaraan.
 memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengarahkan hampir seluruh
pembicaraan
 Mis :
“………..ya..teruskan………”
“……..dan kemudian……….”

63
14.Menempatkan kejadian secara berurutan.

Mengurutkan kejadian secara teratur akan


membantu perawat dan klien untuk melihatnya
dalam suatu perspektif

“ kapan kejadai tersebut?


“ apa yg terjadi sebelumnya ?...

64
15. Menawarkan Diri

“ Saya akan menemani ibu …


5 menit…. “

65
16.Refleksi.

 memberikan kesempatan kepada klien


untuk mengemukakan dan menerima
ide dan perasaannya sebagai bagian
dari dirinya sendiri

66
67
Thanks!
Any questions?

68
Sikap empati:
Secara verbal perawat dapat mengatakan kalimat
seperti berikut:
✗ “Saya sengaja datang dan duduk di samping ibu
untuk mendengarkan keluhan ibu.”
✗ “Saya hadir disini untuk membantu ibu.”
✗ “Budi, suster mengerti Budi sedang sedih karena
berpisah dengan teman-teman di rumah.”
✗ “Anita sayang, suster duduk disini untuk
menemanimu dan mendengarkan”

69
Perilaku empati yang dapat ditunjukan perawat
secara nonverbal:
✗ Duduk disamping klien, mendengarkan
keluhannya sambil tetap menjaga kontak mata.
✗ Duduk disamping klien yang sedang menangis
sambil mengelus halus punggung klien
tersebut.
✗ Duduk di depan klien yang sedang menangis
sambil menggenggam kedua tangan klien.
✗ Menghargai

70
Menyusun strategi komunikasi harus
memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan
penghambat.

Berikut ini sebagian komponen komunikasi dan faktor


pendukung serta penghambat pada setiap
komponen tersebut (Effendy,2003:35).
✗ Mengenali sasaran komunikasi
✗ Faktor situasi dan kondisi
✗ Menyusun pesan
✗ Pemilihan media komunikasi
✗ Pengkajian tujuan pesan komunikasi
✗ Peranan komunikator dalam komunikasi
✗ Daya tarik sumber Kredibilitas sumber 71

Anda mungkin juga menyukai