Anda di halaman 1dari 17

Komunikasi

RATNA WIJAYANTI
Definisi
• Komunikasi dapat didefinisikan sebagai upaya menyampaikan pesan,
pendapat, perasaan, atau memberikan berita atau informasi kepada orang lain
• William Albig : komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang
berarti antara individu. (Communication is the prosses of transmitting meoninfull
symbols between individuals – buku public opinion).
• Komunikasi dalam bidang keperawatan merupakan proses untuk
menciptakan hubungan antara tenaga kesehatan dan pasien untuk
mengenal kebutuhan pasien dan menentukan rencana tindakan serta
kerjasama dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Unsur-Unsur Komunikasi

• Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha


penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk
terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur
yaitu : pengirim pesan (komunikator), penerima pesan
(komunikan) dan pesan itu sendiri
Komunikator

• Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang


berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif
komunikasinya.
• Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari (a) satu
orang; (b) banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang;
(c) massa.
Komunikan

• Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi,


kepada siapa pesan komunikator ditujukan.
• Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis,
saling bergantian.
PESAN

•Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara,
mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan
•Pesan bersifat verbal (verbal communication) :
•Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan)
•Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan)
•Bersifat non verbal (non verbal communication) :
•Gestural communication (menggunakan sandi-sandi à bidang kerahasiaan)
•​
Komunikasi Interpersonal
• De Vito (2009) mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai proses
pengiriman dan penerimaan pesan di antara dua orang atau lebih, formal
maupun informal. Komunikasi interpersonal dimengerti sebagai umpan balik
yang saling berkaitan satu sama lain dengan tujuan untuk membantu seseorang
meningkatkan efektivitas pribadi dan efektivitas antara pribadi. Komunikasi
interpersonal mengharuskan pelaku untuk bertatap muka antara dua orang atau
lebih dengan membawakan pesan verbal maupun non verbal sehingga masing-
masing bisa memahami satu sama lain dan berinteraksi secara efektif.
• Rogers (dalam Rakhmat, 2012) mengatakan bahwa makin baik komunikasi
interpersonal, maka makin terbuka seseorang mengungkapkan dirinya dan
makin positif persepsinya terhadap orang lain melebihi persepsi dirinya.
Contoh Komunikasi Interpersonal
• Seorang perawat akan memberikan suatu rasa kehangatan dan ketulusan ketika melakukan
komunikasi dengan pasiennya. Kehangatan dan ketulusan memberikan rasa aman terhadap
pasien. Selain itu, kehangatan juga memberikan rasa keakraban antara perawat dan pasien,
sehingga pasien bisa terbuka kepada perawat. Ketulusan seorang perawat dalam merawat
pasien juga berpengaruh terhadap stimulus pasien agar pasien dapat pulih kembali.
• Komunikasi interpersonal dalam keperawatan tidak hanya dilakukan melalui perilaku dan
ucapan saja. Seorang perawat berkomunikasi melalui pemahaman perasaan seorang pasien
maupun dokter. Dengan memahami perasaan seseorang maka seorang perawat telah
mencegah kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Komunikasi berkaitan dengan perasaan
apabila seorang sedang emosi dan orang lain tidak memahami kondisi perasaannya saat itu,
hal yang akan terjadi adalah kesalahpahaman.
• Komunikasi yang dilakukan oleh seorang perawat bersifat membangun motivasi untuk
seorang pasien. Komunikasi interpersonal ini bersifat membangun rasa optimis pasien yang
bertujuan untuk mengubah pemikiran negatif menjadi positif, sehingga pasien bersemangat
untuk mencapai kesembuhannya dalam menghadapi penyakit yang dideritanya
Komunikasi Intrapersonal
• Jurgen Ruesch dan Gregory Bateson berpendapat bahwa komunikasi
intrapersonal adalah bentuk khusus dari komunikasi interpersonal dan dialog
adalah dasar dari semua wacana. Komunikasi intrapersonal mencakup
berbicara kepada diri sendiri, membaca dalam hati, mengulangi apa yang
didengar, berbagai kegiatan tambahan dalam hal berbicara dan mendengar
apa yang dipikirkan, membaca dan mendengar dapat meningkatkan
konsentrasi dan retensi.
• Judy Pearson dan Paul Nelson (2011) mendefinisikan komunikasi
intrapersonal sebagai proses menggunakan pesan untuk menghasilkan makna
di dalam diri.
• Dictionary of Media (2009) mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai
dialog internal atau berbicara dengan diri sendiri.
Hal-hal yang Mempengaruhi Komunikasi
• Perkembangan
• Emosi
• Persepsi
• Jarak
• Sosial budaya
• Lingkungan
• Peran dan hubungan
• Nilai
• Pengetahuan
Komunikasi Terapeutik
• Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dirancang dan direncanakan untuk tujuan
terapi, dalam rangka membina hubungan antara perawat dengan pasien agar dapat
beradaptasi dengan stress, mengatasi gangguan psikologis, sehingga dapat melegakan
serta membuat pasien merasa nyaman, yang pada akhirnya mempercepat proses
kesembuhan pasien
• Menurut Yubiliana (2017), komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang terjalin dengan
baik, komunikatif dan bertujuan untuk menyembuhkan atau setidaknya dapat melegakan
serta dapat membuat pasien merasa nyaman dan akhirnya mendapatkan kepuasan.
• Menurut Suryani (2005), komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan atau
dirancang untuk tujuan terapi. Seorang penolong atau perawat dapat membantu klien
mengatasi masalah yang dihadapinya melalui komunikasi.
Tujuan Komunikasi Terapeutik
• Terjadinya perubahan dalam diri pasien dalam bentuk kesadaran diri serta
penerimaan diri yang diikuti peningkatan akan penghormatan diri, sehingga pasien
terhindar dari rasa stress dan depresi akibat penyakit kronis yang dideritanya.
• Pasien belajar bagaimana menerima dan diterima orang lain, sehingga memiliki
kemampuan dalam membina hubungan intrapersonal yang tidak superficial serta
saling bergantung.
• Meningkatkan fungsi dan kemampuan pasien dalam mencapai tujuan dan
penetapan tujuan yang realistis, sesuai dengan kemampuan pasien.Tidak terlalu
tinggi (ideal) atau terlalu rendah (rendah diri).
• Meningkatnya integritas diri pasien, dan kejelasan akan identitas dirinya. Biasanya
pasien menggalami gangguan identitas personal, dan rendah diri.
Apakah Komunikasi Terapeutik dapat digunakan
Menjadi Therapi??
Metode Komunikasi Terapeutik
• Mendengarkan dengan penuh perhatian: perawat harus menjadi pendengar yang aktif, beri
kesempatan pasien untuk lebih banyak berbicara. Dengan begitu perawat dapat mengetahui
perasaan pasien.
• Menunjukkan penerimaan: menerima bukan berarti menyetujui, namun kesediaan untuk
mendengarkan tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan akan apa yang dikatakan pasien.
• Menanyakan pertanyaan yang berkaitan: ini dilakukan untuk mendapatkan informasi spesifik
mengenai hal yang diampaikan pasien.
• Mengulangi ucapan klien menggunakan kata-kata sendiri: ini dilakukan untuk mendapatkan umpan
balik. Bahwa perawat mengerti pesan pasien, dan berharap komunikasi dilanjutkan kembali.
• Mengklasifikasi: usaha perawat untuk menjelaskan kata-kata ide atau pikiran yang kurang jelas dari
pasien.
• Memfokuskan: Bahan pembicaraan dibatasi agar pembicaraan lebih spesifik.
• Menyatakan hasil observasi: perawat menguraikan kesan yang didapatnya dari isyarat nonverbal yang
dilakukan pasien.
• Menawarkan informasi: memberikan tambahan informasi yang bertujuan untuk memfasilitasi klien
dalam mengambil keputusan.
Metode Komunikasi Terapeutik

• Diam: dengan diam, pasien dan perawat memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan
dirinya sendiri. Mengorganisir pikiran dan memproses informasi yang didapatkan.
• Meringkas: pengulangan ide utama secara singkat. (baca: Teori Efek Media Massa)
• Memberi penghargaan kepada pasien.
• Memberi pasien kesempatan untuk memulai pembicaraan, memberi inisiatif dalam memilih
topic pembicaraan
• Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan, dalam metoda ini perawat memberikan
pasien kesempatan untuk mengarahkan hampir seluruh pembicaraan yang berlangsung.
• Menempatkan kejadian secara berurutan, untuk membantu perawat juga pasien melihatnya
dalam suatu perspektif.
• Memberikan pasien kesempatan untuk menguraikan persepsinya.
• Refleksi: memberikan pasien kesempatan untuk mengemukakan dan menerima ide dan
perasaannya sebagai bagian dari dirinya.
Jawaban

• Dengan metode komunikasi terapeutik yang menjadikan pasien lebih


percaya diri dan meningkatkan pengetahuan dalam merawat dirinya yang
sakit ataupun meningkatkan kualitas hidupnya.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai