OLEH:
KOMANG MANIASIH
NIM.18089014033
Keluar dari
tracheobioncial Dibersihkan oleh makrofag Menetap di jaringan paru
bersama sekret
Terjadi proses peradangan
Sembuh tanpa
pengobatan
Pengeluaran zat Tumbuh dan berkembang
pirogen di sitoplasma makrofag
Mempengaruhi sel
point
Hipertermi
Ketidakefektifan
Membentuk jaringan
bersihan jalan Alveolus
keju
Alveolus mengalami
Sekret keluar saat batuk
konsolidasi dan eksudasi
Mual muntah
Risiko Infeksi
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
4. Patofisologi
Individu terinfeksi melalui droplet dari pasien TB paru ketika
pasien batuk, bersin, tertawa. droplet ini mengandung basil TB dan
ukurannya kurang dari 5 mikron dan akan melayang-layang di udara.
Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka
dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular.
Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TB paru
ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling
bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu
membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TB
paru akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah
yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto
rontgen. Sistem imun tubuh berespon dengan melakukan reaksi
inflamasi.
Fagosit (neutrofil dan makrofag) menelan banyak bakteri,
limpospesifik-tubercolosis melisis (menghancurkan) basil dan jaringan
normal. Reaksi jaringan ini mengakibatkan penumpukan eksudat
dalam alveoli, menyebabkan bronkopneumonia dan infeksi awal
terjadi dalam 2-10 minggu setelah pemajanan.
5. Tanda dan Gejala
1. Batuk lama yang tidak kunjung sembuh, biasanya hingga 3
minggu.
2. Batuk darah
Batuk darah yang terdapat dalam sputum dapat berupa titik
darah sampai berupa sejumlah besar darah yang keluar pada
waktu batuk. Penyebabnya adalah akibat peradangan pada
pembuluh darah paru dan bronchus sehingga pecahnya pembuluh
darah.
3. Sesak napas
Sesak napas berkaitan dengan penyakit yang luas di dalam
paru. Merupakan proses lanjut akibat retraksi dan obstruksi
saluran pernapasan.
4. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
5. Tubuh lemah
6. Berat badan tidak kunjung bertambah
D. Implementasi
Implementasi adalah tahap pelaksanaan terhadap rencana tindakan
keperawatan yang telah ditetapkan. Implementasi dilakukan sesuai
dengan rencana setelah dilakukan validasi. Selain itu diperlukan
keterampilan interpersonal, intelektual serta teknikal yang dilakukan
dengan cermat dan efesien dan tepat dengan memperhatikan
kenyamanan dan keamanan fisik dan psikologis. Setelah implementasi
kemudian dilakukan dokumentasi dan bagaimana respon klien.
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Kegiatan
ini adalah untuk membandingkan hasil yang telah dicapai setelah
implementasi keperawatan dengan tujuan yang diharapkan. Adapun 3
alternatif dalam menentukan sejauh mana tujuan tercapai yaitu:
1. Berhasil: perilaku klien menunjukkan sudah sesuai dengan apa yang
diharapkan pada intervensi dan implementasi dan dalam waktu yang
ditentukan.
2. Tercapai sebagaian: klien menunjukkan perilaku tetapi tidak sebaik
yang diharapkan pada intervensi dan implementasi.
3. Belum tercapai: klien tidak mampu sama sekali dalam menunjukkan
perilaku yang diharapkan pada intervensi dan implementasi yang
ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/12368231/Makalah_Tuberkulosis_Paru diakses pada
17 Januari 2021
https://www.alodokter.com/tuberkulosis/pencegahan diakses diakses pada 17
Januari 2021
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1362/4/BAB%20II.pdf diakses pada 17 Januari
2021
http://www.ljj-kesehatan.kemkes.go.id/pluginfile.php/4602/coursecat/description
Modul%20Kebijakan%20Penanggulangan%20TB%20%202017.pdf diakses
pada 17 Januari 2021
http://promkes.kemkes.go.id/apa-itu-toss-tbc-dan-kenali-gejala-tbc diakses pada
17 Januari 2021
http://repository.ump.ac.id/2726/3/Eka%20Purwanti%20BAB%20II.pdf diakses
pada 17 Januari 2021
https://www.slideshare.net/CiciSatriMaulani/makalah-tb-paru-analisis-178702492
diakses pada 17 Januari 2021
Amin Huda Nurarif, Hardhi Kusuma. 2015.Aplikasi Asuhan Kepperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: Med Action
Publishing. Diakses pada 17 januari 2021