Edukasi
Kolaborasi
BIODATA
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 57 tahun
Status Perkawinan : Sudah kawin
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Alamat : JL. Kruing 8 B 37/2 Pandau
No. Register : 001005
Tanggal MRS : 05 Oktober 2021
Tanggal Pengkajian : 05 Oktober 2021
Diagnosa Medis : Tuberkulosis Paru
B. POLA ELIMINASI :
1. BAB : 1x/hari
2. BAK : 4-5x/hari
3. Kesulitan BAB/BAK : Tidak ada kesulitan
4. Upaya/cara mengatasi masalah tersebut : Tidak ada
DATA PSIKOSOSIAL
A. Pola Komunikasi :
Sebelum sakit Ny. M mengatakan berkomunikasi dengan bahasa daerah
“ocu”.
Saat dikaji Ny. M mengatakan jika berkomunikasi dengan perawat atau
dokter menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa daerah “ocu
B. Orang yang paling dekat dengan pasien :
Suami dan anak Ny. M
C. Rekreasi :
Sebelum sakit Ny. M dan keluarga selalu menyempatkan untuk
melakukan liburan sekeluarga setiap 6 bulan sekali
Hobby : Mendengarkan radio
Penggunaan waktu senggang :
Sebelum sakit Ny. M menggunakan waktunya dengan berkebun di kebun
yang berada tidak jauh dari rumahnya
D. Dampak dirawat di rumah sakit :
Ny. M tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan bosan berada di
rumah sakit
E. Hubungan dengan orang lain/interaksi sosial :
Ny. M berhubungan baik dengan tetangga di sekitar rumahnya, pada saat
berada di rumah sakit berhubungan baik dengan dokter dan perawat yang
bertugas
F. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan : Suami atau anak Ny. M
DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan beribadah : Ny. M selalu shalat berjamaah di Masjid yang
berdekatan dengan rumah Ny. M.
B. Keyakinan terhadap sehat/sakit : Ny. M yakin bahwa sehat/sakit
merupakan pemberian dari Allah SWT dan pasti semua orang juga
merasakannya
C. Keyakinan terhadap penyembuhan : Ny. M yakin bahwa setiap penyakit
pasti ada obatnya dan Ny. M senantiasa beribadah dan berdoa untuk
kesembuhannya
PEMERIKSAAN FISIK :
A. Kesan Umum / Keadaan Umum : Baik, keasadaran composmentis
B. Tanda-tanda Vital
Suhu Tubuh : 39,2 C Nadi : 90 kali/menit
Tekanan darah : 100/80 mmHg Respirasi : 28 kali / menit
Tinggi badan : 158 cm Berat Badan : 45 kg
C. Pemeriksaan Kepala dan Leher :
1. Kepala dan rambut
a. Bentuk Kepala : Meschepal
Ubun-ubun : Normal
Kulit kepala : Normal, tidak ada benjolan
b. Rambut : Panjang
Penyebaran dan keadaan rambut : Merata dan tekstur kasar
Bau : Tidak bau
Warna : Hitam dan terdapat uban
c. Wajah : Tampak pucat
Warna kulit : Sawo matang
Struktur wajah : Lengkap
2. M a t a
a. Kelengkapan dan Kesimetrisan : Lengkap dan simetris
b. Kelopak mata (palpebra) : Normal
c. Konjunctiva dan sclera : konjungtiva berwarna merah muda dan sclera
berwarna putih
d. Pupil : Isokor
e. Kornea dan iris : Normal
f. Ketajaman penglihatan/visus : Tidak terdapat masalah
g. Tekanan bola mata : Normal
3. H i d u n g
a. Tulang Hidung dan Posisi Septum Nasi : Normal dan simetris
b. Lubang Hidung : Normal dan simetris
c. Cuping Hidung : Tidak terdapat pernafasan cuping hidung
4. Telinga
a. Bentuk telinga : Simetris
Ukuran telinga : Normal
Ketegangan telinga : Elastis
b. Lubang telinga : Normal, tidak terdapat serumen
c. Ketajaman pendengaran : Tidak terdapat masalah
5. Mulut dan Faring :
a. Keadaan bibir : Kering
b. Keadaan gusi dan gigi : Terdapat karang gigi
c. Keadaan lidah : Pucat
6. L e h e r :
a. Posisi trachea : Normal
b. Tiroid : Tidak ada pembengkakan
c. Suara : Normal
d. Kelenjar Lymphe : Tidak terkaji
e. Vena jugularis : Tidak terdapat pembesaran
f. Denyut nadi carotis : Tidak terkaji
D. Pemeriksaan Integumen ( Kulit ) :
a. Kebersihan : Bersih
b. Kehangatan : Hangat
c. Warna : Sawo matang
d. Turgor : Kering
e. Tekstur : Tidak terkaji
f. Kelembapan : Kurang lembap
g. Kelainan pada kulit : Tidak terdapat kelainan
E. Pemeriksaan Payudara dan ketiak
a. Ukuran dan bentuk payudara : Tidak terkaji
b. Warna payudara dan areola : Tidak terkaji
c. Kelainan-kelainan payudara dan puting : Tidak terkaji
d. Axila dan clavicula : Tidak terkaji
F. Pemeriksaan Thorak / Dada :
1. Inspeksi Thorak
a. Bentuk Thorak : Simetris
b. Pernafasan
- Frekuensi : 28x/menit
- Irama : Tidak teratur
c. Tanda-tanda kesulitan bernafas : Pola napas takipneu, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada otot bantu pernapasan, terpasang nasal
kanul 3 lpm
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara ( vokal Fremitus )
Pada saat melakukan inspeksi, vocal premitus sama antara kiri dan
kanan, ekpansi paru simetris antara kiri dan kanan
b. Perkusi :
Pada saat melakukan perkusi, suara perkusi jaringan paru pasien
adalah sonor
c. Auskultasi
- Suara nafas : Vesikular
- Suara ucapan : Tidak terkaji
- Suara Tambahan : Terdapat ronchi
4. Pemeriksaan Jantung :
a. Inspeksi dan palpasi
a. Palpasi : Tidak ada pulsasi
b. Ictus Cordis : Teraba denyut jantung ictus cordis pada ICS 5 mid
clavikula
b. Perkusi
- Batas-batas jantung : Perkusi batas jantung berada di ICS II line
sternal kiri-ICS II line sternal kanan, pinggang jantung berada di
ICS IV line sterna kanan dan apeks jantung berada di ICS IV
line sterna kanan
c. Auskultasi
- Bunyi jantung I : Bunyi tunggal, irama regular, terdengar keras
(lub)
- Bunyi jantung II : Saat didengar/ auskultasi terdengar bunyi
tunggal, irama regular, terdengar keras (dub), tidak ada bunyi
jantung tambahan
- Bising/murmur : Tidak terdapat bising/murmur
- Frekuensi denyut jantung : 90x/menit
G. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk Abdomen : Simetris
- Benjolan/massa : Tidak terdapat benjolan/massa
b. AuskultasI
- Peristaltik Usus : Normal 8x/menit
- Bunyi jantung anak/BJA : Tidak terkaji
c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : Tidak terdapat nyeri tekan
- Benjolan /massa : Tidak terdapat benjolan/massa
- Tanda-tanda Ascites : Tidak terdapat tanda-tanda ascites
- Hepar : Tidak terdapat pembengkakan
- Lien : Tidak terdapat pembengkakan
- Titik Mc. Burne : Tidak terdapat nyeri tekan
d. Perkusi
- Suara abdomen : Timpani
- Pemeriksaan Ascites : Tidak terkaji
J. Pemeriksaan Neorologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kwantitatif ) / GCS : Composmentis, E4V6M5
2. Tanda-tanda rangsangan otak (Meningeal Sign) : Tidak terkaji
3. Fungsi Motorik : Tidak terkaji
4. Fungsi Sensorik : Tidak terkaji
5. Refleks :
a) Refleks Fisiologis : Tidak terkaji
b) Refleks Patologis : Tidak terkaji
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosa Medis : Tuberkulosis Paru
B. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang Medis :
1. Laboratorium :
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
BTA : P/S/S (-/+/+) (-/-/-) Tidak normal
Hemoglobin 10 mg/dl 12-14 mg/dl Normal
Leukosit 14.000 mm³ 5000-10.000mm³ Tidak normal
Haematokrit 42% 40-48% Normal
Mahasiswa
DO :
- Ny. M tampak batuk
dan susah
mengeluarkan
dahaknya
- Batuk tidak efektif
- Ronchi
- Frekuensi nafas
berubah
DO :
- Terdapat bunyi napas
tambahan (ronchi)
- Pola napas abnormal
(cepat)
- RR : 28x/menit
MASALAH MASALAH
DIAGNOSA
NO DITEMUKAN TERATASI
KEPERAWATAN
Tgl Paraf Tgl Paraf
D.000 Bersihan jalan napas 05-10- Elly 07-10- Elly
1 tidak efektif 2021 2021
berhubungan dengan
sekresi yang tertahan
dibuktikan dengan
DS :
- Ny. M mengatakan
batuk berdahak
sejak 1 bulan
terakhir
- Ny. M mengatakan
dahak susah untuk
dikeluarkan
DO :
- Ny. M tampak
batuk dan susah
mengeluarkan
dahaknya
- Batuk tidak efektif
- Ronchi
- Frekuensi nafas
berubah
DO :
- Terdapat bunyi
napas tambahan
(ronchi)
- Pola napas
abnormal (cepat)
- RR : 28x/menit
DO :
- Terdapat bunyi napas tambahan
(ronchi)
- Pola napas abnormal (cepat)
- RR : 28x/menit
DO :
- Ny. M tampak batuk dan susah
mengeluarkan dahaknya
- Batuk tidak efektif
- Ronchi
- Frekuensi nafas berubah
TUJUAN DAN
NO HARI/TGL DIAGNOSA KEP TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL
KRITERIA HASIL
1. Selasa, 05 D.0003 L.01003 I.01026 1). Untuk
Oktober 2021 Gangguan pertukaran Setelah dilakukan tindakan mengetahui
Terapi Oksigen
gas berhubungan keperawatan selama 3x24 oksigen yang
dengan perubahan jam, maka diharapkan Observasi dibutuhkan
membran alveolus- Pertukaran Gas pasien sudah
1). Monitor kecepatan aliran
kapiler dibuktikan meningkat dengan kriteria cukup atau
dengan hasil : oksigen belum
DS : 1). Dispnea/sesak 2). Untuk
2). Monitor posisi alat terapi
- Ny. M napas menurun (5) memastikan
mengatakan 2). Bunyi napas oksigen bahwa terapi
sesak napas tambahan menurun oksigen yang
3). Monitor aliran oksigen
(5) perawat berikan
DO : 3). Pola napas secara periodik dan efektif terhadap
- Terdapat bunyi membaik (5) pasien
pastikan fraksi yang
napas 3). Untuk
tambahan diberikan cukup mengetahui
(ronchi) apakah ada
4). Monitor efektifitas terapi
- Pola napas tanda tanda
abnormal oksigen (mis. oksimetri, kecemasan pada
(cepat) analisa gas darah), jika pasien saat
- RR : pasien dipasang
perlu
28x/menit oksigen
5). Monitor kemampuan 4). Mengetahui
apakah ada
melepaskan oksigen saat
terjadi
makan kerusakan
integritas
6). Monitor tanda-tanda
mukosa hidung
hipoventilasi pada klien dan
untuk
7). Monitor tanda dan gejala
meminimalisir
toksikasi oksigen dan hal tersebut jika
memang terjadi
atelectasis
5). Memastikan
8). Monitor tingkat kecemasan tidak ada secret
yang
akibat terapi oksigen
menyumbat
9). Monitor integritas mukosa mulut, hidung
dan trakea
hidung akibat pemasangan
pasien saat di
oksigen pasang oksigen
6). Berikan dosis
Terapeutik
oksigen yang
1). Bersihkan sekret pada sesuai dengan
kebutuhan
mulut, hidung, dan trakea,
pasien
jika perlu 7). Mengajarkan
2). Pertahankan kepatenan keluarga pasien
untuk
jalan napas
memasang
3). Siapkan dan atur peralatan oksigen dirumah
agar saat
pemberian oksigen
dibutuhkan
4). Berikan oksigen tambahan, dirumah ada
anggota
jika perlu
keluarga yang
5). Tetap berikan oksigen saat bisa
memasangnya
pasien ditransportasi
6). Gunakan perangkat
oksigen yang sesuai
dengan tingkat mobilitas
pasien
Edukasi
1). Ajarkan pasien dan
krluarga cara
menggunakan oksigen di
rumah
Kolaborasi
1). Kolaborasi penentuan
dosis oksigen
2). Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktivitas
dan/atau tidur
TANGGAL
NO DX KEP TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON PASIEN TT
JAM
05-10-2021 D.0003 1). Memonitor kecepatan aliran oksigen Menerima tindakan dan Elly
09.00 Gangguan mengikuti apa yang sudah
2). Memonitor posisi alat terapi oksigen
pertukaran gas dianjurkan
berhubungan 3). Memonitor aliran oksigen secara periodik
dengan perubahan
dan pastikan fraksi yang diberikan cukup
membran alveolus-
kapiler dibuktikan 4). Memonitor efektifitas terapi oksigen (mis.
dengan
oksimetri, analisa gas darah), jika perlu
DS :
- Ny. M 5). Memonitor kemampuan melepaskan oksigen
mengatakan
saat makan
sesak napas
6). Memonitor tanda-tanda hipoventilasi
DO :
7). Memonitor tanda dan gejala toksikasi
- Terdapat
bunyi napas oksigen dan atelectasis
tambahan
8). Memonitor tingkat kecemasan akibat terapi
(ronchi)
- Pola napas oksigen
abnormal 9). Memonitor integritas mukosa hidung akibat
(cepat)
pemasangan oksigen
- RR :
28x/menit 10). Membersihkan sekret pada mulut, hidung,
dan trakea, jika perlu
11). Mempertahankan kepatenan jalan napas
12). Mnyiapkan dan atur peralatan pemberian
oksigen
13). Memberikan oksigen tambahan, jika perlu
14). Tetap memberikan oksigen saat pasien
ditransportasi
15). Menggunakan perangkat oksigen yang sesuai
dengan tingkat mobilitas pasien
16). Mengajarkan pasien dan krluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
17). Berkolaborasi penentuan dosis oksigen
18). Berkolaborasi penggunaan oksigen saat
aktivitas dan/atau tidur
05-10-2021 D.0001 1). Mengidentifikasi kemampuan batuk Menerima tindakan dan Elly
09.30 Bersihan jalan mengikuti apa yang sudah
napas tidak efektif 2). Memonitor adanya retensi sputum dianjurkan
berhubungan
3). Memonitor tanda dan gejala infeksi saluran
dengan sekresi
yang tertahan napas
dibuktikan dengan
4). Memonitor input dan output cairan (mis.
DS :
- Ny. M Jumlah dan karakteristik)
mengatakan
5). Mengatur posisi semi-fowler atau fowler
batuk berdahak
sejak 1 bulan 6). Memasang perlak dan bengkok di pangkuan
terakhir
pasien
- Ny. M
mengatakan 7). Membuang sekret pada tempat sputum
dahak susah
8). Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk
untuk
dikeluarkan efektif
9). Menganjurkan tarik napas dalam melalui
DO :
- Ny. M tampak hidung selama 4 detik, ditahan selama 2
batuk dan
detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan
susah
mengeluarkan bibir mecucu (dibulakan) selama 8 detik.
dahaknya
10). Menganjurkan mengulangi tarik napas dalam
- Batuk tidak
efektif hingga 3 kali
- Ronchi
11). Menganjurkan batuk dengan kuat langsung
- Frekuensi
nafas berubah setelah tarik napas dalam yang ke-3
12). Berkolaborasi pemberian mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu
05-10-2021 D.0019 1). Mengidentifikasi alergi dan intoleransi Menerima tindakan dan Elly
09.50 Defisit nutrisi mengikuti apa yang sudah
makanan
berhubungan dianjurkan
dengan
ketidakmampuan 2). Mengidentifikasi makanan yang disukai
mengabsorbsi
nutrien dibuktikan 3). Memonitor asupan makanan
dengan
DS : 4). Memonitor berat badan
- Ny. M
mengatakan 5). Memonitor hasil pemeriksaan berat badan
tidak nafsu
makan sejak
6). Melakukan oral hygiene sebelum makan, jika
seminggu
terakhir perlu
- Ny. M
mengatakan 7). Memfasilitasi menentukan program diit (mis.
jika makan
Piramida makanan)
terasa pahit
- Ny. M
mengatakan 8). Menyajikan makanan secara menarik dan
Jika makan suhu yang sesuai
rasa ingin
muntah
- Ny. M 9). Memberikan makanan yang tinggi serat
mengatakan untuk mencegah konstipasi
berat badan
menurun
10). Memberikan makanan tinggi kalori dan
DO :
- Ny. M tampak tinggi protein
lemah
- Porsi makanan 11). Memberikan suplemen makanan, jika perlu
yang diberikan
tampak tidak 12). Menganjurkan makan dengan posisi duduk
dimakan
- Ny. M tampak
kurus
- BB Sekarang :
45Kg
BB Sebelum
Sakit: 50Kg.
06-10-2021 D.0003 1). Memonitor kecepatan aliran oksigen Menerima tindakan dan Elly
09.00 Gangguan mengikuti apa yang sudah
2). Memonitor posisi alat terapi oksigen
pertukaran gas dianjurkan
berhubungan 3). Memonitor aliran oksigen secara periodik
dengan perubahan
dan pastikan fraksi yang diberikan cukup
membran alveolus-
kapiler dibuktikan 4). Memonitor efektifitas terapi oksigen (mis.
dengan
oksimetri, analisa gas darah), jika perlu
DS :
- Ny. M 5). Memonitor kemampuan melepaskan oksigen
mengatakan
saat makan
sesak napas
6). Memonitor tanda-tanda hipoventilasi
DO :
7). Memonitor tanda dan gejala toksikasi
- Terdapat
bunyi napas oksigen dan atelectasis
tambahan
8). Memonitor tingkat kecemasan akibat terapi
(ronchi)
- Pola napas oksigen
abnormal
9). Memonitor integritas mukosa hidung akibat
(cepat)
- RR : pemasangan oksigen
28x/menit
10). Membersihkan sekret pada mulut, hidung,
dan trakea, jika perlu
11). Mempertahankan kepatenan jalan napas
12). Menyiapkan dan atur peralatan pemberian
oksigen
06-10-2021 D.0001 1). Memonitor adanya retensi sputum Menerima tindakan dan Elly
09.20 Bersihan jalan mengikuti apa yang sudah
2). Memonitor tanda dan gejala infeksi saluran
napas tidak efektif dianjurkan
berhubungan napas
dengan sekresi
3). Memonitor input dan output cairan (mis.
yang tertahan
dibuktikan dengan Jumlah dan karakteristik)
DS :
4). Mengatur posisi semi-fowler atau fowler
- Ny. M
mengatakan 5). Memasang perlak dan bengkok di pangkuan
batuk berdahak
pasien
sejak 1 bulan
terakhir 6). Membuang sekret pada tempat sputum
- Ny. M
7). Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk
mengatakan
dahak susah efektif
untuk
8). Menganjurkan tarik napas dalam melalui
dikeluarkan
hidung selama 4 detik, ditahan selama 2
DO :
detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan
- Ny. M tampak
batuk dan bibir mecucu (dibulakan) selama 8 detik.
susah
9). Menganjurkan mengulangi tarik napas dalam
mengeluarkan
dahaknya hingga 3 kali
- Batuk tidak
10). Menganjurkan batuk dengan kuat langsung
efektif
- Ronchi setelah tarik napas dalam yang ke-3
- Frekuensi
nafas berubah
06-10-2021 D.0019 1). Memonitor asupan makanan Menerima tindakan dan Elly
09.35 Defisit nutrisi mengikuti apa yang sudah
berhubungan 2). Memonitor berat badan dianjurkan
dengan
ketidakmampuan 3). Memonitor hasil pemeriksaan berat badan
mengabsorbsi
nutrien dibuktikan
4). Melakukan oral hygiene sebelum makan, jika
dengan
DS : perlu
- Ny. M
mengatakan 5). Menyajikan makanan secara menarik dan
tidak nafsu
suhu yang sesuai
makan sejak
seminggu
terakhir 6). Memberikan makanan yang tinggi serat
- Ny. M untuk mencegah konstipasi
mengatakan
jika makan 7). Memberikan makanan tinggi kalori dan
terasa pahit
- Ny. M tinggi protein
mengatakan
Jika makan 8). Memberikan suplemen makanan, jika perlu
rasa ingin
muntah 9). Menganjurkan makan dengan posisi duduk
- Ny. M
mengatakan
berat badan
menurun
DO :
- Ny. M tampak
lemah
- Porsi makanan
yang diberikan
tampak tidak
dimakan
- Ny. M tampak
kurus
- BB Sekarang :
45Kg
BB Sebelum
Sakit: 50Kg.
07-10-2021 D.0003 1). Memonitor kecepatan aliran oksigen Menerima tindakan dan Elly
09.00 Gangguan mengikuti apa yang sudah
2). Memonitor posisi alat terapi oksigen
pertukaran gas dianjurkan
berhubungan 3). Memonitor aliran oksigen secara periodik
dengan perubahan
dan pastikan fraksi yang diberikan cukup
membran alveolus-
kapiler dibuktikan 4). Memonitor efektifitas terapi oksigen (mis.
dengan
oksimetri, analisa gas darah), jika perlu
DS :
- Ny. M 5). Memonitor kemampuan melepaskan oksigen
mengatakan
saat makan
sesak napas
6). Memonitor tanda-tanda hipoventilasi
DO :
7). Memonitor tanda dan gejala toksikasi
- Terdapat oksigen dan atelectasis
bunyi napas
8). Memonitor tingkat kecemasan akibat terapi
tambahan
(ronchi) oksigen
- Pola napas
9). Memonitor integritas mukosa hidung akibat
abnormal
(cepat) pemasangan oksigen
- RR :
10). Membersihkan sekret pada mulut, hidung,
28x/menit
dan trakea, jika perlu
11). Mempertahankan kepatenan jalan napas
12). Mnyiapkan dan atur peralatan pemberian
oksigen
07-10-2021 D.0001 1). Memonitor adanya retensi sputum Menerima tindakan dan Elly
09.20 Bersihan jalan mengikuti apa yang sudah
2). Memonitor tanda dan gejala infeksi saluran
napas tidak efektif dianjurkan
berhubungan napas
dengan sekresi
3). Memonitor input dan output cairan (mis.
yang tertahan
dibuktikan dengan Jumlah dan karakteristik)
DS :
4). Mengatur posisi semi-fowler atau fowler
- Ny. M
mengatakan 5). Memasang perlak dan bengkok di pangkuan
batuk berdahak
pasien
sejak 1 bulan
terakhir 6). Membuang sekret pada tempat sputum
- Ny. M
mengatakan 7). Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk
dahak susah
efektif
untuk
dikeluarkan 8). Menganjurkan tarik napas dalam melalui
hidung selama 4 detik, ditahan selama 2
DO :
- Ny. M tampak detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan
batuk dan
bibir mecucu (dibulakan) selama 8 detik.
susah
mengeluarkan 9). Menganjurkan mengulangi tarik napas dalam
dahaknya
hingga 3 kali
- Batuk tidak
efektif 10). Menganjurkan batuk dengan kuat langsung
- Ronchi
setelah tarik napas dalam yang ke-3
- Frekuensi
nafas berubah
07-10-2021 D.0019 1). Memonitor asupan makanan Menerima tindakan dan Elly
09.35 Defisit nutrisi mengikuti apa yang sudah
berhubungan 2). Memonitor berat badan dianjurkan
dengan
ketidakmampuan
3). Memonitor hasil pemeriksaan berat badan
mengabsorbsi
nutrien dibuktikan
dengan 4). Melakukan oral hygiene sebelum makan, jika
DS : perlu
- Ny. M
mengatakan 5). Menyajikan makanan secara menarik dan
tidak nafsu suhu yang sesuai
makan sejak
seminggu 6). Memberikan makanan yang tinggi serat
terakhir
- Ny. M untuk mencegah konstipasi
mengatakan
jika makan 7). Memberikan makanan tinggi kalori dan
terasa pahit tinggi protein
- Ny. M
mengatakan 8). Memberikan suplemen makanan, jika perlu
Jika makan
rasa ingin
9). Menganjurkan makan dengan posisi duduk
muntah
- Ny. M
mengatakan
berat badan
menurun
DO :
- Ny. M tampak
lemah
- Porsi makanan
yang diberikan
tampak tidak
dimakan
- Ny. M tampak
kurus
- BB Sekarang :
45Kg
BB Sebelum
Sakit: 50Kg.
EVALUASI KEPERAWATAN
D.0001 S: S: S:
Bersihan jalan napas tidak - Ny. M mengatakan dahak - Ny. M mengatakan dahak - Ny. M mengatakan sudah
efektif berhubungan dengan susah untuk dikeluarkan sudah mulai bisa bisa mengeluarkan
sekresi yang tertahan dibuktikan dikeluarkan dahaknya dan napas nya
dengan O: menjadi lebih lega
DS : - Ny. M tampak batuk dan O:
- Ny. M mengatakan batuk susah mengeluarkan - Ny. M tampak batuk dan O:
berdahak sejak 1 bulan dahaknya suda hmulai bisa - Ny. M tampak batuk dan
terakhir - Batuk tidak efektif mengeluarkan dahaknya bisa mengeluarkan
- Ny. M mengatakan dahak - Ronchi - Batuk tidak efektif dahaknya
susah untuk dikeluarkan - Frekuensi nafas berubah - Ronchi - Batuk efektif
- Frekuensi nafas berubah - Tidak terdapat suara
DO : A : Masalah belum teratasu ambahan
- Ny. M tampak batuk dan P : Lanjutkan intervensi no 2-11 A : Masalah teratasi sebagian - Frekuensi nafas normal
susah mengeluarkan I: P : Lanjutkan intervensi no 2-11
dahaknya - Ajarkan pasien untuk latihan I :
- Batuk tidak efektif batuk efektif - Ajarkan pasien untuk latihan A : Masalah teratasi
- Ronchi batuk efektif P : Hnetikan intervensi
- Frekuensi nafas berubah E : Pasien melakukan latihan - Latih kembali latihan batuk I :
batuk efektif sesuai instruksi dan efektif sampai pasien - Ajarkan pasien untuk latihan
mulai belajar untuk latihan batuk mampu secara mandiri batuk efektif
efektif secara mandiri, tetapi - Latih kembali latihan batuk
pasien masih belum bisa E : Pasien melakukan latihan efektif sampai pasien
mengeluarkan dahaknya batuk efektif sesuai instruksi dan mampu secara mandiri
sudah bisa melakukan latihan
batuk efektif secara mandiri, dan E : Pasien melakukan latihan
sudah bisa mengeluarkan batuk efektif sesuai instruksi dan
dahaknya sudah bisa melakukan latihan
batuk efektif secara mandiri, dan
sudah bisa mengeluarkan
dahaknya
D.0019 S: S: S:
Defisit nutrisi berhubungan - Ny. M mengatakan jika - Ny. M mengatakan jika - Ny. M mengatakan jika
dengan ketidakmampuan makan terasa pahit makan terasa pahit makan sudah tidak terasa
mengabsorbsi nutrien dibuktikan - Ny. M mengatakan Jika - Ny. M mengatakan jika pahot
dengan makan rasa ingin muntah makan sudah tidak terasa - Ny. M mengatakan jika
DS : ingin muntah makannya sudah normal dan
- Ny. M mengatakan tidak O: tidak terasa ingin muntah
nafsu makan sejak seminggu - Ny. M tampak lemah O:
terakhir - Ny. M tampak mulai O:
- Porsi makanan yang
- Ny. M mengatakan jika diberikan tampak tidak bertenaga - Ny. M tampak bertenaga
makan terasa pahit dimakan - Porsi makanan yang - Porsi makanan yang
- Ny. M mengatakan Jika - Ny. M tampak kurus diberikan tampak dimakan diberikan dihabiskan
makan rasa ingin muntah meskipun sedikit - Ny. M tampak kurus
- BB Sekarang : 45Kg
- Ny. M mengatakan berat BB Sebelum Sakit: 50Kg. - Ny. M tampak kurus - BB Sekarang : 45Kg
badan menurun - BB Sekarang : 45Kg BB Sebelum Sakit: 50Kg.
DO : A : Masalah belum teratasi BB Sebelum Sakit: 50Kg.
- Ny. M tampak lemah P : Lanjutkan intervensi no 3-6 A : Masalah teratasi
- Porsi makanan yang dan 8-12 A : Masalah teratasi sebagian P : Hentikan intervensi
diberikan tampak tidak I: P : Lanjutkan intervensi no 3-6 I:
dimakan - Berikan makanan yang dan 8-12 - Berikan makanan yang
- Ny. M tampak kurus disukai oleh pasien dengan I: disukai oleh pasien dengan
porsi yang sedikit tapi sering - Berikan makanan yang porsi yang sedikit tapi sering
- BB Sekarang : 45Kg
disukai oleh pasien dengan
BB Sebelum Sakit: 50Kg.
E : Nafsu makan pasien sudah porsi yang sedikit tapi sering E : Nafsu makan pasien sudah
mulai meningkat dikarenakan meningkat dikarenakan makanan
makanan kesukaannya, tetapi E : Nafsu makan pasien sudah kesukaannya dan porsi
masih terasa ingin muntah saat mulai meningkat dikarenakan makanannya dihabiskan, dan
makan makanan kesukaannya dan porsi juga sudah tidak merasa ingin
makanannya perlahan mulai muntah saat makan
dihabiskan, tetapi masih terasa
ingin muntah saat makan
DOKUMENTASI
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS
1. Nama : Ny. M
2. Umur : 57 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/Bangsa : Indonesia
6. Bahasa : Indonesia
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
9. Alamat/No.Telp : JL. Kruing 8 B 37/2 Pandau
10. Penanggung Jawab : Suami Ny. M
Tiba-tiba Berangsur-angsur
Faktor pencetus : Tidak terkaji
4. Upaya yang telah dilakukan : Jika batuk pasien mengonsumsi obat-
obatan yang dibeli di warung
5. Tanda-tanda vital :
S : 39,2 C N : 90 kali/menit
T : 100/80 mmHg
V. PSIKOSOSIAL
1. Sosial/interaksi :
Ny. M berhubungan baik dengan tetangga di sekitar rumahnya, pada saat
berada di rumah sakit berhubungan baik dengan dokter dan perawat yang
bertugas
2. Konsep diri : Tidak terkaji
3. Spiritual :
1). Ketaatan beribadah : Ny. M selalu shalat berjamaah di Masjid yang
berdekatan dengan rumah Ny. M.
2). Keyakinan terhadap sehat/sakit : Ny. M yakin bahwa sehat/sakit
merupakan pemberian dari Allah SWT dan pasti semua orang juga
merasakannya
3). Keyakinan terhadap penyembuhan : Ny. M yakin bahwa setiap
penyakit pasti ada obatnya dan Ny. M senantiasa beribadah dan
berdoa untuk kesembuhannya
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium :
Perawat
Elly Purwanti Manurung
NIM. P17220194059
Data
Diagnosa
Tgl Subyektif & Planning Implementasi Rasional Evaluasi TT
Keperawatan
Data Obyektif
05- DS : D.0003 I.01026 1). Memonitor 1). Untuk S: Elly
10- - Ny. M Gangguan mengetahui - Ny. M
Terapi Oksigen kecepatan
2021 mengataka pertukaran gas oksigen mengatakan
n sesak berhubungan Observasi aliran oksigen yang sesak napas
napas dengan dibutuhkan
1). Monitor 2). Memonitor
perubahan pasien O:
DO : membran kecepatan posisi alat sudah - Terdapat bunyi
- Terdapat alveolus-kapiler cukup atau napas tambahan
aliran terapi oksigen
bunyi dibuktikan belum (ronchi)
napas dengan oksigen 3). Memonitor 2). Untuk - Pola napas
tambahan DS : memastikan abnormal
2). Monitor aliran oksigen
(ronchi) - Ny. M bahwa (cepat)
- Pola napas mengatak posisi alat secara terapi - RR : 28x/menit
abnormal an sesak oksigen
terapi periodik dan
(cepat) napas yang A : Masalah belum
- RR : oksigen pastikan fraksi perawat teratasi
28x/menit DO : berikan P : Lanjutkan
3). Monitor yang diberikan
- Terdapat efektif intervensi no 1-12
bunyi aliran cukup terhadap I:
napas pasien - Berikan terapi
oksigen 4). Memonitor
tambahan 3). Untuk oksigen 3 lpm
(ronchi) secara efektifitas mengetahui - Anjurkan pasien
- Pola apakah ada dalam posisi
periodik dan terapi oksigen
napas tanda tanda semi fowler atau
abnormal pastikan (mis. kecemasan duduk
(cepat) fraksi yang oksimetri, pada pasien
- RR : saat pasien E : Pasien masih
diberikan analisa gas
28x/menit dipasang merasakan sesak
cukup darah), jika oksigen tetapi sudah
4). Mengetahui berkurang
4). Monitor perlu
apakah ada
efektifitas 5). Memonitor terjadi
kerusakan
terapi kemampuan
integritas
oksigen (mis. melepaskan mukosa
hidung pada
oksimetri, oksigen saat
klien dan
analisa gas makan untuk
meminimali
darah), jika 6). Memonitor
sir hal
perlu tanda-tanda tersebut jika
memang
5). Monitor hipoventilasi
terjadi
kemampuan 7). Memonitor 5). Memastika
n tidak ada
melepaskan tanda dan
secret yang
oksigen saat gejala menyumbat
mulut,
makan toksikasi
hidung dan
6). Monitor oksigen dan trakea
pasien saat
tanda-tanda atelectasis
di pasang
hipoventilasi 8). Memonitor oksigen
7). Monitor tingkat 6). Berikan
dosis
tanda dan kecemasan
oksigen
gejala akibat terapi yang sesuai
dengan
toksikasi oksigen
kebutuhan
oksigen dan 9). Memonitor pasien
7). Mengajarka
atelectasis integritas
n keluarga
8). Monitor mukosa pasien
untuk
tingkat hidung akibat
memasang
kecemasan pemasangan oksigen
dirumah
akibat terapi oksigen
agar saat
oksigen 10). Membersihka dibutuhkan
dirumah
9). Monitor n sekret pada
ada anggota
integritas mulut, hidung, keluarga
yang bisa
mukosa dan trakea,
memasangn
hidung jika perlu ya
akibat 11). Mempertahan
pemasangan kan kepatenan
oksigen jalan napas
Terapeutik 12). Mnyiapkan
1). Bersihkan dan atur
sekret pada peralatan
mulut, pemberian
hidung, dan oksigen
trakea, jika 13). Memberikan
perlu oksigen
2). Pertahankan tambahan, jika
kepatenan perlu
jalan napas 14). Tetap
3). Siapkan dan memberikan
atur oksigen saat
peralatan pasien
pemberian ditransportasi
oksigen 15). Menggunakan
4). Berikan perangkat
oksigen oksigen yang
tambahan, sesuai dengan
jika perlu tingkat
5). Tetap mobilitas
berikan pasien
oksigen saat 16). Mengajarkan
pasien pasien dan
ditransportas krluarga cara
i menggunakan
6). Gunakan oksigen di
perangkat rumah
oksigen yang 17). Berkolaborasi
sesuai penentuan
dengan dosis oksigen
tingkat 18). Berkolaborasi
mobilitas penggunaan
pasien oksigen saat
Edukasi aktivitas
1). Ajarkan dan/atau tidur
pasien dan
krluarga cara
menggunaka
n oksigen di
rumah
Kolaborasi
1). Kolaborasi
penentuan
dosis
oksigen
2). Kolaborasi
penggunaan
oksigen saat
aktivitas
dan/atau
tidur
9. Edukasi
1). Anjurkan
makan
dengan
posisi duduk
06- DS : D.0003 I.01026 1). Memonitor 1). Untuk S: Elly
10- - Ny. M Gangguan mengetahui - Ny. M
Terapi Oksigen kecepatan
2021 mengataka pertukaran gas oksigen mengatakan
n sesak berhubungan Observasi aliran oksigen yang sesak napas
napas dengan dibutuhkan yang dirasakan
1). Monitor 2). Memonitor
perubahan pasien sudah mulai
DO : membran kecepatan posisi alat sudah berkurang jika
- Terdapat alveolus-kapiler cukup atau sedang dalam
aliran terapi oksigen
bunyi dibuktikan belum keadaan posisi
napas dengan oksigen 3). Memonitor 2). Untuk duduk
tambahan DS : memastikan
2). Monitor aliran oksigen
(ronchi) - Ny. M bahwa O:
- Pola napas mengatak posisi alat secara terapi - Terdapat bunyi
abnormal an sesak oksigen napas tambahan
terapi periodik dan
(cepat) napas yang (ronchi)
- RR : oksigen pastikan fraksi perawat - Pola napas
28x/menit DO : berikan sudah mulai
3). Monitor yang diberikan
- Terdapat efektif normal tidak
bunyi aliran cukup terhadap terlalu cepat
napas pasien - RR : 24x/menit
oksigen 4). Memonitor
tambahan 3). Untuk
(ronchi) secara efektifitas mengetahui A : Masalah teratasi
- Pola apakah ada sebagian
periodik dan terapi oksigen
napas tanda tanda P : Lanjutkan
abnormal pastikan (mis. kecemasan intervensi no 1-12
(cepat) pada pasien I:
fraksi yang oksimetri,
- RR : saat pasien - Berikan terapi
28x/menit diberikan analisa gas dipasang oksigen 3 lpm
oksigen - Anjurkan pasien
cukup darah), jika
4). Mengetahui dalam posisi
4). Monitor perlu apakah ada semi fowler atau
terjadi duduk
efektifitas 5). Memonitor
kerusakan
terapi kemampuan integritas E : Pasien merasa
mukosa bahwa sesak
oksigen (mis. melepaskan
hidung pada napasnya berkurang
oksimetri, oksigen saat klien dan jika sedang dalam
untuk posisi duduk
analisa gas makan
meminimali
darah), jika 6). Memonitor sir hal
tersebut jika
perlu tanda-tanda
memang
5). Monitor hipoventilasi terjadi
5). Memastika
kemampuan 7). Memonitor
n tidak ada
melepaskan tanda dan secret yang
menyumbat
oksigen saat gejala
mulut,
makan toksikasi hidung dan
trakea
6). Monitor oksigen dan
pasien saat
tanda-tanda atelectasis di pasang
oksigen
hipoventilasi 8). Memonitor
6). Berikan
7). Monitor tingkat dosis
tanda dan kecemasan oksigen
yang sesuai
gejala akibat terapi
dengan
toksikasi oksigen kebutuhan
pasien
oksigen dan 9). Memonitor
7). Mengajarka
atelectasis integritas n keluarga
pasien
8). Monitor mukosa
untuk
tingkat hidung akibat memasang
oksigen
kecemasan pemasangan
dirumah
akibat terapi oksigen agar saat
dibutuhkan
oksigen 10). Membersihka
dirumah
9). Monitor n sekret pada ada anggota
keluarga
integritas mulut, hidung,
yang bisa
mukosa dan trakea, memasangn
ya
hidung jika perlu
akibat 11). Mempertahan
pemasangan kan kepatenan
oksigen jalan napas
Terapeutik 12). Menyiapkan
1). Bersihkan dan atur
sekret pada peralatan
mulut, pemberian
hidung, dan oksigen
trakea, jika
perlu
2). Pertahankan
kepatenan
jalan napas
3). Siapkan dan
atur
peralatan
pemberian
oksigen
4). Berikan
oksigen
tambahan,
jika perlu
5). Tetap
berikan
oksigen saat
pasien
ditransportas
i
6). Gunakan
perangkat
oksigen yang
sesuai
dengan
tingkat
mobilitas
pasien
Edukasi
1). Ajarkan
pasien dan
krluarga cara
menggunaka
n oksigen di
rumah
Kolaborasi
1). Kolaborasi
penentuan
dosis
oksigen
2). Kolaborasi
penggunaan
oksigen saat
aktivitas
dan/atau
tidur
6). Berikan
suplemen
makanan,
jika perlu
12. Edukasi
1). Anjurkan
makan
dengan
posisi duduk
07- DS : D.0003 I.01026 1). Memonitor 1). Untuk S: Elly
10- - Ny. M Gangguan mengetahui - Ny. M
Terapi Oksigen kecepatan
2021 mengataka pertukaran gas oksigen yang mengatakan
n sesak berhubungan Observasi aliran oksigen dibutuhkan sudah tidak
napas dengan pasien sudah merasa sesak
1). Monitor 2). Memonitor
perubahan cukup atau napas
DO : membran kecepatan posisi alat belum
- Terdapat alveolus-kapiler 2). Untuk O:
aliran terapi oksigen
bunyi dibuktikan memastikan - Tidak terdapat
napas dengan oksigen 3). Memonitor bahwa terapi erdapat bunyi
tambahan DS : oksigen yang napas
2). Monitor aliran oksigen
(ronchi) - Ny. M perawat tambahan
- Pola napas mengatak posisi alat secara berikan (ronchi)
abnormal an sesak efektif - Pola napas
terapi periodik dan
(cepat) napas terhadap teratur
- RR : oksigen pastikan fraksi pasien - RR : 20x/menit
28x/menit DO : 3). Untuk
3). Monitor yang diberikan
- Terdapat mengetahui A : Masalah
bunyi aliran cukup apakah ada teratasi
napas tanda tanda P : Hentikan
oksigen 4). Memonitor
tambahan kecemasan intervensi
(ronchi) secara efektifitas pada pasien I:
- Pola saat pasien - Anjurkan
periodik dan terapi oksigen
napas dipasang pasien dalam
abnormal pastikan (mis. oksigen posisi semi
(cepat) 4). Mengetahui fowler atau
fraksi yang oksimetri,
- RR : apakah ada duduk
28x/menit diberikan analisa gas terjadi
cukup darah), jika kerusakan E : Pasien sudah
integritas tidak merasa sesak
4). Monitor perlu
mukosa napas
efektifitas 5). Memonitor hidung pada
klien dan
terapi kemampuan
untuk
oksigen (mis. melepaskan meminimalisi
r hal tersebut
oksimetri, oksigen saat
jika memang
analisa gas makan terjadi
5). Memastikan
darah), jika 6). Memonitor
tidak ada
perlu tanda-tanda secret yang
menyumbat
5). Monitor hipoventilasi
mulut,
kemampuan 7). Memonitor hidung dan
trakea pasien
melepaskan tanda dan
saat di
oksigen saat gejala pasang
oksigen
makan toksikasi
6). Berikan dosis
6). Monitor oksigen dan oksigen yang
sesuai
tanda-tanda atelectasis
dengan
hipoventilasi 8). Memonitor kebutuhan
pasien
7). Monitor tingkat
7). Mengajarkan
tanda dan kecemasan keluarga
gejala akibat terapi pasien untuk
memasang
toksikasi oksigen
oksigen
oksigen dan 9). Memonitor dirumah agar
saat
atelectasis integritas
dibutuhkan
8). Monitor mukosa dirumah ada
anggota
tingkat hidung akibat
keluarga
kecemasan pemasangan yang bisa
memasangny
akibat terapi oksigen
a
oksigen 10). Membersihka
9). Monitor n sekret pada
integritas mulut, hidung,
mukosa dan trakea,
hidung jika perlu
akibat 11). Mempertahan
pemasangan kan kepatenan
oksigen jalan napas
Terapeutik 12). Mnyiapkan
1). Bersihkan dan atur
sekret pada peralatan
mulut, pemberian
hidung, dan oksigen
trakea, jika
perlu
2). Pertahankan
kepatenan
jalan napas
3). Siapkan dan
atur
peralatan
pemberian
oksigen
4). Berikan
oksigen
tambahan,
jika perlu
5). Tetap
berikan
oksigen saat
pasien
ditransportas
i
6). Gunakan
perangkat
oksigen yang
sesuai
dengan
tingkat
mobilitas
pasien
Edukasi
1). Ajarkan
pasien dan
krluarga cara
menggunaka
n oksigen di
rumah
Kolaborasi
1). Kolaborasi
penentuan
dosis
oksigen
2). Kolaborasi
penggunaan
oksigen saat
aktivitas
dan/atau
tidur
6). Berikan
suplemen
makanan,
jika perlu
15. Edukasi
1). Anjurkan
makan
dengan
posisi duduk