DI KELURAHAN PENGAWU RT 01 RW 01
KOTA PALU
Disusun Oleh
NUR DINA
SRI INDRININGSI
CAHYA KAMILA
NI KADEK GAETY
RIVAL
TA 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Tuberculosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi
masalah kesehatan di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia.Penyakit Tuberculosis
adalah suatu penyakit menular yang angka kejadiannya masih tinggi. Tuberculosis adalah
suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk batang (basil) yang di kenal
dengan nama mikrobakterium tuberculosis, Penularan penyakit ini melalui perantaran
dahak/ludah yang mengandung basil Tuberculosis paru, pada waktu penderita batuk
butir-butir air ludah beterbangan di udara dan terhisap oleh orang yang sehat dan masuk
ke dalam paru-parunya yang kemudian menyebabkan penyakit Tuberculosis Paru.
Penyakit Tubercolosis, jaringan yang paling sering di serang adalah paru-paru
(96,9%). Dari hasil pengkajian Didesa Karangmukti khususnya RW 003 dan 004 di
dapatkan hasil untuk TB Paru sebanyak 11 orang.64% dari penderita tidak berobat secara
teratur.Oleh sebab itu diperlukan perhatian khusus untuk penanganan TB Paru agar tidak
menularkan lebih luas lagi. Dan pada makalah ini penulis akan membahas mengenai
Asuhan Keperawatan Keluarga pada TB Paru semoga dapat dijadikan pedoman sebagai
penatalaksanaan pada TB Paru.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami dan dapat menerapkan asuhan keperawatan keluarga
pada anak dengan TB Paru.\
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengerti mengenai konsep dasar TB Paru
b. Mahasiswa dapat mengerti mengenai konsep dasar asuhan keperawatan pada anak
dengan TB Paru.
BAB II
TINJAUAN TEORI
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Usia : 38 th
Agama : Islam
Suku : kaili
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : Karyawan
C. Genogram
1. Genogram
A B
C D
KETERANGAN:
A : Orang tua suami klien : Perempuan : meninggal
B : Orang tua klien
C : Suami klien bersaudara : Laki-laki
D : istri Klien bersaudara
E : Anak klien bersaudara : Klien
D. Tipe Keluarga
1. Jenis type keluarga
Keluarga Tn. S adalah tipe keluarga inti. Terdiri dari Ayah , Ibu, dan 2 Anak.
E. Suku bangsa
1. Latar Belakang Budaya (Etnis)
Tn. S berasal dari suku kaili dan Ny.S juga berasal dari kaili. Bahasa yang
digunakan sehari-hari adalah Bahasa indonesia, Tn. Sa sudah lama tinggal di palu
dan istrinya pun sudah tinggal di palu sejak lahir. Lingkungan tempat tinggal klien
saat ini dikelilingi dengan orang-orang dengan suku yang sama yaitu kaili, yang
memang kampung mereka sendiri.
2. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Kegiatan keagamaan yang ada di lingkungan keluarga Tn,Sa adalah pengajian
bapak-bapak, namun Tn.Sa tidak rutin mengikuti kegiatan pengajian tersebut
karena terkadang pekerjaan Tn.Sa membuatnya pulang malam, Istrinya pun Ny.S
bekerja di luar rumah dan pulang pada sore hari. Setiap hari anaknya dititipkan
dengan pamannya yang rumanya dekat dengan mereka. Anak pertamanya sekolah
pada pagi hari. Anaknya yang kedua hanya bermain dilingkungan sekitar
rumahnya saja. Tn. Sa tidak meiliki jadwal untuk rekreasi secara rutin bersama
keluarganya, karena jarang memiliki waktu yang libur yang cukup, Tn.Sa lebih
memilih untuk berstirahat di rumah saat libur. Tn.Sa hanya kumpul dengan
keluarganya saat malam hari.Keluarga Tn.Sa jarang sekali jalan-jalan seperti
halnya ke mall. Kebiasaan berbusana Tn.Sa dan keluarganya hanya sederhana saja.
Tidak terlalu mengikuti perkembangan saat ini. Namun mereka masih menjaga
kultur budaya kaili .
Dan makanan yang disajikan dan dikonsumsi oleh keluarga Tn.Sa dan anaknya
biasanya seperti sayuran, dan lauk-lapuk. Terkadang pun Ny.S membuat olahan
makanan yang dipelajari dari orang tuanya makanan khas kaili.
Peran ayah, ibu dan anak masih menganut kultur budaya kaili, Anak-anak selalu
mengikuti apa yang diperintahkan orangtuanya tanpa berani membantah.Peran
Tn.Sa saat ini sebagai Kepala Keluarga yang memberi nafkah kepada keluarganya.
Anak pertama yang bernama An.Si sangat menyayangi adiknya, terlihat saat
sangat menjaga adiknya setelah pulang sekolah An.SI menemani adiknya bermain
dan membantu memenuhi segala kebutuhan adiknya.Di Keluarga Tn.Sa yang
mengambil keputusan adalah Tn.Sa.Tetapi biasanya keputusan diambil setelah
bermusyawarah dengan Ny.S Dekorasi di dalam rumah tertata dengan baik. Tn.Sa
dan keluarganya jika sakit hanya dapat pergi kepuskesmas pembantu/ bidan
terdekat untuk melakukan pemeriksaan dan mendapat pengobatan.
F. Idcntifikasi Nilai-Nilai Spriritual/Agama
Keluarga Tn.Sa beragama Islam dan menjalankan ajaran agama seperti Shalat,
Puasa dan Mengaji.Ny.S juga sudah melatih anak-anaknya untuk menjalankan
puasa dibulan Ramadhan.Dan Ny.S mengikutkan anak-anaknya untuk mengaji
bersama pada sore hari di pengajian anak-anak dekat rumahnya.
G. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga didapatkan dari Tn.Sa sebagai karyawan pabrik dan Ny. s
Sebagai buruh kerja borongan di konveksi setiap hari. Semua kebutuhan keluarga
dipenuhi secukup-cukupnya.Ny.S mengatakan tidak mempunyai tabungan, uang
yang di dapatkan habis untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk membayar cicilan
kendaraan.
H. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang
Waktu luang Tn.Sa saat libur bekerja digunakan untuk beristirahat. Karena
mengingat kondisinya yang kurang stabil. menurutnya waktu liburnya yang hanya
satu hari harus digunakan untuk beristirahat agar besok dapat bekerja lagi. Ny.S
mengisi waktu luangnya setelah pulang bekerja dengan berinteraksi dengan anak-
anaknya, mengobrol dengan tetangga, dan bercanda dengan anaknya.
d. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga adalah nilai-nilai agama islam dan budaya kaili
Tn.Sa dan Ny.S sudah mengajarkan kepada anak-anaknya untuk shalat 5 waktu. Dan
mengikutkan anaknya untuk pengajian anak pada sore hari. Nilai budaya sunda yang
mempengaruhi seperti berperilaku sopan kepada orang yang lebih tua. Selalu
mengucapkan salam setiap ingin masuk rumah dan selalu meminta izin apabila ingin
pergi keluar rumah.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn..Sa saling menyanyangi dan saling menghargai. Menurut Ny.S dirinya
akan selalu menunggu suaminya pulang dulu dan baru beristirahat. Ny.S selalu
mengontrol perkembangan anak-anaknya.Ny. S juga memberikan pesan kepada anak-
anaknya agar tidak macam-macam ketika kedua orangtuanya tidak ada, dan mematuhi
perintah paman yang mengasuhnya saat orangtuanya tidak ada.
b. Fungsi Sosialisasi
Tn.S mengatakan bahwa sosialisasi antara dirinya dan lingkungan dirasakan baik,
setiap memiliki waktu luang di sela libur kerjanya Tn.S menyempatkan waktu untuk
berinteraksi dengan tetangga sekitar rumahnya serta untuk mengikuti beberapa
kegiatan. Contohnya kegiatan pengajian. Begitu juga dengan Ny.S, An.Si dan An.I
yang terlihat dapat bersosialisasi dengan lingkungan disekitar rumahnya.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga meyakini bahwa kesehatan merupakan hal yang penting. Namun keluarga
masih sering mengkhwatirkan biaya untuk berobat walaupun sekarang ini sudah ada
jaminan untuk masyarakat. Keluarga juga mengatakan tidak memiliki waktu luang.
Oleh sebab itu, keluarga Tn.Sa baru memeriksakan anggota keluarganya ketika sudah
tidak bisa ditangani sendiri atau oleh obat warung.
Keluarga Tn.S sangat jarang sekali dan hampir tidak pernah berolahraga. Tn.S
mengatakan tidak pernah ada waktu luang untuk berolahraga karena sibuk bekerja
dan Ny.S masih meiliki anak kecil yang harus dijaga seperti An.I.\
VI. KOPING KELUARGA
a. Stresor-stresor (baik jangka pendek mau-pun jangka panjang)
Tn.S sebenarnya ingin mengontrol secara rutin minimal 2 kali dalam sebulan namun
dikarenakan Tn s sibuk bekerja sehingga Tn S hanya dapat mengontrol kesehatan
sekali dalam sebulan.
Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan
menelan, tidak ada menelan, tidakada menelan, tidak ada menelan, tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
Leher dan getah bening getah bening getah bening getah bening
Tenggorokan
(-) distensi vena (-) distensi vena (-) distensi vena (-) distensi vena
jugularis(-), tidak ada jugularis(-), tidak ada jugularis(-), tidak jugularis(-), tidak ada
tanda radang. tanda radang ada tanda radang tanda radang
Simetris, namun
Simetris, Simetris, Simetris,
pada saat batuk suara
Dada bronkovesikuler, RR: bronkovesikuler, bronkovesikuler, RR:
nafas terdapat ronchi
18 X/ menit. RR: 22 X/ menit. 24 X/ menit.
RR: 26 X/ menit.
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
Abdomen tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada
keluhan keluhan keluhan keluhan
Gerakan tak terbatas,
Gerakan tak
mampu fleksi/
Gerakan tak terbatas, terbatas, mampu Gerakan tak terbatas,
ekstensi tanpa rasa
mampu fleksi/ fleksi/ ekstensi mampu fleksi/
nyeri tidak ada
ekstensi tanpa rasa tanpa rasa nyeri ekstensi tanpa rasa
benjol
nyeri tidak ada tidak ada benjolan, nyeri tidak ada
an, bengkak (-), benjolan, bengkak bengkak (-), benjolan, bengkak (-),
kemerahan (-), (-), kemerahan (-), kemerahan (-), kemerahan (-),
Ekstremitas
kekuatan otot normal kekuatan otot normal kekuatan otot kekuatan otot normal
mampu menahan mampu menahan normal mampu mampu menahan
tahan tahan an, refleks (+) menahan tahan an, tahan an, refleks (+)
refleks (+)
an, refleks (+) 55555 55555 55555 55555
55555 55555
55555 55555 55555 55555 55555 55555
55555 55555
55555 55555
Turgor baik, tanda Turgor baik, tanda
Turgor baik, tanda Turgor baik, tanda
radang (-), sawo radang (-), kuning
Kulit radang (-), kuning radang (-), kuning
matang, tekstur langsat, tekstur
langsat, tekstur halus langsat, tekstur halus
sedikit kasar. halus
Tidak ada yang Tidak ada yang Tidak ada yang
Sedikit panjang,
panjang, terawat panjang, terawat panjang,
Kuku sianosis (-), tanda
bersih,sianosis(-), bersih,sianosis(-), bersih,sianosis(-),
radang (-), terawat.
tanda radang (-) tanda radang (-) tanda radang (-).
Suhu tubuh 36.6 o C 36,8 oC o
36.5 C 36.6 o C
BB 62 Kg 47 Kg 23 kg 14,5 kg
TB 165 cm 160 cm 133 cm 87 cm
TD 130/90 mmHg 110/80 mmHg 110/70 mmHg
Data Obyektif :
Ttv
Sebagian : 1
Tidak Dapat : 0
Potensial masalah untuk
Masalah ini sudah cukup lama, dan
dicegah: Cukup
keluarga berkeinginan untuk
memeriksakan dan kontrol ke
Skala
puskesmas. Dan juga Ny.S
3/3 X 1 1
Tinggi : 3 berkeinginan untuk dapat mengatasi
masalah tersebut secara mandiri
Cukup : 2
dirumah dengan difasilitasi oleh
perawat.
Rendah : 1
Menonjolnya masalah:
masalah perlu segera
ditangani
Tidak dirasakan : 0
Jumlah 4
b. Diagnosa keperawatan keluarga II
Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S dikeluarga Tn.Sa
Risiko : 2 asam.
Potensial : 1
Kemungkinan masalah
dapat diubah: Sebagian
Tidak Dapat : 0
Potensial masalah untuk
dicegah: Cukup
Cukup : 2
Rendah : 1
Menonjolnya masalah: 2/2 X 1 1 Ny.S mengatakan nyeri saat gastritis
masalah perlu segera nya kambuh itu sangat mengganggu
ditangani ia sangat ingin sekali disembuhkan.
Skala
Segera : 2
Tidak dirasakan : 0
Jumlah 3 2/3
XII. Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. Sa adalah sebagai berikut:
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada An.Si di keluarga Tn.S (Score 4)
b. Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S dikeluarga Tn.Sa (Score 3 2/3)
Diagnosa
No Tujuan Evaluasi
Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standard
1 Bersihan Jalan Setelah di lakukan Setelah dilakukan Respon verbal TB Paru adalah
Nafas tidak efektif kunjungan rumah pertemuan 1 x 45 menit penyakit yang me
dari keluarga
pada An.Si selama 5 x 45 diharapkan: yang dapat meny
terkait pengertian,
dikeluarga Tn. Sa menit keluarga siapa saja
1. Keluarga dapat penyebab, tanda
mampu merawat disebabkan oleh ba
mengenal tentang TB dan gejala TB
anak dengan TB mycobacterium
Paru : Paru
Paru tuberculosis, tanda
2. Menjelaskan
gejalanya adalah b
pengertian TBC Paru
batuk terus me
dengan bahasa yang
selama kurang leb
sederhana
minggu dan berd
3. Menyebutkan
sesak nafas, k
penyebab TBC Paru keringat dingin
4. Menyebutkan tanda malam hari, dan
dan gejala TBC Paru badan menuru
Cara memodi
lingkungan yang
1. Setelah dilakukan
mendukung
pertemuan 1×45
penyembuhan pen
menit keluarga Respon verbal, TB Paru a
mampu sikap dan pencahayaan rua
memodifikasi psikomotor yang cukup, ven
lingkungan untuk keluarga tentang rumah
yang c
mencegah lingkungan yang jendela dibuka agar
terjadinya dapat mendukung matahari bisa m
penularan dengan penyembuhan
kedalam ru
cara menyebutkan penyakit TB Paru.
menjemur kasur, b
lingkungan-
minimal 1minggu s
lingkungan yang
dijemur,
baik bagi pasien
penyakit TB Paru.
membuang d
sembarangan tem
tapi gunakan k
yang didalamnya s
Tanggal No DX/
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Dan Jam TUK
9 desember Bersihan Jalan Nafas tidak efektif TUK 1 : Subjektif:
2018 pada An.Si dikeluarga Tn. Sa
1. Mendiskusikan dengan keluarga Keluarga d
tentang;
Pukul 10.00 kembali peng
Pengertian TB Paru penyakit yang
Dx.1 Penyebab TB Paru paru-paru.
Tanda dan gejala TB Paru
Keluarga d
2. Memberi pendidikan kesehatan pada
kembali Peny
keluarga tentang Pengertian TB Paru,
oleh bakte
Penyebab TB Paru, Tanda dan gejala
tuberculosis.
TB Paru.
3. Memberi kesempatan pada keluarga Keluarga d
untuk mengiden-tifikasi Pengertian TB kembali tanda
Paru, Penyebab TB Paru, Tanda dan yaitu : batuk-
gejala TB Paru. selama kurang
berdahak, se
keringat ding
dan berat bada
Subjektif:
TUK.2 Keluarga d
kembali Aki
1. Menjelaskan dan berdiskusi pada
adalah pnemo
keluarga mengenai akibat dari penyakit TB
kematian, dan
Paru
teratur minum
menjadi lebih
2. Menanyakan kembali pada keluarga
penyakit me
akibat TB Paru
diobati, dan
3. Motivasi keliuarga untuk mengambil lama untuk da
keputusan dalam mengatasi TB Paru. Keluarga m
mengatasi d
4. Memberikan reinforcement positif atas
yang menderi
keputusan yang diambil keluarga dalam
mengatasi TB Paru. Objektif
Tampak kelu
9 desember dengan seks
2018
berlangsung
Terjadi ko
Pukul 16.00
berinteraksi d
Dx.1 Tampak ke
menganggukk
mengerti penj
berikan
Keluarga ters
diberikan puji
Keluarga
keputusan
anaknya.
Analisa
Masalah teratasi
memahami tenta
Paru jika tidak se
bahaya dari putu
sudah mampu me
Perencanaan:
Lanjutkan TUK 3
Subyektif
Keluarga
kembali c
dengan
secara tera
TUK 3:
yang berg
1.Menjelaskan cara perawatan, pencegahan menjaga
penyakit TB Paru lingkunga
Keluarga
2.Mengajarkan klien cara batuk efektif dan
kembali b
membuang dahak yang benar
penularan
dengan
3.Menanyakan kembali cara perawatan,
memisahk
pencegahan penyakit TB Paru
makan
4.Menganjurkan kelien mempraktekkan dengan pa
kembali cara batuk efektif dan membuang saat bersi
dahak ke tempatnya. membuang
tempatnya
5.Memberikan reinforcement positif atas
hasil yang dicapai.
Objektif:
Keluarga d
mempraktikka
nafas dalam
mengeluarkan
tarik nafas da
dan hembusk
balon sebany
yang ketiga ba
10 Mei 2014
Keluarga tam
dengan seks
Pukul 11.00
berlangsung
Terjadi ko
Dx.1
berinteraksi d
Keluarga t
menganggukk
mengerti penj
berikan
Keluarga ters
diberikan puji
Analisa
Masalah teratasi
Perenanaan
Lanjutkan TUK 4
Subjektif
Keluarga d
tentang mod
yang dapat
penyembuhan
dengan cara p
TUK 4: yang cukup, v
cukup, jendel
1. Mendiskusikan dengan keluarga matahari bis
tentang modifikasi lingkungan yang rumah, menj
tepat untuk mendukung penyembuhan minimal 1min
TB Paru tidak me
2. Mendorong keluarga untuk sembarangan
mengidentifikasi lingkungan yang tepat kaleng yang
untuk mencegah TBC Paru diisi cairan de
3. Memotivasi keluarga untuk
Objektif:
mengungkapkan kembali terhadap
bahasan yang telah didiskusikan
Keluarga tam
4. Memberi reinforcement terhadap
memikirkan
kemampuan keluarga mengungkapkan
keluarga
kembali apa yang telah didiskusikan
memodifikasi
5. Memberi kesempatan keluarga
mencegah TB
bertanya tentang hal yang belum jelas
Analisa:
Masalah teratas
sebagai fasilitator
Perencanaan:
Mempertahankan
kemampuan
memodifikasi ling
Lanjtkan ke TUK
Subjektif:
Keluarga d
fasilitas kese
digunakan o
mencegah TB
sakit, Puskesm
TUK 5: Keluarga d
manfaat fasili
6. Mendiskusikan dengan keluarga
memberikan
tentang fasilitas kesehatan yang
memberikan
tersedia
memberikan p
7. Mendiskusikan dengan keluarga
membantu
untuk menyebutkan manfaat
kesehatan
fasilitas kesehatan
keluarga m
8. Mendorong keluarga untuk
membawa An
memanfaatkan fasilitas kesehatan
TB Paru ke
untuk mengatasi TBC Paru
yang ada
9. Memberi reinforcement seperti
pujian terhadap kemampuan
keluarga menyebutkan kembali
11 Mei 2014 Objektif:
manfaat fasilitas kesehatan
10. Memberi kesempatan keluarga
Pukul 11.00 Keluarga
bertanya tentang hal yang belum
bertanya tenta
Dx.1 jelas
kesehatan
Keluarga m
anggota kelua
fasilitas keseh
Keluarga tam
dengan seks
berlangsung
Terjadi ko
berinteraksi d
Keluarga t
menganggukk
mengerti penj
berikan
Keluarga ters
diberikan puji
Analisa:
Masalah teratas
sebagai fasilitato
untukmemeriksak
keluarganya ke fa
Planning:
Mempertahankan
kemampuan
menggunakan fas
melakukan kintro
TB Paru.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada Tn S dengan TB Paru, penulis
melaksanakan secara bertahap mulai dari npengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi. Dengan menggunakan pendekatan secara komprehensif yang mencakup bio, psiko,
sosial dan spiritual.
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang hampir
seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru (IPD,
FK, UI, 2005).
Adapun tanda dan gejala dari TB Paru adalah Demam, Batuk disertai dahak / darah,
Sesak Nafas, Nyeri dada, Malaise meliputi anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala,
nyeri otot, keringat malam.
Prinsip penatalaksanaan keperawatan klien dengan TB Paru adalah dengan medikasi
tentunya ke fasilitas kesehatan, Memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit TB
Paru , pentingnya minum obat, pengawas obat (PMO). Penanganan segera penyakit yang
dapat dilakukan secara mandiri di rumah yaitu dengan teknik nafas dalam untuk
mengeluarkan dahak, meminum air hangat hingga memberikan fisioterapi dada.
Pada kasus ini Tn S tengah melakukan pengobatan. Oleh karena itu diperlukan perhatian
khusus untuk kepatuhan minum obat agar tidak terjadi putus obat dan perlunya PMO. Setelah
dilakukan asuhan keluarga mau untuk melakukan perawatan kepada Tn S secara baik dan
tuntas dengan harapan anaknya dapat sembuh total.Keluarga menyatakan keseriusannya
untuk menjalani pengobatan.
B. SARAN
Setelah penulis memberikan asuhan Keperawatan Keluarga dengan TB Paru pada Tn S
dikeluarga Tn.Sa, penulis memberikan saran sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, Marilyn M. 1998. Family Nursing Teoryand Practice. Edisi III. Penerjemah Ina
Debora R. L. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta