Anda di halaman 1dari 33

MANAGEMENT DRAISSING

Ners Hizkianta Sembiring


Luka/Injury/Wound adalah terputusnya atau
terlepasnya jaringan yang disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain : operasi, kecelakaan, trauma tajam.

Pengertian
PRIMARY INTENTION
HEALING

Secondary intention
healing

Tertiary intention
healing

TIPE PENYEMBUHAN
Inflammatory Stage :
Last approximately 4 to
5 days

Proliferation Stage :
Epitelization/Maturation
Begins within 24 hours of
: Begins around day 21
the initial injury and may
and may continue for up
continue for up to 21
to 2 years
days

Fase PENYEMBUHAN Luka


Perawatan
luka basah
Perawatan (wet wound)
luka lembab
Perawatan (moist
luka kering wound)
(dry wound)

SEPERTI APAKAH PERAWATAN LUKA ITU ?


Upaya mempertahankan suasana lingkungan luka tetap dalam keadaan
seimbang kelembaban, penyembuhan lebih cepat terjadi dengan
suasana luka lembab dibandingkan dengan luka yang terpapar udara
(George D Winter, 1962)

The Father of Moist Wound Healing


PENGERTIAN
Terkait manajemen eksudat

Memilih dressing (balutan) luka


yang sesuai dengan kondisi luka

Kontrol Kelembaban
FIBRINOLISIS : fibrin cepat hilang pada suasana lembab oleh
netrofil dan sel endotel

ANGGIOGENESIS : proses akan lebih terangsang pada suasana lembab

INFEKSI : lebih rendah dibandingkan suasana kering ( 2.6 %


vs 7.1 % )

PERCEPATAN PEMBENTUKAN SEL AKTIVE : invasi netrofi yang diikuti


olehmakrophag, monosit dan limfosit ke daerah luka akan berfungsi
lebih dini.

PEMBENTUKAN GROWTH FACTOR : lebih cepat pada suasana lembab


* EGF, FGF dan Interleukin1, * Platelet-derived Growth Factor (PDGF) dan Transforming,
Growth Factor-beta (TGF-beta)

Justifikasi
Luka akut :
Sembuh dalam
waktu 22 hari

Luka kronis :
Sembuh dalam
waktu 12
minggu

Luka berdasarkan waktu penyembuhan


PRINSIP PENATALAKSANAAN LUKA AKUT

STERIL
PRINSIP PENATALAKSANAAN LUKA KRONIS

BERSIH
NURSING MANAGEMENT in
WOUND CARE
Red – Yellow – Black / RYB
Kemudahan sistem yang diperkenalkan adalah bersifat
konsisten dan mudah dimengerti serta tepat guna dalam
pemilihan balutan
RED YELLOW BLACK

WARNA DASAR LUKA


TUJUAN PERAWATAN LUKA

GOALS : LUKA SEMBUH

Meningkat
Mengontro Menghilan Mengatur Menguran
l infeksi gkan bau eksudat gi nyeri kan rasa
nyaman
MANAJEMEN PERAWATAN LUKA ( 3M )

SAAT INI MANAGEMENT


PERAWATAN luka AKUT DAN
luka kronik adalah :
(3M)

A. Mencuci Luka
B. Membuang Jaringan
Nekrotik, ATAU BENDA
ASING pada Luka
C. Memilih topikal therapy
tepat guna/dressing luka

( wocare clinic, 2007 )


CAIRAN PENCUCI

Bahan yang sering dipakai :


• Cairan non toksik
• NORMAL SALINE
• Cairan antiseptik

HATI – HATI :
• Hydrogen Peroxide
• Chlorine
• Cholrexidine
• Povidone Iodine
• Benzoic, Malic and
• Salicylic Acid
Hydrogen peroxide

Gram positive Gram negative Acid fast

Toxic to granulation tissue and should not be used on a routine basis


Iodine

Gram positive Gram negative Acid fast

Aktivitas iodine akan menurun pada udara terbuka. Korosif dan


merusak jaringan granulasi. is an effective antiseptic, its use is limited
by the possibility of sensitivity to iodine and of systemic absorption
during prolonged use.
2. Membuang Jaringan Mati (DEBRIDEMANG)

• ENZYMATIC
• MECHANICAL
• GAUZE
• HYDROPRESSURE
• CSWD
• AUTOLYSIS DEBRIDMENT
• BIOLOGICAL
• MAGGOT
• Surgical
3. Memilih terapi topikal & Membalut Luka
(zink krem)

Cream luka yang tidak


mengandung
antibiotika kecuali ada
hasil kulturnya..
DRESSING / BAHAN BALUTAN

Gauze / kasa
Transparant film
Hidrogels
Hydrokoloid
Calsium alginate
Polyurethane foam
Hydrophobic
Silver
Zink cream: Metcovazin
Fixasi
Luka kering
(perlu hidrasi)

Luka eksudat
(perlu
absorpsi)

Luka nekrotik
(perlu
debridement)

Luka terinfeksi
(perlu
antimikroba)

Prinsip dasar Dressing


Mempertahankan kelembabab (moisture balance)

Membuang jaringan yang mati (autolisis


debridemen)

Mempercepat proses penyembuhan

Parameter Pemilihan Dressing


Balutan luka

Balutan luka
primer

Balutan luka
sekunder

Cara Membalut Luka


Secondary
dressing

Absorban

Alat untuk
mechanical
debridemen
t

Kasa (Gauze)
Menciptakan suasana lembab
(rehidrasi)

Untuk luka bakar derajat 1 atau 2,


memberi efek dingin

Bentuk: tube, spray, impregnated

Contoh: Intrasite, Curafil, Cutimed


gel, Aloe vera, dll

Hydrogel
Sifat: waterproof, adhesive,
Occlusive

Bentuk: lembaran, powder,


pasta

Kemampuan menyerap sedikit


hingga sedang exudate

Contoh: Comfeel, Ultec Pro,


Duoderm, dll

Hydrocolloid
Serat Polisakarida : rumput laut

Agen hemostatic : pengikat


calcium ion pd koagulasi

Menyerap sedang hingga banyak


exudate

Berikatan dg exudate menjadi


gel

Bentuk: lembaran, rope

Calsium Alginat
Absorban dgn kemampuan serap
lebih tinggi, Eksudatif sedang –
sangat banyak (stadium III / IV)

Aman digunakan pada luka infeksi

Kontrol hipergranulasi

Foam
Anti mikrobial

Mampu
membunuh kuman
dengan baik

Silver Dressing
• Merembes /
tembus kasa
paling luar
• Tidak
nyaman
• Balutan rusak
• Kotor

Kapan Balutan Luka Diganti ?


Luka ditutup rapat
akan mendapat
oksigen dari darah
Luka yang tidak dan membutuhkan
diberi dressing akan nutrisi yang cukup
mudah
Semua luka akut terkontaminasi oleh
maupun kronis wajib mikroorganisme
dilakukan patogen
Luka dirawat dengan pemberian dressing
keseimbangan (balutan luka)
kelembaban

Kesimpulan
THANK YOU for YOUR ATTENTION

Be a Professional NURSE !!!


Daftar Pustaka

Blackley, P. (2008). Practical Stoma, Wound and Continence Management. 2nd edition. Australia. Research
Publitions.

Bryant R, & Nix P.D (2007). Acute & Chronic Wound Current Management Concepts. 3rd edition. USA. Mosby
Elsevier.

Carville K. (2012). Wound Care Manual. 6th edition. Australia. Silver Chain Foundation.

Gitarja, Widasari. (2008). Perawatan Luka Diabetes. Bogor. Wocare Publishing.

Maryunani, (2013). Perawatan Luka Modern Terkini dan Terlengkap, In Media, Jakarta

Poerwantoro D, (2013). Dasar-dasar Perawatan Luka dan Pemilihan Modern Dressing untuk Berbagai Jenis
Luka, Pancar Gradia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai