Anda di halaman 1dari 1

Infeksi berarti keberadaan mikroorganisme di dalam jaringan tubuh “host”, dan mengalami

replikasi. Infeksi merupakan interaksi antara kuman (agent), host (pejamu, dalam hal ini adalah
lansia) dan lingkungan. Infection (infeksi) Infeksi pada usia lanjut (usila) merupakan penyebab
kesakitan dan kematian no. 2 setelah penyakit kardiovaskular di dunia. Hal ini terjadi akibat
beberapa hal antara lain: adanya penyakit komorbid kronik yang cukup banyak, menurunnya
daya tahan/imunitas terhadap infeksi, menurunnya daya komunikasi usia sehingga sulit/jarang
mengeluh, sulitnya mengenal tanda infeksi secara dini. Ciri utama pada semua penyakit infeksi Definisi
biasanya ditandai dengan meningkatnya temperatur badan, dan hal ini sering tidak dijumpai
pada usia lanjut, 30-65% usia lanjut yang terinfeksi sering tidak disertai peningkatan suhu
badan, malah suhu badan dibawah 36 ͦC lebih sering dijumpai. Keluhan dan gejala infeksi
semakin tidak khas antara lain berupa konfusi/delirium sampai koma, adanya penurunan nafsu
makan tiba-tiba, badan menjadi lemas, dan adanya perubahan tingkah laku sering terjadi pada
pasien usia lanjut (Kane et al., 2008).

Terjadi akibat beberapa hal antara lain


adanya penyakit-penyakit yang cukup
banyak, menurunnya daya tahan/imunitas
terhadap infeksi, menurunya daya
komunikasi sehingga sulit/jarang mengeluh,
Etiologi
sulitnya mengenal tanda infeksisecara dini.
Ciri utama pada semua penyakit infeksi
biasanya ditandai dengan peningkatan
temperatur badan, sering dijumpai pada usia
lanjut (Dini, A.A., 2013).
Infeksi (Infection)

Penyakit infeksi biasanya ditandai dengan meningkatnya


temperatur badan, dan hal ini sering tidak dijumpai pada
usia lanjut, 30-65% usia lanjut yang terinfeksi sering tidak
disertai peningkatan suhu badan, malah suhu badan
dibawah 360C lebih sering dijumpai. Keluhan dan gejala
Manifestasi klinis
infeksi semakin tidak khas antara lain berupa konfusi/
delirium sampai koma, adanya penurunan nafsu makan
tiba-tiba, badan menjadi lemas, dan adanya perubahan
tingkah laku sering terjadi pada pasien usia lanjut (Kane et
al., 2008).

Pengobatan infeksi pada lansia juga merupakan masalah karena meningkatkan bahaya
toksisitas obat antimikroba pada lansia. Terapi antibiotik tergantung pada kuman patogen yang
didapati. Pasien harus dibantu dalam mengembangkan kesadaran terhadap isyarat - isyarat
lingkungan dan bagaimana isyarat-isyarat tersebut dapat membantu kekurangan informasi
dengarnya. Perlu diperagakan bagaimana struktur bahasa menimbulkan hambatan-hambatan
Penatalaksanaan
tertentu pada pembicara. Petunjuk lingkungan, ekspresi wajah, gerakan tubuh dan sikap alami
cenderung melengkapi pesan yang diucapkan. Bila informasi dengar yang diperlukan untuk
memahami masih belum mencukupi, maka petunjuk-petunjuk lingkungan dapat mengisi
kekurangan ini. Seluruh aspek rehabilitasi pendengaran harus membantu pasien untuk dapat
berinteraksi lebih efektif dengan lingkungannya (Dini, A.A., 2013).
TINJAUAN PUSTAKA

Immuno-defficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh) banyak hal yang


mempengaruhi penurunan sistem kekebalan tubuh pada usia lanjut seperti atrofi
thymus (kelenjar yang memproduksi sel-sel limfosit T) meskipun tidak begitu bermakna
(tampak bermakna pada limfosit T CD8) karena limfosit T tetap terbentuk di jaringan
limfoid lainnya. Begitu juga dengan barrier infeksi pertama pada tubuh seperti kulit dan
Definisi
mukosa yang menipis, refleks batuk dan bersin -yang berfungsi mengeluarkan zat asing
yang masuk ke saluran nafas- yang melemah. Hal yang sama terjadi pada respon imun
terhadap antigen, penurunan jumlah antibodi. Segala mekanisme tersebut berakibat
terhadap rentannya seseorang terhadap agen-agen penyebab infeksi, sehingga penyakit
infeksi menempati porsi besar pada pasien lansia (Setiati et al, 2014).

Daya tahan tubuh yang menurun pada lansia merupakan fungsi tubuh yang
terganggu dengan bertambahnya umur seseorang. walaupun tidak selamanya hal
ini disebabkan oleh proses menua, tapi dpaat pula karena berbagai keadaan seperti
Etiologi
penyakit menahun maupun penyakit akut yang dapat menyebabkan
Menua (menjadi tua = aging) adalah suatu proses menghilangnya
penurunandaya tahan tubuh seseorang, demikian juga penggunaaan berbagai obat,
secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
gizi yang kurang, penurunan fungsi organ tubuh dan lain-lain (Dini, A.A., 2013).
dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga
Penurunan Sistem tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
Sering terjadi infeksi virus atau jamur dibandungkan bakteri
Kekebalan Tubuh
Latar Belakang memperbaiki kerusakan yang terjadi. Menua secara progresif akan
1. Diare kronik umum terjadi (sering disebut gastroenteritis): saat sudah memasuki lansia, tubuh akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan makin banyak
mengalami penurunan imun, sehingga akan mudah terserang virus. (Immune terjadi distorsi metabolik dan struktural yang disebut sebagai
2. Infeksi respiratorius (penurunan daya tahan tubuh dan penurunan mekanisme pertahanan saluran Deficiency) “Penyakit degeneratif “ seperti hipertensi, arterosklerosis, diabetes
napas. Hal ini berlanjut pada terbentuknya secret yang mengandung banyak bakteri atau virus atau melitus dan kanker (Pranarka, 2011).
parasit yang kemudian turun sampai ke organ terkecil paru dan menyebabkan peradangan dan infeksi 3140 Manajemen Jalan Nafas (NIC)
Manifestasi Klinis
saluran nafas bagian bawah) dan oral thrushumum (infeksi jamur pada mulut, luka seperti keju cottage, 1. Buang secret dengan motivasi
DS: Sesak nafas, klien mengatakan tidak
pecah-pecah kemerahan pada ujung mulut) ASUHAN KEPERAWATAN pasien untuk melakukan batuk
mampu mengeluarkan dahak.
3. Terjadi failure to thrive tanpa adanya infeksi. Penurunan fisiologik yang berkaitan dengan penuaan, LANSIA DENGAN 2. Motivasi pasien untuk bernafas
DO : suara ronchi +/+ pada basal paru, Ketidakefektifan
ditandai dengan kerentanan yang jelas terhadap kesehatan Tahap ini digambarkan sebagai hilangnya SINDROMA GERIATRI pelan, dalam, berputar dan batuk
wheezing (-), sianosis (-), orthopnea (-),
berat badan, wasting, dependensi, dan mungkin termasuk gangguan kognitif yang tidak dapat INFECTION AND bersihan jalan Intervensi 3. Instruksikan bagaimana agar
sputum (+),tekanan darah 120/80 mmHg,
diterangkan (Vina, 2015). IMMUNE DEFICIENCY bisa melakukan batuk efektif
suhu tubuh 36, 5◦C, nafas
4. Kelola nebulizer ultrasonic,
pernapasan 24X/menit, nadi 110X/menit,
sebagaimana semestinya
Sistem imunitas lansia diitngkatkan melalui upaya imunisasi dan nutrisi. Tujuan reguler
5. Posisikan secara semi fowler
imunisasi untuk memelihara sistem imunitas melawan agen infeksi. Imunisasi/ Asuhan untuk meringankan sesak nafas
vaksinasi mengandung substansi antigen yang sama dengan patogen asing agar
Keperawatan
sistem imun kenal dengan patogen asing dengan menghasilkan sel T dan sel B. Nutrisi Analisa Data
Penatalaksanaan Lansia dengan
berperan penting dalam peningkatan respons imun. Nutrisi dan mineral-mineral yang 4310 Terapi Aktivitas (NIC)
dapat meningkatkan sistem imun lansia seperti beta-glucan, hormon DHEA, protein Infeksi 1. Bantu klien untuk tetap focus pada kekuatan yang
(argirin dan glutamin), lemak (linoleta), yogurt yang mengandung lactobacilus dimilikinya dibandingkan dengan kelemahan yang
acidopilus, zinc, asam folat dan vit E A C. (Kuswardhani dkk, 2017). dimilikinya
DS: Pasien sesak nafas, tidak mampu 2. Bantu kiln memperoleh transportasi utuk dapat
melakukan aktivitas sehari-hari mengikuti aktivitas, jika diperlukan
Ds: Intoleransi
DO : kekuatan otot masing2 ekstrimitas 3. Identifikasi klien dan keluarga untuk
- Keluarga pasien Intervensi
3 tekanan darah 120/80mmHg, suhu aktivitas mempertahankan fungsi dan kesehatan terkait
mengatakan lesi bula pada
tubuh 365◦C, pernapasan 24 X/menit, peran dalam braktivitas secara fisik,social,spiritual,
bagian kaki belum lama
nadi 110X/menit, reguler. Hb : 10,5 dan kognisi
muncul
4. Fasilitasi aktivitas pengganti pada saat klien
- Klien mengatakan seluruh
Kerusakan memiliki keterbatasan waktu, energy, ,aupun
tubuh nya sakit Analisa Data
Intergritas Kulit Do:
pergerakan dengan cara berkonsultasi pada terapis
fisik, okupasi, dan terapis rekreasi.
- kulit klien terlihat terdapat
lesi bula, krusta mukosa
bibir kering
- Terdapat lecet-lecet dan Asuhan
luka masih basah Keperawatan
Lansia dengan
Ds : Immune
- Keluarga Pasien mengatakan pasien sering Deficiency.
mengeluh nyeri/ sakit
- P : saat bergerak dan mengubah posisi
- Q : Cenat – cenut
- R :seluruh lapang tubuh
Nyeri Akut - S : 5 dari 10 Analisa Data
- T : nyeri terus menerus, biasanya bertambah
ketika merubah posisi tidur atau bergerak
Do:
- Pasien tampak kesakitan
- Frekuensi nadi meningkat: 112x/menit
TD:130/80mmHg

Anda mungkin juga menyukai