Anda di halaman 1dari 6

LUKA BAKAR

oleh : kelompok 4

Tatalaksana
Secara sistematik dapat dilakukan 6c : clothing, cooling, cleaning, chemoprophylaxis,
covering and comforting (contoh pengurang nyeri). Untuk pertolongan pertama dapat
dilakukan langkah clothing dan cooling, baru selanjutnya dilakukan pada fasilitas kesehatan

Clothing : singkirkan semua pakaian yang panas atau terbakar. Bahan pakaian yang
menempel dan tak dapat dilepaskan maka dibiarkan untuk sampai pada fase cleaning.

Cooling : Dinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan menggunakan air
mengalir selama 20 menit, hindari hipotermia (penurunan suhu di bawah normal, terutama
pada anak dan orang tua). Cara ini efektif samapai dengan 3 jam setelah kejadian luka
bakar Kompres dengan air dingin (air sering diganti agar efektif tetap memberikan rasa
dingin) sebagai analgesia (penghilang rasa nyeri) untuk luka yang terlokalisasi Jangan
pergunakan es karena es menyebabkan pembuluh darah mengkerut (vasokonstriksi)
sehingga justru akan memperberat derajat luka dan risiko hipotermia Untuk luka bakar
karena zat kimia dan luka bakar di daerah mata, siram dengan air mengalir yang banyak
selama 15 menit atau lebih. Bila penyebab luka bakar berupa bubuk, maka singkirkan
terlebih dahulu dari kulit baru disiram air yang mengalir.

Cleaning : pembersihan dilakukan dengan zat anastesi untuk mengurangi rasa sakit.
Dengan membuang jaringan yang sudah mati, proses penyembuhan akan lebih cepat dan
risiko infeksi berkurang.

Chemoprophylaxis : pemberian anti tetanus, dapat diberikan pada luka yang lebih
dalam dari superficial partial- thickness (dapat dilihat pada tabel 4 jadwal pemberian
antitetanus). Pemberian krim silver sulvadiazin untuk penanganan infeksi, dapat diberikan
kecuali pada luka bakar superfisial. Tidak boleh diberikan pada wajah, riwayat alergi sulfa,
perempuan hamil, bayi baru lahir, ibu menyususi dengan bayi kurang dari 2 bulan

Covering : penutupan luka bakar dengan kassa. Dilakukan sesuai dengan derajat luka
bakar. Luka bakar superfisial tidak perlu ditutup dengan kasa atau bahan lainnya.
Pembalutan luka (yang dilakukan setelah pendinginan) bertujuan untuk mengurangi
pengeluaran panas yang terjadi akibat hilangnya lapisan kulit akibat luka bakar. Jangan

berikan mentega, minyak, oli atau larutan lainnya, menghambat penyembuhan dan
meningkatkan risiko infeksi.

Comforting : dapat dilakukan pemberian pengurang rasa nyeri.


Dapat diberikan penghilang nyeri berupa :

Paracetamol dan codein (PO-per oral)- 20-30mg/kg

Morphine (IV-intra vena) 0,1mg/kg diberikan dengan dosis titrasi bolus

Morphine (I.M-intramuskular) 0,2mg/kg


Selanjutnya pertolongan diarahkan untuk mengawasi tanda-tana bahaya dari ABC (airway,
breathing, Circulation)

Luas Luka Bakar

Penilaian mengenai luas daerah yang terkena (TBSA-total body surface area). Derah yang
hanya mengalami eritema (kemerahan) tanpa adanya gelembung cairan (blister) tidak
termasuk dalam penghitungan. Untuk menilai luas luka bakar dapat digunakan metode LundBrowder. Metode ini berlaku untuk semua usia dan merupakan metode yang akurat untuk
diterapkan pada anak-anak. Metode rules of nine merupakan metode yang sesuai untuk
dewasa dan dapat dipakai untuk melakukan penilaian cepat pada anak-anak. Metode LundBrowder dapat dilihat pada tabel ini.
Penilaian luas area tubuh menurut Lund-Browder
Lahir1

1 4 5 9 10 14 15

dewasa

Area

tahun tahun tahun tahun

tahun

2nd*

Kepala

19

17

13

11

Leher
Badan bagian

depan
Badan bagian

13

13

13

13

13

13

belakang

13

13

13

13

13

13

Pantat kanan
Pantat kiri

2.5
2.5

2.5
2.5

2.5
2.5

2.5
2.5

2.5
2.5

2.5
2.5

3rd*

TBSA

Genitalia
(kemaluan)
Lengan kanan

atas

lengan kiri atas


Lengan bawah

kanan
Lengan bawah

kiri
Tangan kanan

2.5

2.5

2.5

2.5

2.5

2.5

2.5
5.5
5.5
5
5

2.5
6.5
6.5
5
5

2.5
8
8
5.5
5.5

2.5
8.5
8.5
6
6

2.5
9
9
6.5
6.5

2.5
9.5
9.5
7
7

3.5
3.5

3.5
3.5

3.5
3.5

3.5
3.5

3.5
3.5

3.5
3.5
Total:

(telapak tangan
depan dan
punggung
tangan)
Tangan kiri
(telapak tangan
dan punggung
tangan)
Paha kanan
Paha kiri
Betis kanan
Betis kiri
Kaki kanan
(bagian tumit
sampai telapak
kaki)
Kaki kiri

*derajat dua saat ini merupakan luka bakar sebagian baik dangkal maupun dalam; derajat 3 sebagai luka
bakar seluruh lapisan (full-thickness)

Derajat Luka Bakar


a.

Derajat 1, cedera dangkal yang hanya melibatkan lapisan luar kulit (epidermis),

misalnya karena berjemur di bawah terik matahari. Luka tampak sebagai eritema dengan
keluhan rasa nyeri akibat ujung-ujung saraf sensoris teriritasi atau adanya hipersensitivitas
setempat. Luka bakar akan sembuh sendiri tanpa jaringan parut dalam waktu dua sampai lima
hari.
b.

Derajat 2, Terjadi ketika kulit terbakar hingga lapisan kedua (dermis), tetapi masih ada

elemen epitel sehat yang tersisa. Kulit tampak melepuh dan lecet berwarna merah sehingga
terlihat belang-belang dan muncul bula. Penyembuhan biasanya memakan waktu hingga tiga
minggu.

c.

Derajat 3, Melibatkan semua lapisan kulit atau organ yang lebih dalam sehingga kulit

rusak parah berwarna coklat, kadang-kadang diselingi kelupasan putih atau hitam.
Penyembuhan sempurna luka bakar derajat ini mungkin memerlukan pencangkokan kulit.

Tipe luka bakar

kriteria

Perawatan

Minor / ringan

Moderate / sedang

Major / berat

<10% TBSA pada

10-20% TBSA pada dewasa

>20% TBSA pada dewasa

dewasa

5-10% TBSA pada pasien

>10% TBSA pada pasien

<5% TBSA pada

muda dan tua*

muda dan tua*

pasien muda dan

2-5% luka bakar seluruh

>5% luka bakar seluruh

tua*

lapisan

lapisan

<2% luka bakar

luka listrik tegangan tinggi

luka listrik tegangan tinggi

seluruh lapisan

Tersangka cedera luka bakar

Diketahui luka bakar

saluran napas

saluran napas.

Luka bakar melingkar

Luka bakar yang jelas pada

Penyakit penyerta yang

wajah, mata, telinga,

meningkatkan kemungkinan

genitalia atau persendian.

terkena infeksi

Luka bakar terkait dengan

(cth.Diabetes)

cedera lain yang berat

Pasien rawat jalan

Perawatn rumah sakit

(patah tulang, trauma berat)


Rujuk ke unit spesialis luka
bakar

*pasien muda : lebih muda dari 10 tahun; dewasa : 10-50 tahun; tua : >50 tahun

Cara Perhitungan Pemberian Cairan


Prinsip penanganan luka bakar adalah penutupan lesi sesegera mungkin, pencegahan infeksi,
mengurangi rasa masukan oral dapat menggantikan parenteral. Tiga cara yang lazim
digunakan untuk menghitung kebutuhan cairan pada penderita luka bakar yaitu :
metode Evans, metoda Brook dan metoda Baxter.

Metoda

Elektrolit

Koloid

Dextrose

Evans

1 x BB x % luka bakar (NaCl

1 x BB x % luka bakar

2000 cc dws

0,9%)
1000 cc anak2

Brook

1,5 x BB x % luka bakar ( R.L )

0,5 x BB x % luka bakar

2000 cc dws
1000 cc anak2

Baxter

4 x BB x % luka bakar ( R.L )

Cara pemberiannya :

Untuk 24 jam pertama


Separuh kebutuhan jumlah cairan 24 jam I diberikan dalam 8 jam I (dihitung mulai saat

kejadian luka bakar).

Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya.


24 jam kedua diiberikan cairan sebanyak separuh kebutuhan jumlah cairan 24

jam pertama.

Pada hari ke III diberikan separuh jumlah cairan hari kedua.

Keberhasilan pemberian cairan dapat dilihat dari diuresis normal yaitu sekurang-kurangnya 1
ml/kgBB/jam

Anda mungkin juga menyukai