DISUSUN OLEH:
Teja Ardiansyah,S.ked
Syarif Maulana
NPM: 1613201080
PEMBIMBING :
WHO pada tahun 2009, mencatat peringkat Menurut WHO dalam laporan Global Report
Indonesia menurun yang tadinya dari tiga besar Prevalensi TB di Indonesia pada 2013 ialah 297 per
menjadi lima besar dengan jumlah penderita TB 100.000 penduduk dengan kasus baru setiap tahun
sebesar 429 ribu orang. Adapun lima Negara mencapai 460.000 kasus. Dengan demikian, total
dengan kasus insiden (kasus baru) terbesar kasus hingga 2013 mencapai sekitar 800.000 –
selama tahun 2009 yaitu India, Cina, Afrika 900.000 kasus dan angka kematian sebesar 27 kasus
Selatan, Nigeria dan Indonesia (WHO Global per 100.000 penduduk.
Tuberculosis Control 2010). (www.health.kompas.com/2013).
Indonesia dalam 5 tahun terakhir baru mampu menurunkan angka kesakitan penyakit TB paru
sebanyak 15 per 100 ribu penduduk, yakni dari 112 pada tahun 2001 menjadi 10 per 100 ribu
penduduk pada tahun 2005 (Menkes, 2007).
Berdasarkan data yang diperolehdari Bidang Bina Pencegahab Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, pada 2015,terdapat 2.391 kasus baru
TB BTA positif, ditambah kasus sebelumnya, tercatat penderita TB di Benua Etam mencapai
4.358 kasus. (Pro Kaltim, 24 Maret 2017).
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
Manfaat Ilmiah
Manfaat Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi
bagi instansi yang terkait dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil kebijakan penyelenggaraan program pencegahan dan
penanganan Tuberkulosis paru, khususnya di Kota Samarinda.
Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan penulis dan sebagai
salah satu cara untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang diperoleh di bangku
perkuliahan.
.
Tuberkulosis Tuberkulosis
Paru Ekstra Paru
Kasus
baru
Kasus Kasus
bekas kambuh
TB (relaps)
Kasus
Kasus
Drop
kronik
Out
Kasus
gagal
therapi
ETIOLOGI
Mycobakterium tuberculosis
Berbentuk batang
• Batuk ≥ 3 minggu
• Batuk darah
• Sesak napas
Gejala respiratori • Nyeri dada
• Demam
• Malaise
Gejala sistemik • Anoreksia
• Penurunan BB
• Berkeringat dimalam hari
DIAGNOSIS
1. Anamnesa
Brongko Pneumonia
pneumonia lobaris
CA Paru bronkitis
PENATALAKSANAAN
TIDAK DIPERGUNAKAN
Kasus kronis (dahak masih positif setelah (merujuk ke penuntun WHO guna pemakaian
IV
menjalankan pengobatan ulang) obat lini kedua yang diawasi pada pusat-pusat
spesialis)
OAT Kategori 1 Kombinasi Dosis Tetap
OAT Kategori 2 Kombinasi Dosis Tetap
KONMPLIKASI
Sindrome
EFUSI Obstruksi FIBROSIS
PLEURITIS Pasca PARU
PLEURA
Tuberculosis
Acute
LARINGITIS KARSINOMA Respiratori
EMPIEMA TUBERKULOSIS PARU Distres
Syndrome
PROGNOSIS
Tergantung derajat
berat, keatuhan
pasien, sensitivitas
bakteri, gizi,
stastus imun,
komorbiditas
Kerangka Teori
Pengetahuan Tuberculosis
Dan Prilaku Paru
Pasien
Penyakit TB PARU
Faktor yang Pengertian
mempengaruhi Etiologi
Pengetahuan dan Prilaku : Manifestasi Klinis
Pengalaman Tatalaksanaan2,9,11
Pendidikan
Sosial Budaya
Sikap11,12,13
Kerangka
Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Kondisi Fisik
Tuberkulosis
Paru
Lingkungan rumah
jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian deskriptif analitik,
Jenis dengan menggunakan metode cross sectional. Cross sectional survey
Penelitian merupakan rancangan penelitian yang mencari hubungan antara variabel
independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat) dengan melakukan
pengukuran sesaat
Kriteria Esklusi
1. Pasien yang dalam keaadaan sakit atau tidak bisa ditemui
2. Pasien yang memiliki penyakit lain selain TB paru
Variabel Penelitian
Variabel Penelitian
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
Penelitian
Variabel Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yanng kuesioner Pengisian - Baik Ordinal
Dependen: disebabkan oleh Microbacterium Tuberculosis. Penyakit kuesioner - Buruk
TB Paru ini dapat menular dari orang ke orang melalui droplet dari
orang yang terinfeksi tuberkulosis paru. 1
Variabel kuesioner Pengisian -Baik Ordinal
Independen: Pengetahuan adalah suatu hal yang harus dipahami oleh kuesioner -Buruk
Pengetahuan pasien dalam hubungan pengetahuan dan perilaku
pasien dengan kejadian TB Paru. Pengetahuan itu
didapatkan dari hasil tahu dan ini terjadi setelah
seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu yang terjadi melalui panca indra manusia,
yakni:
Perilaku perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang kuesioner Pengisian -Baik Ordinal
terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. kuesioner -Buruk
Berdasarkan batasan perilaku dan Skiner , maka
perilaku Kesehatan adalah suatu respons seseorang
(organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan
dengan sakit dan penyakit,system pelayanan kesehatan,
makanan dan minuman serta lingkungan