Anda di halaman 1dari 18

GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN

TUBERCULOSIS
( TB PARU )
Kelompok IV
1.Anisa

2.Junianti Banne Toding


3.Fajar Asmin Baharudin
4.Alidun Djabumir
5.Dio Alif Utami Goin
6.Fredek Berti Bagai
7.Dianty Riupassa
8.Vivian Lesnussa
9.Bertha Unola
10.Marsya Carmenita Pattiasina
11.Yoan Tetikay
12.Dorci .K. Aio
13.Helen D.Darkay
01 Apa yang dimaksud dengan TB
Paru ?
05 Apa saja Klasifikasi TB Paru ?

Apa Penyebab terjadinya TB


02 Paru ? 06 Bagaimana cara penularan dari TB
Paru ?

Bagaimana cara penanganan atau


03 Bagaimana Proses terjadinya
perjalanan TB Paru ?
07 pengobatan TB Paru ?

04 Apa saja gejala yang ditimbulkan


oleh TB Paru ?
08 Studi Kasus
Pengertian Tuberculosis
( TB PARU )

• Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi


menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis yang dapat masuk ke
saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan luka
terbuka pada area kulit (Price & Wilson, 2014).
• Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dapat
ditularkan melalui udara, ketika seseorang yang
sudah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis batuk
dan mengeluarkan percikan ludah dihirup oleh
orang lain saat bernapas (Widoyono, 2011).
Penyebab Terjadinya TB
Paru
 
• Etiologi Tuberkulosis paru (TB paru) adalah bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang
yang tahan asam atau sering disebut sebagai basil tahan
asam, intraseluler, dan bersifat aerob.
• Basil ini berukuran 0,2-0,5 µm x 2-4µm,tidak berspora,
non motil,serta bersifat fakultatif. Dinding sel bakteri
mengandung glikolipid rantai panjang bersifat mikolik,
kaya akan asam, dan fosfolipoglikan.
• Transmisi organisme ini secara primer terjadi melalui
droplet di udara yang berasal dari individu yang mengidap
TB aktif, atau dalam stadium infeksius TB.
Bagaimana Proses terjadinya perjalanan TB Paru ?

● Patofisiologi Tuberkulosis paru (TB paru) melibatkan inhalasi Mycobacterium tuberculosis,


suatu basil tahan asam (acid-fast bacilli). Setelah inhalasi, ada beberapa kemungkinan
perkembangan penyakit yang akan terjadi, yaitu pembersihan langsung dari bakteri tuberkulosis,
infeksi laten, atau infeksi aktif.
● Ketika seorang pengidap TB paru aktif batuk, bersin, menyanyi, atau meludah, orang ini dapat
mengeluarkan titik-titik air liur kecil (droplets) ke udara bebas.  Droplets yang
berisi Mycobacterium tuberculosis ini, apabila terinhalasi orang lain akan masuk sampai di antara
terminal alveoli paru. Organisme kemudian akan tumbuh dan berkembang biak dalam waktu 2-12
minggu sampai jumlahnya mencapai 1000-10.000. Jumlah tersebut akan cukup untuk
mengeluarkan respon imun seluler yang mampu dideteksi melalui reaksi terhadap tes tuberkulin
● Apabila terjadi keterlibatan multi organ, maka TB paru akan memerlukan pengobatan yang lebih
lama, hal ini biasanya sebagai konsekuensi terhadap ketidak patuhan penderita terhadap
tatalaksana pengobatan TB, atau keterlambatan diagnosis.
Apa saja gejala yang ditimbulkan oleh TB Paru ?

Penyakit Tuberkulosis paru biasanya tidak tampak adanya tanda


dan gejala yang khas. Biasanya keluhan yang muncul adalah :
a. Demam terjadi lebih dari satu bulan, biasanya pada pagi hari.
b. Batuk, terjadi karena adanya iritasi pada bronkus; batuk ini
membuang /
mengeluarkan produksi radang, dimulai dari batuk kering sampai
batuk purulent
(menghasilkan sputum)
c. Sesak nafas, terjadi bila sudah lanjut dimana infiltrasi radang
sampai setengah paru
d. Nyeri dada. Nyeri dada ini jarang ditemukan, nyeri timbul bila
infiltrasi radang
sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis.
e. Malaise ditemukan berupa anoreksia, berat badan menurun,
sakit kepala, nyeri otot
dan keringat di waktu di malam hari Tanda dan gejala yang sering
terjadi pada Tuberkulosis adalah batuk yang tidak
Apa saja Klasifikasi TB Paru ?

● Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien tuberculosis


memerlukan suatu
“definisi kasus” yang meliputi empat hal , yaitu:
1. Lokasi atau organ tubuh yang sakit: paru atau ekstra paru;
2. Bakteriologi (hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis):
BTA positif atau BTA negatif;
3. Tingkat keparahan penyakit: ringan atau berat.
4. Riwayat pengobatan TB sebelumnya: baru atau sudah pernah
diobati
Manfaat dan tujuan menentukan klasifikasi dan tipe adalah:
1. Menentukan paduan pengobatan yang sesuai
2. Registrasi kasus secara benar
3. Menentukan prioritas pengobatan TB BTA positif
4. Analisis kohort hasil pengobatan
Bagaimana cara penularan dari TB Paru ?

Penularan TBC umumnya terjadi melalui udara. Ketika penderita TBC


aktif memercikkan lendir atau dahak saat batuk atau bersin, bakteri TB
akan ikut keluar melalui lendir tersebut dan terbawa ke udara.
Selanjutnya, bakteri TB akan masuk ke tubuh orang lain melalui udara
yang dihirupnya.
Penyakit TBC tidak menular melalui kontak fisik (seperti berjabat tangan)
atau menyentuh peralatan yang telah terkontaminasi bakteri TB.
Selain itu, berbagi makanan atau minuman dengan penderita
tuberkulosis juga tidak menyebabkan seseorang tertular penyakit ini.
 
Cara Penularan TBC
Saat batuk atau bersin, penderita TBC dapat menyebarkan kuman yang
terdapat dalam dahak ke udara. Dalam sekali batuk, penderita TBC
dapat mengeluarkan sekitar 3000 percikan dahak.
 
Bagaimana cara penanganan atau pengobatan TB Paru ?

TBC dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak. Beberapa tes lain yang
dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit menular ini adalah foto
Rontgen dada, tes darah, atau tes kulit (Mantoux).
TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat
sesuai dengan resep dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita
perlu minum beberapa jenis obat untuk waktu yang cukup lama
(minimal 6 bulan).
Obat itu umumnya berupa:
Isoniazid
Rifampicin
Pyrazinamide
Ethambutol
STUDI KASUS
Seorang Pasien bernama NY.Lanny berumur 33 tahun dirawat di ruang perawatan
pasien mengeluh karena mengalami demam selama sebulan lebih dan selalu terjadi
pada pagi hari, Sesak nafas, dan nyeri pada dada . Pada hasil TTV menunjukan TD:
100\90 mmHg, frekuensi nafas 29x/m, frekuensi nadi 89x/m dan Suhu 38,0 C. Hasil Lab
menunjukan bahwa pasien tersebut mendapatkan penyakit TB paru-paru (tuberkolosis).

A.PENGKAJIAAN IDENTITAS PASIEN

Nama Ny. Lanny

Jenis Kelamin Perempuan


Umur 33 Tahun
Alamat Lateri 2
Agama Kristen
Pendidikan SMA
Diagnosa Medis TB Paru-paru
• RIWAYAT KESEHATAN
a) keluhan pasien : Demam,Sesak nafas,Nyeri dada
b) Riwayat kesehatan sekarang: Pasien berumur 33 Tahun di rawat di ruang perawatan dengan
Diagnosa Tuberkolosis paru. Mengeluhkan bahawa selama sebulan lebih pasien mengalami
demam dan terjadi paling banyak di pagi hari dan juga sesak nafas, nyeri dada , karena itu
pasien sulit melakukan aktifitas

TTV

TD 100/90 mmHg

FN 29x/Menit

NADI 89x/Menit

SUHU 38.0 C Hasil lab menujukan bahwa pasien


mendapatkan penyakit TB
(Tuberkolosis paru-paru)
Pola pengkajiaan Virginia
a) Pola pernapasan
Sebelum MRS : Pasien mengeluh demam,sesak nafas,dan nyeri dada
di RS : Pasien mengatakan Sakit ini seperti mengalami lemas dan panas yang berlebih.

b) Pola nutrisi
Sebelum MRS: Pasien mengatakan makan 2x sehari 1 porsi dan jenis yang di Di makan Nasi,sayur,
ikan dan air putih 5-6 gelas jika haus
Di RS :Pasien mengatakan napsu makan dari 2 porsi makan, dengan air 6-7 air mineral jika
haus

c) Pola elminasi
Sebelum MRS: Pasien mengatakan tidak ada permasalahan pada percernaan BAB 1 kali sehari,BAK
5-6x dengan warnah kuning pekat
Di RS : Pasien mengatakan tidak masalah dengan pencernaaan BAB 1x
BAK 4-5x dengan warnah kuning jernih
d). Pola Aktivitas
Sebelum MRS: Sulit beraktifitas pada pagi hari karenah demam sering muncul Pada pagi hari
Di RS : Pasien mengatakan sudah beraktivitas jika tidak ada yang Membantu pasien dapat
melakukannya sendiri
Pola Pengkajian Virginia
e) Pola istirahat h) Pola berpakaiaan
Sebelum MRS: Pasien mengatakan tidak dapat Sebelum MRS : Pasien mengunakan pakaian dengan
banyak beristirahat pada malam Dan pagi karena mandiri dan kadang di bantu Oleh keluarga dengan
panas yang tak kunjung turun jarak jauh
Di RS :Pasien mengatakan bisa sedikit tidur pada Di RS : Pasien mengatakan kadang di bantu oleh
waktu malam dan Pada pagi hari sudah mulai redah tenaga medis Dengan APBD lengkap

f) Pola aman nyaman i) Pola spritual


Sebelum MRS : Pasien mengatakan nyaman Sebelum MRS : Pasien mengatakan tidak beribadah
dirumah karena bebas aktifitas bebas dan hanya berdoa untuk Kesembuhan diri dikamar
Di RS : Pasien mengatakan nyaman dirumah sakit Di RS : Pasien mengatakan hanya berdoa untuk
kesembuhan diri di ruang Isolasi
g) Pola personal hygen
Sebelum MRS : Pasien mengatakan bahwa mandi 2x j) Pola berkomunikasi
sehari, gosok gigi jarang Keramas 1x seminggu Sebelum MRS : Pasien mengatakan lancar hanya saja
dengan mandiri dilakukan dengan jarak Jauh , mau dari pihak kelurga
Di RS : Pasien mengatakan dapat mandi sendiri dan atau pun perawat
juga kadang di bantu Oleh perawat dan keluarga Di RS : Pasien mengatakan lancar dalam
komunikasi namun hanya di Dilakukan dengan perawat
yang memakai APBD lengkap.
No Diagnosis keperawatan Tujuan dan kirteria hasil intervensi
DIAGNOSIS
1. a. Demam berkelanjutan a. Pasien mengatakan napsu a. Mengisolasi diri pada
b.d Hipertemi makan ruangan yang tersendiri
1. Demam berkelanjutan b.d   dari 2 porsi makan, dengan b. Dapat melakukan
Hipertemi b.ketidakektifan pola air 6-7 air mineral jika haus tuberkulin tes
2. Ketidakektifan pola pernapasan b.d sistem   c. Selalu meminum obat
pernapasan b.d sistem pernapasan. b. Pasien mengatakan tidak yang di berikan dokter
pernapasan   masalah dengan d. Selalu melakukan
c. nyeri dada pencernaaan BAB 1x , BAK tes resistensi OAT,
3. Nyeri dada b.d   4-5x dengan warnah kuning gene Xpert MTB/
  jernih RIF assay, dan DNA
    sequencing
c. Pasien mengatakan sudah e. Selalu patuh pada
INTERVENSI beraktivitas jika tidak ada prosedur rumah sakit
yang Membantu pasien f. Pengontrolan jalan
dapat melakukannya sendiri pernapasan
  g. Dapat mengambil
d. Pasien mengatakan bisa pengobatan
sedikit tidur pada waktu penghisapan lender
malam dan Pada pagi hari h. Dapat melakukan
sudah mulai redah terapi oksigen sesuai
  saran dokter
e. Pasien mengatakan i. Terapi tambahan
nyaman dirumah sak dengan bentuk efektif
 
IMPLEMENTASI
Tgl/Jam DX Implementasi Respon

25 April 2020 II Monitor tanda-tanda Vital S : Pasien mengatakan


bersedia
O : Tanda-tanda vital
08.34 TTV
TD : 100/90 mmHg
Nadi : 89x/m
Respiratory rate : 29x/m
Suhu : 38.0 c
08.45 I Mengkaji Keluhan Pasien S : Mengatakan demam
dan sesak
O : Pasien demam dan
sulit bernapas dan
merasakan nyeri dada
-Adanya demam pada
pagi hari
-Nafas dangkal
-Respiratory rate : 32x/m
09.05 II Mengkaji status nutrisi pasien S : napsu makan
O : -berat sebelum sakit 60 kilo
& berat selama sakit 56 kg
-Indeks masa tubuh 19,85
-Hemoglobin selama sakit 74,4
gr/dll
-Pemistaltik usus 14x/menit

09.20 I Memberikan porsi semi S : Pasien bersedia


O : Pasien tampak komperaktif
Fowler
09.30 I Berklaborasi dengan tim S :-Pasien mengatakan
bersedia
Dokter dalam pemberiaan
oksigen -Pasien tampak komperatif
4 liter/ menit
11.00 II Mengkaji Tingkat aktivitas S : - Pasien mengatakan
pasien selama dirawat

- Pasien
memerlukan bantuaan klg .
Perawat dalam melakukan
aktifitas
O:
-
Pasien tampak lemas
EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai