Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 6

Keperawatan Medikal
Bedah
Dosen Pembimbing:
Idris Handriana,S.kep.,Ners.,M.Kep
STIKes YPIB MAJALENGKA
S1 Keperawatan
Kelas 2B

Anggota:
● Ati Septia (20142011062)
● Devita Yuliani (20142011064)
● Hania Azzahra A.P (20142011068)
● Maya Yumaida (20142011082)
● Prasetya Wahyudha (20142011087)
● Rafli Rizdnaldi Fajar (20142011090)
● Reghita Nur A (20142011091)
Tuberkolosis ( TB ).

Pengertian & Definisi.


Tuberkulosis (TB) paru yaitu salah satu penyakit menular yang menyerang
organ paru-paru. Tuberkulosis adalah salah satu penyakit yang tertua yang
dikenal oleh manusia yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosis complex (Depkes RI, 2008).
Nama Tuberkulosis berasal dari tuberkel yang berarti tonjolan kecil dan keras
yang terbentuk waktu sistem kekebalan membangun tembok mengelilingi
bakteri dalam paru. Tuberkulosis paru ini bersifat menahun dan secara khas
ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis jaringan.
Etiologi
Tuberkolosis
Etiologi Tuberkulosis paru
Penyakit Tb paru adalah suatu penyakit infeksi
yang disebabkan oleh bakteri. Mycobakterium
tuberkulosis, bakteri ini berbentuk batang dan
bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai
Batang Tahan Asam (BTA).
Sumber penularan penyakit Tuberkulosis adalah
penderita Tuberkulosis BTA positif pada waktu
batuk atau bersin. Penderita menyebarkan kuman ke
udara dalam bentuk droplet (percikan dahak).
Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan
diudara pada suhu kamar selama beberapa jam.
Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup
ke dalam saluran pernafasan. .
ETIOLOGI

Terinfeksi Daya Tular Pemeriksaan


Setelah kuman Tuberkulosis Daya penularan dari seorang Bila hasil pemeriksaan dahak
masuk ke dalam tubuh manusia penderita ditentukan oleh negatif (tidak terlihat kuman),
melalui pernafasan, kuman banyaknya kuman yang maka penderita tersebut
Tuberkulosis tersebut dapat dikeluarkan dari parunya. Makin dianggap tidak menular.
menyebar dari paru kebagian
tinggi derajat positif hasil Seseorang terinfeksi
tubuh lainnya melalui sistem
peredaran darah, saluran nafas, pemeriksaan dahak, makin Tuberkulosis ditentukan oleh
atau penyebaran langsung ke menular penderita tersebut. konsentrasi droplet dalam
bagian-bagian tubuh lainnya. udara dan lamanya menghirup
udara tersebut.
Tanda dan Gejala Tuberkulosis Paru

1. Batuk 2.Demam 3.Sesak 4.Penurunan


Batuk terus menerus Demam tinggi Terjadi kesulitan Terjadi penurunan
disertai dahak dan suhu 40-41°C, dalam bernafas. berat badan yang di
juga darah dengan disertai keringat karenakan
kurun waktu 3 minggu dingin,dan badan kurangnya nafsu
atau lebih. lemas. makan.
Perawatan Penderita TB Paru
Awasi Pemberian
Istirahat
Obat
Disini yang paling Penderita harus istirahat
berperan adalah pihak teratur dengan tidur
keluarga. minimal 8 jam perhari

Efek Samping Obat Lingkungan


Menciptakan lingkungan
Ketahui efek samping obat rumah yang baik dengan
dan merujuk bila di ventilasi dan pencahayaan.
perlukan.
Pola Makan
Selalu Kontrol Dahak
Selalu penuhi asupan pola
Mengingatkan penderita makan yang cukup dengan
untuk selalu melakukan gizi yang seimbang
pemeriksaan dahak pada
bulan kedua, lima dan
enam
Pengobatan TB Paru
● 1) Tahap intensif (initial), dengan memberikan 4–5 macam obat anti TB per hari
dengan tujuan mendapatkan konversi sputum dengan cepat (efek bakteri sidal),
menghilangkan keluhan dan mencegah efek penyakit lebih lanjut, mencegah
timbulnya resistensi obat
● 2) Tahap lanjutan (continuation phase), dengan hanya memberikan 2 macam obat
per hari atau secara intermitten dengan tujuan menghilangkan bakteri yang tersisa
(efek sterilisasi), mencegah kekambuhan pemberian dosis diatur berdasarkan
berat badan yakni kurang dari 33 kg, 33–50 kg dan lebIh dari 50 kg.
Upaya Pencegahan Penularan

Upaya yang harus dilakukan

Tutup mulu ketika tertawa bersin


dan batuk dengan tissue.

Tidak membuang dahak dan ludah


sembarangan.

Jangan tidur bersama penderita


TB .
Buat lingkungan rumah yang sehat
dengan ventilasi dan ruang untuk
cahaya masuk.
Konsep Asuhan
Keperawatan
Tuberkolosis Paru
1. Pengkajian
Data-data yang perlu dikaji pada asuhan keperawatan dengan TB paru
(Irman Somantri, p.68 2009).
A. Data Pasien
Penyakit TB paru dapat menyerang manusia mulai dari usia anak sampai
dewasa dengan perbandingan yang hampir sama antara laki-laki dan
perempuan. Penyakit ini biasanya banyak ditemukan pada pasien yang
tinggal didaerah dengan tingkat kepadatan tinggi sehingga masuknya
cahaya matahari kedalam rumah sangat minim. TB paru pada anak dapat
terjadi pada usia berapapun, namun usia paling umum adalah antara 1-4
tahun. Anak-anak lebih sering mengalami TB diluar paru-paru
(extrapulmonary) disbanding TB paru dengan perbandingan 3:1. TB diluar
paru-paru adalah TB berat yang terutama ditemukan pada usia <3 tahun.
Angka kejadia (pravelensi) TB paru pada usia 5-12 tahun cukup rendah,
kemudian meningkat setelah usia remaja dimana TB paru menyerupai kasus
pada pasien dewasa (sering disertai lubang/kavitas pada paru-paru).
B. Riwayat Keperawatan

Keluhan yang sering muncul


● Demam: subfebris, febris (40-41C) hilang ● Malaise: ditemukan berupa anoreksia, nafsu
timbul. makan menurun, berat badan menurun, sakit
● Batuk: terjadi karena adanya iritasi pada kepala, nyeri otot, keringat malam.
bronkus batuk ini terjadi untuk ● Sianosis, sesak nafas, kolaps: merupakan
membuang/mengeluarkan produksi radang gejala atelektasis. Bagian dada pasien tidak
yang dimulai dari batuk kering sampai dengan bergerak pada saat bernafas dan jantung
atuk purulent (menghasilkan sputum). terdorong ke sisi yang sakit. Pada foto toraks,
● Sesak nafas: bila sudah lanjut dimana infiltrasi pada sisi yang sakit nampak bayangan hitam
radang sampai setengah paru-paru. dan diagfragma menonjol keatas.
● Keringat malam. ● Perlu ditanyakan dengan siapa pasien tinggal,
● Nyeri dada: jarang ditemukan, nyeri akan karena biasanya penyakit ini muncul bukan
timbul bila infiltrasi radang sampai ke pleura karena sebagai penyakit keturunan tetapi
sehingga menimbulkan pleuritis. merupakan penyakit infeksi menular.
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
● Pernah sakit batuk yang lama dan tidak sembuh-sembuh
● Pernah berobat tetapi tidak sembuh
● Pernah berobat tetapi tidak teratur
● Riwayat kontak dengan penderita TB paru
● Daya tahan tubuh yang menurun
● Riwayat vaksinasi yang tidak teratur
● Riwayat putus OAT.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga E. Riwayat Pengobatan

Biasanya pada keluarga pasien ditemukan ● Kapan pasien mendapatkan


ada yang menderita TB paru. Biasanya ada pengobatan sehubungan dengan
keluarga yang menderita penyakit keturunan sakitnya
seperti Hipertensi, Diabetes Melitus, jantung ● Jenis, warna, dan dosis obat yang
dan lainnya. diminum.
● Berapa lama pasien menjalani
pengobatan sehubungan dengan
penyakitnya
● Kapan pasien mendapatkan
pengobatan terakhir.
2. Masalah Keperawatan
a.Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mokus dalam
jumlah berlebihan, eksudat dalam jalan alveoli, sekresi bertahan/sisa sekresi.
b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi, keletihan, keletihan otot pernapasan
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar-kapiler
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mencerna makanan
e. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
f. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan penyakit
g. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi
h. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
i. Resiko perdarahan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
kewaspadaan perdarahan
j. Ketidakefektifan perfusi jaringan otak
k. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum
Kesimpulan
● Tubercolisis paru adalah penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh
basil Mycobacterium tubercolosis, yang merusak jaringan paru-paru dengan
manifestasi berupa gejala batuk lebih dari 3 minggu yang tidak sembuh
dengan pengobatan biasa, demam, keringatan malam hari, batuk darah, dan
penuran berat badan. Diagnosis ditegakan berdasarkan adanya gambaran
klinis klasik, mantoux test atau tuberculinskintes, pemeriksaan foto rontgen
dada sputum BTA, kultur dahak, ataupun interferon-gamma release assay
(IGRA) spesifik antigen.

Anda mungkin juga menyukai