OLEH KELOMPOK 1:
MELANI AGNES 11310211
AGUNG NUGRAHA R 12310048
AZAHRA WIDI DK 12310073
EVAN DWIYANA 12310148
IIN INDRIYANI 12310215
IYANG GUMILANG 12310238
MASUT RIFAI 12310282
MELA SAVITRI 12310288
M.RIZA RAMADHAN 12310301
NOVA PAMASTA 12310330
NOVITA DWI ANDROLA 12310333
RAHMAWATI NURAENI 12310370
REZKI SEPTASARI 12310390
Perempuan 25 tahun mengeluh batuk lebih dari tiga bulan , sebelumnya batuk
kering, tapi sekarang os mengatakan batuk berdahak . os menyangkal sesak nafas.
Keadaan ini pernah dialami os setahun lalu. Saat itu os diperiksa dahaknya dan
oleh puskesmas diberikan obat berwarna merah, sekali minum 3 tablet dan os
hanya minum 3 bulan, karena sudah merasa sembuh. Os mengaku dalam setahun
terakhir mempunyai beban kerja yang tinggisehingga os mengeluh tidak nafsu
makan. Cepat lelah dan sering basah bajunya bila tidur malam. Riwayat merokok
disangkal.
Pemeriksaan fisik:
TD :110/80 mmhg
Nadi :88x/menit
Suhu: 37,6C
Perkusi : sedikit redup pada paru kiri , sedangkan paru kanan sonor
Auskultasi : vesicular kiri dan kanan, terdapat ronki halus pada paru
kiri atas
Abdomen: DBN
Pemeriksaan penunjang:
Torax foto :
Trakea ditengah
Paru : kedua sinus costofrenikus tajam, diafragma licin, terdapat
infiltrat pada apex paru kiri
Jantung: CTR < 50%
Soft tissue dan tulang : DBN
Kesan : TB paru sinistra
BAB I
TUBERCULOSIS PARU
1.1 Latar Belakang
Indonesia sehat merupakan visi yang ingin dicapai oleh seluruh
masyarakat Indonesia, namun tidak dapat di pungkiri, Indonesia sebagai
Negara yang sedang berkembang mengalami berbagai masalah kesehatan.
Penyebab kematian di Indonesia dari dahulu sampai sekarang disebabkan oleh
penyakit infeksi seperti tuberculosis paru .
TB paru merupakan masalah kesehatan di dunia terutama di Indonesia.
Pada tahun 1992 WHO telah mencanangkan Tuberculosis Paru sebagai global
emergency . laporan WHO tahun 2004 melaporkan bahwa terdapat 8,8 juta
kasus baru TB paru pada tahun 2002 , 3,9 juta adalah kasus BTA positif.
Sepertiga penduduk dunia terutama di Indonesia telah terinfeksi kuman
tuberculosis dan menurut regional WHO jumlah terbesar kasus TB terjadi di
asia tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus TB paru di dunia, namun bila
dilihat dari jumlah penduduk terdapat 182 kasus per 100,000 penduduk.
Diperkirakan angka kematian terhadap TB paru adalah 8000 setiap hari 2-
3 juta setiap tahun laporan WHO tahun 2004 menyebutkan bahwa jumlah
terbesar kematian akibat TB Paru terdapat di asia tenggara 625.000 orang atau
angka mortality sebesar 39 orang per 100.000 penduduk, prevalensi HIV
cukup tinggi mengakibatkan kasus cepat TB Yang muncul.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Tuberkulosis paru
2.1.1 Definisi
atau bicara 1.
2.1.2 Klasifikasi
Ada beberapa klasifikasi Tb paru yaitu menurut Depkes
(2007)
yaitu1:
a. Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena:
1. Tuberkulosis paru
diberi pengobatan.
yaitu:
1. Kasus baru
selama pengobatan.
5. Kasus lain
2.2Epidemiogi
2.3 A. Personal
1. Umur
2. Jenis Kelamin
usia produktif 3.
3. Stasus gizi
terinfeksi
1. Lingkungan
b. Waktu
dalam tubuh
terjadinya Tb paru 3.
2.3 Etiologi
Penyakit Tb paru adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan
tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA)
4
.
kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam.
Tersebut.
2.4 Diagnosis
a) Gejala sistemik/umum
Kadang-kadang
b) Gejala khusus
o Bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang
bening yang
2.4.2 Tanda
Tanda-tanda yang di temukan pada pemeriksaan fisik
sewaktu (SPS) 9.
penapisan) 9.
ini. Sistem ini dapat menjadi salah satu alternatif pemeriksaan biakan
indikasi ialah foto lateral, top lordotik, oblik, CT-Scan. Pada kasus
Dengan hapusan positive perlu dilakukan foto thorax bila:
o Kaviti terutama lebih dari satu, dikelilingi bayangan opak berawan atau
nodular.
o Efusi Pleura
o Kalsifikasi.
Penebalan pleura.
Gambar 1 Alur Diagnosis Tb Paru
2.5 Patogenesis
(percikan dahak)11.
jaringan paru sehingga akan terbentuk suatu sarang pneumoni, yang disebut sarang
primer atau afek primer. Sarang primer ini mungkin timbul di bagian mana
saja dalam paru, berbeda dengan sarang reaktivasi. Dari sarang primer akan
dikenal sebagai kompleks primer. Kompleks primer ini akan mengalami salah
integrum)
b. Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas (antara lain sarang Ghon, garis
spontan, akan tetetapi bila tidak terdapat imuniti yang adekuat, penyebaran ini akan
tuberkulosis pada alat tubuh lainnya, misalnya tulang, ginjal, anak ginjal, genitalia
primer.
Gambar 2 Skema Patogenesis Infeksi Primer Tb paru
2.5.2 Infeksi Post Primer
dini, yang umumnya terletak di segmen apikal lobus superior maupun lobus
inferior. Sarang dini ini awalnya berbentuk suatu sarang pneumoni kecil. Sarang
pneumoni ini akan mengikuti salah satu jalan sebagai berikut12:
1) Diresopsi kembali dan sembuh tanpa meninggalkan cacatSarang tersebut
dengan membentuk jaringan keju dan menimbulkan kaviti bila jaringan keju
dibatukkan keluar.
Meluas kembali dan menimbulkan sarang pneumoni baru. Sarang pneumoni ini
Bersih dan menyembuh yang disebut open healed cavity, atau kaviti
berakhir sebagai kaviti yang terbungkus dan menciut sehingga kelihatan seperti
2.6 Penatalaksanaan
Pengobatan tuberkulosis bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah
asam yang sifatnya berbeda dengan kuman lain karena tumbuhnya sangat lambat
dan cepat sekali timbul resistensi bila terpajan dengan satu obat. Umumnya
antibiotika bekerja lebih aktif terhadap kuman yang cepat membelah dibandingkan
dengan kuman yang lambat membelah. Sifat lambat membelah yang dimiliki
Amikasin, Kuinolon.
yaitu 14:
1. Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
setiap hari (tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan
2. Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
Diberikan kepada :
a. Penderita kambuh.
3. Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
4. Kategori 4: RHZES
samping. Namun sebagian kecil dapat mengalami efek samping, oleh karena itu
2. Rifamisin
Efek samping ringan yang dapat terjadi dan hanya memerlukan pengobatan
simptomatis ialah:
o Sindrom perut berupa sakit perut, mual, tidak nafsu makan, muntah
kadang-kadang diare
o Sindrom perut berupa sakit perut, mual, tidak nafsu makan, muntah
kadang-kadang diare
o Hepatitis imbas obat atau ikterik, bila terjadi hal tersebut OAT harus
o Purpura, anemia hemolitik yang akut, syok dan gagal ginjal. Bila salah
Rifampisin dapat menyebabkan warna merah pada air seni, keringat, air
mata dan air liur. Warna merah tersebut terjadi karena proses
3. Pirinizamid
pedoman Tb paru pada keadaan khusus). Nyeri sendi juga dapat terjadi (beri
aspirin) dan kadang-kadang dapat menyebabkan serangan arthritis Gout, hal ini
Kadang-kadang terjadi reaksi demam, mual, kemerahan dan reaksi kulit yang
lain.
4. Etambutol
ketajaman, buta warna untuk warna merah dan hijau. Meskipun demikian
keracunan okuler tersebut tergantung pada dosis yang dipakai, jarang sekali
terjadi bila dosisnya 15-25 mg/kg BB perhari atau 30 mg/kg BB yang diberikan
3 kali seminggu. Gangguan penglihatan akan kembali normal dalam beberapa
minggu setelah obat dihentikan. Sebaiknya etambutol tidak diberikan pada anak
5. Streptomisin
Efek samping utama adalah kerusakan syaraf kedelapan yang berkaitan dengan
akan meningkat seiring dengan peningkatan dosis yang digunakan dan umur
pasien. Risiko tersebut akan meningkat pada pasien dengan gangguan fungsi
ekskresi ginjal. Gejala efek samping yang terlihat ialah telinga mendenging
dipulihkan bila obat segera dihentikan atau dosisnya dikurangi 0,25gr. Jika
terjadi berupa demam yang timbul tiba-tiba disertai sakit kepala, muntah dan
eritema pada kulit. Efek samping sementara dan ringan (jarang terjadi)
seperti kesemutan sekitar mulut dan telinga yang mendenging dapat terjadi
segera setelah suntikan. Bila reaksi ini mengganggu maka dosis dapat
tidak boleh diberikan pada perempuan hamil sebab dapat merusak syaraf
pendengaran janin.
2.8 Komplikasi
laryngitis, usus.
adalah:
hipovolemik
pecah
e. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, sendi, ginjal, dan
sebagainya
Menurut data RSUD. Soedarso pada bulan November 2012, lama rawat inap
pasien Tb paru rata-rata adalah 7-12 hari tergantung pada kondisi keparahan pasien
Tb paru . Namun yang terbanyak dari data tersebut adalah pasien dewasa berusia
c. Pneumotoraks
d. Empiema
2. Asuransi kesehatan