Disusun Oleh :
Rifky Shafarullah
NIM: PO.62.20.1.22.040
hipertermi
mual
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan dahak mikroskopis
Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai
keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan. Pemeriksaan
dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan dengan mengumpulkan 3
spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang
berurutan sewaktu-pagisewaktu (SPS).
1) S(sewaktu): Dahak dikumpulkan pada saat suspek tuberkulosis datang
berkunjung pertama kali. Pada saat pulang, suspek membawa sebuah
pot dahak untuk mengumpulkan dahak pada pagi hari kedua
2) P(pagi): Dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua, segera
setelah bangun tidur. Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada
petugas.
3) S(sewaktu): Dahak dikumpulkan pada hari kedua, saat menyerahkan
dahak pagi hari.
Pemeriksaan mikroskopisnya dapat dibagi menjadi dua yaitu
pemeriksaan mikroskopis biasa di mana pewarnaannya dilakukan
dengan Ziehl Nielsen dan pemeriksaan mikroskopis fluoresens di mana
`pewarnaannya dilakukan dengan auramin-rhodamin (khususnya untuk
penapisan)
f. Nyeri
Intervensi:
kaji karakteristik nyeri meliputi penyebab, skala, kualitas, waktu, dan
lokasi
ajarkan teknk nafas dalam
jamin pemberian terapi analgetik
observasi reaksi nonverbal
kaji tanda-tanda vital
g. gangguan pola tidur
intervensi:
Pantau keadaan umum pasien dan TTV
Kaji Pola Tidur.
Kaji fungsi pernapasan: bunyi napas, kecepatan, irama.
Kaji faktor yang menyebabkan gangguan tidur (nyeri, takut, stress,
ansietas, imobilitas, gangguan eliminasi seperti sering berkemih,
gangguan metabolisme, gangguan transportasi, lingkungan yang
asing, temperature, aktivitas yang tidak adekuat).
Catat tindakan kemampuan untuk mengurangi kegelisahan.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra. B., 2012, Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas, EGC, Jakarta.
Putra, A.K. 2010. Kejadian Tuberkulosis Pada Anggota Keluarga Yang Tinggal
Serumah dengan Penderita TB Paru BTA Positif. Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara Medan.
Somantri, I., 2008, Keperawatan Medikal Bedah : Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Gangguan Sistem Pernafasan, Salemba Medika, Jakarta.
Ulfa, N.M., 2012, Asuhan Keperawatan Pada Tn. J Dengan Gangguan Sistem
Pernapasan : TB Paru Di Ruang Cempaka III RSUD Pandan Arang
Boyolali, Tugas Akhir, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Widagdo, 2011, Masalah dan Tatatlaksana Penyakit Infeksi pada Anak, Sagung
Seto, Jakarta.