BRONKOPNEUMONIA
UMMUHANI ABUBAKAR
10119220088
2. Epidemiologi
Bronkopneumonia
Bronkopneumonia jenis pneumonia yang paling banyak ditemukan pada
anak – anak dan menjadi penyebab utama kematian pada anak yang berusia
dibawah 5 tahun.
Sekitar lebih kurang 5 juta anak dilaporkan meninggal tiap tahun diakibatkan
oleh bronkopneumonia.
Selain pada anak – anak, angka kejadian bronkopneumonia paling banyak
ditemukan pada usia lanjut yaitu diatas 65 tahun.
Penelitian di Amerika Serikat melaporkan sebanyak 11,6 per 1000 penduduk
per tahun meninggal akibat pneumonia.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
3. Etiologi
Bronkopneumonia
Bakteri Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae, Haemophilus
influenzae, Streptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, dan
Escherichia coli.
virus SARS-Cov-2,
jamur Aspergillus fumigatus.
4. Patogeneesis
Bronkopneumonia
Bronkopneumonia awal infeksi pada saluran napas bagian atas respon
imun awal yaitu demam berkisar antara 39⁰ C - 40⁰ C.
Pada anak – anak, kadang disertai kejang demam.
imunitas ↓ bakteri akan masuk kedalam akan melewati pertahanan tubuh
pertama pada jalan napas atas masuk ke alveolus dan radang pada
dinding alveolus dan jaringan sekitarnya. Tahap inflamasi di paru –paru dibagi
menjadi 4 proses yaitu sebagai berikut.
a. Stadium I (kongesti 4 – 12 jam pertama)
b. Stadium II (hepatisasi merah 48 jam berikutnya )
c. Stadium III (hepatisasi kelabu 3 – 8 hari)
d. Stadium IV (resolusi 7 – 12 hari )
II. TINJAUAN
PUSTAKA
5. Gejala Klinis
Bronkopneumonia
bervariasi.
patogen, usia, dan penyakit komorbid keadaan klinis dari penderita bronkopneumonia.
Gejala klinis : batuk produktif, sputum yang purulen, demam, dispneu, takipneu, malaise,
nyeri pleuritik, dan hemoptisis.
Pada kasus yang berat dapat menyebabkan sepsis dan gangguan pernapasan.
6. Diagnosis
Bronkopneumonia
Anamnesis keluhan berupa batuk produktif, demam, sesak napas, takipneu,
malaise, nyeri pleuritik dan terkadang ditemukan hemoptisis.
pemeriksaan fisik pengembangan dada yang tidak adekuat pada sisi yang
sakit. Pada kasus tertentu juga ditemukan bunyi rhonki dan peningkatan vocal
fremitus.
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan radiologi Foto polos Thorax posisi PA bercak infiltrat (patchy
infiltrat) pada paru – paru.
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Gambar 1. Inspirasi kurang, asimetris,
deviasi trakea tak bermakna,terdapat
bercak infiltrat (patchy infiltrate) pada
lapang paru kanan, tulang – tulang
intak, jantung kesan membesar, sinus
costofrenikus kiri dan kanan lancip,
soft tisue tampak normal
Kesan : bronkopneumonia kanan dan
kardiomegali
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Gambar 2. Inspirasi cukup,
simetris, trakea di tengah, corakan
bronkovaskular meningkat,
terdapat bercak infiltrat (patchy
infiltrat) di lapang paru kanan,
tulang tulang intak, jantung kesan
normal, sinus costofrenikus kiri
dan kanan lancip, soft tissue
tampak baik
Kesan : bronkopneumonia kanan.
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Gambar 3. Inspirasi cukup,
simetris, trakea deviasi ke
kanan minimal, tampak
bercak infiltrat (patchy
infiltrat) di kedua lapang paru,
jantung kesan normal, sinus
costofrenikus kiri dan kanan
lancip, tulang –tulang intak,
soft tisue tampak baik.
Kesan : bronkopneumonia
bilateral
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Gambar 4. Inspirasi cukup,
simetris, trakea deviasi ke
kanan minimal, tampak bercak
infiltrat (patcy infiltrat) di
kedua lapang paru, jantung
kesan membesar, sinus
costofrenikus kiri dan kanan
lancip, tulang – tulang intak,
soft tisue tampak baik
Kesan : bronkopneumonia
bilateral, cardiomegaly
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Gambar 5. Inspirasi cukup,
asimetris, trakea deviasi ke
kanan minimal, tampak bercak
infiltrat (patchy infiltrat) di
lapang paru kanan, jantung
kesan membesar, sinus
costofrenikus kiri dan kanan
lancip, tulang – tulang intak,
soft tisue tampak baik
Kesan : Bronkopneumonia
kanan, cardiomegaly
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Gambar 6. Inspirasi cukup,
simetris, tampak bercak infiltrat
(patchy infiltrat) pada lapang paru
kanan, jantung kesan membesar
dengan pinggang jantung melebar,
tampak pembesaran hilus kiri dan
kanan, tampak perihilar haze,
sinus costofrenikus kiri dan kanan
lancip, tulang – tulang intak, soft
tisue tampak baik
Kesan : bronkopneumonia kanan,
cardiomegaly
II. TINJAUAN
PUSTAKA
7. Penatalaksanaan
Bronkopneumonia
Farmakologi
a. Penatalaksanaan Farmakologi pemberian antibiotik yang sesuai dengan agen
penyebab. Antibiotik dapat berupa penisilin, sefalosporin, golongan makrolida,
aminoglikosida, fluorokuinolon, dan tetrasiklin.
b. Pemberian antibiotik harus dipilih berdasarkan uji resistensi dari uji kultur.
c. Terapi Simptomatik
Non Farmakologi
a. Pemberian oksigen
b. Tirah baring (bed rest)
DAFTAR PUSTAKA