Anda di halaman 1dari 21

ASKEP BRONKOPNEUMONIA

Oleh
DESY SELFIANI
NIM PO71202210049

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAMBI
TAHUN 2021
Bronkopneumonia

Definisi

Peradangan pada parenkim paru yang melibatkan


brokus/bronkiolus yang berupa distribusi
berbentuk bercak-bercak (patchy distribution)
Epidemiologi

Pneumococcus adalah penyebab utama


pneumonia. Bronkopneumonia lebih sering
Pada anak kecil dan bayi.

Berdasarkan data WHO pada tahun 2000


kejadian pneumonia di Indonesia pada balita di
perkirakan antara 10-20 % per tahun.
Klasifikasi

Klasifikasi
pneumonia
Secara etiologi pneumonia yaitu :
Secara Anatomis pneumonia dibagi 3 : 1. Bakteri
1. Pneumonia Lobaris 2. Virus
2. Pneumonia Lobularis/Bronkopneumonia 3. Jamur
3. Pneumonia Interstisial/Bronkiolitis 4. Aspirasi benda asing
5. Sindrom loeffler
Klasifikasi pneumonia berdasarkan lingkungan :
Pneumonia komunitas
Pneumonia nosokomial
Pneumonia rekurens
Pneumonia aspirasi
Pneumonia pada gangguan umum
ETIOLOGI

1 2 3 4
5 tahun – remaja :
Lahir 20 hari : Umur 3 minggu Umur 4 bulan – 5
1.Escherria Coli – 3 bulan : tahun : 1. Chlamydia
2.Streptococcus Chlamydia Bakteri pneumonia
grup B trachomatis chlamydia,my 2. Mycoplasma
3.Listeria coplasma, pneumonia
monocytogenes streptococcus 3. Streptococcus
pneumonia. pneumonia.
Virus
Patologi dan
Patogenesis
Stadium II/Hepatissi
Stadium I/ Hiperemia Merah

Disebut hiperemia Disebut hepatisasi


karena terjadi respon merah karena terjadi
peradangan sewaktu alveolus terisi
permulaan yang oleh sel darah merah,
berlangsung pada eksudat dan fibrin yang
daerah baru yang dihasilkan oleh pejamu
terinfeksi. (host) sebagai bagian
dari reaksi peradangan.
Patologi dan
Patogenesis
Stadium III/ Hepatisasi Stadium IV/
Kelabu Resolusi
Pada stadium IV/
resolusi yang terjadi
Hepatisasi kelabu yang sewaktu respon imun
terjadi sewaktu sel-sel dan peradangan mereda,
darah putih sisa-sisa sel fibrin dan
mengkolonisasi daerah eksudat lisis dan
paru yang terinfeksi. diabsorpsi oleh
makrofag sehingga
jaringan kembali ke
struktur semula.
Pertusis
1

2
Morbili
FAKTOR
3
RESIKO
Gizi kurang

Umur kurang dari 2 bulan 4

Berat badan lahir rendah 5

Tidak mendapat ASI yang memadai 6


Polusi udara
7

8
Laki-laki
FAKTOR
9
RESIKO
Imunisasi yang tidak memadai

Defisiensi vitamin A 10

Pemberian makanan tambahan terlalu dini 11

Kepadatan tempat tinggal 12


Manifestasi Klinis Pneumonia

1. ISPA selama beberapa hari

2.
2. Demam
Demam tinggi
tinggi mendadak
mendadak

3. Pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan


Cuping hidung

4. Sianosis sekitar mulut dan hidung

5. Gelisah, malaise, penurunan nafsu makan


1. Darah Perifer Lengkap
2. C-Reaktif Protein Pemeriksaan
3. Uji Serologis Penunjang
4. Pemeriksan Mikrobiologis
5. Rontgen Thorax
Bronko
Aspirasi pneumonia
Benda Asing
Asma

Pneumo
thoraks
Diagnosis Bronkiolitis
Banding

TB Paru

Atelektasis

Gagal
Jantung Efusi
pleura
Demam,
Demam,sianosis
sianosisdan
danISPA
ISPA

Pernafasan
Pernafasancepat
cepatdan
dandangkal
dangkal
disertai
disertaipernafasan
pernafasancuping
cupinghidung
hidung

Retraksi
Diagnosis
Diagnosis
Retraksidada
dada(+),
(+),ronkhi,
ronkhi,dan
dan
suara
suaranafas
nafasmelemah
melemah

Poto
Potothoraks
thoraksterdapat
terdapatinfiltrat
infiltrat
Pada
Padalapangan
lapanganparu
paru
Penatalaksanaan
Pneumonia

Pneumonia Rawat Pneumonia Rawat


Jalan: Inap :
Diberi antibiotik Terapi antibiotik
- Amoksisilin 25 selama 7-10 hari.
mg/kgbb Bila keadaan sudah
- Kotrimoksazol 4 stabil antibiotik dpt
mg/kgbb diganti dengan
antibiotik oral
selama 10 hari.
Terapi Suportif

•Oksigen
•Pemberian cairan dan nutrisi yang
adekuat
•Obat batuk
Komplikasi

1. Empiema
2. Abses Paru
3. Atelektasis
4. Emfisema
5. Meningitis
PROGNOSIS

Dengan diberikan
antibiotik yang
tepat dan adekuat,
mortalitas dapat
diturunkan

Anda mungkin juga menyukai