Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

1.1 Identifikasi klien


1.2 Riwayat Kesehatan
1.2.1 Riwayat Kesehatan Dahulu
Kontak ikterus, kunjungan wisata yang baru lalu, suntikan, tato,
perawatan gigi, melakukan transfusi darah, nomoseksualitas,
macam obat yang diminum dalam 2 bulan yang lalu,
mengkonsumsi bahan-bahan kimia, mengkonsumsi makanan dan
minuman yang kurang bersih, mengkonsumsi kerang-kerangan
yang tidak matang, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi
pada pecandu obat-obat bius, cedera akibat tertusuk jarum pada
petugas kesehatan

1.2.2 Riwayat Kesehatan Sekarang


Urine kecoklatan, depresi, kehilangan selera makan (anoreksia),
mual muntah, demam, lelah, menggigil, sakit kepala, nyeri pada
otot, nyeri pada quadran kanan atas, mudah terangsang, feses
berwarna tanah /kelabu /kuning tanah, ikterik (mula-mula pada
sclera kemudian pada kulit seluruh tubuh).

1.2.3 Riwayat Kesehatan Keluarga


Pemajanan maternal perinatal, riwayat anggota keluarga atau
serumah menderita keadaan yang sama, terutama melalui hubungan
seksual, sanitasi lingkungan yang buruk.

1.3 Pemeriksaan Fisik


1. Pengkajian umum
- kesadaran umum : lesu, otot dan persendian terasa nyeri, cepat lelah,
sakit tenggorokan, flu
- keadaan gizi menurun : nafsu makan hilang, mual dan muntah,
terkadang diare atau malah sedikit
- berat badan turun 2,5-5,5 kg
- suhu tubuh meningkat tapi jarang sampai melebihi 39,9 C

2. Pengkajian sistem tubuh


- Integumen : ikterus atau non ikterus, turgor kulit baik/buruk
- Mata : ikterik pada sclera (+/-)
- Abdomen : kram abdomen (+/-), hepatomegali (+/-)
- System limpatik : splenomegali (+/-)
- System muskuloskeletal : kelemahan otot (+/-)
- Sistem pernafasan : sakit kepala, peka rangsangan, cenderung tidur,
gelisah
- Hepar :
- palpasi: nyeri tekan kuadran kanan atas, batas hati membesar
karena hepatomegali
- perkusi redup

1.4 Pemeriksaan Penunjang


1.4.1 Pemeriksaan Diagnostik
- Scan Isotop Hepar
- Scanning CT Hepar
- Ultrasonografi hati
- Biopsi hati : menunjukkan nekrosis dan luasnya nekrosis

1.4.2 Pemeriksaan Laboratorium


1 Tes fungsi hati
- albumin turun
- bilirubin total meningkat
- SGOT meningkat
- SGPT meningkat
- Alkali fosfatase dan laktat dehidrogenase meningkat
2 Feses : warna tanah liat
3 Urine : warna pekat
4 Pemeriksaan darah lengkap
Leukosit menurun (leukopeni), trombositopeni mungkin ada

2. Rencana Keperawatan

2.1 Kemungkinan diagnosa keperawatan


- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan
metabolisme nutrien makanan oleh hepar, kerusakan absorpsi
vitamin yang larut dalam lemak, penurunan nafsu makan
- Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
- Perubahan proses fikir b.d kerusakan metabolisme obat,
kerusakan metabolisme ammonia, terapi diuretik agresif
- Perubahan rasa nyaman b.d kelebihan pigmen bilirubin dalam
darah yang menginfiltrasi dan mengiritasi kulit, distensi
abdominal
- Resiko tinggi terhadap infeksi b.d hilangnya fungsi sel-sel
Kupffer dalam menyerang infeksi
- Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan
tubuh yang berlebihan melalui diare
- Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b.d perubahan
nutrisi, mobilitas, status mental dan keseimbangan cairan
2.2 Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan

No Data Penunjang Masalah Diagnosa Keperawatan


Keperawatan
1 DS: Perubahan Perubahan nutrisi kurang
Klien mengatakan : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
- kehilangan selera makan dari perubahan metabolisme
- lelah kebutuhan nutrien makanan oleh
hepar, kerusakan
DO: absorpsi vitamin yang
- mual muntah larut dalam lemak,
- BB menurun penurunan nafsu makan
- gangguan pencernaan
- demam
- menggigil
nyeri abdomen
- gangguan sensasi
pengecap

2 DO: Resiko Resiko kerusakan


- kulit tampak kuning terhadap terhadap integritas kulit
- sclera tampak kuning kerusakan b.d ikterik
integritas kulit
DS:
Klien mengatakan :
- mata kuning

3 DO: Intoleran Intoleran aktivitas b.d


- klien tampak sering aktivitas kelemahan
berbaring
- tidak menghabiskan
makanan
- muntah
- menolak untuk bergerak
- kekuatan berkurang

DS:
Klien mengatakan:
- lelah
- letih
- tidak nafsu makan
2.3 Intervensi
Diagnosa 1 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d perubahan metabolisme nutrien
makanan oleh hepar, kerusakan absorpsi vitamin
yang larut dalam lemak, penurunan nafsu
makan
Tujuan : Terpenuhinya kebutuhan nutrisi tubuh
Kriteria Hasil :
- menunjukkan perilaku perubahan pola hidup untuk
meningkatkan / mempertahankan berat badan yang sesuai
- menunjukkan peningkatan berat badan mencapai tujuan
dengan nilai laboratorium normal dan bebas tanda malnutrisi

Intervensi Rasional
Mandiri
- awasi pemasukan diet/jumlah Makan banyak sering untuk mengatur
kalori. Berikan makan sedikit bial pasien anoreksia. Anoreksia juga
dalam frekuensi sering dan paling buruk selama siang hari,
tawarkan makan pagi paling membuat makanan yang sulit pada
besar sore hari.
- berikan perawatan mulut Menghilangkan rasa tak enaka dapat
sebelum makan meningkatkan nafsu makan
- anjurkan makan pada posisi Menurunkan rasa penuh pada
duduk tegak abdomen dan dapat meningkatkan
- dorong pemasukan sari jeruk, pemasukan
minuman karbonat dan Bahan ini merupakan ekstrak kalori
permen sepanjang hari dan dapat lebih mudah di cerna
/toleran bila makanan lain tidak
Kolaborasi
- konsul pada ahli diet,
dukungan tim nutrisi untuk Berguna dalam membuat program diet
memberikan diet sesuai untuk memenuhi krbutuhan individu.
kebutuhan pasien, dengan Metabolisme lemak bervariasi
masukan lemak dan protein tergantung pada produksi dan
sesuai toleransi peneluaran empedu dan perlunya
pembatasan masukan lemak bisa
terjadi diare. Bila toleran, masukan
normal atau lebih protein akan
membantu regenerasi hati.
Pembatasan protein diindikasikan
pada penyakit berat (contoh hepatitis
kronis) karena akumulasi produk
akhir metabolisme protein dapat
mencetuskan hepatic ensefalopati
- awasi glukosa darah Hiperglikemia/hipoglikemia dapat
terjadi, memerlukan perubahan
diet/pemberian insulin
- berikan obat sesuai indikasi Anti emetik : dapat menurunkan mual
dan meningkatkan toleransi pada
makanan. Antasida : kerja pada asam
gaster, dapat menurunkan
iritasi/resiko perdarahan. Vitamin :
memperbaiki kekurangan dan
membantu proses penyembuhan.
- berikan tambahan Mungkin perlu untuk memenuhi
makanan/nutrisi dukungan kebutuhan kalori bila tanda
total bila dibutuhkan kekurangan terjadi /gejala memanjang

Diagnosa 2 : Resiko kerusakan integritas kulit b.d ikterik


Tujuan : Memperbaiki integritas kulit dan meminimalkan
iritasi kulit
Kriteria Hasil :
- menunjukkan jaringan atau kulit utuh
- melaporkan tak ada / penurunan pruritus (menggaruk)
- ikut serta dalam aktivitas mempertahankan integritas kulit

Intervensi Rasional
Mandiri
- gunakan air mandi dingin dan soda - mencegah kulit kering berlebihan,
kue atau mandi kanji. Hindari menghilangkan gatal
sabun alkali, berikan minyak
kalamin sesuai indikasi
- anjurkan menggunakan buku-buku - menurunkan potensial cedera kulit
jari untuk menggaruk bila tidak
terkontrol. Berikan dorongan untuk
memotong kuku pendek.
- Berikan massase pada waktu tidur - bermanfaat dalam meningktkan
tidur dengan menurunkan iritasi
- Hindari komentar tentang kulit
penampilan pasien - meminimalkan stress psikologi
sehubungan dengan perubahan kulit
Kolaborasi
- Berikan obat sesuai indikasi : anti
histamin, anti lipemik - anti histamin : menghilangkan
gatal. Gunakan terus menerus pada
penyakit hepatic berat
anti lipemik : digunakan untuk
asam empedu pada usus dan
mencegah absorpsi
Diagnosa 3 : Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
Tujuan : Peningkatan energi dan partisipasi dalam aktivitas
Kriteria Hasil :
- menunjukkan perilaku yang memampukan kembali melakukan
aktivitas
- melaporkan kemampuan melakukan peningkatan toleransi
aktivitas

Intervensi Rasional
Mandiri
- tingkatkan tirah baring/duduk. - meningkatkan isthirahat dan
Berikan suasana tenang, batasi ketenangan, aktivitas dan posisi
pengunjung tegak diyakini menurunkan aliran
darah ke kaki yang mencegah
sirkulasi optimal ke sel hati
- ubah posisi dengan sering - meningkatkan fungsi pernafsan dan
meminimalkan tekanan pada area
tertentu untuk menurunkan resiko
kerusakan jaringan
- lakukan tugas dengan cepat dan - memungkinkan periode tambahan
sesuai toleransi isthirahat tanpa gangguan
- tingkatkan aktivitas sesuai - tirah baring, dapat menurunkan
toleransi, Bantu melakukan latihan kemampuan. Ini dapat terjadi
tentang gerak sendi pasif/aktif dengan keterbatasan aktivitas yang
mengganggu periode isthirahat
- dorong penggunaan teknik - meningkatkan relaksasi dan
manajemen stress, berikan aktivitas penghematan energi, memusatkan
hiburan yang tepat kembali perhatian dan dapat
meningkatkan koping
- awasi terulangnya anoreksia dan - menunjukkan kurangnya resolusi /
nyeri tekan pembesaran hati eksaserbasi penyakit memerlukan
isthirahat lanjutan, mengganti
program terapi
Kolaborasi
- berikan antidot atau Bantu dalam - membuat agen penyebab pada
prosedur sesuai indikasi hepatitis toksik dapat membatsi
derajat kerusakan jaringan
- berikan obat sesuai indikasi - membantu dalam menajemen
kebutuhan tidur
- awasi kadar enzim hati - membantu menentukan kadar
aktivitas tepat sebagai peningkatan
premature pada potensial resiko
berulang

Anda mungkin juga menyukai