Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN
“ REMATIK “

POKOK BAHASAN : KEPERAWATAN GERONTIK


SUB POKOK BAHASAN : REMATIK
SASARAN : Ny. S
HARI/TANGGAL : SABTU, 29 JULI 2017
WAKTU : ± 25 MENIT
TEMPAT : PANTI SOSIAL TRESNA WERDA BUDI
LUHUR JAMBI

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit rematik

diharapkan Ny. S dapat memahami tentang penyakit rematik.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit rematik selama

15 menit, diharapkan Ny.S dapat mengetahui dan memahami tentang:

1. Pengertian dan penyebab rematik

2. Tanda dan gejala rematik

3. Pencegahan, pengobatan dan penanggulangan rematik

1
2

C. LATAR BELAKANG
Usia lanjut adalah proses alami yang tidak dapat dihindari. Salah satu
dampak yang perlu diperhatikan yaitu semakin bertambahnya usia seseorang
dapat mempengaruhi penurunan derajat kesehatan, yang mana organ-organ
tubuh baik struktur maupun fungsinya mengalami penurunan, sehingga lansia
mudah terserang penyakit. Salah satu penyakit yang sering di alami oleh lansia
adalah penyakit osteoarthritis atau sering disebut juga rematik.

Osteoarthritis merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan.


Osteoarthritis disebut primer, bila tak diketahui penyebabnya; dan disebut
sekunder bila diketahui penyebabnya, misalnya akibat artritis rematoid,
infeksi, gout, pseudogout dan sebagainya. Penyakit ini bersifat progresif
lambat, umumnya terjadi pada usia lanjut, walaupun usia bukan satu-satunya
faktor risiko. Osteoarthritis menyerang terutama sendi tangan atausendi
penyokong berat badan termasuk sendi lutut. Sendi lutut merupakan sendi
penopang berat badan yang sering terkena osteoarthritis. Osteoarthritis sendi
lutut ditandai oleh nyeri pada pergerakan yang hilang bila istirahat, kaku sendi
terutama setelah istirahat latna atau bangun tidur, krepitasi dan dapat disertai
sinovitis dengan atau tanpa efusi cairan sendi. Bila pasien hanya bersifat pasif,
tidak melakukan latihan, dapat terjadi atrofi otot yang akan memperburuk
stabilitas dan fungsi sendi. Akibat lain ialah genu varum atau genu valgus dan
subluksasi, terutama bila telah terjadi kekenduran ligamen. Umumnya
penderita osteoarthritis lutut datang berobat karena rasa nyeri lutut yang
mengganggu aktifitas sehari-hari. Gangguan tersebut bertingkat-tingkat, dan
mulai keluhan yang paling ringan yang tidak mengganggu aktifitas sehari-hari,
sampai yang paling berat sehingga pasien tidak bisa berjalan.

Kelainan ini bersifat progresif lambat dan sampai saat ini masih tidak
diketahui penyebabnya secara pasti. Osteoartritis ini akan semakin memburuk
seiring waktu dan belum ada pengobatan yang dianggap mampu menangani
penurunan fungsi tulang ini. Pengobatan yang ada hanya untuk mengurangi
nyeri yang terjadi dan menjaga aktifitas saja. Osteoarthritis dapat
3

dikategorikan menjadi salah satu penyakit yang dikaitkan dengan geriartri.


Penyakit lain yang termasuk dalam kategori ini adalah osteoporosis yang
prevalensinya lebih tinggi pada wanita, terutama pascamenopause. Hilangnya
hormon estrogen pascamenopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis.

D. MATERI
Terlampir
E. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
F. MEDIA
Lembar balik
G. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode
Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
a. Mengucapkan salam dan Menjawab salam Ceramah
memperkenalkan diri Mendengarkan
b. Menjelaskan tujuan umum dan dan
khusus penyuluhan memperhatikan
c. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2. 15 menit Pelaksanaan kegiatan penyuluhan:
Menjelaskan materi penyuluhan Mendengar, Ceramah
secara berurutan dan teratur. melihat,
Materi : memperhatikan
a. Pengertian dan penyebab dan
rematik memperagakan
b. Tanda dan gejala rematik senam
c. Pencegahan, pengobatan dan
penanggulangan rematik
4

3. 5 menit Evaluasi :
a. Menyimpulkan inti penyuluhan Mendengar, Ceramah
b. Menyampaikan secara singkat memperhatikan, , tanya
materi penyuluhan bertanya dan jawab
c. Memberi kesempatan kepada menjawab
lansia untuk bertanya
d. Memberi kesempatan kepada
lansia untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan

4. 5 menit Penutup :
a. Menyimpulkan materi Menyimak, Ceramah
penyuluhan yang telah mendengar dan
disampaikan menjawab salam
b. Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah
di berikan kepada peserta
c. Mengucapkan salam

H. PENGORGANISASIAN
1. Indah Permata Sari sebagai Narasumber
I. SETTING TEMPAT

Keterangan : : Ny. S
: Narasumber
: Dosen Pembimbing
5

J. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
1. Mengajukan pertanyaan
a. Pengertian dan penyebab rematik
b. Tanda dan gejala rematik
c. Memperagakan senam anti rematik
2. Observasi
a. Respon/tingkah laku lansia saat diberikan pertanyaan, apakah
diam/menjawab (benar/salah)
b. lansia antusias/tidak.
c. Lansia mengajukan pertanyaan/tidak.
6

K. LAMPIRAN MATERI
1. Definisi
Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri dan
kemerahan pada daerah persendian dan jaringan sekitarnya (Adellia, 2011)
2. Jenis reumatik :
Menurut Adelia, (2011) ada beberapa jenis reumatik yaitu:
a. Reumatik Sendi ( Artikuler )
Reumatik yang menyerang sendi dikenal dengan nama reumatik sendi
(reumatik artikuler). Penyakit ini ada beberapa macam yang paling sering
ditemukan yaitu:
1) Artritis Reumatoid
Merupakan penyakit autoimun dengan proses peradangan menahun
yang tersebar diseluruh tubuh, mencakup keterlibatan sendi dan
berbagai organ di luar persendian.Peradangan kronis dipersendian
menyebabkan kerusakan struktur sendi yang terkena.Peradangan
sendi biasanya mengenai beberapa persendian sekaligus. Peradangan
terjadi akibat proses sinovitis (radang selaput sendi) serta
pembentukan pannus yang mengakibatkan kerusakan pada rawan
sendi dan tulang di sekitarnya, terutama di persendian tangan dan
kaki yang sifatnya simetris (terjadi pada kedua sisi). Penyebab
Artritis Rematoid belum diketahui dengan pasti. Ada yang
mengatakan karena mikoplasma, virus, dan sebagainya. Namun
semuanya belum terbukti. Berbagai faktor termasuk kecenderungan
genetik, bisa mempengaruhi reaksi autoimun. Bahkan beberapa
kasus Artritis Rematoid telah ditemukan berhubungan dengan
keadaan stres yang berat, seperti tiba-tiba kehilangan suami atau
istri, kehilangan satu¬-satunya anak yang disayangi, hancurnya
perusahaan yang dimiliknya dan sebagainya. Peradangan kronis
membran sinovial mengalami pembesaran (Hipertrofi) dan menebal
sehingga terjadi hambatan aliran darah yang menyebabkan kematian
(nekrosis) sel dan respon peradangan pun berlanjut. Sinovial yang
7

menebal kemudian dilapisi oleh jaringan granular yang disebut


panus. Panus dapat menyebar keseluruh sendi sehingga semakin
merangsang peradangan dan pembentukan jaringan parut. Proses ini
secara perlahan akan merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat
serta deformitas (kelainan bentuk).
2) Osteoatritis
Adalah sekelompok penyakit yang tumpang tindih dengan penyebab
yang belum diketahui, namun mengakibatkan kelainan biologis,
morfologis, dan keluaran klinis yang sama.Proses penyakitnya
berawal dari masalah rawan sendi (kartilago), dan akhirnya
mengenai seluruh persendian termasuk tulang subkondrial,
ligamentum, kapsul dan jaringan sinovial, serta jaringan ikat sekitar
persendian (periartikular). Pada stadium lanjut, rawan sendi
mengalami kerusakan yang ditandai dengan adanya fibrilasi, fisur,
dan ulserasi yang dalam pada permukaan sendi. Etiologi penyakit ini
tidak diketahui dengan pasti. Ada beberapa faktor risiko yang
diketahui berhubungan dengan penyakit ini, yaitu : Usia lebih dari 40
tahun, Jenis kelamin wanita lebih sering, Suku bangsa, genetik,
kegemukan dan penyakit metabolik, cedera sendi, pekerjaan, dan
olah raga, kelainan pertumbuhan, kepadatan tulang, dan lain-lain.
3) Atritis Gout
Penyakit ini berhubungan dengan tingginya asam urat darah
(hiperurisemia) . Reumatik gout merupakan jenis penyakit yang
pengobatannya mudah dan efektif. Namun bila diabaikan, gout juga
dapat menyebabkan kerusakan sendi. Penyakit ini timbul akibat
kristal monosodium urat di persendian meningkat Timbunan kristal
ini menimbulkan peradangan jaringan yang memicu timbulnya
reumatik gout akut. Pada penyakit gout primer, 99% penyebabnya
belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi
faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan
metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi
8

asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya


pengeluaran asam urat dari tubuh. Penyakit gout sekunder
disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat
karena nutrisi, yaitu mengkonsumsi makanan dengan kadar purin
yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang
menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam
kelompok asam amino, unsur pembentuk protein. Produksi asam urat
meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang,
polisitemia), obat-obatan (alkohol, kanker, vitamin B12). Penyebab
lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis),
kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak
terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton
(hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda
keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut
meninggi.
b. Reumatik Jaringan Lunak (Non-Artikuler)
Merupakan golongan penyakit reumatik yang mengenai jaringan lunak di
luar sendi (soft tissue rheumatism) sehingga disebut juga reumatik luar
sendi (ekstra artikuler rheumatism). Jenis – jenis reumatik yang sering
ditemukan yaitu:
1) Fibrosis
Merupakan peradangan di jaringan ikat terutama di batang tubuh dan
anggota gerak. Fibrosis lebih sering ditemukan oleh perempuan usia
lanjut, penyebabnya adalah faktor kejiwaan.
2) Tendonitis dan tenosivitis
Tendonitis adalah peradangan pada tendon yang menimbulkan nyeri
lokal di tempat perlekatannya. Tenosivitis adalah peradangan pada
sarung pembungkus tendon.
3) Entesopati
Adalah tempat di mana tendon dan ligamen melekat pada tulang.
Entesis ini dapat mengalami peradangan yang disebut entesopati.
9

Kejadian ini bisa timbul akibat menggunakan lengannya secara


berlebihan, degenerasi, atau radang sendi.
4) Bursitis
Adalah peradangan bursa yang terjadi di tempat perlekatan tendon
atau otot ke tulang. Peradangan bursa juga bisa disebabkan oleh
reumatik gout dan pseudogout.
5) Back Pain
Penyebabnya belum diketahui, tetapi berhubungan dengan proses
degenerarif diskus intervertebralis, bertambahnya usia dan pekerjaan
fisik yang berat, atau sikap postur tubuh yang salah sewaktu
berjalan, berdiri maupun duduk. Penyebab lainnya bisa akibat proses
peradangan sendi, tumor, kelainan metabolik dan fraktur.
6) Nyeri pinggang
Kelainan ini merupakan keluhan umum karena semua orang pernah
mengalaminya. Nyeri terdapat kedaerah pinggang kebawah
(lumbosakral dan sakroiliaka) Yng dapat menjalar ke tungkai dan
kaki.
7) Frozen shoulder syndrome
Ditandai dengan nyeri dan ngilu pada daerah persendian di pangkal
lengan atas yang bisa menjalar ke lengan atas bagian depan, lengan
bawah dan belikat, terutama bila lengan diangkat keatas atau
digerakkan kesamping. Akibat pergerakan sendi bahu menjadi
terbatas. Tendonitis dan tenosivitis Tendonitis adalah peradangan
pada tendon yang menimbulkan nyeri lokal di tempat perlekatannya.
Tenosivitis adalah peradangan pada sarung pembungkus tendon.
8) Tenosivitis de quervain
Mengenai otot abductor pollicis longus dan ekstensor pollicis brevis
pada pergelangan tangan yang searah dengan ibu jari. Tempat yang
sakit bisa tampak bengkak, terasa panas dan nyeri.
10

9) Jari pelatuk (stenosing tenosynovis)


Pada keadaan ini biasanya penderita mengeluh jari tanganyang
ditekuk sukar diluruskan kembali. Gerakan jari semakin lama
semakin kaku terutama pada malam hari sewaktu akan tidur. Suatu
saat jari tidak bisa ditekuk atau diluruskan kembali. Keadaan ini bisa
timbul spontan akibat trauma berulang pada telapak tangan ataupun
terlalu banyak mengerjakan pekerjaan tangan. Bisa terkait dengan
osteoatritis atau reumatoid atritis pada sendi tersebut atau disloksi
tendon dapat menyebabkan gejala diatas.
10) Tendonitis Achilles
Tendon achilles merupakan tendon dari otot – otot betis yang
melekat pada tumit bagian belakang. Keadaan ini menimbulkan rasa
nyeri bila kaki digerakkan. Dalam keadaan lanjut, menampakkan
kakipun sukar dilakukan.
11) Carpal Tunnel Syndrome
Kelainan ini menyebabkan rasa baal (parestesia) pada telapak tangan
dan jari-jari, tanpa melibatkan jari kelima (ibu jari). Keadaan ini
terjadi akibat penekanan pada saraf medianus melalui terowongan
karpal oseosa-fibrosa.
12) Sindrom fibromyalgia
Penyakit ini mungkin disebabkan oleh proses peradangan atau
spasme lokal otot. Namun faktor pencetus timbulnya fibromalgia
adalah infeksi oleh virus, kuman, atau parasit, trauma atau akibat
beban kerja, postur tubuh yang tidak normal, udara dingin dan
lembab, serta ketegangan jiwa.
3. Etiologi
Penyebab dari osteoartritis hingga saat ini masih belum terungkap, namun
beberapa faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis antara lain adalah :
a. Umur
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan
adalah yang terkuat. Prevalensi dan beratnya orteoartritis semakin
11

meningkat dengan bertambahnya umur. Osteoartritis hampir tak


pernah pada anak-anak, jarang pada umur dibawah 40 tahun dan
sering pada umur diatas 60 tahun.
b. Jenis Kelamin
Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki
lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher.
Secara keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang
lebih sama pada laki dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi
oeteoartritis lebih banyak pada wanita dari pada pria hal ini
menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.
c. Genetic
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis missal,
pada ibu dari seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi
inter falang distal terdapat dua kali lebih sering osteoartritis pada
sendi-sendi tersebut, dan anak-anaknya perempuan cenderung
mempunyai tiga kali lebih sering dari pada ibu dananak perempuan
dari wanita tanpa osteoarthritis.
d. Suku
Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya
terdapat perbedaan diantara masing-masing suku bangsa, misalnya
osteoartritis paha lebih jarang diantara orang-orang kulit hitam dan
usia dari pada kaukasia. Osteoartritis lebih sering dijumpai pada orang
– orang Amerika asli dari pada orang kulit putih. Hal ini mungkin
berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada
frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan.
e. Kegemukan
Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya
resiko untuk timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pada
pria. Kegemukan ternyata tak hanya berkaitan dengan osteoartritis
pada sendi yang menanggung beban, tapi juga dengan osteoartritis
sendi lain (tangan atau sternoklavikula).
12

4. Manifestasi klinis
Gejala klinis utama adalah poliartritis yang mengakibatkan
terjadinya kerusakan pada rawan sendi dan tulang disekitarnya. Kerusakan
ini terutama mengenai sendi perifer pada tangandan kaki yang umumnya
bersifat simetris. secara umum, manifestasi klinis yang dapat kita
lihat,antara lain : Nyeri sendi, terutama pada saat bergerak, Pada umumnya
terjadi pada sendi penopang beban tubuh, seperti panggul, tulang
belakang,dan lutut, Terjadi kemerahan, inflamasi, nyeri, dan dapat terjadi
deformitas (perubahan bentuk) yang tidak progresif, dapat menyebabkan
perubahan cara berjalan, Rasa sakit bertambah hebat terutama pada sendi
pinggul, lutut, dan jari-jari, Saat perpindahan posisi pada persendian bisa
terdengar suara (cracking ).
5. Pencegahan
Selain mengobati, kita juga bisa mencegah datangnya penyakit ini,
seperti tidak melakukan olahraga secara berlebihan, menjaga berat badan
tetap stabil, serta menjaga agar asupan makanan selalu seimbang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, terutama banyak memakan ikan dari laut dalam.
Jika Anda merasa tidak cukup mengkonsumsi ikan laut, mengkonsumsi
suplemen bisa menjadi pilihan, terutama yang mengandung omega 3. Dalam
omega 3 terdapatzat yang sangat efektif untuk memelihara persendian agar
tetap lentur.Jangan anggap enteng gejala-gejala rematik yang timbul. Begitu
rasa nyeri mulai muncul, segeralah periksakan diri ke dokter untuk
mendeteksi mana yang sekedar pegal linu biasa atauyang merupakan gejala
rematik.
6. Pengobatan rematik
Golongan obat kortikosteroid , untuk mengatasi inflamasi
(peradangan) dan menekan sistem kekebalan tubuh sehingga reaksi radang
pada rematik berkurang. Bentuk obat ini bisa berupa krim yang dioles pada
kulit atau suntikan. Sayangnya, obat ini memiliki efek samping
seperti pembengkakan, nafsu makan bertambah, berat badan naik, serta
emosi yang labil. Selain itu tanaman yang bernamaBrotowali juga dipercaya
13

dapat mengobati rematik.Selain dengan obat-obatan, untuk mengurangi rasa


nyeri juga bisa dilakukan tanpa obat,misalnya dengan kompres es. Kompres
es bisa menurunkan ambang nyeri dan mengurangifungsi enzim. Kemudian,
banyak jenis sayuran yang bisa dikonsumsi penderita rematik,misalnya jus
seledri, kubis atau wortel yang bisa mengurangi gejala rematik. Beberapa
jenis herbal juga bisa membantu melawan nyeri rematik, misalnya jahe dan
kunyit, biji seledri, daun lidah buaya, rosemary, aroma terapi, atau minyak
juniper yang bisa menghilangkan bengkak pada sendi.Menjaga berat badan
ideal adalah salah satu langkah bijaksana untuk mengurangi nyeri disendi
lutut. Setiap kelebihan berat badan membebani sendi lutut serta panggul,
dan menambahrasa nyeri karena rematik. Selain itu bobot tubuh berlebih
memperbesar risiko asam urat. Olahraga ringan seperti jalan kaki
bermanfaat untuk penderita rematik karena asam urat. Inikarena jalan kaki
membakar kalori, memperkuat otot dan membangun tulang yang kuat tanpa
mengganggu persendian yang sakit. Untuk melakukan olahraga sebaiknya
meminta pendapat dokter atau terapis, supaya mengetahui gerakan-gerakan
yang terbaik. Disarankan untuk menghindari olahraga yang terlalu
membebani lutut. Bulutangkis, voli, tenis, joging, bela diri sebaiknya tidak
dilakukan. Apalagi ketika rematik jenis asam urat itu sedang kumat.Berdiri
terlalu lama akan menimbulkan sakit yang luar biasa.
7. Penanggulangan
upaya mengatasi masalah penyakit rematik merupakan kebutuhan
mendesak yang nyatadan harus dipikirkan mulai dari sekarang. Upaya ini
mencakup upaya pencegahan yang terus-menerus dikombinasi dengan
penatalaksanaan medis rematik yang sebaik-baiknya. Supaya usaha tersebut
dapat berhasil perlu.Terapi medis di masa depan diharapkan dapat
membantu pasiendengan penyakit reumatik untuk menjalani kualitas hidup
yang lebih baik.Sebagian besar penyakit reumatik diterapi dengan obat-
obatan analgesik, seperti OAINS,steroid, DMARDs, namun
fisioterapi/rehabilitasi medis juga sangat penting dalam penatalaksanaan
penyakit reumatik.
14

Penanggulangan penyakit rematik dapat dilakukan dengan mengatur


pola makan, dengan diit rendah purin yang bertujuan mengurangi
pembentukan asam urat dan menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk dan
mempertahankannya dalam batas normal.

Golongan bahan Makanan yang boleh diberikan Makanan yang tidak


makanan boleh diberikan
Karbohidrat Semua -
Protein hewani Daging atau ayam , ikan Sarden, kerang
tongkol , bandeng 50 ,jantung
gr/hari,telur,susu,keju hati,usus,limpa,paru –
paru ,otak, ekstrak
daging/kaldu, bebek,
angsa burung.
Protein nabati Kacang – kacngan kering 25gr -
atau tahu, tempe, oncom.
Lemak Minyak dalam jumlah terbatas. -
Sayuran Semua sayuran sekehendak Asparagus, kacang
kecuali asparagus, kacang polong, kacang
polong, kacang buncis, buncis, kembang kol,
kembang kol, bayam, jamur bayam, jamur
maksimum 50gr/hari maksimum 50gr/hari
15

DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth. (1996). Text book of Medical-Surgical Nursing. EGC.


Jakarta.

Doengoes Merillynn. (1999) (Rencana Asuhan Keperawatan). Nursing care


plans. Guidelines for planing and documenting patient care. Alih bahasa :
I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati. EGC. Jakarta.

Prince A Sylvia. (1995). (patofisiologi). Clinical Concept. Alih bahasa : Peter


Anugrah EGC. Jakarta.

Carpenito, Lynda Juall, (2000). Buku saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa.
Edisi 8. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai