Identitas Pasien
Nama : Dafi Pratama
No. RM 435737
Tanggal Lahir : 25/07/2019
Umur : 3 tahun 28 hari
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Seputih Banyak
Tanggal Masuk RS : 22 Agustus 2022
Tanggal Pemeriksaan : 22 Agustus 2022
www.traditionalmedicine.com
#TraditionalMedicineWorkshop
Anamnesa
Diambil secara alloanamnesis dengan nenek pasien
www.traditionalmedicine.com
#TraditionalMedicineWorkshop
Anamnesa
Riwayat Penyakit Sekarang
Pada 1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien demam tinggi, suhu mencapai 39ºC, BAB cair 3x sehari disertai
ampas, tanpa lendir mapun darah. Sehingga, keesokkan harinya, karena demam tidak kunjung turun, nenek
pasien membawa pasien ke klinik dan dilakukan tes darah. Didapatkan sedikit peningkatan pada leukosit.
Dikarenakan terdapat riwayat penyakit HIV pada kedua orang tua pasien sebelumnya, pasien dilakukan tes
serologi HIV dan didapatkan hasil positif, dan pasien langsung disarankan untuk ke RSUD Ahmad Yani.
Saat di IGD RSUD Ahmad Yani, suhu tubuh pasien 37,9ºC. setelah terpasang infus pasien diberikan cairan D5 ½
NS 6 tpm makro, injeksi paracetamol 90 mg extra. Selain itu, pasien di berikan zinc 1x1 cth dan Lbio 2x1
peroral.
Anamnesa
Riwayat Keluarga
Ibu dan Ayah pasien meninggal kaerena HIV aids.
Kesan : Ibu melakukan kontrol teratur dan cukup, namun meminum asam folat tidak teratur
Anamnesa
Riwayat Kelahiran
Lahir di : Bidan secara pervaginam
Cukup bulan / tidak : 38 minggu
Berat Badan 2700
Panjang Badan 49
Cacat : tidak ditemukan
Anak ke : 1
Anamnesa
Riwayat imunisasi
- Abdomen
Ins : Simetris, distensi (-)
Aus : BU (+) Per : Timpani
Pal : Soepel, nyeri tekan superficial dan profundal (-), nyeri tekan flank (-), hepatosphlenomegali (-)
- Genitalia Eksterna
Jenis kelamin : Laki-Laki Lubang anus : Ada
- Thoraks
Ins : Pernafasan simetris, ictus cordis tidak terlihat, retraksi dinding dada (-), sianosis (-)
Pal : VF paru kanan = kiri, ictus cordis teraba
Per : Sonor pada seluruh lapang paru, batas jantung normal
Aus : Bunyi nafas vesikuler (+), ronki (-/-), wheezing (-/-), bunyi jantung I II regular, murmur (-), gallop (-)
- Abdomen
Ins : Simetris, distensi (-)
Aus : BU (+) Per : Timpani
Pal : Soepel, nyeri tekan superficial dan profundal (-), nyeri tekan flank (-), hepatosphlenomegali (-)
- Genitalia Eksterna
Jenis kelamin : Laki-Laki Lubang anus : Ada
- Extremitas
Akral hangat, sianosis (-/-), CRT <2s, edema (-), pergerakan aktif
- Pemeriksaan Penunjang Jenis Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
Diagnosa Banding
Suspect HIV + GEA Tanpa dehidrasi
Diagnosa Kerja
Suspect HIV + GEA Tanpa dehidrasi
Penatalaksanaan
IVFD D5% 1/4 NS 6 tpm makro
IV Ceftriaxone 2x400 mg
Oral paracetamol 3x1 cth
Zinc 1x1 cth
Lbio 2x1 sachet
Resume
An. Davi usia 3 tahun datang dengan keluhan demam hari ke 7 disertai BAB cair.
Demam sifatnya naik turun sepanjang hari, saat dirumah suhu tubuh pasien mencapai 39ºC.
Demam tidak disertai dengan keluhan menggigil dan kejang. Tiga hari SMRS pasien mengalami BAB cair
sebanyak 2X sehari, ampas (+), lendir, darah (-). Riwayat persalinan lahir secara pervaginam dengan BBL 2700
gram. Bayi menangis, tidak ada gangguan napas, sianosis, atau ikterus saat lahir, riwayat imunisasi tidak lengkap.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan dengan kesadaran compos mentis, suhu 38
C. pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan peningkatan leukosit dan tes
serologi HIV positif. IVFD D5% 1/4 NS 6 tpm makro, IV Ceftriaxone 2x400 mg, Oral paracetamol 3x1 cth, Zinc
1x1 cth, Lbio 2x1 sachet.
Tempat/Waktu Subyektif Obyektif Assesment Planning
Follow Up
Demam 7
hari BAB
KU:
Sakit
-febris
-GEA
- IVFD
D5%
Cair 2x Sedang ½ NS 6
KS: CM tpm
IGD TN: - PCT Fls
22 110x/menit 90
Agustus RR: mg
2022 26x/menit T: - Zinc 1x1
38’C SpO2: PO
97% -Lbio 2x1 PO
- Cek CD4
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
Setiap hari terjadi 1800 infeksi baru pada anak umur kurang dari 15
tahun, 90% nya di Negara berkembang atau terbelakang dan
melalui penularan dari ibu ke anaknya.
(Akib, 2008)
13% kasus AIDS pada anak adalah penerima transfuse darah atau
komponennya, 5% diantaranya ternyata terinfeksi dalam
pengobatan hemophilia atau gangguan pembekuan darah yang lain.
(Akib, 2008)
Etiologi
Dikenal dua tipe HIV sebagai penyebab AIDS, yaitu HIV-1 dan HIV-2.
Keduanya merupakan virus retrovirus dari famili lentivirus. Bila orang
menyebutkan HIV, umumnya yang dimaksud adalah HIV-1. Human
Immunodeficiency Virus-1 bertanggung jawab terhadap mayoritas infeksi
HIV di seluruh dunia.
Transmisi HIV dari ibu dengan HIV positif ke bayi disebut transmisi
vertikal dapat terjadi melalui plasenta pada waktu hamil (intrauterin),
waktu bersalin (intrapartum) dan pasca natal melalui air susu ibu (ASI).
(Suradi, 2003)
Klasifikasi\
berdasarkan manifestasi klinis
Manifestasi Klinis
Infeksi HIV yang mungkin pada anak, misalnya infeksi berulang seperti
pneumonia, oral thrush (terdapat eritem atau pseudomembran pada daerah
mulut, lidah dan pipi), parotitis kronik, limfadenopati generalisata, demam
berulang (>380c) lebih dari tujuh hari, herpes zoster, HIV dermatitis
(infeksi jamur di kulit, kuku atau kepala, diare persisten. Infeksi diperburuk
oleh gizi kurang atau buruk yang berakibat kehilangan berat badan secara
bertahap. Sementara itu infeksi yang khas HIV pada anak adalah
Pneumonia pneumosistis jiroveci, kandidosis esofagus, kriptokokosis
ekstrapulmoner dan infeksi salmonella invasif.
(Yunihastusti, Dkk., 2007)
Penegakan diagnosis
Menurut WHO, diagnosis HIV pada anak <18 bulan didasarkan pada
kriteria : tes virologi positif untuk HIV (atau komponennya, termasuk
antigen HIV-RNA, HIV-DNA, atau HIV p24). Tes virologi kedua
dilakukan tidak lebih dari empat minggu setelah kelahiran untuk
mengkonfirmasi diagnosis. (Suradi, 2003)
Diagnosis infeksi HIV pada anak >18 bulan dan orang dewasa didasarkan
pada : tes antibodi HIV positif, dan / atau tes virologi positif untuk HIV
(termasuk antigen HIV-RNA atau HIV-DNA atau HIV p24). Diagnosa
dikonfirmasi oleh tes antibodi dan / atau virologi yang telah dilakukan pada
kedua kalinya. (Suradi, 2003)
Kriteria pemberian
ART dengan kriteria
klinis
Regimen lini pertama yang di rekomendasikan untuk orang dengan HIV : 2
Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI) + 1 Non-nucleoside
Reverse Transkriptase Inhibitor (NNRTI).
Dengan :
Langkah 1 : pilih 1 NRTI untuk dikombinasikan dengan 3TC (Lamivudin)
Obat dosis
Nevirapine (NVP) • 15-30 hari : 5 mg/kg/dosis, 1x/hari selama seminggu, kemudian 160
mg/m2/dosis, 2x/hari, selama 2 minggu, kemudian 200 mg/m2/dosis,
2x/hari.
Efavirenz (EFV) • Kapsul (sirup)
• 10-25 kg : 200 mg 1x/hari
• 15-<20 kg : 250 mg 1x/hari
• 20-<25 kg : 300 mg 1x/hari
• 25-<33 kg : 350 mg 1x/hari
• 33-<40 kg : 400 mg 1x/hari
• Dosis maksimal :
• 40 kg : 600 mg
Pencegahan
Penularan HIV dari dari ibu ke bayi bisa dicegah melalui 4 cara, mulai saathamil, saat
melahirkan dan setelah lahir yaitu: penggunaan antiretroviral selama kehamilan, penggunaan
antiretroviral saat persalinan dan bayi yang baru dilahirkan, penggunaan obstetrik selama
selama persalinan, penatalksanaan selama menyusui (Huriyarti, 2014).
Pencegahan
Prognosis anak-anak pengidap HIV berbeda-beda sesuai stadium klinis dan terutama
persentase CD4 yang dimiliki sebelum mulai terapi ARV. Secara umum tercapainya stadium
ADIS pada anak lebih cepat pada orang dewasa.
Thank’s
www.traditionalmedicine.com