Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

FARINGITIS

Disusun oleh:
Maya Saputri
112022010

Pembimbing:
dr. Winres Sapto Priambodo, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA  

PERIODE 30 Januari - 08 April 2023


FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA
WACANA)
Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk – Jakarta Barat

KEPANITERAAN KLINIK STATUS


ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari / Tanggal Presentasi Kasus: -
SMF ILMU KESEHATAN ANAK

RUMAH SAKIT : RS BHAYANGKARA SEMARANG

Nama Mahasiswa : Maya Saputri

NIM : 112022010

Dokter Pembimbing : dr. Winres Sapto Priambodo, Sp.A

DPJP: dr. Winres Sapto Priambodo, Sp.A

I.IDENTITAS PASIEN

Nama : An. AD Jenis kelamin : Perempuan

Tempat/tgl lahir : Semarang, 21 Jan 2016 Agama : Islam

Usia : 7 tahun Pendidikan : -

Suku bangsa : Jawa Hubungan : Anak kandung


orang tua
Alamat : Jl. Wonosari RT 05/08
II. IDENTITAS ORANG TUA

Nama Orang Tua Ibu

Nama Ny. M

Umur 36

Pendidikan S1

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

Anamnesis

Diambil dari : Alloanamnesis dari ibu

Tanggal : 26 Februari 2023, jam 11.00 di ruang


Anggrek
Keluhan Utama : Demam

Riwayat Penyakit Sekarang

Seorang anak perempuan datang ke IGD RS Bhayangkara diantar oleh ibunya


pada tanggal 25 Februari 2023 dengan keluhan demam sejak 1 hari SMRS, disertai dengan
mual dan muntah setiap kali makan.

Ibu pasien juga mengeluhkan kalau anaknya demam tinggi 39,9C ketika diukur
menggunakan termometer. 3 jam SMRS pasien demam dan telah di berikan ibu pasien
paracetamol tapi tidak membaik. Pasien juga mengeluhkan lemas, nyeri tekan epigastrium
dan nafsu makan pasien menurun. Batuk dan pilek disangkal. Gangguan BAK dan BAB
(mencret / susah BAB) juga disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
Riwayat Pengobatan
Pasien mengkonsumsi parasetamol 3 jam SMRS
Riwayat Alergi
Riwayat alergi disangkal

Riwayat Imunisasi

Pasien sudah diimunisasi lengkap berdasarkan IDAI 2020


- BCG: 1 kali (lahir/bulan ke-1)
- Polio tetes: 4 kali (lahir/bulan ke-1, 2,3,4)
- DPT+Hepatitis B+Hib: 4 kali (bulan ke-2,3,4,18)
- Polio suntik: 1 kali (bulan ke-4)
- Campak rubella: 1 kali (bulan ke-9)
- Rotavirus: 2 kali (bulan ke-2 dan ke-4)
- Hepatitis A: 1 kali (usia ke-1)
- Varicella: 1 kali (usia 12 bulan)
Riwayat Nutrisi
Pasien diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, setelah 6 bulan pasien diberikan
ASI, susu formula selama 1 bulan dan menu makanan keluarga. Frekuensi makan pasien
adalah 3x sehari. Sekarang makan nasi, ikan dan lauk pauk.

Riwayat perinatal
Pasien lahir dengan pervaginam di bidan degan berat badan saat lahir 3360 g.
Pada saat lahir pasien langsung menangis kuat. Usia kehamilan 38 minggu.
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pemeriksaan fisik dilakukan pada hari minggu 26 Februari 2023 di ruang
anggrek pukul 13.30 wib
Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Tanda-tanda vital :
- Nadi : 110x/menit
- Suhu : 38°C
- Pernapasan : 22x/menit
- SpO2 : 98%

Antropometri & Status Gizi


- Berat badan : 21,5 kg
- Tinggi badan : 110 cm
- IMT : kg/m : 21.5/(1,10)
2 2
: 19,5
Kurva CDC
Interpretasi
BB/U = BB aktual/BB ideal x 100 % = 21.5/24 x 100% = 89,5 %
TB/U = TB aktual/TB ideal x 100% = 110/122 x 100% = 90,1 %
BB/TB = BB aktual/ BB ideal menurut tinggi badan x 100% = 21.5/23 = 93,4 %

Kesan
BB/U : >80% gizi baik
TB/U : > 90% gizi baik
BB/TB : >90% gizi baik
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Kepala : Normal, tidak teraba massa, rambut berwarna hitam, rambut terdistribusi
merata, tidak mudah dicabut, kulit kepala tidak ada kelainan.
Mata : Refleks cahaya (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata
cekung (-/-), edema (-/-), injeksi konjungtiva (-/-)

Telinga : Normotia, liang telinga lapang, tidak terdapat serumen, tidak terdapat
sekret.

Hidung : Bentuk normal, deviasi septum tidak ada, sekret tidak ada.
Mulut :Bentuk normal, mukosa mulut lembab, sianosis tidak ada, tidak ada
tremor, tonsil T1-T1, faring tidak hiperemis.

Leher : Tidak ada kelainan, kelenjar getah bening dan tiroid tidak teraba
pembesaran, trakea di tengah

Thorax

Paru

 Inspeksi : Terlihat simetris dalam keadaan statis maupun dinamis,


retraksi (-/-)
 Palpasi : Tidak teraba benjolan, massa, dan tidak ada pelebaran sela
iga
 Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
 Auskultasi : Bronkovesikuler di kedua lapang paru, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)

Jantung

 Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak tampak


 Palpasi : Pulsasi iktus kordis teraba di ICS IV MCLS
 Perkusi : Redup, Batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : BJ I dan II murni regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen

 Inspeksi : Datar, benjolan (-), sikatriks (-)


 Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+), massa (-), pembesaran hepar
(-), splenomegali (-), pembesaran lien (-)
 Perkusi : Timpani pada seluruh lapang perut
 Auskultasi : Bising usus (+), normal

Anus dan genitalia: Tidak dilakukan

Ekstremitas: Tidak ada deformitas, CRT <2 detik. Pada ekstremitas superior dan inferior teraba akral
hangat

Kulit: Dalam batas normal, turgor kulit normal, petekie (-)

Kelenjar getah bening: Pembesaran (-) pada daerah leher

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasi pemeriksaan laboratorium (26/02/2023)
Pemeriksaan

Hemoglobin : 12.2 g/dL (N: 12-16 g/dL)

Hematokrit : 35,4% (N: 35-43%)

Leukosit : 11.726/mm3 (N:4000-11.000)

Trombosit : 183.000/mm3 (N:150.000-450.000)

WIDAL

Salmonella Typhi O: 1/80

Salmonella Typhi H: 1/80

Salmonella AH: Negatif

Hasil pemeriksaan Urin Rutin (26/02/2023)

Warna : Kuning

Kekeruhan : Jernih

Berat Jenis : 1.020

pH : 6.0
Nitrit : Negatif

Protein : Negatif

Glukosa : Negatif

Keton : Negatif

Urobilinogen : Negatif

Bilirubin : Negatif

Eritrosit : 0-1 /LPB

Leukosit : 1-2 /μL

Epitel squamos : 2-3 / LPB

Bakteri : Negatif

Jamur : Negatif

Kesan : pada pemeriksaan penunjang darah rutin di temukan hasil leukositosis

RESUME

 Anak dengan usia 7 tahun dengan keluhan demam sejak 1 hari SMRS

 Demam saat diukur 39,9 C dan sudah diberikan parasetamol 3 jam SMRS
tapi tidak membaik

 Pasien mengeluhkan mual dan muntah setiap makan

 Hasil pemeriksaan fisik :

- Kesadaran umum didapatkan tampak sakit sedang dengan


kesadaran compos mentis
- Nadi : 110 x/menit

- Pernapasan : 22 x/menit

- Suhu tubuh : 38 oC

- SpO2 : 98 %
 Hasil pemeriksaan laboratorium :

- Terdapat peningkatan leukosit (11.020)

Diagnosa Kerja
- Faringitis

Diagnosa Banding
- Difteri
- Demam scarlet
Usulan Pemeriksaan
- PCR
- Kultur

Penatalaksanaan:
- Inf RL 24 tpm
- Inj Ceftriaxon 2 x 500 mg
- Inj. Ondansentron 3x2 mg
- Po: PCT 3 x 250 mg
- Sucralfate syr 3 x 1 cth

Prognosis

1. Ad Vitam :dubia ad bonam

2. Ad Fungsionam :dubia ad bonam

3. Ad Sanationam :dubia ad bonam


Follow Up

S O A P
Minggu Demam (+), nyeri KU : tampak Faringitis, Inf RL 24 TPM
26-02-2023 ulu hati (+), nyeri sakit sedang tersangka
Inj. Ceftri 2 x
tenggorokan (+) BB : 21,5 kg DHF
500 mg
Mual (-) muntah (-), TD : -
nafsu makan T: 36,5 °C Inj. Ondan 3x2
menurun. N: 112 x mg (k/p)
Spo2 : 98 %
Po/ PCT 3x250
Hb : 12,2
mg
Ht : 35,4
Leu : 11.240 Sucralfat 3x1
Trom: 183.000 cth

Besok cek
ulang lab

Senin Nyeri tenggorokan KU : tampak Faringtis, Inf RL 24 TPM


27-02-2023 (+), demam (-), mual sakit sedang demam
Inj. Ceftri 2 x
(-), muntah (-) BB : 21.5 kg dengue
500 mg
TD : -
T: 36,7 °C Inj. Ondan 3x2
N: 102 x mg (k/p)
Spo2 : 98 %
Po/ PCT 3x250
Hb : 11,8
mg (k/p)
Ht : 33.4
Leu : 9.200 Sucralfat 3x1
Trom: 191.000 cth (k/p)

Enkasari 2x 1
(obat kumur)

Selasa Nyeri tenggorkan KU : baik Faringits, BLPL


28-02-2023 mulai berkurang. BB : 21 kg demam
Cefixime syr 2
TD : - dengue
x 1 cth
T: 36,9 °C
N: 77 x
Spo2 : 98 %

Analisis Kasus

Faringitis merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) terjadi
peradangan pada membran mukosa faring.

Faringitis biasanya disebabkan oleh suatu infeksi virus atau bakteri pada tenggorokan yang
disebabkan oleh bakteri penyebab radang Staphylococcus Aureus. Gejala yang sering terjadi
pada anak yang menderita faringitis adalah demam, nyeri tenggorokan, nyeri menelan, lemas,
mual. Penyebab faringitis tersering adalah Streptococcus group A.

Adapun pada anak ini didiagnosis faringitis berdasarkan dari anamnesis ditemukan : demam,
nyeri tenggorokan, nyeri menelan, lemas dan mual.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan : suhu tubuh yang tinggi saat di IGD 39,9 oC, disertai
lemas dan mual.
Hasil pemeriksaan penunjang :
 Hasil pemeriksaan penunjang saat masuk (25/02/23) : hemoglobin 12.1 g/dL (dbn),
hematokrit 36,7%, leukosit 11.726/mm3 (leukositosis), trombosit 198.000/mm3 (dbn)
 Hasil pemeriksaan penunjang (26/03/23) : hemoglobin 12.2 g/dL (dbn), hematokrit
35,4%, leukosit 11.240/mm3 (leukositosis), trombosit 183.000/mm3 (dbn)
 Hasil pemeriksaan penunjang (27/03/23) : hemoglobin 11.8 g/dL (dbn), hematokrit
33,7%, leukosit 9.200/mm3 (dbn), trombosit 191.000/mm3 (dbn)
Penyebab faringitis yang terjadi pada kasus ini diduga karena infeksi bakteri,
dimana dapat dilihat dari hasil lab yang menyatakan terdapat peningkatan kadar
leukosit (leukositosis). Sel darah putih akan meningkat sebagai respon tubuh terhadap
infeksi yang disebabkan virus, bakteri, atau parasit untuk menghilangkan penyebab
infeksi. Terapi yang diberikan adalah ceftriaxon.

Dosis anak untuk ceftriaxone adalah 50-100 mg/kg/hari, berat badan anak
adalah 21,5 kg. jika dosis minimal yaitu 50x21,5 kg = 1.075 mg dan dosis maksimal
100x21,5 kg = 2.150 → maka dosis yang diberikan adalah ceftriaxon 2x500 mg.

Ondansentron diberikan untuk meredahkan mual dan muntah 3x pada pasien,


dosis anak untuk ondansetron dosis awal diberikan 0,1mg/kg/x IV → 0,1 mg x 21,5 kg→
2,15 mg/x pemberian.

Demam pada pasien diberikan Antipiretik menurunkan demam. Paracetamol


dosis anak 10 – 15 mg/kgBB/kali pada pasien ini 10x21,5 kg= 215 → 250 mg/x,
3x250mg.

Terdapat nyeri tekan pada epigastrium pasien diberikan terapi sucalfat dengan
dosis anak 40-80mg/kg/hari dengan sedian tab 500mg, susp 500mg/15ml → 40x21,5kg
→ 860mg/kgbb, dosis maksimal 80x21,5 = 1.720 (573) mg/kgbb→ 3dd → 286(500mg)/x
pemberian → 1cth → 3x1 cth.

Untuk mengurangi nyeri tenggorokan diberikan obat kumur Enkasari 2 x 1


(15ml)

Obat pulang di berikan cefixime sebagai antibiotik untuk mengobati berbagai


infeksi bakteri. Dosis anak untuk cefixime adalah 8 mg/kg/hari → 8 x 21,5 kg → 172
mg, untuk takaran sirup, setiap 5 ml mengandung 100 mg → artinya untuk 172 mg
kira-kira diberikan 1 cth (5 ml) → sehingga dosis nya menjadi 2x1 cth.

Edukasi pada orang tua supaya anak:

- Istirahat yang cukup


- Minum air putih yang cukup
- Berkumur dengan obat kumur untuk menjaga kebersihan mulut

Anda mungkin juga menyukai