Anda di halaman 1dari 11

DIAGNOSA DAN

PENATALAKSANAAN SERVISITIS

Maya Saputri
102014152
SKENARIO 6
Seorang perempuan 22 tahun datang dengan keluhan keluar
cairan dari vagina selama 2 minggu terakhir disertai keluar flek
darah (spotting) setiap selesai berhubungan.

RUMUSAN MASALAH
Seorang perempuan usia 22 tahun mengeluh keluar cairan dari
vagina disertai flek darah setiap selesai berhubungan.
HIPOTESIS
Wanita tersebut diduga terkena servisitis
ANAMNESIS PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
FISIK
• Identitas
Pasien
PENUNJANG
• Keluhan Inspeksi :
Utama Vulva
• RPS
Inspekulo: servik – ostium uteri
• RPD
eksternum
• RPK  tampak sekret purulen dan
• RPS tidak berbau pada vagina,
sedikit gatal.
-Pasien sudah
menikah, belum
hamil
-Haid teratur
-Sekretnya purulen
dan sedikit gatal
-RPD (-)
pemeriksaan gram swab
vagina ditemukan kuman
gram negatif diplokokus
WORKING DIAGNOSIS Servisitis et causa
Gonorrhea

Peradangan dari selaput lendir dari kanalis servikalis. Karena epitel selaput
lendir servikalis hanya terdiri dari satu lapisan sel silindris maka mudah terkena
infeksi dibandingkan dengan selaput lendir vagina. Masa inkubasi 3 - 5 hari

Servisitis Akut
Kronis
MANIFESTASI KLINIS
oKeputihan putih keabu-abuan atau kuning yang kental atau purulent
dan biasanya berbau.
oServiks tampak meradang, disuria
oEdema (inflamasi) dinding vagina
oNyeri pinggang
oPerdarahan saat berhubungan sex

ETIOLOGI
- Infeksi kuman-kuman seperti: trikomonas vaginalis,
kandida dan mikoplasma atau mikroorganisme aerob
dan anaerob endogen vagina seperti streptococcus,
enterococus, e.coli, dan stapilococus
- Robekan serviks, akibat alat kontrasepsi
- Penggunaan kondom wanita (cervical cap dan
diafragma)
- Penyangga uterus (Pessarium)
- alergi spermisida pada kondom pria, paparan
terhadap bahan kimia infeksi vagina-serviks, trauma
obstetrik-terjadi selama kelahiran (trauma leher rahim)
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Servisitis Chlamydia
Ditularkan melalui hubungan seksual karena infeksi
chlamydia trachomatis.
Bersifat asimtomatik dan menetap berbulan – bulan.
Sekret serviks bersifat mukopurulen dan epitel
endoserviksnya tampak hipertrofik.
Merupakan bakteri pathogen intraseluler obligat,
merupakan bakteri gram negative, terlihat berwarna
merah dibawah mikroskop, membentuk badan inklusi
intrasitoplasma yang padat dan mengandung glikogen.
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Clamidya Gonorrhea

Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae


Disebabkan oleh bakteri Chlamydia
Penyebab
trachomatis

Sakit saat kencing, keluar cairan dari vagina atau penis,


Sering tidak menunjukkan gejala atau
dan ketidaknyamanan di bagian perut bawah
tanda-tanda bahkan sampai
Gejala (perempuan) atau testis (laki-laki). 10% pada laki-laki dan
berminggu-minggu setelah
50% pada wanita biasanya asimptomatik
melakukan kontak seksual

Perempuan: PID, infertilitas

Perempuan hamil: keguguran, lahir


premature, pneumonia atau infeksi
PID, infertilitas, kehamilan ektopik, penyempitan uretra,
pada mata.
Komplikasi rentan terhadap HIV, dan infeksi darah, sendi, jantung,
atau otak.
Laki-laki: arthritis, infeksi testis, infeksi
mata.

Infeksi mata kebutaan


Time after
transmissio 1-3 minggu 2-5 hari
n

EPIDEMIOLOGI
Dalam sebuah studi dari 1.469 pasien gawat darurat didiagnosis
dengan servisitis, ditemukan bahwa 1,8% dan 9,3% dari pasien
dengan servisitis juga positif untuk gonore
PENATALAKSANAAN Non medika mentosa:
Pengobatan Servisitis Gonokokus Pengobatan Servisitis Non-Gonokokus

★Melakukan
Sefiksim 400 mg, dosis tunggal, per oral Azitromisin 1 g, dosis tunggal, per oral
ATAU ATAU
Levofloksasin * 500mg, dosis tunggal, per oral Doksisiklin* 2x100 mg/hari, per oral, 7 hari pemeriksaan dan
pengobatan pada
Pilihan Obat Lain
Kanamisin 2 g, injeksi IM, dosis tunggal Eritromisin 4x500 mg/hari, per oral, 7 hari
pasangan tetap.
ATAU
Tiamfenikol 3,5 g, per oral, dosis tunggal
★Tidak bergonta ganti
ATAU pasangan sex
Seftriakson 250 mg, injeksi IM, dosis tunggal
★Tidak berhubungan sex
*Tidak boleh diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, atau anak di bawah 12 tahun sampai sembuh

PROGNOSIS
Servisitis et causa GO dapat disembuhkan dengan terapi antibiotik apabila segera
ditangani. Jika tetap dibiarkan dapat bertahan sampai bertahun-tahun dan menjadi
kronis.

KOMPLIKASI
✸Salphingitis (radang tuba fallopi)
✸Endometritis
✸Infeksi saluran telur
PENCEGAHAN
Tidak bergonta ganti pasangan sex
Tidak berhubungan sex sampai sembuh
Tidak menggunakan obat-obat terlarang dan hindari merokok
Hindari melakukan aktivitas sexual di umur dini

KESIMPULAN
Dari kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa perempuan tersebut menderita
cervisitis yang disebabkan oleh gonorrhea. Cervisitis merupakan infeksi pada
serviks uteri sering terjadi karena luka kecil bekas persalinan yang tidak
dirawat atau infeksi karena hubungan seksual. Cervisitis disebabkan oleh
infeksi menular seksual (IMS), jamur, dan bakteri. Pada beberapa penyakit
kelamin, seperti gonore. Penatalaksanaannya adalah dengan memberikan
obat antibiotic, misalnya single dose cefixime atau yang lainnya
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai